muhamad.adam31@ui.ac.id
Konsep Dasar
Syok
muhamad.adam31@ui.ac.id
Definisi Syok
Dulu syok hanya didefinisikan sebagai penurunan
tekanan darah akibat penurunan curah jantung dan
kehilangan darah.
muhamad.adam31@ui.ac.id
Tipe dan Etiologi Syok
• Perdarahan, kebocoran kapiler, luka bakar
Hipovolemia
muhamad.adam31@ui.ac.id
Patofisiologi
Sumber:
Suh, Gil Joon (2018). Essentials of Shock Management, A
Scenario-Based Approach. Singapore: Springer muhamad.adam31@ui.ac.id
Asuhan Keperawatan
(Pengkajian, Diagnosis, Luaran dan Intervensi Keperawatan)
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Primer
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pengkajian Primer (Lanjutan)
A irway
Sumbatan jalan napas, wheezing, stridor, gurgling
D
isability
Penurunan kesadaran
muhamad.adam31@ui.ac.id
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan
Tingkat Syok
Dalam 1 jam, Tingkat Syok menurun dengan kriteria hasil:
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber: Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) – PPNI (2018)
Indeks Syok (Shock Index)
Sumber:
Haider, et al (2016); Tseng, et al (2015), Yu, et al (2017), Zhang, et al (2017).
muhamad.adam31@ui.ac.id
Penatalaksanaan Umum
muhamad.adam31@ui.ac.id
Manajemen Syok
• Monitor status kardiopulmonal (HR, akral, kekuatan nadi, TD, MAP, RR)
• Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
• Monitor status cairan (intake-output, turgor kulit, CRT)
• Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
• Pertahankan jalan napas paten
• Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
• Berikan posisi syok (modified Trendelenberg)
• Pasang jalur IV
• Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
• Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah langkap dan elektrolit
• Kolaborasi infus cairan kristaloid 1 L pada dewasa atau 20 mL/kgBB
pada anak
• Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI (2018)
Penatalaksanaan Umum (Lanjutan…)
Posisi Syok
Posisi Syok dianggap dapat memberikan efek
‘autotransfusi’ 300–500 cc darah dari kaki ke
sirkulasi sentral.
muhamad.adam31@ui.ac.id
Manajemen Syok Hipovolemik
• Lakukan penekanan langsung
(direct pressure) pada perdarahan
eksternal
• Kolaborasi pemberian infus
kristaloid 1 L pada dewasa atau
20 mL/kgBB pada anak
• Kolaborasi pemberian transfusi
darah, jika perlu
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI (2018)
Manajemen Syok Neurogenik
• Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
• Monitor hipotermia akibat disfungsi
hipotalamus
• Lakukan stabilisasi spinal (mis. neck collar)
• Kolaborasi pemberian:
• Vasopressor (mis. phenylephrine)
à mempertahankan TD dan perfusi organ
• Atropine à mengatasi bradikardia
• Methylprednisolone
à cegah kerusakan sekunder spinal cord akibat
pelepasan mediator kimia
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI (2018)
Manajemen Syok Obstruktif
• Kolaborasi prosedur:
• Perikardiosentesis, jika tamponade
jantung
• needle decompression atau chest
tube, jika tension pneumothorax
• Kolaborasi terapi antitrombolitik, jika
emboli paru
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI (2018)
Kasus
Seorang laki-laki berusia 24 tahun masuk IGD
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Tampak deformitas pada femur dextra.
muhamad.adam31@ui.ac.id
1. EBV = 70 mL x 50 kg = 3.500 mL
2. Kelas III (30% – 40%)
3. EBL = 30% x 3.500 mL = 1.050 mL
4. Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid:
1.050 mL x 3 = 3.150 mL
Sebanyak 3.150 mL tidak langsung diberikan semua, namun
disesuaikan dengan respons pasien) à dicoba 1 L loading
dalam 15-20 menit, kemudian evaluasi respons pasien.
muhamad.adam31@ui.ac.id
Respons Terhadap Resusitasi Cairan
Rapid Transient Minimal
Response Response Response
Tanda Vital Kembali normal Pulih sementara Tetap abnormal
EBL Minimal (<15%) Sedang (15 – 40%) Berat (>40%)
Kebutuhan thd darah Rendah Sedang - Tinggi Segera
muhamad.adam31@ui.ac.id
Pemantauan dan Evaluasi
muhamad.adam31@ui.ac.id
Output urine
11. https://doi.org/10.1186/s40560-016-0202-z
• MAP ≥80 mmHg pada cedera kepala berat (GCS<8)
Tekanan nadi
• 25% dari TDS atau ±40 mmHg
Frekuensi nadi
• ATLS (2018)
Sumber:
• 60 – 100 kali/menit
Pemantauan dan Evaluasi (Lanjutan)