Anda di halaman 1dari 135

UJI MANFAAT DAUN KELOR (Moringa

aloifera Lamk)
UNTUK MENGOBATI PENYAKIT HEPATITIS B

Berthalia Veronica A 1610711039


Ester Ronauli S 1610711045
PENDAHULUAN
Kelor (Moringa aloifera Lamk) diyakini berasal dari
India dan Arab. Tanaman kelor merupakan tanaman
dengan ketinggian sampai 10 m, berbatang lunak dan
rapuh dengan daun yang sebesar ujung jari berbentuk
bulat telur dan tersusun majemuk.
Kelor Dimanfaatkan untuk :
1. pengobatan tradisional
2. tanaman pagar disinfektan
3. pelumas
4. kosmetik.
Golongan obat yang saat ini tersedia
untuk penyakit hepatitis ialah Pengobatan
Telan atau Oral dan secara injeksi.
Pemakaian obat ini cenderung
meningkatkan enzim hati (ALT) untuk itu
penderita akan mendapat monitor
berkesinambungan dari dokter.
• Pengobatan dengan injeksi atau
suntikan adalah pemberian suntikan
Microsphere
• yang mengandung partikel radioaktif
pemancar sinar X yang akan
mengahancurkan sel kanker hati
tanpa merusak jaringan sehat
disekitarnya.
Adapun obat tradisional yang dapat
membantu meringankan penyakit hepatitis B .
Tanaman kelor mengandung :
1. minyak behen
2. minyak terbang
3. Emulsin
4. Alkaloida
5. Pahit tidak beracun serta vitamin A, B1, B2,
dan C.
• Selain itu kelor juga mengandung lebih
dari 90 nutrisi disebut antioksidan alami
terbaik.
• Memiliki sumber serat terbaik,
kandungan betakarotine 4 kali lipat
lebih besar dari wortel juga terdapat
bahan minyak omega 3 dan klorofil.
Cara pembuatan ramuannya Hepatitis B cukup
sederhana:
1. tumbuk daun kelor yang sudah dicuci bersih.
Kemudian
2. campurkan air kelapa dengan tumbukan
daun tersebut dan saring.
3. tambahkan madu dan aduk merata. Ramuan
siap diminum. Untuk hasil maksimal, buat
dan minum ramuan itu sampai sembuh.
Gambar 1. Anatomi Hepar
Gambar 2. Patologis Hepar
Gambar 3. Replikasi VHB dalam
hepatosit.
Gambar 4. Patogenesis
Hepar
ANALISIS JURNAL
TERAPI TRADISIONAL DI
KOMUNITAS
Tia Amelia Agustin 1610711031
Sharah Nursa’iidah 1610711038
PENDAHULUAN
Diare adalah suatu penyakit yang menyerang sistem
pencernaan, penyebabnya bisa dari bakteri. Di
Indonesia penyakit ini merupakan salah satu penyakit
yang sering dijumpai menyerang anak-anak. Hal ini
tercermin dalam laporan rumah-rumah sakit mengenai
angka kesakitan dan kematian penderita diare di
bangsal anak yang jauh melebihi penyakit lain, yaitu
sebanyak masing-masing 20-40 % dari jumlah bayi dan
anak yang dirawat dan 10-20 % dari jumlah penderita
diare yang dirawat
HASIL
Sampai awal tahun 1990-an masyarakat Suku Dayak Dusun
Deyah masih mempercayai bahwa diare yang menyerang
masyarakat terutama anak-anak usia 2-7tahun adalah roh-roh
halus yang terus mengikuti anakanak ketika bermain diluar
rumah sampai anakanak selesai bermain dan pulang kerumah
roh-roh halus tersebut masih berada disekitar anak-anak
sehingga anak-anak menderita diare.
NO NAMA LOKAL NAMA LATIN KHASIAT BAGIAN
BERGUNA
1. Jambu Biji Psidium guajava Anti diare Daun

2. Jambu Mente Anacardium Anti diare Batang


occidentale

3. Kumala Tawar/ Coctus speciosus Anti diare Batang muda


Tantaharung

4. Lasi Macaranga Anti diare Kulit batang


recurvate

5. Ramania Bouea macrophylla Anti diare Batang

Tabel 1 Tanaman obat yang digunakan sebagai anti diare pada Suku Dayak
Dusun Deyahndi Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong
NO BATRA RAMUAN KOMPOSISI DOSIS CARA PENYIAPAN CARA
PENYAKIT BAHAN PEMAKAIAN
1. MN Diare 3 lembar daun 1x 3 lembar daun jambu biji dicuci Diminum
jambu biji minum bersih kemudian direbus dengan 3
gelas (gelas belimbing) air dijadikan
1 gelas
2. IF Diare 10cm kulit 1x Bahan dicuci sampai bersih Diminum
batang minum kemudian direbus dengan 3 gelas
lasi/balik angin (gelas belimbing) air
dijadikan 1 gelas
3. IF Diare 30cm batang 1x Bahan dicuci bersih dan dibakar Diminum
muda minum lalu didiamkan / diangin-anginkan
kumala (diembunkan) semalam lalu diperas
tawar/pacing dengan air kira-kira 1 sendok
makan lalu diminum.
4. EH Diare 3cm batang 1x Bahan dibersihkan dan di direbus Diminum
jambu minum dengan 3 gelas (gelas belimbing) air
mente dijadikan 1 gelas
5. NT Diare 2cm kulit 1x Bahan dibersihkan dan direbus Diminum
batang minum sampai mendidih kemudian
ramania diminum bisa hangat-hangat
atauBdingin

Tabel 2. Ramuan Tradisional Pengobat Tradisional Suku Dayak Dusun Deyah Di


Muara Uya Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014
PEMBAHASAN
Beberapa jenis tanaman obat yang digunakan Pengobat Tradisional
(Batra) Suku Dayak Dusun Deyah di Kecamatan Muara Uya
Kabupaten Tabalong untuk pengobatan diare dapat dilihat pada
Tabel 1. Terdapat 5 jenis tanaman obat sebagai anti diare. Tanaman-
tanaman ini memilikI zat-zat tertentu yang berperan di dalam
menghentikan diare.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Tanaman obat yang digunakan Suku Dayak Dusun Deyah sebagai
anti diare (dalam bahasa Dayak Dusun Deyah biasa disebut
“Tantaharung”) yaitu daun jambu biji, kulit batang lasi/balik angin,
batang muda kumala tawar/pacing, dan batang jambu mente, dan
kulit ramania.
• Perlu dilakukan penelitian secara farmakologi terhadap ramuan
tradisional Suku Dayak Dusun Deyah untuk menggali potensi
sumber daya alam Indonesia khususnya tanaman obat yang
memiliki nilai farmakologi potensial dan nilai ekonomis yang tinggi
sehingga bisa dimanfaatkan dalam dunia kedokteran dan kesehatan
dalam mengobati penyakit diare.
PENGGUNAAN BUAH
MENGKUDU (Morinda citrifolia
L.) UNTUK MENURUNKAN
TEKANAN DARAH TINGGI
Triwik Hardiyanti (1610711029)
Erina Rusmiati (1610711040)
Apa itu hipertensi
??
Dan apa itu buah
mengkudu?
• suatu peningkatan tekanan darah sistolik
• >120 mmHg dan tekanan diastolik >80
Hipertensi • mmHg.

• tanaman tropis yang telah digunakan


sebagai
Mengkudu
(Morinda • makanan dan pengobatan herbal.
citrifolia L.)
Klasifikasi tekanan darah
pada dewasa

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal <120 (dan) <80

Pre-hipertensi 120-139 (atau) 80-89

Hipertensi stadium 1 140-159 (atau) 90-99

Hipertensi stadium 2 ≥160 (atau) ≥100

Sumber : JNC 7.7


Tanaman mengkudu (Morinda
citrifolia L.)

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung


beberapa zat aktif utama. Bahan aktif
diantaranya adalah scopoletin, octoanoic acid,
kalium, vitamin C, alkaloid, antrakuinon, b
Sitosterol , karoten, vitamin A, glikosida flavon,
linoleat acid, alizarin, amino acid, acubin, L-
asperuloside, kaproat acid, kaprilat acid,
ursolat acid, rutin, pro-xeroninedanterpenoid.

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) diketahui


memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
manusia. Efek buah mengkudu diantaranya
sebagai antitrombolitik, antioksidan,
analgesik, anti inflamasi dan aktifitas
xanthine oxidase inhibitor. Mengkudu juga
dapat menurunkan tekanan darah dan
vasodilatasi pembuluh darah.
Zat aktif mengkudu dalam
menurunkan tekanan darah

Zat aktif dalam mengkudu yaitu scopoletin


danxeronin dapat menurunkan tekanan darah.
Scopoletin bekerja dengan cara menurunkan
tahanan atau resistensi perifer. Besarnya tahan
perifer sangat bergantung pada kontraktilitas
otot polos pembuluh darah. Otot polos
pembuluh darah diatur oleh sistem saraf
simpatis melalui pengeluaran neurotransmiter
noradrenalin di ujung saraf simpatis pada
dinding pembuluh darah

Kontraktilitas otot polos pembuluh darah juga


dipengaruhi oleh fungsi endotel pembuluh darah,
karena pada endotel disintesis dan disekresi
berbagai bahan vasokonstriktor dan vasodilator.
• Pada penderita hipertensi
yang mendapatkan
Cara • terapi jus mengkudu 2 kali
mengonsumsi
buah
sehari yaitu pada
mengkudu • 20-30 menit sebelum sarapan
untuk
menormalkan
dan 20-30
tekanan darah • menit sebelum makan malam
didapatkan
• penurunan tekanan darah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Suidah (2011) mengenai pengaruh
mengkudu terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi di Sidoarjo
didapatkan penurunan MAP (Mean Arterial
Pressure). MAP sebelum diberikan terapi
minum mengkudu sebesar 116.2672 mmHg
dan MAP setelah diberikan terapi minum
mengkudu sebesar 110.3332 mmHg.
Penurunan MAP responden dalam
penelitian ini sebesar 5.934 mmHg.
Toksisitas buah
mengkudu

Dari berbagai penelitian yang telah


dilakukan pada buah dan daun
mengkudu didapatkan bahwa
mengkudu dikategorikan dalam zat
yang tidak toksik. Buah mengkudu
(Morinda citrifolia L.) aman digunakan
untuk pengobatan hipertensi.
Kesimpulan

Kandungan bahan aktif xeronin dan


scopoletindalam buah mengkudu (Morinda
citrifolia L.) dapat menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi menjadi normal.
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) aman untuk
dikonsumsi karena dikategorikan dalam zat
yang tidak toksik.
Sumber
PENGGUNAAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifoliaL.)UNTUK
MENURUNKAN TEKANAN DARAH TINGGI
Cici Yuliana Sari Faculty of Medicine, Universitas Lampung
J MAJORITY | Volume 4 Nomor 3 | Januari 2015
TERAPI
TRADISIONAL
PENYAKIT DM
OLEH :

DEVIA FEBRIANI (1610711051)


ASTRI INDIKA HUSNA (1610711053)
SINTA (1610711054)
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT DIABETES MELLITUS DI

MASYARAKAT ETNIS SIMALUNGUN KABUPATEN SIMALUNGUN

PROVINSI SUMATERA UTARA

The Utilization of Diabetes Mellitus Medicinal Plants In Simalungun Ethnic Society of

Simalungun Regency (North Sumatera Province, Indonesia)

Helen Anjelina Simanjuntak*

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Senior Medan

BioLink, Vol. 5 (1) Agustus (2018) p-ISSN: 2356- 458X e-ISSN: 2550-1305
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi menurunnya fungsi
pankreas untuk memproduksi insulin atau reseptor insulin tidak
peka sehingga terjadi gangguan metabolisme dimana glukosa tidak
diubah menjadi glikogen sehingga glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel, akibatnya glukosa darah meningkat. Gejala yang dapat
ditemukan pada penderita diabetes melitus berupa keluhan seperti
poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan secara
drastis, lemah badan, dan mata kabur (Setiawan, et al. 2011).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei
eksploratif dengan variabel bebas informan/battra (Pengobat
tradisonal).
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara
secara mendalam terhadap informan/Battra (pengobat tradisional)
mengenai nama lokal tumbuhan, bagian tumbuhan yang diambil
serta cara meramunya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Phyllanthus niruri (Rumput dukung anak)

Ficus septica
Morus alba

Alstonia scholaris

Catharanthus roseus
Strychnos ligustrina

Taraxacum officinale

Momordica charantia
Morinda citrifolia

Strobilanthes crispus

Coleus scutellarrioides
Orthosiphon stamineus

Physalis minima

Centella asiatica
Averrhoa carambola

Theobroma cacao

Psidium guajava
Syzygium polyanthum

Syzygium cumini

Carica papaya
Persea americana

Cinnamomum burmanni

Tinospora crispa
Phaseolus vulgaris

Allium cepa

Aloe vera
Bagian Organ Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat
Diabetes Mellitus
SIMPULAN

• Masyarakat Etnis Simalungun memanfaatkan tumbuhan Obat sebagai


obat diabetes mellitus yang terdiri dari 20 Famili, 15 Ordo dan 26 Jenis
yaitu: Phyllanthus niruri, Ficus septica, Morus alba, Alstonia scholaris,
Catharanthus roseus, Strychnos ligustrina, Taraxacum officinale,
Momordica charantia, Morinda citrifolia, Strobilanthes crispus, Coleus
scutellariioides, Orthosipon stamineus, Physalis minima, Centella
asiatica, Averrhoa carambola, Theobroma cacao, Psidium guajava,
Syzygium polyanthum, Syzygium cumini, Carica papaya, Persea
americana, Cinnamomum burmanni, Tinospora crispa, Phaseolus
vulgaris, Allium cepa, Aloe vera. Dan bagian organ tumbuhan yang
digunakan adalah bagian akar, daun, buah, batang, kulit batang, biji
dan umbi.
Jurnal Komunitas
Nada Saskia 1610711028
Leily Muhafilah 1610711030
 BLOK : KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 SEMESTER : 5
 TAHUN : 2018/2019
 FAKULTAS : ILMU-ILMU
KESEHATAN
 PRODI : S1 KEPERAWATAN
 NAMA TUTOR : Ns. Sang Ayu Adiyani,
M.Kep., Sp. Kep. Kom
Judul Jurnal 1 : Sabun Mandi Cair Antibakteri dari
Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura L)
Penulis : Novia Tina Anjani, Supartono, dan Sri Mursiti
Tahun Terbit : 2016
LATAR BELAKANG
Penyebab infeksi disebabkan oleh mikro-organisme
patogen seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Di Indonesia
angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi disebabkan
terutama oleh penyakit infeksi (Darmadi; 2008).
Senyawa kimia dalam tumbuhan yang mempunyai
aktivitas antibakteri dapat digunakan untuk
mengatasi penyakit tersebut. Penggunaan tanaman
sebagai obat telah berlangsung dalam waktu yang lama di
berbagai penjuru dunia (Djauhariya dan Hernani; 2004).
Tujuan Penelitian

Untuk menguji penghambatan pertumbuhan


bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Streptococcus pyogenes pada sabun cair
antibakteri dari ekstrak buah kersen
(Muntingia Calabura L)
Metode Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
spektrofotometri UV-Vis seri 1800, Infrared spectrometer (FT-IR
Perkin Elmer), neraca analitik, oven, rotary evaporator, kertas
saring ukuran 42, cawan petri, ose, autoklaf, inkubator, kertas
cakram, jangka sorong, alumunium foil.

Bahan yang digunakan adalah buah kersen, aquades, media


biakan Nutrient Agar (NA), n heksan dan metanol dengan grade
pro analyst buatan Merck.
Tindakan
1. Melakukan penyiapan 3. Membuat sabun mandi cair
sampel dengan cara ekstrak buah kersen
mengeringkan 1-2 kg
buah kersen sampai
benar-benar kering.

4. menguji aktivitas
2. Melakukan ekstraksi antibakteri ekstrak murni
dengan metode maserasi dan ekstrak dalam sabun
dengan cara merendam 450 dengan cara
mL serbuk kersen memasukkan 1 mL
dalam n-heksan biakan bakteri hasil
pengenceran ke dalam
media NA
Tindakan
1. Melakukan penyiapan sampel dengan cara mengeringkan
1-2 kg buah kersen sampai benar-benar kering. Setelah
mendapatkan buah kersen kering ± sebanyak 400 g,
kemudian menghaluskan dengan grinder. Serbuk yang
diperoleh digunakan untuk sampel penelitian. Melakukan
uji fitokimia, yaitu uji senyawa alkaloid, flavanoid, tanin
dan saponin.
Tindakan
2. Melakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan cara
merendam 450 mL serbuk kersen dalam n-heksan untuk
menghilangkan pengotor yang ada seperti minyak dan lemak
selama 24 jam kemudian merendam dengan metanol 450 mL
selama 24 jam menggunakan pengulangan sebanyak 3 kali.
Menyaring rendaman ekstrak buah kersen dalam metanol
menggunakan kertas saring whatman grade 42. Filtrat ekstrak
metanol buah kersen dipekatkan dengan menggunakan alat rotary
evaporator dan menimbang hasilnya. Menggunakan ekstrak
pekat buah kersen untuk uji aktivitas anti-bakteri. Selanjutnya
mengkarakteriasi dengan FT-IR dan spektrofotometer UV-Vis
3. Membuat sabun mandi cair ekstrak buah kersen dengan
cara memanaskan minyak kelapa 15 mL dan minyak
jarak 5 mL pada suhu 90ºC, setelah bercampur
menambahkan KOH 8 g. Mengaduk KOH hingga larut,
setelah KOH larut mendinginkan sabun dan
menambahkan air panas 30 mL sedikit demi sedikit
sambil mengaduk agar homogen. Menambahkan asam
sitrat 2 g, ekstrak buah kersen sebanyak 1,2 dan 3 g
sesuai konsentrasi serta pewangi 5 tetes sambil
mengaduk hingga homogen. Memasukkan dalam wadah
dan mendiamkan sabun selama 3 hari. Melakukan uji
kualitas sabun yang meliputi uji organoleptis, pH dan
tinggi busa.
4. menguji aktivitas antibakteri
ekstrak murni dan ekstrak dalam sabun dengan cara memasukkan
1 mL biakan bakteri hasil pengenceran ke dalam media NA
kemudian menggoyangkan seperti angka 8.
Menyelupkan paper disk dalam ekstrak buah kersen pada
konsentrasi 100% selama 10 menit agar ekstrak buah kersen bisa
meresap ke dalam paper disk tersebut, kemudian diangin-
anginkan dan di-letakkan pada media NA yang telah ditanami
bakteri. Melakukan cara yang sama untuk uji aktivitas antibakteri
ekstrak kersen dalam sabun konsentrasi 10, 20 dan 30%.
Hasil Penelitian
1. Serbuk buah kersen yang diuji terhadap senyawa
alkaloid menunjukkan hasil positif
2. Uji terhadap flavonoid menunjukkan hasil positif
3. Uji tanin menunjukkan hasil positif
4. uji terhadap saponin terbentuk buih yang permanen kurang lebih
2 menit sehingga hasilnya juga positif
5. Hasil karakterisasi ekstrak buah kersen dengan UV-Vis disajikan
pada
Gambar 1.
Gambar 1. Hasil spektrum UV-Vis ekstrak buah kersen
Gambar 2. Hasil spektrum FT-IR ekstrak buah kersen
Tabel 1. Analisis spektrum FT-IR ekstrak
buah kersen
Tabel 2. Hasil uji organoleptis sabun mandi cair
ekstrak buah kersen
Tabel 3. Uji tinggi busa sabun mandi cair ekstrak buah kersen
Tabel 4. Hasil Uji Aktivitas Bakteri

T
Hasil Akhir
Hasil Penelitian menunjukan zona
hambat untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Streptococcus pyogenes tergolong sedang karena
diameter zona hambatnya berkisar 6-10 mm
Kesimpulan
Ekstrak buah kersen (Muntingia Calabura L) dengan
pelarut metanol memiliki aktivitas antibakteri yang tergolong
sedang terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Streptococcus pyogenes.

Golongan senyawa yang tekandung dalam ekstrak buah


kersen (Muntingia Calabura L) mempunyai aktivitas antibakteri
sesuai dengan uji UV-Vis dan FT-IR adalah senyawa flavonoid,
golongan flavanol. Sediaan sabun mandi cair ekstrak buah
kersen (Muntingia Calabura L) memiliki daya hambat sedang
terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Streptococcus
pyogenes.
Abstrak
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah di atas normal.
Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme
asam urat (overproduction), penurunan pengeluaran asam
urat urin (underexcretion), atau gabungan keduanya. Daun
kemangi mengandung senyawa flavonoid yang dapat
menghambat terbentuknya asam urat dalam tubuh.
Tujuan
Penelitiam

untuk menganalisis
pengaruh air rebusan
daun kemangi terhadap
kadar asam urat darah
pada penderita
hiperurisemia di wilayah
kerja Puskesmas Wolaang
• Asam urat merupakan zat hasil akhir metabolisme purin dalam
tubuh yang dibuang melalui urin.
• Peningkatan kadar asam urat dalam darah melewati batas normal
disebut hiperurisemia yang jika berkepanjangan dapat berkembang
menjadi penyakit gout.
• Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolism asam
urat (overprotection), penurunan pengeluaran asam urat urin
(underexcretion), atau gabungan keduanya (Wijayakusuma, 2006 ;
Setiati et al., 2014).
• Selain daun kemangi, ada beberapa jenis tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai obat penurun kadar asam urat darah adalah
tempuyung, meniran, sidaguri dan jinten.
• Jenis penelitian ini adalah adalah quasi ekperiment dengan
menggunakan rancangan non equivalent control group yaitu
melakukan perbandingan hasil intervensi pada dua
kelompok
• Kelompok yang pertama diberi perlakuan yaitu
mengonsumsi air rebusan daun kemangi sedangkan
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan.
• Kadar asam urat kedua kelompok diukur menggunakan alat
autocheck.
• Populasi dalam penelitian ini adalah 48 orang (32 pria dan 16
wanita) penderita hiperurisemia di wilayah kerja Puskesmas.
Responden
Jenis Kelamin
N %
Laki-laki 9 30
Perempuan 21 70
Total 30 100

Responden
Umur
N %
30-45 Tahun 9 30
46-60 Tahun 14 45,7
61-75 Tahun 7 23,3
Total 30 100
Keterangan Sebelum Sesudah

Kadar asam urat kelompok


9,98mg/dl 9,40mg/dl
eksperimen

Kadar asam urat kelompok kontrol 7,32mg/dl 7,36mg/dl

48orang

11org
↓asam urat
4org ↑ 18 orang
30 orang
asam urat tidak
responden
responden
7org ↓asam
urat
15 15
kelompok kelompok 8org ↑ asam
eksperimen kontrol urat
• Dalam menurunkan kadar asam urat masih
tergolong lemah jika dibandingkan obat
Kekurangan konvensional

• Daun Kemangi Tidak memiliki efek samping yang


membahayakan
• Cara penggunaanya sangat mudah
• Dapat menghemat biaya pengobatan hiperurisemia
Kelebihan
dan gout.
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pemberian air
rebusan daun kemangi terhadap kadar asam urat darah
pada penderita hiperurisemia.

Kadar asam urat antara Kadar asam urat


responden yang responden yang tidak
diberikan air rebusan
daun kemangi ≠ diberikan air rebusan
daun kemangi
Sumber
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
AGGITA CAHYANI
1610711027

MEI DIANA ARMINIATI


1610711033
1. BLOK : KEPERAWATAN
KOMUNITAS
2. SEMESTER :5
3. TAHUN : 2018/2019
4. FAKULTAS : ILMU-ILMU
KESEHATAN
5. PRODI : S1 KEPERAWATAN
6. NAMA TUTOR : Ns. Sang AyuAdiyani,
M.Kep., Sp. Kep. Kom

80
JUDUL JURNAL:

Penggunaan Air Rubusan Daun Sirih Terhadap Kebutuhan

Fisiologis Di Kalangan Remaja Putri Mahasiswi Poltekes Denpasar

PENULIS JURNAL :Wayan Mustika, Putu Susi Natha Astini, Ni Putu

Yuniyanti

TAHUN : 2014
LATAR BELAKANG
Keputihan pada remaja sering ditemukan pada

remaja yang kurang peduli dengan keersihan

dan pemeliharaan genitalia regional. Tingkat

keputihan yang tinggi pada wanita dan gadis di

dunia dan di indonesia dan di dunia, serta

dampak fatal jika tidak ditangani dengan benar.

82
TUJUAN
Untuk mengetahui efektifitas

pengguaan rebusan air sirih hijau

terhadap keputihan fisiologis di

kalangan remaja putri mahasiswi

Keperawatan Poltekes Denpasar.

83
METODE
Eksperimen dengan menggunakan pre –

post desain, merupakan metode eksperimen tanpa

menggunakan kelompok control, dengan one

group pre dan post test, dengan jumlah sampel

sebanyak 20 responden dengan kreteria inklusi

yang kemudian diberikan perlakuan dan diamati.

84
TINDAKAN
Air daun sirih untuk menanggulangi keputihan yaitu:

Bahan: Daun sirih segar 7-10 lembar

Pemakaian: Daun sirih direbus dalam 2,5 liter air

Dalam kondisi agak dingin atau hangat – hangat kuku, air rebusan dipakai

mencuci vagina 2 x sehari8.

Pembasuhan rebusan air daun sirih dilaksanakan selama 5 hari berturut -

turut sehingga dapat diketahui efektifitas terhadap keputihan fisiologis.

85
ANALISIS DATA &
HASIL

86
HASIL PENGAMATAN TERHADAP OBYEK

PENELITIAN

87
Hasil akhir

88
Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat disimulkan bahwa kandungan

daun sirih hijau memiliki kandungan

minyak esensial, fenilpropana, estragol,

minyak atsiri, dll. Yang terbukti dapat

mengurangi keputihan yang di alami

pada wanita dalam masa produktif.


Dikarenakan masih adanya remaja putri

yang mengalami keputihan, diharapkan para

peneliti selanjutnya meneliti hal-hal yang belum

dibahas didalam penelitian ini, baik dari segi

jumlah, kandungan minyak atsiri pada masing-

masing rebusan yang diberikan kepada

responden.
EFEKTIVITAS SARI BUAH PEPAYA MENGKAL
(CARICA PAPAYA)
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI

Yenti H 1610711034
Chalvin Aprianto
1610711041
Pendahuluan
Hipertensi adalah kondisi medis saat tekanan darah dalam
arteri meningkat melebihi batas normal (Widjadja,2009).
Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2012,
menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi mengalami penurunan
secara global dari 32% pada tahun 1980 menjadi 27% di tahun 2008. Di
sisi lain, terjadi peningkatan di negara berkembang seperti di Afrika
dan Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri,survei Kesehatan Rumah Tangga
Departemen Kesehatan RI 2005-2006, menyebutkan sekitar 26-31%
dari populasi masyarakat Indonesia diberbagai provinsi menderita
hipertensi (Widjaja, 2013).
Berbagai macam tumbuhan yang
memiliki kandungan yang hampir serupa
dengan pepaya, seperti bawang putih,
pisang dan avocad. Dari ketiga tumbuhan
tersebut memiliki kandungan diuretik dan
kalium. Diuretik yang memiliki efek anti
hipertensi dengan meningkatkan
pelepasan air dan garam natrium. Kalium
menjaga kestabilan elektrolit tubuh
melalui pompa kalium natrium,
mengurangi jumlah air dan garam dalam
tubuh serta melonggarkan pembuluh
darah sehingga jumlah garam di
pembuluh darah menjadi membesar,
kondisi ini membantu tekanan darah
menjadi normal (Adi, 2008).
Tujuan dan Manfaat
TUJUAN MANFAAT PENELITIAN
PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi sumber
Tujuan penelitian ini informasi dalam
adalah untuk pengembangan ilmu
mengetahui pengetahuan terutama
tentang manfaat sari buah
efektivitas sari buah pepaya mengkal dalam bidang
pepaya mengkal kesehatan dan bisa dijadikan
terhadap tekanan salah satu alternatif dalam
darah pada pasien penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi
hipertensi
Pembahasan
Karakteristik responden
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 30
responden hipertensi di wilayah binaan Puskesmas
Harapan Raya Pekanbaru didapatkan bahwa secara umum
distribusi responden berdasarkan jenis kelamin yang
menderita hipertensi adalah perempuan sebanyak 20
orang (66,7%). Hasil ini dikarenakan responden yang
peneliti temukan paling banyak adalah perempuan. Hal
ini bisa terjadi karena pada perempuan lebih beresiko
terkena hipertensi karena penurunan hormone estrogen
yang dapat meningkatkan tekanan darah dan setelah
menopause kejadian hipertensi meningkat pada
perempuan (Sugiharto,2007).
Efektivitas sari buah pepaya mengkal terhadap

perubahan tekanan darah

Hasil uji wilcoxon mean tekanan darah sebelum sesudah


intervensi pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai p-value
sebesar 0,001 atau nilai p-value < α (0,005), artinya ada perbedaan
yang signifikan mean tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan
intervensi pada kelompok eksperimen, sedangkan hasil uji mann
whitney mean tekanan darah sesudah intervensi pada kelompok
eksperimen dan kontrol yang tidak diintervensi menunjukkan nilai
p-value sebesar 0,000 atau nilai p-value < α (0,005), artinya ada
perbedaan yang signifikan mean tekanan darah Tekanan darah
Kelompok p value eksperimen control sesudah diberikan intervensi
pada kelompok eksperimen dan control.
Hasil uji alternatif yang didapatkan pada
penelitian ini yaitu adanya perbedaan yang signifikan
pada kelompok eksperimen dan kontrol, sehingga dapat
disimpulkan bahwa mengkonsumsi sari buah pepaya
mengkal dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Pepaya dikenal karena sifat gizi dan kandungan
nutrisinya. Khasiat yang terdapat didalam pepaya adalah
antifertilitas, uterotonika, diuretik, antihipertensi
hipolipidemik, antihelmintik, penyembuhan luka, anti
jamur, antibakteri, antitumor dan radikal bebas (Milind,
2012). Pepaya mengkal terbukti mengurangi beban kerja
jantung dan dapat menurunkan tekanan darah, ini
disebabkan karena kandungan diuretic didalam pepaya
yang memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan
pelepasan air dan garam natrium.
Buah-buahan yang mengandung diuretik dan
kalium yang kandungannya sama dengan papaya
mengkal yaitu daun alpukat, belimbing manis dan
pisang. Mursito (2004) menyatakan bahwa bagian dari
avokad yang memiliki khasiat adalah buah dan
daunnya. Khasiatnya antara lain dapat digunakan
sebagai obat untuk meningkatkan jumlah urin
(diuretik), menurunkan tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan dan
menjaga kekebalan tubuh. Hasil dari penelitian tentang
daun avokad yang mengandung senyawa flavonoid,
tanin katekat, kuinon saponin dan steroid/triterpenoid
yang berfungsi sebagai diuretik dan hipoglikema
menunjukkan bahwa infus daun alpukat memiliki
daya pelarut batu saluran kemih yang lebih baik
dari daun kumis kucing. Selain berkhasiat sebagai
diuretik, hipoglikemia dan menyembuhkan kencing
batu, daun alpukat juga menghambat pertumbuhan
bakteri seperti staphylococcus sp (Maryati, Fidrianny &
Ruslan, 2007)
Hasil penelitian
• Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
rentang usia responden terbanyak pada
kelompok eksperimen adalah usia 35-39
tahun sebanyak 4 orang (26,7%), pada
kelompok kontrol yaitu usia 35-39, 40-44,
45-49 tahun sebanyak 4 orang (26,7%).
Responden berjenis kelamin perempuan
pada kelompok eksperimen yaitu sebanyak
9 orang (60%), pada kelompok kontrol
yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), Pada
tingkat pendidikan pada kelompok
eksperimen paling banyak pada kategori
SMA yaitu sebanyak 7 orang (46,7%),
pada kelompok kontrol SD, SMP dan
SMA yaitu 4 orang (26,7%) dan jenis
pekerjaan responden pada kelompok
eksperimen sebagian besar bekerja.
Berdasarkan Berdasarkan tabel 2
didapatkan hasil mean pre-test sistol
pada kelompok eksperimen yaitu
sebesar 159,90 mmHg dan mean pre-
test diastol sebesar 100,00 mmHg,
sedangkan mean post-test sistol
sebesar 135,61 mmHg dan mean
post-test diastol sebesar 81,61
mmHg. Pada kelompok kontrol
mean pre-test sistol sebesar 156,57
mmHg dan mean pre-test diastol
sebesar 98,38 mmHg, sedangkan
mean post-test diastol sebesar 156,85
mmHg dan mean post-test diastol
sebesar 98,19 mmHg.
B. Analisa Bivariat
Andingan mean tekanan darah pada
kelompok eksperimen sebelum pemberian
sari buah papaya mengkal dengan pre-test
sistol yaitu 159,90 mmHg Kelompok Jlh Pre-
test Post-test Mean sistol Mean diastole
Mean sistol Mean diastole Eksperimen
Kontrol dan post-test sistol yaitu 135,61
mmHg dengan p value 0,001 < α (0,05),
sedangkan pre-test diastole yaitu 100,00
mmHg dan post-test diastol yaitu 81,61
mmHg. Sehingga dapat disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara mean tekanan darah
sebelum dan sesudah pemberian sari
buah pepaya mengkal pada kelompok
eksperimen terhadap penurunan tekanan
darah.
Berdasarkan tabel 4 dapat
dilihat perbandingan mean
tekanan darah pada kelompok
eksperimen post-test sistol yaitu
135,61 mmHg dan post-test
diastol yaitu 81,61 mmHg,
sedangkan pada kelompok
kontrol post-test sistol 156,85
mmHg dan post-test diastol 98,19
mmHg
KESIMPULAN
Hasil penelitian tentang “Efektivitas sari buah pepaya
mengkal terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi”, yang
dilakukan terhadap 30 responden didapatkan responden dengan
jenis kelamin perempuan dan berusia 35-39 tahun dan paling
banyak berpendidikan SMA dengan status pekerjaan mayoritas
sebagai IRT (Ibu RumahTangga).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan
tekanan darah yang signifikan pada kelompok eksperimen dengan p
value < α (0,05). Pengukuran diperoleh dari nilai mean tekanan
darah pre-test sistol pada kelompok eksperimen sebesar 159,90
mmHg, pre-test diastol sebesar 100,00 mmHg dan post-test sistol
sebesar 135,61 mmHg, post-test diastol 81,61 mmHg. Sedangkan
pada kelompok kontrol diperoleh nilai mean tekanan darah pre-
test sistol sebesar 156,57 mmHg, pre-test diastol yaitu sebesar 98,38
mmHg dan post-test sistol sebesar 156,85 mmHg, post-test diastol
sebesar 98,19 mmHg.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengkonsumsi sari
buah pepaya mengkal efektif untuk menurunkan tekanan darah yang
diberikan selama tujuh hari pada kelompok eksperimen.
Daftar pusaka
EFEKTIVITAS SARI BUAH PEPAYA MENGKAL (CARICA PAPAYA)
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Elsa Yuliza, Febriana Sabrian, Oswati Hasanah
2013
TELAAH JURNAL KOMUNITAS

PENGARUH KONSUMSI KULIT MANGGIS TERHADAP


PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS DI
DESA METESEH BOJA KENDAL TAHUN 2013

Oleh :
Siti Hidayatun Nazza D. 1610711037
Diana Febriyanti 1610711050
 Judul Jurnal :
Pengaruh Konsumsi Kulit Manggis Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus Di Desa Meteseh Boja Kendal
Tahun 2013

 Tanggal Terbit : Vol. 2 No. 1 Maret 2014

 Penulis : Budi Herminto,Diyono ,Shinta Dewi Kusuma

 Sasaran :Masyarakat Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten


Kendal yang menderita diabetes mellitus sebanyak 17 orang.

 Metode : rancangan pre-post eksperimental


PENDAHULUAN
• Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronik
yang kompleks yang berupa kelainan atau gangguan
metabolisme karbohidrat, protein danlemak dan diikuti
berkembangnya komplikasi makrovaskuler,
mikrovaskuler dan neurologi. (Riyadi dan Sukarmin,
2008)
• Lembaga kesehatan dunia WHO (WorldHealth
Organization) mengingatkan prevalensi penderita
diabetes mellitus di Indonesia berpotensi mengalami
kenaikan drastis dari 8,4 juta orang pada tahun 2000
menjadi 21,3 juta penderita di 2030 nanti. (Edwin, 2013)
• Di Jawa Tengah, berdasarkan laporan kasus diabetes
mellitus ditemukan sebanyak 151.075. Tertinggi adalah di
Kota Semarang yaitu sebesar 46.225 kasus 32(30,59%)
dibandingkan dengan keseluruhan Diabetes Mellitus di
kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
TUJUAN PENELITIAN

 Tujuan umum penelitian ini adalah


• untuk mengetahui pengaruh konsumsi kulit buah
manggis terhadap penurunan gula darah di Desa
Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

 Adapun tujuan khusus dari penelitian adalah


(1) Mengetahui kadar gula darah 33 penderita diabetes
mellitus sebelum mengkonsumsi kulit manggis,
(2) Mengetahui kadar gula darah penderita diabetes
mellitus setelah mengkonsumsi kulit manggis.
METODE PENELITIAN
• Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu
atau quasi eksperiment dengan rancangan prepost
eksperimental untuk mengetahui pengaruh pemberian
konsumsi kulit manggis terhadap penurunan kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus, dengan cara
membandingkan kadar gula darah sebelum diberi kulit
manggis dan setelah diberi kulit manggis.
Alat & Bahan
BAHAN
ALAT 1. Kulit Buah
1. Gelas Ukur Manggis
2. Panci 2. Air
3. Spatula mendidih
untuk 200 cc
mengaduk
Cara Penyajian
 Cara penyediaan obat adalah dengan mengambil 3 kulit
buah manggis yang sudah kering, lalu dicuci, dan
dihaluskan. Setelah itu disedu dengan air dan kemudian
diminum. konsumsi kulit manggis sebanyak 3 buah
ukuran sedang, 2 kali sehari selama 3 hari

 Cara lain yang dilakukan adalah dengan merebus 3 kulit


buah manggis ukuran sedang dengan 2 gelas air ukuran
200 cc, lalu setelah mendidih dan air tinggal sekitar 1
gelas, didinginkan dan diminum 3 kali sehari.
HASIL PENELITIAN

• Kadar Gula Darah Sebelum Mengkonsumsi


Kulit Manggis
Kadar Gula Darah f %

200-300 mg/dL 3 18,75%

301-400 mg/dL 7 43,75%

401-500 mg/dL 4 25%

501-600 mg/dL 2 12,5%

Total 16 100%
• Kadar Gula Darah Setelah Mengkonsumsi Kulit
Manggis

Kadar Gula f %
Darah (mg/dl)

200-300 mg/dl 5 31,25%

301-400 mg/dl 5 31,25%

401-500 mg/dl 4 25%

501-600 mg/dl 2 12,5%


Total 16 100%
KESIMPULAN
Konsumsi kulit manggis berpengaruh
secara signifikan untuk menurunkan kadar gula
darah dengan hasil t-test 5% (0.05) didapatkan
nilai P sebesar 0.001, nilai p < 0.05, yang berarti
Ha diterima dan Ho ditolak sehingga nilai
tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh
antara kulit manggis terhadap penurunan kadar
gula darah.
Jurnal Efektifitas Jus Mentimun Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Tinggi
pada Penderita Hipertensi

Oleh: Selvy Juwita


1610711042
Elsa Fitri 1610711032
Abstrak
Masalah hipertensi dapat menyerang siapapun
dari orang kaya sampai orang miskin. Hipertensi
disebabkan oleh banyak hal contohnya usia yang
semakin bertambah, genetik, peningkatan berat
badan, pola hidup yang tidak sehat dan lain-lain.
Mengontrol hipertensi dengan menggunakan obat
memang tidak diragukan lagi hasilnya tetapi itu
memerlukan biaya yang besar. Ini akan menjadi
masalah bagi orang yang tidak mampu, sehingga
diperlukan terobosan baru tentang pengobatan
hipertensi. Mengontrol hipertensi yang aman dari
efek samping dan juga memerlukan biaya yang
sedikit yaitu dengan cara non farmakologi
(mengkonsumsi jus mentimun).
• Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimen dengan pre
dan pos tes desaign. Populasi dari penelitian ini dilakukan di
Kelurahan Mangunsuman Kec. Siman Kab. Ponorogo dengan
jumlah responden 19 orang yang didapatkan dengan cara
purposive sampling. Dari hasil penelitian menggunakan
Program SPSS dengan uji statistik Wilcoxon signed Rank Test
didapatkan hasil uji statistik T value < T tabel (0,00<0,05)
untuk tekanan darah sistol dan diastol. Itu artinya bahwa Ho
ditolak atau pemberian jus mentimun efektif untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini lebih lanjut mengingat
pemberian jus mentimun murah, mudah dilaksanakan dan
tanpa efek samping sehingga berguna bagi masyarakat.
• Kata kunci : Efektifitas, Jus Mentimun, Hipertensi
Definisi Hipertensi

• Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih dari 140/90


mmHg pada saat pengukuran pertama.
• Faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dikontrol:
keturunan, jenis kelamin, usia. Sedangkan faktor
resiko yang dapat dikontrol adalah obesitas, pola
makan yang tidak sehat, stres dan ketegangan jiwa,
kurang olahraga, merokok, konsumsi alkohol, dan
konsumsi garam berlebih.
• Dalam mentimun terdapat kandungan mineral yaitu
potassium, magnesium dan fospor yang dapat
mengobati hipertensi. Selain itu juga mentimun
bersifat diuretik karena kandungan air yang tinggi
juga berfungsi sebagai penurun tekanan darah.
Instrumen yang Digunakan

• Tensimeter dan stetoskop


• Lembar observasi
• Blender
• Gelas ukur
• Timbangan
• Buah mentimun
Cara Penyajian

• Makan buah segar setiap hari kurang lebih 400 gr


sehari dua kali.
• Dijus atau diparut. Kemudian cuci mentimun dan
blender hingga halus, lalu tuang ke dalam gelas
blimbing (200 cc), setelah itu minum hingga habis.
• Minum dua kali sehari maksimal 1 minggu.
Kemudian kontrol dahulu tensinya, bila sudah
normal hentikan sehari setelah itu minum lagi satu
kali sehari ½ gelas.
Kesimpulan
• Menurut penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus
mentimun efektif terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
• Jus mentimun mengandung zat potasium bermanfaat untuk
membersihkan karbon dioksida dalam darah, memicu kerja otot
dan simpul saraf serta mengatur tekanan osmotik bersama
natrium. Kandung mineral kalium, magnesium dan serat dalam
mentimun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
• Mineral magnesium berperan melancarkan aliran darah. Selain itu
mentimun bersifat deuritik karena kandungan airnya yang tinggi
sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
• Unsur fosfor, asam folat dan vitamin C pada mentimun
bermanfaat bermanfaat menghilangkan ketegangan atau setres.
(Wijaya, 2000).
• Ini membuktikan bahwa meskipun hipertensi, tekanan darahnya
dapat diturunkan dengan terapi nonfarmakologis. Jus mentimun
yang mengandung zat-zat yang membantu tekanan darah turun
mencapai normal.
Sumber Jurnal

Jurnal Saiful Nurhidayat Program Studi D III


Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
Telaah Jurnal
Oleh
Miftahul Jannah
Dwi Shohibah
Penggunaan Ekstrak Daun Sirsak
sebagai Obat Kemoterapi Kanker
Payudara
Muhartono1, Subeki2
1Bagian Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung
2Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
ABSTRAK
Oleh karena itu, penemuan obat baru yang
efektif,aman, dan tidak menimbulkan efek samping
sangat diperlukan untuk mengobati penyakit kanker
payudara. Salah satualternatif adalah dengan
menggunakan ekstrak daun sirsak (Annona muritaca
Linn). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui
potensi ekstrak daun sirsak sebagai obat kemoterapi
kanker payudara. Penelitian dilakukan dengan
ekstraksidan fraksinasi daun sirsak. Fraksi yang
diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian toksisitas
dan aktivitas anti kanker secarain vivo pada tikus
percobaan.
Kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya
penyebab kematian nomor dua setelah kardiovaskuler.Menurut
WHO, tahun 2007 diperkirakan 1,2 juta wanita menderita kanker
payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karena penyakit ini.
Kanker payudara berada pada urutan kedua yang diderita wanita
Indonesia setelah kanker leher rahim. Pengobatan kanker payudara
dapat dilakukan dengan radiasi, pembedahan, dan kemoterapi.
Akan tetapi, pengobatan tersebut sering menimbulkan efek
samping seperti penyebaran sel kanker ke bagian lain, merusak sel
sehat, serta dapatmengakibatkan sel kanker bermutasi hingga sulit
untuk dihancurkan.
Metode Penelitian
Hasil
Hasil pengamatan terhadap histologi
kanker payudara mencit diperoleh
bahwa pemberian fraksi 100% H2O,
20% MeOH:H2O, 50% MeOH:H2O,
80% MeOH:H2O,dari lapisan air tidak
dapat mematikan sel kanker
payudaramencit.
Hasil fraksinasi lapisan etil asetat 100%CHCl3, 3%
MeOH:CHCl3, dan 100% MeOH juga tidak dapat
mematikan sel kanker payudara pada mencit,
akan tetapi fraksi 20% MeOH:CHCl3 dan 80%
MeOH:CHCl3 dapat mematikan sel kanker
payudara mencit (Gambar 4). Aktifitas fraksi 20%
MeOH:CHCl3 dan 80% MeOH:CHCl3 dalam
mematikan selkanker payudara pada mencit
karena kandungan senyawa aktif pada fraksi
tersebut dapat menghambat sintesis pembentukan
sel abnormal kanker.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa pemberianekstrak air dan etil asetat
daun sirsak padadosis 20 mg/kg berat badan menyebabkan
kerusakan hati dan ginjal mencit. Pemberian fraksi 100%
H2O, 20% MeOH:H2O, 50% MeOH:H2O, 80% MeOH:H2O,
dan 100% MeOH
dari ekstrak air serta 100% CHCl3, 3%MeOH:CHCl3, dan
100% MeOH dari ekstrak etilasetat tidak mematikan sel
kanker payudarapada mencit, akan tetapi fraksi
20%MeOH:CHCl3 dan 80%MeOH:CHCl3 dari ekstraketil
asetat dapat mematikan sel kanker
payudara mencit.

Anda mungkin juga menyukai