EKG
• INKAVIN
Yang perlu diingat !!!
EKG : Rekaman aktivitas listrik jantung.
Tidak mengukur fungsi mekanik !!!
E K G
1. Sistem 1. Anatomi 1. Perekaman &
Konduksi Sandapan EKG
Jantung
2. Sifat Khusus 2. Kertas EKG &
Otot Jantung 2. Sirkulasi Kurva EKG
3. Aksi sistemik &
3. Interpretasi
potensial Pulmonal
EKG
3. Sirkulasi
Koroner
E 1. SISTEM KONDUKSI
E SISTEM KONDUKSI
Sistem Konduksi
Dalam miokardium terdapat beberapa sel( sel pace
maker )yang mampu secara otomatis membuat
depolarisasi dan repolarisasi
1. Chromotropic property
Disebut juga ritmisiti atau otomasi dimana otot jantung mempunyai
kemampuan sendiri untuk menimbulkan rangsangan dan
mengadakan impuls supaya terjadi kontraksi otot jantung. Karena
sifat khususnya ini, maka jantung dapat berkontraksi tanpa adanya
pengendalian sistem sarat (disebut juga miogenic antoregulation).
Hal ini disebabkan karena jantung mempunyai jaringan pemacu
khusus yang dapat menimbulkan potensial aksi berulang kali yang
disebut potensial pacemaker.
2. Bathmotropic property
Disebut juga eksitabiliti, dimana otot jantung memiliki kemampuan
untuk memperbesar perangsangan terhadap impuls yang terjadi
padanya
E 2. SIFAT OTOT JANTUNG
3. Dromotropic Property
Disebut juga konduktiviti dimana otot jantung mempunyai
kemampuan untuk menyebarkan rangsangan berupa impuls-impuls
dari satu bagian otot jantung ke bagian otot jantung lainnya.
4. Inotropic property
Disebut juga kontraktiliti, dimana otot jantung mempunyai
kemampuan untuk menjawab atau berespons terhadap setiap
rangsangan yang datangnya dari luar. Respons ini berupa
pergerakan atau kontraksi. Bahan yang mempengaruhi kekuatan
kontraksi disebut inotropic action. Kekuatan kontraksi jantung akan
meningkat bila efek inotropik positif, tapi bila efek inotropik negatif
maka hal ini akan menurunkan kekuatan kontraksi jantung.
E 3. AKSI POTENSIAL
ISMAIL PRODUCTION
KENAPA 1 KK kesamping = 0,04 Detik ?
Karena Standar perekaman EKG, menggunakan kecepatan 25 mm/dt
dan ukuran kertas EKG I KK = 1 mm
Jadi 1 / 25 mm/dt = 0,04 dt
Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium
“Gelombang P Mitral”
“ Gelombang P Pulmonal “
G GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pada pada Kompleks QRS. Gel R
umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau
tidak ada
Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR
dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6
akan terlihat makin lama makin menghilang.
Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
Mengetahui adanya infark
G Terminologi morfologi QRS
qRs Rs R rS
QR Q/QS rSr’
rR’
G
G Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel
Nilai normal :
* 1 MV di lead dada
* 0,5 MV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 MV
T Normal
Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit
T Invertid
G PR Interval
Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS
Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi
G ST Segmen
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T
Ismail Prodaction
Tip Mudah mengingat Normal Gelombang EKG
Gembang P
•Tinggi : < 0,3 mvolt ≤ 3 KK
•Lebar : < 0,12 detik
PR Interval
•0,12dt – 0,20 dt 3 - 5 KK
Komplek QRS
•0,06 dt – 0,12 dt 1,5 - 3 KK
KESIMPULAN