DEFINISI
Monitoring hemodinamik
adalah pemantauan sirkulasi
darah untuk menjamin
deteksi dini adanya kelainan
vital sehingga kondisi yang
lebih buruk dapat dicegah
Skin Temperature
Capillary Refill
Mental Status
Urine Output
Mottling (absent)
Invasive hemodinamic
monitoring
IBP (invasive blood pressure)
CVP (central venous pressure)
Indications for
Arterial Blood Pressure
Frequent titration of vasoactive drips
Unstable blood pressures
Frequent ABGs or labs
Unable to obtain Non-invasive BP
5
Tujuan Pemasangan
Mengetahui tekanan vena
sentral
Memberikan TPN
Mengambil sample darah
Memberikan obat-obatan IV
Resusitasi cairan
(CVP)
Operasi jantung,
Operasi lain yang banyak
perdarahan,
Pasien yang mendapatkan obat
vasoaktif per drip (tetesan) dan
obat inotropik,
Trauma mayor,
Pengambilan darah yang sering
Pemberian cairan IV super cepat
Triple lumen
Double lumen
Single lumen
Metode pengukuran
Apabila menggunakan Pressure
3.
4.
5.
Pressure
transducer
Komplikasi
Pemasangan
CVP
Bakteriemi
formation)
Hematoma lokal
Pneumotoraks,
Sepsis
Disritmia (electric transmission by cath to
heart)
Tamponade perikard
Vascular erosion (cath irritating fluid)
Nilai CVP
1. CVP rendah (< 4 cmH2O)
Beri darah atau cairan dengan tetesan cepat.
Bila CVP normal, tanda shock hilang -> shock
hipovolemik
Bila CVP normal, tanda tanda shock bertambah ->
shock septik
2. CVP normal (4 14 cmH2O)
Beri darah atau cairan dengan hati hati dan dipantau
pengaruhnya dalam sirkulasi.
Bila CVP normal, tanda tanda shock negatif -> shock
hipovolemik
Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik
shock, cardiogenik shock
CVP Reading
Other clinical
features
Diagnosis
Treatment
Low
Tachycardia
Low normal or hypotension
Urine output oligo or anuria
Hypovolaemia
Low
( may be normal or
high due to
venoconstriction)
Tachycardia
Signs of infection
Pyrexia
Vasodilatation is most common but
severe sepsis maybe associated with
constriction
Sepsis
Normal due to
venoconstriction
Tachycardia
Urine output
falling below 30ml /hr
Poor capillary refill
Hypovolaemia
High
Heart failure
Very High
SVC obstruction
Cardiac tamponade
Tension pneumothorax
Treat underlying
cause
Faktor yang
mempengaruhi
1. Volume darah :
Volume darah total
Volume darah yang terdapat di dalam vena
Kecepatan pemberian tranfusi/ cairan
Pneumothorax
Hemothorax
Intraabdominal hypertension
Pericardial tamponade
PEEP yang tinggi
Perubahan volume
(V) atau
compliance (C)
V
Vasokostriksi vena
Vasodilatasi arteri
V, C
Peranan Perawat
1. Sebelum Pemasangan
- Siapkan alat untuk penusukan dan alat-alat untuk
pemantauan
- Mempersiapkan pasien; memberikan penjelasan, tujuan
pemantauan, dan mengatur posisi sesuai dg daerah
pemasangan
2. Saat Pemasangan
- Memelihara alat-alat selalu steril
- Memantau tanda dan gejala komplikasi yg dpt terjadi
pada saat pemasangan spt gg irama jantung,
perdarahan
- Membuat klien merasa nyaman dan aman selama
prosedur dilakukan
3. Setelah Pemasangan
Mendapatkan nilai yang akurat dengan cara:
1) Melakukan Zero Balance: menentukan titik
nol/letak atrium, yaitu pertemuan antara garis
ICS IV dengan midaksila
2) Zero balance: dilakukan pd setiap pergantian
dinas , atau gelombang tidak sesuai dg kondisi
klien
3) melakukan kalibrasi untuk mengetahui fungsi
monitor/transduser, setiap shift, ragu terhadap
gelombang.
kecenderungan perubahan
hemodinamik.
Memantau perubahan
klien.
TROUBLESHOOTING
Jika nilai CVP abnormal
DULU
MEAN ARTERIAL
PRESSURE
MAP adalah tekanan rata-rata arteri selama
satu kali siklus jantung
Normalnya 60-110 mmhg
Kurang dari 60 mmhg menandakan perfusi
tidak adekuat dan menyebabkan terjadinya
ischemia jaringan
Blood Pressure :
Measurements
(CO)
Flow
(PR)
Diameter of
arterioles
BP TERGANTUNG DARI
1. Cardiac output CO = SV X HR.
2. Peripheral resistance.
3. Blood volume.
MAP-CVP
KETERKAITAN VOLUME
DARAH DAN MAP