Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di

DKI Jakarta sudah menyentuh angka 2.282 kasus dengan satu kematian. Jumlah tersebut

hampir menyamai jumlah kasus DBD sepanjang tahun 2018 yang jumlahnya 2.963 kasus

dengan dua kematian. Memang kasus DBD kita di atas rata-rata, tapi belum Kasus Luar

Biasa (KLB)," Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di kantornya, Jakarta Pusat,

Senin, 4 Maret 2019.

Widyastuti mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai melonjaknya kasus

DBD ini. Apalagi, saat ini musim hujan masih akan berlangsung hingga akhir Maret dan

membuat tingkat kelembapan bertambah. Kondisi ini menjadikan nyamuk lebih banyak

berkembang biak. Menurut data yang dibeberkan, jumlah kasus DBD terbanyak terjadi

pada tahun 2016. Saat itu, kasus DBD menyentuh angka 20.432 kasus. Dari puluhan ribu

kasus, terdapat 14 orang yang meninggal.

Untuk mengantisipasi terus meningkatnya kasus DBD, Widyastuti mengimbau

kepada warga Jakarta untuk rutin melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) dan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). Widyastuti juga

meminta masyarakat melakukan gerakan mengubur, menguras dan menutup (3M) dengan

benar. Ia menjelaskan kesalahan penerapan 3M yang sering terjadi di masyarakat terjadi

saat menguras.
BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

1. Definisi DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
dan aedes albopictus. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi
satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah,
yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan
darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).
Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah
yang berbahaya. Masa inkubasi Demam Berdarah Dengue 4-10 hari.

Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus,

biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya

akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia

terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang

serius.

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut.

Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi

diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga

menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang

ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan

meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika

seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus

(cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi

darah (diberikan darah dari orang lain).


2. Cara Penularan

Penularan DBD melalui gigitan nyamuk aedes aegypti/aedes albopictus yang

sebelumnya sudah membawa virus didalam tubuhnyadari penderita demam berdarah

lain, sering menggigit di waktu pagi dan siang dan dapat menggigit beberapa orang

dalam satu hari.

3. Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah :

 Demam 2-7 hari (suhu badan 38-40ºC)

 Sakit kepala dan disertai dengan mual, muntah dan diare

 Nyeri otot dan nyeri ulu hati/ letih

 Nafsu makan berkurang

 Timbul bintik-bintik merah

 Gusi berdarah, mimisan, muntah darah

 Pucat, gelisah, ujung kaki dan tangan dingin

4. Penatalaksanaan
 Sebaiknya di observasi di rumah sakit untuk memonitor keadaan umum & tanda vital

pasien

 Istirahat di tempat tidur

 Diet sesuai dengan kondisi pasien

 Banyak minum kalau perlu infus

 Minum obat-obatan untuk mengurangi keluhan

 Monitoring laboratorium
5. Edukasi
 Banyak minum

 Bila panas kompres dengan air hangat/ minum obat paracetamol

 Istirahat yang cukup

 Konsultasikan dengan tenaga kesehatan

6. Pencegahan

 Menguras, mengubur, menutup dan telungkup barang-barang yang bisa menampung air.

 Menguras bak mandi

 Penyemprotan (fogging, pengasapan)

 Pasang kawat nyamuk & racun nyamuk

 Abatisasi

 Pemeliharaan ikan di kolam

Anda mungkin juga menyukai