Anda di halaman 1dari 41

Asuhan Keperawatan

Sindrom Koroner Akut


Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.KMB
Manajemen Komprehensif PT. Faisal Medica Centre
Disampaikan dalam Seminar Online Gangguan Kardiovaskuler Akut
muhamad.adam31@ui.ac.id
Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.KMB
• Perawat Clinical Care Manager (CCM) IGD RSUI
• Dosen Departemen KMB FIK UI
• Departemen Pelayanan DPP PPNI
• Penyusun 3S dan Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI
Konsep Dasar SKA

Topik Pengkajian Keperawatan

Manajemen Keperawatan
(Diagnosis, Luaran dan Intervensi Keperawatan)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Konsep Dasar
SKA
Sindrom Koroner Akut

• Sindrom Koroner Akut dikenal dengan


‘Serangan Jantung (Heart Attack)’.
• Gangguan fungsi jantung akibat otot
jantung kekurangan darah karena
penyempitan pembuluh darah koroner
(Riskesdas - Kemkes, 2018)
• SKA berawal dari PJK, plak dalam arteri
koroner terbentuk dan dapat mengarah
kepada serangan jantung (WHO, 2017)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Etiologi
• Aterosklerosis merupakan
penyebab utama PJK dan SKA
• Berasal dari Bahasa Yunani:
• Athere: ‘bubur lemak’
• Sklerosis: ‘keras’
• Aterosklerosis ditandai dengan
deposit lipid di bawah intima.
Sumber:
Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., Bucher, L., &
Harding, M.M. (2017). Medical-Surgical Nursing: Assessment
and Management of Clinical Problems (10th ed.). St. Louis:
Elsevier.

muhamad.adam31@ui.ac.id
Klasifikasi
Coronary Artery PJK dan SKA
Disease

Chronic Coronary Artery Disease


(Angina Pektoris Stabil) Acute Coronary Syndrome

Angina Pektoris NSTEMI STEMI


Tidak Stabil

Sumber:
Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., Bucher, L., & Harding, M.M. (2017). Medical-Surgical Nursing: Assessment and
Management of Clinical Problems (10th ed.). St. Louis: Elsevier.

muhamad.adam31@ui.ac.id
Klasifikasi
PJK dan SKA (Lanjutan)

STEMI NSTEMI

Sumber:
Sumber: https://www.verywellhealth.com/non-st-segment-
https://ecgwaves.com/topic/acute-coronary-syndromes-acs-myocardial-infarction-ami/ elevation-myocardial-infarction-nstemi-1746017
Pengkajian
Keperawatan
(Initial Assessment)
Pengkajian Primer (Lanjutan)

Airway Sumbatan jalan napas, wheezing, stridor, gurgling


Pengkajian Primer

Breating Sesak napas, takipnea, bradipnea, mengi,


sianosis, henti napas

Circulation Pucat, nadi lemah, takikardia, CRT>2 detik,


bradikardia, akral dingin, henti jantung

Disability Gelisah, penurunan kesadaran

DOTS (deformity, open


Sumber:
Exposure wound, tenderness, swelling)
Aehlert (2017); ENA (2013)
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Sekunder
UAP NSTEMI STEMI

Nyeri Dada
+ + +
Evolusi EKG
(Elevasi Segmen ST) - - +
Enzim Jantung
- ⇧ ⇧

muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Sekunder (Lanjutan ...)

Nyeri Dada Kardiak


The National Heart Attack Alert
Program merekomendasikan Nyeri
Dada yang perlu dianggap serius.
• Terasa seperti tertekan, ditimpa
beban, tercekik, menjalar ke leher,
rahang, bahu, punggung
• Rasa panas, mual/muntah
• Disertai sesak napas yang persisten
• Kelemahan, pusing, perasaan
seperti melayang atau penurunan
kesadaran
Sumber:
Urden LD, Stacy KM, Lough ME (2010). Critical care nursing:
diagnosis and management, ed 6. St. Louis: Mosby.
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Sekunder (Lanjutan)

Perbedaan Nyeri Angina dan Infark Miokard


Kriteria Angina Infark Miokard
Durasi nyeri dada < 20 menit > 20 menit
Pencetus Stres, aktivitas Tiba-tiba, biasanya pagi hari
Respon terhadap Membaik Tidak membaik
nitrogliserin / istirahat
Gejala penyerta Tidak Diserta gejala:
• Mual/muntah
• Berkeringat dingin
• Dispnea
• Disritmia
• Kelelahan
• Palpitasi
• Ansietas
• Pusing
• Merasa “napas pendek”
Dari berbagai sumber: Jenkins P (2010), Ignatavicius & Workman (2018) muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Sekunder (Lanjutan ...)
EVOLUSI EKG
Saat aliran darah ke miokard menurun
akibat oklusi arteri koroner, akan terjadi
tiga kondisi (iskemia, injuri, infark)

Iskemia
Perubahan repolarisasi
à T terbalik, Depresi ST

Injuri
Elevasi ST à cedera miokard

Infark
Tidak terjadi depolarisasi
pada sel nekrotik à
gelombang Q patologis
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Sekunder (Lanjutan ...)
PERKEMBANGAN INFARK MIOKARD

Sumber: Aehlert, B.J. (2012). ACLS Study Guide (4th ed). St. Louis: Mosby.
muhamad.adam31@ui.ac.id
DEVIASI SEGMEN ST

Isoelectric line T-inversion

Pathologic Q

Elevasi ST pada Depresi ST Inversi T pada


Segmen ST
STEMI pada NSTEMI NSTEMI
Normal

Sumber:
Chowdhury, M. E. H., Alzoubi, K., Khandakar, A., Khallifa, R., Abouhasera, R., Koubaa, S., … Hasan, M. A. (2019). Wearable Real-Time Heart Attack
Detection and Warning System to Reduce Road Accidents. Sensors, 19(12), 2780. doi:10.3390/s19122780
Septal Anterior

V1 V2 V3 V4

muhamad.adam31@ui.ac.id
Septal
Anterior
Lateral Inferior Lateral
I aVL V5 V6 II III aVF Inferior

Sumber:
Aehlert, B.J. (2012). ACLS
Study Guide (4th ed). St.
Louis: Mosby.
DEVIASI SEGMEN ST

Sumber:
PERKI (2018). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut (4th ed.). Jakarta: PERKI
DEVIASI SEGMEN ST (Lanjutan)

Pembagian Regio Jantung Berdasarkan EKG

Sumber: https://www.grepmed.com/images/2848/localization-cardiology-diagnosis-coronary-artery-map-ecg
Seorang perempuan berusia 71 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan nyeri menyebar ke lengan kiri disertai dengan
sesak napas, mual dan berkeringat dingin, TD 148/82 mmHg, Troponin I meningkat.

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

Proxymal LAD
oclusion
Septal artery

Infark
Septal
Oklusi pada LAD

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

Infark
Anterior
Oklusi pada LAD

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

Infark
Lateral
Oklusi pada Left Circumflex
(LCx)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

Infark
Inferior
(dan Ventrikel Kanan)
Oklusi dominan pada Right
Coronary Artery (RCA)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Evolusi EKG (Lanjutan)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Enzim Jantung Pengkajian Sekunder (Lanjutan ...)

Pemeriksaan Normal Onset Puncak Durasi


Creatine Kinase-MB <10 ng/mL 3-12 jam 18-24 jam 36-48 jam
(CK-MB)
Troponin I <0,07 ng/mL 3-12 jam 18-24 jam 10 hari

Troponin T <0,1 ng/mL 3-12 jam 18-24 jam 10 hari

muhamad.adam31@ui.ac.id
Manajemen Keperawatan
Diagnosis, Luaran dan Intervensi
Keperawatan
Diagnosis
Keperawatan
Nyeri Akut

Risiko Penurunan
Curah Jantung

Ansietas

Sumber:
SDKI (2016), Doenges et al (2014), Gulanick & Myers (2014) muhamad.adam31@ui.ac.id
Diagnosis Luaran Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
• Identifikasi karakteristik nyeri
• Ketidakseimbangan Dalam 30 menit: • Beri oksigen 2-4 L/menit
antara suplai oksigen • Skor nyeri turun • Kolaborasi pemberian Nitrat
dan kebutuhan miokard • Kolaborasi pemberian Morfin (jika nyeri tidak
• Tampak tenang reda)

Risiko penurunan Curah Jantung Perawatan Jantung Akut


muhamad.adam31@ui.ac.id

curah jantung • Monitor SaO2 dan/atau AGD


Dalam 8 jam: • Tirah baring
• TD sistolik ≥ 90 mmHg,
• Cedera miokard, • HR <100 x/menit, • Puasakan hingga bebas nyeri
penurunan kontraktilitas • Urin output ≥ 30 ml/jam, • Ambil sampel darah (enzim jantung, koagulasi)
jantung • RR 12-20 x/menit, • Kolaborasi pemberian pelunak tinja
• Ronkhi (-), edema (-) • Kolaborasi pemberian antiplatelet (aspirin),
beta-blocker

Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas


• Ancaman terhadap Dalam 8 jam: • Beri lingkungan tenang
kematian, perubahan • mengatakan cemas • Beri dukungan emosional
pola hidup berkurang, tidak • Jelaskan prosedur
gelisah, dapat istirahat
Perawatan Jantung Akut (Lanjutan)

Pemantauan Nyeri
• Pengkajian nyeri dada merupakan tindakan
penting karena kejadian Ventrikel Fibrilasi
(VF) 15 kali lebih besar selama 4 jam
pertama setelah gejala infark miokard akut.
Howard & Steinmann L (2010). Sheehy’s emergency nursing, principle &
practice. 6 Ed. St. Louis: Mosby.
Perawatan Jantung Akut (Lanjutan)

Tirah Baring
• Tirah baring akan menurunkan aktivitas fisik dan
menurunkan metabolisme tubuh sehingga
menurunkan oksigen miokard
(Ackley & Ladwig, 2017)

• Dari 15 penelitian yang melibatkan 1.478


pasien ditemukan durasi tirah baring yang
bervariasi. Namun disimpulkan tirah baring 2
s.d. 12 hari aman dilakukan pada pasien
infark miokard. Direkomendasikan tirah
baring sedikitnya 12 jam.

Herkner H, Arrich J, Havel C, Müllner M (2007). Bed rest for acute


uncomplicated myocardial infarction. The Cochrane Library, Issue 2j

muhamad.adam31@ui.ac.id
Perawatan Jantung Akut (Lanjutan)

Pemberian Oksigen
• Pemberian oksigen tidak diberikan secara rutin
pada pasien dengan keluhan nyeri dada yang
suspek akibat penyakit jantung. Saturasi
oksigen sebaiknya dimonitor dan dicatat
sebagai dasar untuk pemberian oksigen.

• Pasien dengan hipoksemia, diberikan oksigen 2


– 6 L/menit via kanul nasal atau 5 – 10 L/menit
via sungkup sederhana, sedangkan
penggunaan masker reservoir
direkomendasikan jika saturasi oksigen
dibawah 85%

muhamad.adam31@ui.ac.id NICE (2010)


Reduksi Ansietas

Penurunan Ansietas
• Ansietas dapat terjadi karena 2 hal:
• Perasaan kurang pengendalian
• Perasaan terisolasi
• Tindakan menguatkan rasa pengendalian
dapat membantu meningkatkan rasa otonomi
pasien dan menurunkan rasa kehilangan
kendali yang berlebihan
• Perawat adalah staf RS yang sibuk/aktif yang
kemungkinan mengabaikan keberadaan
pasien dan tidak menghiraukan keberadaan
pasien à memperberat perasaan terisolasi
pasien

muhamad.adam31@ui.ac.id
Reduksi Ansietas
(Lanjutan...)

• Mekanisme koping dengan pendekatan


religius-spiritual akan meningkatkan kesadaran
terhadap adanya pengaruh dan kekuatan luar
yang lebih besar serta meningkatkan perasaan
terhubung dengan sumber kekuatan tersebut
sehingga akan menimbulkan perasaan tenang
bagi pasien.

Hudak & Gallo (2008). Critical Care Nursing: A Holistic Approach.


10th Ed. Lippincott Williams & Wilkins

muhamad.adam31@ui.ac.id
M • Morfin (1-5 mg IV)
O • Oksigen
N • Nitrat
Intervensi Awal

A • Aspirin (160-320 mg PO)


Co • Clopidogrel (300 mg PO)
Tica • Ticagrelor (180 mg PO)

MONACo atau MONATica


Tidak diberikan dengan urutan MONA tapi dengan urutan OANM
Pada pasien yang direncanakan untuk terapi reperfusi menggunakan agen
fibrinolitik, maka penghambat ADP yang dianjurkan yaitu Clopidogrel
Intervensi Lanjut

Sumber:
O’Connor, RE AL, Ali, Brady , WJ, Ghaemmaghami CA, Menon V, Welsford M, Shuster M. Part 9: acute coronary syndromes: 2015 American Heart Association
Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation 2015;132(suppl2):S483-S500

muhamad.adam31@ui.ac.id
Antisipasi Kegawatan
10 menit awal - Intubasi jika distres napas
- RJP jika henti jantung
Intervensi Lanjut
Kaji ABCD - Defibrilasi (jika shockable)

Tirah baring dan beri oksigen


Atasi Kecemasan
TTV + Saturasi O2 + EKG - Jelaskan prosedur
Nyeri - Dukungan emosional
Dada Pasang jalur IV
Monitoring
Kaji nyeri (PQRST) - ABC
- TTV
Aspirin 160 – 320 mg (kunyah) - Tingkat kesadaran
- Efek obat (p↓ nyeri)
Nitrogliserin 0,4 mg (SL)
Rontgen x-ray dada
Ambil darah (<30 menit)
(enzim, elektrolit, koagulasi)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Algoritma SKA
Menurut AHA (2020)

Sumber:
Acute Coronary Syndromes ACLS Algorithm -
Updated 2020. https://promedcert.com/acls-
algorithms/algorithm-acls-acute-coronary-
sydromes
TERIMA
KASIH

muhamad.adam31@ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai