Anda di halaman 1dari 78

PEMANTAUAN

HEMODINAMIK.
Ns. Wardah,M.kep
KONSEP DASAR
HEMODINAMIK
Darcy’s Law
Aliran darah dapat mengalir dengan mudah
disebabkan:
• Perbedaan TD atau perbedaan Tekanan
Pada Ujung Dari Keduanya
• Tahanan Pembuluh darah & Diameter
Pebuluh darah.
• Bila perbedaan Tekanan Darah tinggi maka
aliran akan tinggi ( berbanding lurus) bila
tidak ada perubahan pada tahanan
pembuluh darah

CO= (MAP-CVP) / TPR

Dengan demikian curah jantung berbanding


langsung dengan besarnya perbedaan tekanan
dan berbanding terbalik dengan derajat
tahanan pembuluh darah
• Cardiac Output (CO) adalah sejumlah
darah yang dipopakan jantung dalam 1
menit. Dipengaruhi oleh denyut jantung
dan volum sekuncup (Stroke volume)

CO= HR X SV

.
.
• Curah jantung (CO) berhubungan
langsung dengan Tekanan Darah (Blood
Pressure)
• Bila CO ↗ maka TD akan ↗

↗CO x SVR = ↗TD


Dan sebaliknya

• SVR = Sistemik vaskularisasi resisten


• Mean Arterial pressure (MAP)
menggambarkan tekanan rata-rata
arteri yang bertugas membawakan
darah ke jaringan serta
mempertahankan perfusi (aliran darah)
ke organ.

MAP: Sistol + 2 Diastol


3
HEMODINAMIK
• Yaitu pemeriksaan aspek fisik dari
sirkulasi darah, termasuk fungsi jantung
dan karakteristik fisiologi vaskuler perifer
(mosby 1998)
• Menunjukkan pergerakan dinamis darah
melalui pembuluh darah/sistem
kardiovaskuler.
TUJUAN PEMANTAUAN
HEMODINAMIK
• Mengevaluasi • Evaluasi cepat
fungsi dasar respon pasien
kardiovaskuler terhadap obat
• Memastikan dan ventilasi
adanya disfungsi mekanik
kardiovaskular • Mengevaluasi
kegunaan suatu
tindakan
INDIKASI
• Penurunan curah jantung ( AMI, CHF,
Cardiomyopati)
• Semua type syok
• Penurunan urin output akibat
dehidrasi, perdarahan gastrointestinal
dan pembedahan
Bukan tindakan terapeutik
tetapi hanya memberikan
informasi klinis agar dapat
memberikan penanganan
yang optimal.
HEMODYNAMIC MONITORING
INVASIVE NON INVASIVE
Intra Arterial
Pressure
Pengukuran tekanan
Central Venous darah arterial
Pressure  Penilaian laju pernapasan
Pulmonar y Arter y Penilaian denyut jantung
Pressure Penilaian perfusi serebral
Penilaian perfusi kulit
Left Atrial
Penilaian curah urin
Pressure
Metode
Non Invasif
1. PENGUKURAN TD ARTERIAL

• TD arterial adalah gaya yang


ditimbulkan oleh volume darah
sirkulasi dinding arteri (Mosby
1998)→ dipengaruhi oleh curah
jantung & resistensi perifer.
• CO ↘+ Vasokontriksi ₌ TD normal
• CO ↗+ vasodilatasi ₌ TD ↘ (pd
sepsis)
2. Penilaian laju Pernapasan

• Merupakan indikator awal disfungsi


selulaer
• Indikator fisiologis yang sensitif
• Laju dan kedalaman pernapasan pada
awalnya meningkat sebagai respon
terhadap hipoksia seluler
3.Penilaian denyut jantung

• Denyut yang cepat, lemah dan


bergelombang → tanda khas syok
• Denyut jantung yang mamantul penuh →
mungkin anemia, blok jantung, gagal
jantung, awal syok septik.
4. Penilaian perfusi serebral

• Penilaian status mental → perburukan


tingkat kesadaran, bngung, agitasi, letargi
→penentu peting pada perfusi serebral
ataupun adanya syok.
5. Penilaian perfusi kulit

• P↘ perfusi kulit Blood


returned
ditandai : perifer to tissue
dingin, bercak
kulit, pucat,
sianosis dan
perpanjangan
waktu pengisian Pressure
applied
is

kapiler to nail bed


until It
turns white
6.Penilaian Curah Urine

• 25%-30% curah jantung → ginjal


• Urine normal 0,5 cc/KgBB/jam
• Penurunan Curah urine → tanda awal
hipovolemia
• Pada pasien terapy diuretik curah urin tidak
dapat di jadikan parameter dalam penilaian
curah jantung.
••
i - UREOFI •
X
500
Cardiac Monitor
Parameter yang diukur

1. EKG →pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung,


dalam pemeriksaan ECG ini juga
termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak
jantung pasien dalam satu menit.
2. Respirasi → pemeriksaan irama nafas pasien dalam
satu menit
3. Saturasi darah / SpO2 → kadar oksigen yang ada
dalam darah.
4. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / →
Pemeriksaan tekanan darah.
5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.
Lead positioning

• Menggunakan 3
RA whit
= e
_~ '<. LA=blac
k
electrodes (RA, LA and
/'

LL).
- Monitor displays the
bipolar leads (I, II and
III)
- To get best results –
Place electrodes on the
chest wall equidistant
LL =
red from the heart (rather
3 Sy,st-
em---------------- than the specific limbs)
Electrod
e -~
h ~~ ~
j .1' I ,J . ~. ; j.t .~'"
- "
RA=
• Menggunakan 5
white
2nd ICS
electrodes (RA, RL,
LA= LA, LL and Chest)
Chest = ~ black
- Monitor displays the
brown

-: 2nd ICS
bipolar leads (I, II and
I III)
\ - AND a single
unipolar lead
(depending on
position of the brown
chest lead (positions
V1–6))
RL = LL =
green red
5- Syst
Electro em
L
A
Mid -clavicu lar I Mid-axillary

I line I line
I
I

I
12 lead ECG: precordial leads
~---------------
12-lead ECG

• 10 electrodes required to produce 12-lead ECG.


– Electrodes on all 4 limbs (RA, LL, LA, RL)
– Electrodes on precordium (V1–6)
• Monitors 12 leads (V1–6), (I, II, III) and (aVR, aVF,
aVL)
• Allows interpretation of specific areas of the heart
- – Inferior (II, III, aVF)
- – Lateral (I, aVL, V5, V6)
- – Anterior (V1–4)
r--
Electrode
Name Colour Position System
~
RA White ('snow') Right arm 3-elctrode
5-electrode
12-lead ECG I
LA Black ('smoke') Left arm 3-elctrode
5-electrode
12-lead ECG
LL Red ('fire') Left leg 3-elctrode
5-electrode
12-lead ECG
RL Green ('grass') Right leg 5-electrode
12-lead ECG
C Brown Central chest 5-electrode
Over stemum

V1 Red Stemal edge 12-lead ECG


Right 4th ICS
V2 Yellow Stemal edge 12-lead ECG
Left 4th ICS
V3 Green Between V2 and V4 12-lead ECG

V4 Blue Mid-clavicular line 12-lead ECG


Left 5th ICS
V5 Orange Between V4 and V5 12-lead ECG
Left 5th ICS
V6 Purple Mid-axillary line 12-lead ECG
Left 5th ICS
Invasif
Arterial line CVC Line

Central venous
��
cat�eter

Blood oressure and b4ood


sarnptes can be taken
through Ciltheter

0
/\
PAC Line/ SwanGanz

Balloon-tipped. Swan-Ganz catheter


for rneasuril'lQ pulmonary capa.Jlary v..-edge
pressure (P�VP ).
Central Venous Pressure
(CVP)
• Merupakan tekanan pada vena besar thorak
yang menggambarkan aliran darah ke jantung
(Oblouk,Gloria Darovic, 2002).
• Merefleksikan tekanan darah di atrium kanan
atau vena kava (Carolyn, M. Hudak, et.al, 1998)
• Pada umumnya jika venous return turun, CVP
turun, dan jika venous return naik, CVP JUGA
akan meningkat.
- ~~.----_

• Memberikan
informasi tentang
tiga parameter: CATHETER (LINE) ENTERING VEIN

Volume darah
Keefektifan pompa
jantung
Tonus Vaskuler
CATHETER TIP IN PLACE IN
RIGHT ATRIUM
• Me".etahui funpi jantun.
• Menletahui funlSi ventrilcel kanan
• Menentukan funlSi ventrikel kiri
• Menentukan dan mencukur status volume intravascular.
• Memberikan cairan, obat obatan, nutrisi parenteral
• Kateter CVPdapat digunakan sebagai rute emergensi
insersi pacemaker sementara.

d 9 dby Ip
CARA PENGUKURAN

• INVASIF
1. MANOMETER LINE
2. SISTEM TRANDUSER
Monitoring CVP system with
water manometer

Manometer
tvl anometer so pa tie t • \I_ solution to manometer

ti nt
-
(_/

... Manoi-n�t

...
Zero point

3-•Nay stopooek
CVP (Central Venous Pressure)

Dengan Manometer
CVP (Central Venous Pressure)
Cont…Dengan Manometer….

© RnCeus_com

OmmHg

--
Monitoring system with
transducer
Preparing tools

Transducer
NILAI CVP

• 5 - 8 cm H20 (manometer air)


• 0 – 6 mmHg (tranduser)
(schumacher & Chernecky, 2010 )
• Pengukuran Tekanan vena
sentral (CVP) dilakukan melalui
kateter vena sentral (CVC)
• Central Venous Catheter (CVC)
adalah suatu prosedur invasif
dengan memasukkan kateter
ke dalam vena cava, prosedur
ini biasanya di temukan di area
intensive care
INDIKASI:
• Pengukuran tekanan vena
sentral (CVP)
• Resusitasi cairan ,
.,,. .-..
• Akses perifer inadekuat ---
• Penggunaan therapy Infus
larutan pekat • Cardiac catheterization &
• Penempatan pacu jantung pulmonary angiography
transvenous • Hemodialisis

Central venous Catheter (CVC)


TRIPPLE LUMEN CATHETER

16 Ga

18 Ga 18 Ga
Kontraindikasi
• Gangguan perdarahan
• Terapi trombolitik dan
antikoagulan • Celullitis, luka bakar
• Pasien agresif dan dermatitis berat
pada tempat insersi
• Kelainan anatomy
lokal • Vasculitis
Vaskuler Lain-lain
• Emboli udara • Disritmia
• Fistula arterivenosa • Mal posisi kateter
• Hematom • Nerve injury
• Adanya bekuan darah • Pneumothorax,
hemothorax, hydrothorax,
Infeksi hemomediastinum
• Sepsis, Cellulitis,
Oteomielitys, Septic
arthtritis
Internal Jugular vein

Subclavian vein

Femoral vein
Gelombang CVP
Kontraksi
Kontraksi ventrikel
a c
atrium Penutupan
katup
trikuspid
v

x y

Relaksasi Pembukaan
Normal 6-12 mmHg
(1 cmH2O = 1,36 mmHg)
atrium katup trikuspid
Ket. gambar

a: Kontraksi atrium kanan


c: Penutupan katup trikuspid
x: Relaksasi atrium
v: Kontraksi awal ventrikel sebelum
membuka katup semilunar sehingga
atrium terdorong oleh ventrikel (Bulging
atrium kanan)
y: Pembukaan katup trikuspid
Gelombang Status Cardiac

Gelombang a tidak ada Atrial fibrillation, sinus tachycardia

Gelombang flutter Atrial flutter

Gelombang a prominen AV Block derajat I

Stnosis tricuspid, miksoma atrium


Gelombang a yang besar kanan, hipertensi pulmonal, stenosis
pulmonal

Cannon a waves Diassosiasi atrioventrikuler, VT

Gelombang x descent tidak ada Regurgrtasi trikuspid

Kondisi karena gelombang a yang


Gelombang x descent prominen
besar

Regurgitasi tricuspid, perikarditis


gelombang cv yang besar
konstriktif

Stenosis tricuspid, myxoma atrium


Gelombang y descent yang pelan
kanan

Perikarditis konstriktif, gagal


Gelombang y descent yang cepat jantung kanan severe

Gelombang y tidak ada tamponade


Interpretation of Values

Low CVP
- Hypovolemia
- Vasodilation

High CVP
- Hypervolemia
- Vasoconstriction
- Right CHF
- Pulmonary hypertension
SAAT PEMASANGAN

• ALAT
• TANDA DAN
GEJALA
KOMPLIKASI
• RASA AMAN DAN
NYAMAN
SETELAH PEMASANGAN

• NILAI AKURAT
• KEADAAN KLINIS
• PERUBAHAN
HEMODINAMIK
• KOMPLIKASI
• AMAN DAN
NYAMAN
• Tidak zero balance
• Pressure bag low
• Tidak ada label pada lumen yang difungsikan
• Tidak pernah cek rontgen thoraks
• Tidak pernah mencoba merapikan jalur
sehingga kadang cloth sebelum waktu aff
• Tidak memperlakukan area insersi CVP dan
kateter PA sebagai area steril (Ingat : Kateter
ini berhubungan langsung dengan darah dan
masuk ke dalam jantung)
• Tidak ada label pada lumen yang difungsikan

• Berilah Label pada masing masing lumen


• Berilah label tanggal pemasangan
• Bila pasien dipindahkan ke Intermediate, berilah
label mencolok pada lumen bekas inotropik.
• Bila terdapat label rusak rekonfirmasi dengan label
baru
• Kolaborasi dengan medik bila label menunjukkan
telah melampaui kadaluarsa
• Tidak pernah cek rontgen thoraks

• Segera laporkan bahwa CVP


Line tidak semestinya (ke
atas)
• Jangan digunakan untuk
pengukuran

• Kolaborasikan ulang untuk


pemberian terapi yang
melalui CVP
• Tidak pernah cek rontgen thoraks

Atau menjumpai gambaran rontgen thorak


seperti ini ?
• Tidak pernah cek rontgen thoraks

 Kolaborasikan bahwa ujung kateter PA tidak pada


tempatnya (terlalu masuk atau kurang masuk)

 Yakinkan dengan melihat batas kedalaman dan posisi


insersi yang dikerjakan

 Mintakan posisi dibenahi atau benahi posisi sesuai


dengan insite insersinya dengan batas kedalaman
serta bentukan gelombang di monitor (harus dengan
pemberian kewenangan)
• Tidak pernah mencoba merapikan jalur
sehingga kadang cloth sebelum waktu aff

Rapihkan jalur CVP dan kateter PA


sedemikian rupa sehingga memudahkan
kita ketika memobilisasi pasien,
memudahkan pengamatan line dan
sambungan, dan saat akan mencabut/
memutuskan sambungan yang tidak perlu.
• Tidak memperlakukan area insersi CVP dan kateter
PA sebagai area steril

Lihatlah bagaimana mereka


memperlakukan kateter PA
• Tidak memperlakukan area insersi CVP dan kateter PA sebagai
area steril

Perlakukan area insersi alat monitoring


hemodinamik sebagai area steril.

Ganti balutan jika perlu (kena muntah,


darah merembes, terlihat kotor oleh
apapun)
Jangan memberikan kontak terlalu
sering jika tidak ada keperluannya.
TABLE I: MEASURED HEMODYNAMIC VARIABLES

Variable (abbreviation
) -
Unit Norma
l
Range

Systolic Blood Pressure (SSP) mmHg 100-140

Diastolic Blood Pressure (DSP) mmHg 60-90

Pulmonary Artery Systolic Pressure (PAS) mmHg 15-30

Diastolic Pulmonary Artery Pressure (PAD) mmHg 4-12

Pulmonary Artery Occlusion Pressure (PAOP) mmHg 5-12

Central Venous Pressure (CVP) mmHg 0-8

Heart Rate (HR) beats/min varies by patient

Cardiac Output (CO) Umin varies by patient

Right Ventricular Ejection Fraction (RVEF) fraction 0.40-0.60

Intra-Abdominal Pressure (lAP) mmHg <10

Intracranial Pressure (ICP) mmHg <10


TABLE II: CALCULATED HEMODYNAMIC VARIABLES

Variable (abbreviation I Y..!! Normal Range


Mean Arterial Pressure (MAP) .i!
MAP:; (SBP + 2*DBP)13 70-105
rmmHg
Mean Pulmonary Arterial Pressure (MPAP)
rmmHg 9-16
MPAP:; (PAS + 2*PAD)/3
Cardiac Index (CI)
CI:; SVI * HR Llmin/m2 2.5-4.0TR>
Stroke Volume (SV)
SV:; CO/HR ml/beat varies by patient
Stroke Volume Index (SVI)
SVI:; CI/HR mllbeatlm2 30-65
Systemic Vascular Resistance Index (SVRI)
SVRI= (MAP - CVP) •80)/CI dynes sec 1800-2800
Pulmonary Vascular Resistance Index (PVRI) em·5m2
PVRI :; (MPAP - PAOP) * 80)/CI dynes sec 200-350
Left Ventricular Stroke Work Index (LVSWI) em·5m2
LVSWI :; SVI * (MAP-PAOP)· 0.0136 g.M/m 43-61
2
Right Ventricular Stroke Volume Index
(RVSWI) g.M/m 7-12
RVSWI :; SVI * (MPAP-CVP)· 0.0136 2

Coronary Perfusion Pressure (Coronary PP)


Coronary PP :; DBP - PAOP mmHg >50
Cerebral Perfusion Pressure (Cerebral PP)
Cerebral PP :; MAP - ICP mmHg >70
Abdominal Perfusion Pressure (APP)
APP :; MAP - lAP mmHg >50
Right Ventricular End-Diastolic Volume Index
(RVEDVI) RVEDVI = mLlm2 varies by RVEF
SVI I RVEF
Body Surface Area (BSA) m2 varies by patient

Anda mungkin juga menyukai