DEFINISI
Keadaan terminal dari aritmia ventrikel yang
ditandai oleh kompleks QRS, gelombang P, &
segmen ST yang tidak beraturan dan sulit
dikenali. (IPD,edisi VI)
Kontraksi sangat cepat yang tidak beraturan
pada ruang bawah jantung (ventrikel).
VF akan menyebabkan tidak adanya curah
jantung sehingga pasien dapat pingsan dan
mengalami henti napas dalam hitungan detik.
ETIOLOGI
a. Gangguan struktural jantung
- Iskemik atau infark miokard
akibat penyakit jantung koroner.
- Kardiomiopati.
b. Gangguan jantung non struktural
- Mekanik (commotio
cordis)Luka / sengatan listrik
- Pre-eksitasi (termasuk WolfParkinson-White syndrome)
c.
Bronchospasm
Aspirasi
Emboli pulmonal
Tension pneumotoraks
Obat-obatan
Keracunan
Sepsis
e.Neurologik
-
Kejang
Tenggelam
EPIDEMIOLOGI
Pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita
(3 : 1)
Insiden fibrilasi ventrikel sebanding dengan insiden
PJK, dengan puncak terjadi pada usia 45-75
tahun.2,6
FAKTOR RISIKO
Stress
Hipertensi
Merokok
Kurang tidur
Aktivitas berlebih
MANIFESTASI KLINIS
Dispnea
curah jantung
Bunyi napas
Pulsus alternal
Gallop atrial-S4
Gallop ventrikel-S3
FV kasar ( coarse )
: gelombang fibrilasi> 3 mm
DIAGNOSIS
EKG
irama sinus
RBBB inkomplit dengan elevasi Segmen ST di
sadapan V1-V3
TATALAKSANA
Cardiopulmonary resuscitation (CPR).
DC Shock mulai dari 200 J 360 J
Amiodaron
- Untuk pengobatan awal aritmia, dosis yang diberikan
pada minggu pertama adalah 200 mg tiga kali
sehari. Pada minggu kedua, dosis harus diturunkan
menjadi 200 mg dua kali sehari.
- Setelah dua minggu awal pengobatan, maka
pemberian amiodarone memasuki tahap pemeliharaan.
Dosis yang diberikan pada masa pemeliharaan ini adalah
200 mg per hari.
referensi
EBSCOHOST
ILMU PENYAKIT DALAM, EDISI VI
DORLAND
FARMAKOLOGI UI