Anda di halaman 1dari 55

RESUSITASI

NEONATUS
PRE TEST

1. Sebutkan 4 pertanyaan Pra kelahiran pada penolong


persalinan
2. Jika menggunakan alat penghisap/ suction untuk
membersihkan lendir, manakah yang lebih dahulu
dibersihkan/ disuction?(hidung / mulut)
3. Indikasi pemberian VTP (Ventilasi Tekanan Positif)
4. Sebutkan kedalaman kompresi dada pada bayi
5. Sebutkan dosis pemberian epineprin melalui intravena
DASAR-DASAR NEONATUS
• Mengapa Keterampilan Pada Resusitasi
neonatus penting
• Perubahan fisiologis yg terjadi selama dan
setelah kelahiran
• Diagram Alur Program Resusitasi Neonatus.
• Komunikasi dan keterampilan kerjasama tim
yang efektif untuk resusitasi neonatus.
• Sekitar 4%- 10% bayi-bayi cukup bulan dan
bayi premature lambat akan memerlukan
ventilasi tekanan positif (VTP),
• Sedangkan hanya 1-3 per 1000 akan
memerlukan kompresi dada atau pengobatan
kegawatdaruratan .
• Sehingga perlu Program Resusitasi Neonatus
(PRN) akan membantu untuk mealkukan
resusitasi dan stabilisasi bayi baru lahir.
APA ITU RESUSITASI
NEONATUS??
• Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak,
jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang
meliputi pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekuat
(Rilantono, 2010).
• Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nawas merupakan tindakan
kritis yang harus dilakukan oleh petugas yang kompeten. Petugas harus
dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis. Kemampuan ini
memerlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan keperwaatan
yang unik pada situasi kritis dan mampu menerapkannya untuk
memenuhi kebutuhan pasien kritis (Hudak dan &allo, 2011)
MENGAPA BAYI BARU LAHIR MEMERLUKAN
PENDEKATAN RESUSITASI YANG BERBEDA
DENGAN DEWASA ?

• Umumnya henti jantung pada dewasa adalah akibat


trauma atau penyakit jantung yang diderita, yang
mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.
• Sebaiknya, pada bayi baru lahir resusitasi biasanya
mempunyai jantung yang sehat, biasanya
disebabkan karena masalah pernapasan yang
mengakibatkan pertukaran gas tidak adekuat.
YANG BERUBAH KETIKA TANSISI
SIRKULASI DARI JANIN KE BAYI

• Sebelum lahir, paru janin tidak berperan


dalam pertukaran gas. O2 digunakan
dijanin dipasok oleh ibunya secara difusi
melalui plasenta. CO2 yang dihasilkan
metabolisme janin diangkut melalui
plasenta dan di buang melalui paru ibu.
PERUBAHAN (TANSISI)
PERNAPASAN JANIN KE
PERNAPASAN NEONATUS
Perubahan saat lahir Hasil

Bayi bernapas Bayi baru lahir menggunakan paru untuk


Tali pusat diklem, memisahkan plasenta pertukaran gas, bukan lagi melalui
dari bayi plasenta.
Cairan dalam alveoli diserap. Udara menggantikan cairan dalam alveoli,
oksigen dari alveoli masuk ke pembuluh
darah dalam paru sedangkan CO2 keluar
dari alveoli untuk dihembuskan keluar.

Udara dalam alveoli menyebabkan Aliran pembuluh darah dalam paru


pembuluh darah dalam paru melebar. meningkat dan ductus arteriosus secara
bertahap mengkerut (konstriksi)
TEMUAN KLINIS PADA
TRANSISI ABNORMAL
1. Usaha napas yang tidak teratur / tidak bernapas (apnu),
atau bernapas cepat.
2. Frekuensi jantung lambat (bradikardi) atau FJ cepat
(takitardi)
3. Tonus otot menurun
4. Saturasi oksigen rendah
5. Tekanan darah rendah
DIAGRAM ALUR PROGRAM
RESUSITASI NEONATUS (PRN)
• Merupakan langkah-langkah yg harus di ikuti
untuk mengevaluasi dan meresusitasi bayi baru
lahir.
• Diagram alur
• Tentukan apakah bayi bisa Bersama ibu
atau dipindahkan ke pemancar panas
Penilaian
awal (infant warmer)

• Bebaskan jalan napas dan mendukung


Airway (A)
pernapasan spontan

• VTP diberikan untuk membantu


bernapas pada bayi dengan apnu
Breathing bradikardi , intervensi lain dengan
(B) CPAP.
• Jika bradikardi berlanjut, meski sudah
diberikan bantuan ventilasi, sirkulasi
Circulation perlu didukung dengan kompresi
dada.
(c)

• Jika bradikardi berlanjut, meski telah


diberikan bantuan ventiasi
terkoordinasi dengan kompresi dada,
berikan obat Epinefrin sambal
Drug (D) melanjutkan VTP dan kompresi dada.
KERJA SAMA TIM

Menilai factor resiko


perinatal

Menentukan cara

Pengarahan
Menentukan ketua tim
memanggil bantuan

tim
Praresusitasi

Menentukan siapa
yang akan
mendokumentasikan Membagi tugas
selama resusitasi
berlangsung
KOMUNIKASI EFEKTIF
• Setiap anggota tim berbagi tanggung jawab
dalam setiap penilaian dan ikut memastikan
intervensi dilakukan dalam aturan yg benar,
Teknik benar pula.
• Komunikasi yang intensif adalah suatu
Teknik yang memastikan instruksi didengar
dan dimengerti.
• Bila memberi instruksi : sebut nama,
lakukan kontak mata dan bicara dengan
jelas.
PERSIAPAN RESUSITASI
• Hal-hal penting sebelum melakukan resusitasi
Mengidentifikasi factor resiko perinatal,
dengan menanyakan 4 pertanyaan Pra
kelahiran pada penolong persalinan
a. Berapa perkiraan masa kehamilan?
b. Apakah cairan ketuban jernih?
c. Berapa perkiraan jumlah janin?
d. Apakah ada factor resiko tambahan?
 Setiap kelahiran, harus dihadiri paling sedikit oleh 1 orang

tenaga yang kompeten, terlatih, dalam langkah awal

perawatan bayi baru lahir dan dapat melakukan VTP, yang

bertanggung jawab khusus terhadap penanganan bayi baru lahir

tersebut

 Apabila ada factor resiko paling sedikti 2 tenaga kompeten

harus hadir untuk menangani bayi tersebut. Jumlah dan

kualifikasi dari tenaga penolong akan bervariasi tergantung pada

resiko yang diantisipasi, jumlah bayi, dan kondisi rumah sakit


Semua perlengkapan dan peralatan harus disiapkan

dan berfungsi dengan baik, terutama ketika

diperkirakan akan lahir bayi beresiko tinggi

gunakan daftar tilik peralatan terorganisir yang

menjadi rutin sebelum kelahiran


LANGKAH AWAL PERAWATAN
BAYI BARU LAHIR
Setelah lahir semua bayi harus dievaluasi secara cepat,
untuk menentukan apakah bayi dapat meneruskan
masa transisi dengan ibunya atau dipindahkan ke meja
resusitasi, 3 pertanyaan yang harus di evaluasi secara
cepat
1. Apakah bayi tampak cukup bulan?
2. Apakah tonus bayi baik ?
3. Apakah bayi bernapas atau menangis ?
APAKAH ITU LANGKAH AWAL PADA
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR?
Bayi Bayi
bugar, premature
cukup dan tidak
bulan bugar Beri kehangtan
Kontak kulit ibu
dan bayi

Posisikan kepala
dan leher bayi
untuk membuka
jalan napas
Bila diperlukan,
bersihkan lender
dari jalan napas.
(menghisap mulut
dahulu kemudian
hidung)
Keringkan dan
rangsang
(rangsang taktil,
gosok pungung/
ekstremitas)
BAGAIMANA TANDA MENILAI RESPON
BAYI
SETELAH MELAKUKAN LANGKAH AWAL ?

1. Pernapasan : Nilai apakah bayi bernafas


atau menangis, bila tidak bernafas atau
megap2 segera berikan VTP
2. Frekuensi jantung : mendengarkan
dengan stetoskop, FJ seharusnya
mencapai 100 dpm
SETELAH LANGKAH AWAL, APABILA BAYI
TIDAK BERNAPAS ATAU FJ RENDAH, YANG
DILAKUKAN ??

Mulai VTP bila bayi


Mulai VTP bila bayii tidak
tampak tidak bernapas,
bernapas (apnu) atau
tetapi FJ dibawah 100
pernapasan megap-megap
dpm

Minta bantuan segera bila


seorang diri.
INDIKASI PEMASANGAN OKSIMETER
NADI

Bila
dibutuhkan
Bila diberikan VTP
oksigen
tambahan
Memastikan
persepsi anda
bila ada sianosis
sentral menetap
Bila
mengantisipas
i adanya
resusitasi
INDIKASI OKSIGEN TAMBAHAN
DAN CARA PEMBERIAN
1. Oksigen tambahan diberikan jika hasil oksimeter dibawah target sesuai
umur bayi.
OKSIGEN ALIRAN BEBAS diberikan bila bayi bernapas spontan,
melalui :
a. Balon tidak Mengembang Sendiri (sungkup tidak boleh melekat )
b. T-Piece recusitator (sungkup tidak boleh melekat pada wajah )
c. Ekor Balon mengembang sendiri (tidak boleh untuk pemberian oksigen
aliran bebas) tp dengan cara reservoar terbuka di dekatkan pada mulut
bayi
Oksigen aliran bebas dg aliran 10 L/Menit.
TARGET SPO2 PRADUKTAL
1 MENIT 60%-65%
2 MENIT 65%-70%
3 MENIT 70%-75%
4 MENIT 75%-80%
5 MENIT80%-85%
10 MENIT 85%-95%
BILA BAYI MENGALAMI SULIT
BERNAPAS DAN SAO2 TETAP RENDAH

Adalah bantuan napas dengan Membantu jalan napas tetap


mengalirkan gas bertekanan yg terbuka.
rendah scr kontinyu

CPAP
Atau bisa menggunakan balon
Digunakan jika FJ minimal 100 tidak mengembang sendiri / T-
dpm Piece Resusitator dg cara
dilekatkan pada wajah bayi
VTP ( VENTILASI
TEKANAN
POSITIF )
1. BALON MENGEMBANG
SENDIRI (BMS)
2. BALON TIDAK MENGEMBANG
SENDIRI (BTMS)
BALON BALON TIDAK
MENGEMBAN MENGEMBAN
G SENDIRI G SENDIRI
(BMS) (BTMS)
JIKA BALON DISAMBUNGKAN
KE SUMBER O2, IA TERISI
HANYA MENGEMBANG JIKA
OKSIGEN DG KONSENTRASI
DISAMBUNGKAN KE SUMBER
SESUAI DI ALIRKAN, JIKA
GAS BERTEKANAN DAN
TIDAK DISAMBUNG KE
LUBANG KELUAR DITUTUP.
SUMBER O2 AKAN TERISI
UDARA RUANGAN (21%)

TPI /PIP DIKENDALIKAN OLEH TPI DIKENDALIKAN OLEH


SEBERAPA KERAS BALON SEBERAPA KERAS BALON
DIREMAS. DIREMAS

KEBANYAKAN BMS, KESEIMBANGAN JUMLAH


MEMPUNYAI KATUP PELEPAS GAS MASUK DAN KELUAR
TEKANAN, UNTUK BALON MELALUI
MEMBATASI TEKANAN PENGATURAN KATUP
PUNCAK PENGATUR ALIRAN

TERBUKA PADA TEKANAN 30-


40 CMH2O
3. T-PIECE RESUSCITATOR

PEAK
MAX PRESSURE
INSPIRATORY
RELIEF
PRESSURE
INDIKASI VTP

SaO2 DI
BAWAH
KISARAN
FJ KURANG
TARGET,
DARI 100 DPM WALAU SUDAH
DIBERI
OKSIGEN
MEGP-MEGAP ALIRAN BEBAS
/ CPAP

APNU(TIDAK
BERNAPAS
MEMPOSISIKAN SUNGKUP PADA WAJAH BAYI
MEMPOSISIKAN SUNGKUP PADA WAJAH BAYI
TEKANAN UNTUK MEMULAI VTP

TPI/
• Mulai dengan 20-25cmH2o, bayi
cukup bulan membutuhkan tekanan
inspirasi lebih besar untuk bernapas
pertama supaya paru mengembang

PIP (30-40cmH2o)

TPAE/
• Memberikan Tpae, Membantu
Kestabilan Pengembangan Paru
Tercapai Lebih Cepat, Membuang
Cairan, Dan Mencegah Kantong

PEEP Udara Kolaps Ketika Ekspirasi


• TPAE AWAL 5 Cmh2o
6 LANGKAH KOREKSI VENTILASI
LANGKAH KOREKSI TINDAKAN

M(S) Mask adjustment (sungkup perbaiki ) Pasang kembali


sungkup. Pertimbangkan
Teknik 2 tangan.

R(R) Reposition Airway (Reposisi jalan napas) Letakkan kepala pada


posisi netral atau sedikit
ekstensi.

Coba VTP dan periksa kembali gerakan


dada
S (I) Suction Mouth and nose (isap mulut dan Gunakan balon pengisap
hidung ) atau kateter pengisap.
O (B) Open Mouth (Buka Mulut) Buka Mulut dan angkat
dagu ke depan
Coba VTP dan Periksa kembali gerakan
dada
LANJUTAN….
Langkah Koreksi Tindakan
P(T) Pressure Increase (Tekanan dinaikkan) Naikkan tekanan sekitar 5 sampai
10 cm H2O maksimum 40 cm H2O

Coba VTP dan Periksa kembali gerakan Dada.

A(A) Alternative airway (Alternatif Jalan Napas) Pasang pipa endotrakeal atau
sungkup larings.

Coba VTP dan periksa kembali gerakan dada.


KOMPRESI
DADA
KOMPRESI DADA
• Melakukan penekanan secara berirama pada tulang
dada yang akan memberi penekanan pada jantung
dan tulang belakang, mengalirkan darah, dan
meningkatkan tekanan darah diastole pada aorta.

• Saat tekanan pada tulang dada dilepaskan, darah akan


kembali mengisi jantung dan mengalir ke arteri coroner.
• Dengan menekan dada dan memberi ventilasi pada
paru, dapat membantu mengembalikan aliran darah
yang teroksigenasi ke otot jantung.
INDIKASI KOMPRESI DADA
• Kompresi dada dilakukan bila FJ tetap < 60 dpm
setelah 30 detik VTP yang disertai
pengembangan paru, ditandai dengan adanya
gerakan dada saat ventilaasi

• Sebagian besar kasus, anda harus melakukan


ventilasi paling sedikit 30 detik melalui pipa
endotrakeal atau sungkup laring.

• Dada tidak mengembang  ventilasi belum


efektif, maka fokuskan pada langkah koreksi
ventilasi dan memastikn jalan napas tidak ada
obstruksi sebelum memulai kompresi dada.
• Tekanan diberikan pada sepertiga
Posisi letak bagian bawah tulang dada.
• Letakkan kedua ibu jari pada
tangan saat tulang dada, dibawah garis
khayal yang menghubungkan
kompresi puting bayi.

• JANGAN LETAKKAN IBU


JARI DI TULANG RUSUK
ATAU SIFOID (tonjolan
kecil,dimana tulang iga bagian
bawah bertemu di garis tengah)
STERNUM

GARIS
PUTTING

SIFOID AREA
KOMPRESI
KOMPRESI DADA MENGGUNAKAN IBU
JARI
KEDALAMAN KOMPRESI DADA
1/3
DIAMETER
ANTERIOR
POSTERIOR
DADA
ANTERIOR
Sepertiga

POSTERIO
R
KECEPATAN KOMPRESI DADA DAN
KOORDINASI DENGAN VTP

KOMPRESI DADA DILAKUKAN 90 DPM

3 PENEKANAN CEPAT DAN 1


VENTILASI DALAM SIKLUS 2 DETIK

KOMPRESI DADA SELALU DIIKUTI


DENGAN VTP YANG TERKOORDINASI
KOMPRESI DAN VENTILASI
TERKOORDINASI
1
3
VENTILA
KOMPRES 1 SIKLUS
SI SETIAP
I
2 DETIK

1 MENIT : 60 DETIK = 30
SIKLUS

KOMPRESI 90 DPM + VENTILASI 30 DPM


= 120 KEGIATAN PER MENIT.
IRAMA
Ketika kompresi dada dimulai, naikkan
konsentrasi oksigen hingga 100%

Setelah 60 detik pemberian kompresi


dada yang terkoordinasi dengan ventilasi
-cek FJ
Kompresi dada dihentikan, bila FJ 60
dpm / lebih kompresi HENTIKAN,
berikan kembali VTP dengan kecepatan
40-60 dpm.
Bila FJ < 60 dpm, walaupun dilakukan
kompresi dada dan ventilasi secara efektif
selama 60 detik (1 menit)- indikasi
pemberian epineprin
INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN
EPINEPRIN

Indikasi :Bila FJ tetap < 60 dpm,


setelah
Dilakukan VTP Dan sesudah 60 detik
selama 30 detik dan dilakukan kompresi
paru dapat dada yang
mengembang (da terkoordinasi dengan
gerakan dada) VTP dengan O2 100%
Konsentrasi • 1:10.000 (0,1 mg/mL)

• Jalur intravena (diutamakan


JALUR ) atau intraoseus
• Jalur Endotrakeal

• Intravena : 0,1-0,3 mL/


Dosis kgBB
• Endotrakeal : 0,5-1 mL.
PEMBERIAN EPINEPRIN
• Secepat mungkin
1. Intravena : dibilas dengan garam
fisiologis 0,5-1 mL.
2. Endotrakeal : dilanjutkan dengan
VTP untuk didistribusikan obat
keseluruh paru
PEMBERIAN DAPAT DIULANG
3-5 MENIT BILA FREKUENSI
JANTUNG < 60 DPM.
APABILA BAYI TIDAK MERESPON TERHADAP LANGKAH
RESUSITASI MAKA PERLU DI PERHATIKAN :
APAKAH BAYI SYOK ATAU PNEUMOTORAK
TERIMA KASIH
POST TEST
1. Sebutkan 4 pertanyaan Pra kelahiran pada
penolong persalinan
2. Jika menggunakan alat penghisap/ suction untuk
membersihkan lendir, manakah yang lebih dahulu
dibersihkan/ disuction?(hidung / mulut)
3. Indikasi pemberian VTP (Ventilasi Tekanan Positif)
4. Sebutkan kedalaman kompresi dada pada bayi
5. Sebutkan dosis pemberian epineprin melalui
intravena

Anda mungkin juga menyukai