Anda di halaman 1dari 22

RENJATAN (SYOK)

DIVISI PENDIDIKAN DAN LATIHAN


TBM ISCHIADICCUS
2017/2018
DEFENISI
 Sindrom gangguan pathofisiologi
berat yang berhubungan dengan
metabolisme selluler yang abnormal,
kegagalan sirkulasi
 Syok adalah suatu keadaan yang
disebabkan gangguan perfusi akibat
ketidakseimbangan antara volume
darah dengan susunan vaskular
 Syok merupakan suatu sindrom dan
bukan suatu penyakit tersendiri
Syok atau renjatan dapat diartikan
sebagai keadaan terdapatya pengurangan
yang sangat besar dan tersebar luas pada
kemampuan pengangkutan oksigen serta
unsur- unsur gizi lainnya secara efektif ke
berbagai jaringan sehingga timbul cidera
seluler yang mula- mula reversible dan
kemudian bila keadaan syok berlangsung
lama menjadi irreversible.(Isselbacher, dkk,
1999, hal 218)
Klasifikasi syok:

kardiogenik hipovolemik

distributif obstruktif
Syok kardiogenik
• Mekanisme utama: Kegagalan pompa
miokard karena kerusakan intrinsik
miokardial atau tekanan ekstrinsik atau
obstruksi aliran ke luar
Contoh klinik:
• infark miokard
• Ruptur jantung
• Aritmia
Syok kardiogenik
Syok Distributif
Syok Septik
• Mekanisme utama: vasodilatasi perifer dan penimbunan
darah , jejas membran sel , jejas endotel disertai
disseminated intravascular coagulation (dic)
Contoh klinik:
• Infeksi bakteri yang luas
Terapi
• Oksigen
• Antibiotik
• Cairan
• Vasopresor
Syok neurogenik
• Mekanisme utama: vasodilatasi perifer disertai
penimbunan darah
Gejala : hipotensi, bradikardia, flasid, refleks
turun/ tidak ada
Contoh klinik:
• Anestesi
• Jejas medula spinalis
Terapi
• Cairan
• vasopresor
Syok anafilaktik
Syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif
terhadap obat-obatan.

• Merupakan suatu resiko pemberian obat, baik melalui


suntikan atau cara lain sehingga kemungkinan terjadi
reaksi ini pada pemberian suatu obat harus selalu
dipertimbangkan
• Reaksi dapat berkembang menjadi suatu
kegawatan berupa :
* Syok
* Gagal Nafas
* Henti Jantung
* Kematian Mendadak
Syok anafilatik
Syok anafilatik
Syok Hipovolemik
• Mekanisme utama: volume darah dan plasma
yang tidak adekuat

Contoh klinik:
• Perdarahan
• Kehilangan cairan seperti muntah, mencret,
luka bakar
PATOFISIOLOGI PERDARAHAN
PERDARAHAN

KEHILANGAN VOLUME
(GANGGUAN CURAH JANTUNG & PERFUSI)
DAN
KEHILANGAN HEMOGLOBIN
(gangguan oksigen jaringan)

VASO TRANSCAPILLARY ERITRO SINTESA


TAKIKARDIA
KONSTRIKSI REFILL POESIS PROTEIN

KOMPENSASI CEPAT DAPAT KOMPENSASI


SUDAH MAKSIMAL DIPERCEPAT LAMBAT
Mekanisme Kompensasi Perdarahan
ESTIMASI PERDARAHAN
1. GEJALA KLINIK

Estimasi Loss % EBV Gejala


10 - 15% Minimal
15 - 25% Pre syok, akral dingin
Syok, perfusi menurun
25 - 35%
TS <,90, N >120
Syok berat, perfusi
sangat buruk, tensi
>35 - 40% tak terukur, nadi tak
teraba, ganguan
kesadaran
2. Trauma Status dari Giescek
TANDA TS I TS II TS III
Sesak nafas - Ringan ++
Tekanan
N Turun Tak terukur
darah
Nadi Cepat Sangat cepat Tak teraba
Urine N Oligouria Anuria
Kesadaran N Disorientasi /koma
Gas darah N pO2 /pCO2 pO2 /pCO2
Sangat
CVP N Rendah
rendah
Blood loss %
Sampai 10% Sampai 30% Sampai 50%
EBV
3. Pedoman committee on trauma ATLS 1989
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan darah (ml) Sampai 750 750-1500 1500-2000 >2000

Kehilangan darah Sampai 15% 15-30 % 30-40 % >40%


(% volume darah)
Denyut nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Tekanan nadi Normal atau naik Menurun Menurun Menurun
Frekuensi pernapasan 14-20 20-30 30-40 >35
Produksi urine (ml/jam) >30 20-30 5-15 Tidak berarti
CNS / status mental Sedikit cemas Agak cemas Cemas, Bingung,
bingung lesu
(lethargic)
Pengganti cairan Kristaloid Kristaloid Kristaloid dan Kristaloid
(hukum 3:1) koloid/darah dan darah

Untuk laki-laki yang beratnya 70 kg


Guidelines for The Clinical Use of
Red Cell Transfusions
British Journal of Hematology 2001, 113, p24-31
 15% loss (750 ml)
Crystalloids, no transfussion
 15-30% loss (800-1500 ml)

Crystalloids, colloids, no transfusion


 30-40% loss (1500-2000 ml)

Crystalloids, colloids, probably


transfusion
> 40% loss (>2000 ml)
Crystalloids, colloids, requires
transfusion
Pilihan Cairan

1. Cairan kristaloid:
a) Asering (Ringer asetat)
b) Ringer laktat
c) NaCl 0,9%
2. Cairan koloid:
 Alami : Plasma, Albumin
 Buatan : Dextran-L, Gelatin, Strach
3. Cairan hipertonik:
ALGORITME PERDARAHAN
PENDERITA PERDARAHAN

CATAT TEKAN DARAH,


PASANG INFUS JARUM BESAR
NADI, PERFUSI, (produksi urine)
AMBIL CONTOH DARAH Siap darah 500-1000 ml

ASERING, RINGER LAKTAT Atau NaCl


1000-2000 ML DALAM 30-60 MENIT,
Ulangi sampai 2-4 x lost volume(kalau perlu 2 infus)

HERMODINAMIK BURUK
HEMODINAMIK BAIK TERUSKAN CAIRAN
2-4 x lost volume

Tekanan darah >100, nadi <100 HEMODINAMIK BAIK HEMODINAMIK BURUK


Perfusi hangat, kering
Urine > ½ ml /kg/ jam

B C
A
A. BILA HEMODINAMIK BAIK
perfusi hangat, kering, merah
tekanan dara > 100, nadi < 100
Teruskan cairan tetesan
lambat/maintenance
Biasanya tidak perlu transfusi.

B. BILA KEMUDIAN HEMODINAMIK BAIK Bila


Hb < 8 gm/dl, dapat diberikan transfusi
pelan-pelan. Bila Hb ≥ 8, transfusi dapat
ditunda sampai sumber perdarahan
terkuasai.

C. BILA HEMODINAMIK TETAP BURUK


Transfusi segera diberikan.
Pengertian Reaksi Anafilaktik
• Reaksi Anafilaktik : Reaksi antara antibodi dan
antigennya (Imunologik) yang menimbulkan
penyakit allergi atau penyakit Hipersensitifitas
type I yang tidak disertai Syok
• Syok Anafilaktik : Merupakan salah satu reaksi
anafilaktik yang berat dengan tanda-tanda
kolaps vaskuler
• Reaksi Anafilaktoid : adalah reaksi yang
gejalanya sama dengan reaksi anafilaktik tetapi
tidak berdasarkan atas reaksi antara antibodi &
antigen (non imunologik)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai