INTERPRETASI ECG
Sihono
Instalasi Rawat Intensif
RSUD P Senopati Bantul
TUJUAN PEMBELAJARAN EKG
1. Irama ( Rhythm )
2. Frekuensi jantung ( Heart rate )
3. Posisi listrik jantung ( Axis )
4. Transisi Zona
5. Gelombang : P, Q, QRS, T, U
6. Interval PR, QT
7. Segman ST
8. Kelainan-kelainan
KERTAS EKG
IRAMA ( RHYTHM )
REGULER ( TERATUR )
IREGULER ( TAK TERATUR )
JENIS IRAMA PADA EKG
• SA Node : Irama Sinus
– Menyebabkan irama reguler (normal), gelombang
P yang bulat, dan kompleks QRS yang sempit
(normal)
• Atria : Irama Atrial
– Menyebabkan gelombang P yang ireguler dan
kompleks QRS masih normal
• AV Node : Irama Junctional
– Kompleks QRS normal, tanpa didahului
gelombang P atau gelombang P terbalik atau
gelombang P dibelakang kompleks QRS
• Purkinje Fibers : Irama idioventrikuler
– Tidak ada gelombang P, kompleks QRS melebar
dan ireguler
Irama normal Irama SINUS
Impuls berasal dari SA node
RAD
ekstrem LAD
-30˚
180˚ 0˚
normal Axis
RAD
I : - I : +
- + Vertical
Jika lead I ( + ) + 800
Jika lead I ( 0 ) + 900
Jika Lead I ( - ) + 1000 ( RAD )
ZONA TRANSISI
GAMBARAN EKG NORMAL
MENILAI MORFOLOGI
GAMBARAN EKG
Gelombang P mitral
Gelombang P Pulmonal
Gelombang Q
Menggambarkan awal fase depolarisasi
ventrikel
Kepentingan :
Kepentingan :
- mengetahui adanya hipertrophi ventrikel
- mengetahui adanya Bundle Branch Block
- mengetahui adanya infark
Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi
ventrikel
Nilai normal :
- < 1 mV di Lead dada ( 2 Kotak Besr)
- < 0,5 mV di Lead Ektrimitas
- minimal ada 0,1 mV
- atau tidak lebih 50% tinggi R
Kepentingan :
- mengetahui adanya iskemik/infark
- Kelainan elektrolit
Interval PR
Diukur dari permulaan P s.d permulaan QRS
Normal : Isoelektris
u u
Interval QT
Jarak antara permukaan gel Q s/d akhir gel T
SINUS TACHYCARDIA
SINUS BRADYCARDIA
Junctional Takikardi
• Irama Teratur
• Frekuensi: >100 x/ menit
• Gelombang P: Inverted di depan,
menghilang atau di belakang kompleks
QRS
• Interval PR : Tidak dapat dihitung atau
memendek
Atrial fibrillation
Atrial flutter
Paroxysmal supraventricular
tachycardia
Ventrikel Fibrilasi
Irama Tidak Teratur
Frekuensi > 350x/menit
sehingga tidak dapat dihitung
GANGGUAN KONDUKSI NAV
a. AV Blok derajat 1
• Gangguan pada NAV sehingga
impuls terlambat sampai di
ventrikel, depolarisasi juga b. AV Blok derajat 2
terlambat.
tipe 1 (Wenck
• Gambaran EKG : interval PR
memanjang > 0,20 detik ebach)
Impuls dari atrium terblok total
sehingga ventrikel tidak
terdepolarisasi.
Gambaran EKG: interval PR
semakin melebar, disusul drop
beat.
AV Blok derajat 2
tipe 2
Impuls terlambat sampai di
ventrikel secara intermiten c. AV blok derajat
(sebentar-sebentar), 3
depolarisasi ventrikel
terlambat. Impuls tidak mengalir ke
Gambaran EKG: ventrikel, ventrikel
gelombang P tanpa diikuti berdepolarisasi dengan
QRS secara tiba-tiba. pacemaker-nya sendiri.
Gambaran EKG: tidak
terkoneksinya
gelombang P dan QRS,
masing-masing berjalan
sendiri-sendiri.
d. Intraventricular Blocks
Right Bundle Branch Block
e. Left Bundle Branch Block
Right Atrial HIpertropi
b. Left Atrial Enlargement (LAE)
Hypertropy ventrikel kiri ( LVH)
V1 V
5
V1, v2 V5, v6
S dalam, r poor R > 27 mV (27ktk kcl)
V
1 V5
V1, V2 V5, V6
R>S S dalam
RAD S persisten
Infark dinding anterior ext
Infark Posterior
Infark Miokard tanpa glb Q
SARAN BAGI PEMULA
1. Hafalkan sandapan Lead I,II,III,aVR,
aVL,aVF dengan gambar dan derajatnya
2. Ingat V1 – V6 gambaran normalnya (
hukum jajaran genjang)
3. Identifikasi gel. P,Q,R,S,T pada semua
sandapan
4. Mulai baca EKG normal sampai sejumlah
300 gambaran EKG