Anda di halaman 1dari 20

Penatalaksanaan Pasien

dengan Gangguan Sirkulasi:


Syok Hipovolemik

Rabu, 1 Sepetember 2021


Ns. Hilda Fauziyah, S.Kep
31/08/2021

Outline

Konsep dasar syok hipovolemik

Pengkajian keperawatan

Diagnosis, luaran dan intervensi keperawatan pada pasien sok


hipovolemik

Manajemen resusitasi cairan pada pasien syok hipovolemik


31/08/2021

Konsep Dasar
• Syok merupakan gangguan sirkulasi
akut yang menyebabkan tidak
adekuatnya transport oksigen ke
jaringan/sel.

• Syok hypovolemic  Syok yang terjadi


akibat berkurangnya volume
intravaskuler secara signifikan.
Etiologi:
• Perdarahan (hemoragik)
• Dehidrasi berat (luka bakar, diare berat)
• Kebocoran kapiler
(Tscheschlog & Jauch, 2015)
31/08/2021

Oxygen Delivery

Arterial oxygen
Cardiac output
content

Stroke volume Hb

SaO2 (Arterial
Heart rate oxygen
saturation)

PaO2 (Arterial
oxygen tension)
31/08/2021

Patofisiologi
31/08/2021

Klasifikasi Syok Hipovolemik


Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan <15 % 15%-30% 30%-40% >40%
darah (%)
Nadi (x/mnt) <100 100-120 120-140 >140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Frekuensi 14-20 20-30 30-40 >35
Napas (x/mnt)
CRT < 2 detik > 2detik > 2 detik Tidak terdeteksi

Output urine >30 20-30 5-20 < 10


(mL/jam)
Status mental Sadar, haus Gelisah, haus Gelisah, agresif Letargi,
penurunan
kesadaran
31/08/2021

Pengkajian
Airway
• Kaji adanya: sumbatan jalan napas, stridor, gurgling, darah

Breathing
• Kaji upaya napas, RR, saturasi oksigen, sesak napas, takipnea,
bradipnea, sianosis, henti napas

Circulation
• Akral dingin, takikardia, nadi teraba lemah, pucat, CRT > 2
detik, hipotensi, henti jantung

Disability
• Kaji tingkat kesadaran >> penurunan kesadaran, periksa pupil
isokor/anisokor, refleks cahaya

Expossure
• Kaji adanya DOTS (deformity, open wound, tenderness,
swelling
31/08/2021

Diagnosa dan Luaran Keperawatan

Diagnosis Keperawatan Outcome Intervensi Keperawatan

Hipovolemia Status Cairan Manajemen hipovolemia

Resiko syok Tingkat Syok Pencegahan syok

Perfusi perifer tidak efektif Perfusi Perifer Manajemen syok hipovolemik

Gangguan sirkulasi spontan Sirkulasi spontan Resusitasi jantung paru

Referensi:
PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
31/08/2021

Luaran: Tingkat Syok

• Setelah dilakukan intervensi • Haus menurun


selama 1 jam, Tingkat Syok • Knfusi menurun
menurun, dengan kriteria hasil • MAP membaik
sbb: • TD membaik
• Kekuatan nadi meningkat • Tekanan nadi membaik
• Output urine meningkat • CRT < 2 detik
• Tingkat kesadaran meningkat • Nadi 60-100 x/mnt
• Saturasi oksigen meningkat • RR 12-20 x/mnt
• Akral hangat
• Pucat menurun
31/08/2021

Manajemen Syok Hipovolemik

Observasi
Terapeutik
• Monitor status kardiopulmonal
• Monitor status oksigenasi • Pertahankan kepatenan jalan napas
• Monitor status cairan • Berikan oksigen (SpO2 > 94%)
• Periksa tingkat kesadaran • Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis jika
• Kaji adanya DOTS perlu
• Lakukan direct pressure pada perdarahan
Kolaborasi eksternal
• Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L • Berikan posisi syok (modified trendelenberg)
pada dewasa • Pasang akses intravena
• Kolaborasi pemberian cairan kristaloid 20 mL/kgBB
• Pasang kateter urine
pada anak
• Kolaborasi pemberian transfusi darah jika perlu • Pasang NGT >> dekompresi lambung
• Ambil sampel darah lengkap, elektrolit
31/08/2021

Resusitasi Cairan

Tentukan Estimated Blood Volume (EBV)


• EBV = 70 ml x BB (kg)

Tentukan Kelas Syok untuk mengetahui


persentase (%) kehilangan darah

Tentukan Estimated Blood Loss (EBL)


• EBL = Persentase x EBV
31/08/2021

Jenis Cairan Resusitasi


31/08/2021

Kasus

Tn. T (26 th) datang ke IGD dengan luka pada pergelangan


tangan kanan akibat terkena pecahan kaca yang jatuh dari
lantai 2 saat pasien membuka pintu. Kejadian terjadi sekitar 7
jam SMRS. Tiba di IGD pasien tampak gelisah. Pasien tampak
pucat. Hasil pemeriksaan didapatkan, akral dingin, HR 125
x/mnt, RR 32 x/mnt, TD 75/45 mmHg, CRT > 2 detik. Tampak
luka sobek diameter +/- 10x10 cm, kedalaman otot, arteri
radialis dan ulnaris teraba lemah. BB 60 kg
31/08/2021
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Resusitasi Cairan Tn. T Kehilanga <15 % 15%-30% 30%-40% >40%
n darah
(%)
• Tentukan EBV
HR <100 100-120 120-140 >140
1 • BB (kg) X 70 mL = 70 x 60 = 4200 mL
(x/mnt)
TD Normal Normal Menurun Menurun
• Tentukan kelas syok RRtersebut tidak
Sebanyak 4500 mL kristaloid 14-20 20-30 30-40 >35
langsung (x/mnt) sebanyak
diberikan semua. Diberikan
2 • Kelas II  kehilangan darah 30-40%
1 L di loading selama 15-30 menit,
CRT kemudian
< 2 detik > 2detik > 2 detik Tidak
dilihat respon pasien terdeteks
• Tentukan EBL i
• Presentase x EBV = 30%-40% x 4200 mL = Output >30 20-30 5-20 < 10
3 1260 s.d 1680 mL urine
(mL/jam)
• Resusitasi cairan kristaloid >> 3:1 Status Sadar, Gelisah, Gelisah, Letargi,
• Estimasi kehilangan darah pada pasien dapat mental haus haus agresif penuruna
dianggap sebanyak 1500 mL. n
4 • Kebutuhan kristaloid = 3 x 1500 mL = 4500 kesadara
mL n
31/08/2021

Rapid Response Transient Response Minimal Response

Tanda-tanda vital Kembali normal Pulih sementara Tetap abnormal

EBL Minimal (<15) Sedang (15-40%) Berat (>40%)

Kebutuhan thd kristaloid Rendah Tinggi Tinggi

Kebutuhan thd darah Rendah Sedang-tinggi Segera

Persiapan darah Type and crossmatch Type-specific Emergency blood release

Kebutuhan operasi Mungkin Butuh Sangat butuh

ATLS (2018)
31/08/2021

Evaluasi

Urine Output
• Menggambarkan perfusi ke organ
• Dewasa : 0.5 mL/kgBB/jam
• Anak: 1 mL/kgBB/jam

Frekuensi nadi
• 60 – 100 x/mnt

Tekanan darah
• TDS 80-90 mmHg (jika perdarahan belum terkontrol)
• MAP ≥ 80 mmHg

Tekanan nadi
• TDS – TDD
• 25% dari nilai TDS
31/08/2021

Direct Pressure
31/08/2021

Modified Trendelenburg Position

- Pemberian posisi Trendelenburg disertai


resusitasi cairan dapat meningkatkan MAP secara
bermakna pada pasien syok hipovolemik
- Posisi syok dapat meningkatkan aliran balik vena
- Tubuh pada posisi supine dengan kaki ditinggikan
sebesar 30-60 derajat
- Kontraindikasi : pasien dengan trauma cervical
dan syok kardiogenik
Rahmawati, I., Dilaruri, A., Sulistyawati, & Supono. (2021). The role of passive legs raising position in hypovolemic shock: A case report. Journal of Nursing Practice. 4, 177-184.
Retrivied from: https://doi.org/10.30994/jnp.v4i2.130
Rich, K. (2019). Trendelenburg position in hypovolemic shock: A review. Journal of Vascular Nursing. 28, 71-73. Retrivied from: https://doi.org/10.1016/j.jvn.2019.01.002
31/08/2021

Tatalaksana Syok Hipovolemik pada Pasien Covid-19


Skrinning : Desaturasi, demam, riwayat kontak,
riwayat berpergian, hasil antigen, hasil PCR

Penggunaan APD

Gejala covid yang beresiko menyebabkan syok


hipovolemik:
• Demam
• Muntah
• Diare

Prinsip tatlaksana resusitasi cairan tidak berbeda

Sumber:
Fox, S., Vashist, R., Siuba, M., Dugar. S. (2020). Evaluation and management of shock in patient with covid-19. Cleveland clinic journal pf medicine. Doi: 10.3949/ccjm.87a.ccc052
31/08/2021

Referensi
• American Collages of Surgeons. (2018). ATLS: Advanced trauma life support 10th edition.
USA: The Commitee on Trauma
• Fox, S., Vashist, R., Siuba, M., Dugar. S. (2020). Evaluation and management of shock in
patient with covid-19. Cleveland clinic journal pf medicine. Doi: 10.3949/ccjm.87a.ccc052
• PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
• PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
• PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
• Rahmawati, I., Dilaruri, A., Sulistyawati, & Supono. (2021). The role of passive legs raising
position in hypovolemic shock: A case report. Journal of Nursing Practice. 4, 177-184.
Retrivied from: https://doi.org/10.30994/jnp.v4i2.130
• Rich, K. (2019). Trendelenburg position in hypovolemic shock: A review. Journal of Vascular
Nursing. 28, 71-73. Retrivied from: https://doi.org/10.1016/j.jvn.2019.01.002

Anda mungkin juga menyukai