Anda di halaman 1dari 6

TINDAKAN PENYADAPAN JANTUNG

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. 0 1/5
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT/ DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR REVISI
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 November dr. Aumas Pabuti, Sp.A MARS
2011 NIP 195407131981032001
PENGERTIAN Suatu prosedur diagnostik invasif dengan memasukkan
kateter melalui vena, arteri ke ruang-ruang jantung
untuk mendiagnostik kelainan jantung seperti ASD, VSD,
PDA, TOF dan kelainan jantung lainnya dengan cara
merekam, mencatat dan menghitung tekanan dan
saturasi ruang jantung sehingga di dapat informasi
anatomi dan fisiologis jantung.

TUJUAN Untuk mengetahui kelainan anatomi jantung, misalnya


pada penyakit jantung bawaan. Untuk mendapatkan data
data yang fisiologis, seperti haemodinamik, tekanan
ruang jantung, saturasi oksigen tekanan ruang jantung
dan cardiac output.

KEBIJAKAN 1. Undang Undang RI no. 36 tahun 2009 tentang


kesehatan.
2. Undang Undang RI no. 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit.
3. Kep.Men.Kes 1681 2005 tentang BLU RSUP DR M
Djamil Padang.
4. ISO 9001 : 2008 Klausul 4.
5. SK Dirut no. YM 01.02.01.84 tentang Pembentukan
TIM ISO 9001 : 2008

PROSEDUR Untuk persiapan pada pasien anak, periksa pulsasi


dorsalis pedis kanan dan kiri, fiksasi kaki kanan dan kiri
dengan spalak, dan pasang penampung urin.
1. Memperkenalkan diri dan team yang terlibat kepada
pasien.
2. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur
tindakan dan alat-alat.
3. Mengatur posisi tidur pasien supine, pasang warmer
atau penghangat.
4. Pasang elektroda, rekam ekg 12 lead, setelah selesai
direkam lepas elektroda prekordial dengan elektroda
ekstremitas tetap terpasang.
5. Buka alat tenun steril diatas meja.
6. Buka set instrumen dan letakkan diatas meja yang
disudah dibuka alat tenun dengan memperhatikan
kesterilan alat tenun.
7. Isi kom 500ml dengan cairan flushing secukunya.
8. Isi kom 250ml dengan cairan kontras secukupnya.
Konsentrasi zat kontras yang diberikan disesuaikan
dengan hasil pemeriksaan faal ginjal klien, seperti
kosentrasi 300, 320 atau 370.
9. Isi kom 100ml dengan bethadine solution secukupnya.
10. Buka semua alat-alat yang akan dipakai diatas alat
meja yang sudah dikembangkan alat tenun steril.

TINDAKAN PENYADAPAN JANTUNG

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. 0 2/5
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT/ DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR REVISI
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 November dr. Aumas Pabuti, Sp.A MARS
2011 NIP 195407131981032001
11. Scrub nurse memakai alat proteksi radiasi seperti,
baju apron, proteksi tyroid, dan eyeglasses-shielding,
memakai masker, tutup kepala dan kemudian cuci
tangan steril.
12. Scrub nurse kemudian memakai jas operasi dan
sarung tangan steril.
13. Bilas lumen introduser sheat, kateter, j-wire dan
jarum puncture.
14. Dekatkan alat-alat kepada pasien.
15. Pasang duk kecil / plastik underpad disamping
bawah bokong pasien agar darah atau cairan tidak
menetes kelantai.
16. Lakukan preparasi dan desinfeksi pada area
femoralis kanan dan kiri dengan menggunakan
bethadine solution, dengan tekhnik melingkar dari
dalam keluar, dilanjutkan dengan alkohol 70%.
17. Tutup area punksi dengan duk lubang, bagian atas
pasien ditutup dengan duk sedang, ekstremitas
dengan plastik pengalas / underpad kemudian duk
besar, jepit duk besar dengan duk lobang
menggunakan doek klem agar tidak lepas.
18. Pasang threeway rotator dengan ekstension
panjang yang telah tersambung dengan sistem
tranduser / dome.
19. Bilas / flushing ekstension dengan menggunakan
spuit 20 cc sampai udara tidak ada didalam line
tranduser, lalu tutup threeway rotator kearah udara.
20. Tentukan lokasi vena femoralis.
21. Lakukan anaestesi lokal pada area femoral dengan
lidokain injeksi 2% + 8 cc menggunakan spuit 10 cc.
22. Lakukan insisi dengan diameter 0,5mm dengan
bisturi no.11
23. Punksi dengan sudut 30-45 derajat sampai darah
keluar.
24. Masukkan introduser sheat guidewire terlebih
dahulu, dengan memperhatikan bagian lembut wire
masuk terlebih dahulu secara perlahan dan gentle bila
tidak ada tahanan sampai wire diluar tersisa + 10 cm.
25. Cabut jarum punksi, pertahankan wire agar tidak
tercabut.
26. Bersihkan wire yang diluar dengan kassa basah,
kemudian masukkan wire ke dalam introduser sheat 5
fr, susuri perlahan wire dengan sheat. Perhatikan agar
ujung wire keluar sedikit dari sheat pada saat sheat
dimasukkan.
27. Setelah sheat 5 fr masuk, cabut dilator dan wire
bersamaan sambil sheat tetap dipertahankan.
28. Aspirasi dan flushing dengan cairan menggunakan
spuit 20 cc.
29. Lakukan punksi pada arteri femoralis kanan
dengan cara yang sama denga vena femoralis, tetapi
sheat yang digunakan no. 6 fr

TINDAKAN PENYADAPAN JANTUNG

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. 0 3/5
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT/ DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR REVISI
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 November dr. Aumas Pabuti, Sp.A MARS
2011 NIP 195407131981032001
30. Masukkan kateter pigtail ke arteri (sheat 6 fr)
sampai aorta dan sambungkan dengan tranduser
untuk mengetahui pressure aorta.
31. Masukkan kateter MP / NIH dorong hingga ke vena
cava superior sampai vena inominata kemudian
lakukan injeksi dengan kontras.
32. Sambungkan ujung kateter dengan sistem
tranduser, aspirasi dan flushing.
33. Lakukan pengukuran saturasi di VCSH, VCSL, RAH,
RAM, VCI, kemudian ukur tekanan di RA.
34. Hitung saturasi mixed vein (MV) dengan rumus :

35. Hitung saturasi rata rata RA, dengan rumus :

36. Kateter dinaikkan ke LA dari RA melalui ASD,


lakukan pengukuran saturasi dan tekanan di LA.
37. Kateter dinaikkan ke PV, Lakukan pengukuran
saturasi di PV.
38. Kateter diarahkan ke RV, lakukan pengukuran
saturasi di RVO, RVA, selanjutnya ukur tekanan di RV.
39. Kateter diarahkan ke PA, lakukan pengukuran
saturasi dan tekanan di PA.
40. Hitung step up :
Kenaikan saturasi O2 (kandungan oksigen) dijantung
kanan sebanyak minimal 10%. Bila terjadi kandungan
oksigen di level atrium kanan sebanyak 10% berarti
adanya shunt. Cara menghitung step up rumus
adalah :

a. Contoh step up RA, dengan rumus :

b. Hitung step up RV, dengan rumus :

c. Hitung step up PA, dengan rumus :

TINDAKAN PENYADAPAN JANTUNG

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. 0 4/5
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT/ DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR REVISI
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 November dr. Aumas Pabuti, Sp.A MARS
2011 NIP 195407131981032001
41. Hitung step down :
Penurunan saturasi O2 di jantung kiri sebanyak 5%
dapat menentukan arah aliran pada kasus defek
seperti ASD,VSD, dan PDA (right to left shunt). Cara
menghitung step down LA, LV, Ao :
a. Contoh step down LA, dengan rumus :

b. Step down LV, dengan rumus :

c. Step down Ao, dengan rumus :

42. Hitung flow ratio (FR), nilai normal 1, dengan


rumus :

43. Hitung PAR, dengan rumus :

44. Hitung QP, dengan rumus :


45. Hitung PARI dengan rumus :

46. Hitung PARI dengan rumus :

47. Lakukan evaluasi data untuk melihat kelengkapan


data dan hasil.
48. Apabila nilai PAR > 5, lakukan oksigen test dengan
cara beri pasien O2 dengan menggunakan masker
NRM 10 liter/menit, atau bila menggunakan ventilasi
mekanik, beri FiO2 100% selama 10 15 menit.
49. Lakukan pengukuran FR, PAR, PARI pasca oksigen
test dengan cara seperti diatas.

TINDAKAN PENYADAPAN JANTUNG

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. 0 5/5
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT/ DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR REVISI
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 November dr. Aumas Pabuti, Sp.A MARS
2011 NIP 195407131981032001
50. Pada pasien VSD lakukan LV grafi dengan posisi
LAO 30 cranial 15
51. Pada pasien PDA lakukan Ao grafi dengan posisi
lateral/RAO 30 cranial 30
52. Lakukan kembali evaluasi data dan kelengkapan
hasil.
53. Apabila tindakan telah selesai, lakukan aspirasi dan
flushing.
54. Cabut kateter, rapikan dan bersihkan alat.
55. Pindahkan pasien keruangan RR Post untuk
pencabutan sheat femoral.

UNIT TERKAIT -

DOKUMEN 1. Alur Dokumen Kontrol.


TERKAIT 2. Daftar status revisi dan riwayat perubahan dokumen.

DAFTAR RUJUKAN
Dibuat oleh Ditinjau oleh Disahkan oleh
NAMA Dr. Hasril Hadis Dr. Muhammad
SpJP (K) Syukri SpJP (K)

JABATAN Ka Instalasi
Cardiac Centre

TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai