RODMAN TARIGAN
DIVISI TUMBUH KEMBANG PEDIATRI SOSIAL
DEPARTEMEN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
FK UNPAD/RS HASAN SADIKIN
SATGAS REMAJA IDAI
11%
Remaja
Non-Remaja
Pendahuluan Remaja :
•Bukan anak, bukan dewasa
•Masa transisi antara masa anak dan dewasa
Seksualitas Eksplorasi dan evaluasi pribadi Membentuk hubungan yang stabil Hubungan seksual mutual dan seimbang
APA YANG HARUS DIKETAHUI REMAJA
TENTANG PERAWAKAN PENDEK
(STUNTING)
PENDAHULUAN
Riskesdas 2013
Prevalensi pendek anak umur 5-12 tahun
menurut provinsi,Indonesia 2013
Riskesdas 2013
FAKTOR DETERMINAN
PENDEK (RISKESDAS 2013)
Lingkungan
Kondisi ibu Asupan Kalori Sanitasi dan
saat hamil saat hamil penyediaan air
bersih
Pelayanan Kesehatan
Perilaku
Kesehatan Reproduksi
Status Status
ekonomi Pendidikan
SINDROM PERAWAKAN PENDEK
Riskesdas 2013
Tatalaksana
Ibu hamil 700 hari
(300 hari pertama (2 th ) Usia sekolah
pertama) Balita
Usia lanjut
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Ibu hamil
• Mengikuti program Keluarga Berencana
• IMD dan ASI eksklusif
• Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
• Persalinan ditolong nakes di fasilitas kesehatan
• Kualitas pemeriksaan ibu hamil
• Program pemberian paket makanan TKPM (tinggi
kalori protein dan mikronutrien)
• Menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
• Intervensi 1000 hari pertama kehidupan
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Balita
• Pemantauan pertumbuhan balita
• Intervensi 1000 hari pertama kehidupan
• Pemberian makanan tambahan pada balita
• Stimulasi dini perkembangan anak
• Menjadi peserta JKN
• Pelayanan kesehatan yang optimal
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Usia sekolah
Wajib belajar ditingkatkan dari 9 tahun menjadi 12 tahun
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Usia sekolah
Penyediaan tempat
Pendidikan kesehatan
sampah dan pembuangan
(intra dan ekstrakurikuler)
air limbah
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Remaja usia 13-15 tahun
Perilaku bersih dan sehat khususnya tidak
merokok, bebas narkoba, bebas minuman keras
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Different Result of Cognitive Impairment Screening in
Adolescent Aged 10-12 Years with Normal and Short Stature in
Pangandaran District
• Abstract In Indonesia, the prevalence of short stature in adolescents aged 13-15 years and 16-18
years are respectively 35,1% and 31,4%. The growth of adolescentsis related in line to the
development with the cognitive function. To find out the difference result of cognitive impairment
screening in adolescents aged 10-12 years with normal and short stature. This was a cross-sectional
analytic study conducted during December 2016 – March 2017 in Pangandaran District, West Java.
Body height of the subjects were measured and they answered questions in Mini–Mental State
Examination (MMSE) to assess the cognitive function. Data analysis to determine the different
results of cognitive impairment screening in adolescent with normal and short stature use
statistical Wilcoxon rank sum test. A total of 144 subjects met the inclusion criteria, comprising 45
subjects with short stature and 99 subjects normal. Median (min; max) MMSE scores for adolescent
with short stature and normal were 24 (14; 30) and 27 (9; 30). There were significant differences in
the median of MMSE scores between adolescents with normal and short stature (median
difference = -2.00, CI 95% (-3.00;-0.00), p = 0.013). There were significantly different results of this
study in cognitive impairment screening in adolescents aged 10–12 years between normal and
short stature. The result of cognitive impairment screening in short statured adolescents aged 10-
12 yearswas lower compared to those of normal stature adolescents.
American Journal of Clinical Medicine Research, 2017, Vol. 5, No. 3, 26-30 Available online at http://pubs.sciepub.com/ajcmr/5/3/1
©Science and Education Publishing DOI:10.12691/ajcmr-5-3-1
Remaja usia 16-18 tahun
Kesehatan reproduksi difokuskan pada
perilaku reproduksi yang sehat
Perilaku tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi narkoba
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Usia kerja
Mengikuti program keluarga berencana
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
Usia lanjut
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Sudomo M, editor. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan; 2015.
TERIMA KASIH