Anda di halaman 1dari 33

GAGAL NAFAS

Oleh : Ns. Neneng Kurniawati, M.Kep., Sp.Kep MB


VENTILASI

adalah kemampuan dada

dan paru untuk mengerakkan

udara masuk dan keluar

alveoli, disini terjadi proses

pertukaran udara antara

atmosfer dengan alveoli.


DIFUSI
 DIFUSI adalah satu proses

pertukaran gas antara darah

pada kapiler paru dengan alveoli.

Proses difusi ini terjadi karena

adanya perbedaan tekanan, gas

berdifusi dari tekanan tinggi ke

tekanan rendah.
PERFUSI

PERFUSI adalah proses dimana darah

dioksigenasi mengalir ke paru dan

mengalami reoksigenasi atau dapat

dikatakan sebagai sirkulasi darah di dalam

pembuluh kapiler paru.


TRANSPORTASI
 proses transportasi oksigen ke sel-sel yang
membutuhkan melalui darah dan
pengangkutan karbondioksida sebagai sisa
metabolisme ke kapiler paru

 Sekitar 97 – 98,5% Oksigen ditransportasikan


dengan cara berikatan dengan Hb
(HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam
plasma. Sekitar 5 – 7% karbondioksida larut
dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan
Hb (HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65
– 70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat).
Definisi

 Kondisi dimana kadar PaO2

<60 mmHg saat bernafas

diudara terbuka atau

tekanan PCO2> 50 mmHg.

 Kegagalan oksigenasi dan

eliminasi karbondioksida
KADAR ANALISA GAS DARAH

 Asidosis terjadi apabila pH menurun

 Alkalosis terjadi apabila pH


meningkat

 Hipoxemia terjadi bila PaO2


menurun

 Hiperkapnia terjadi bila kadar


PaCO2 meningkat

 Bila Ph menurun dan PaCO2


meningkat
Klasifikasi gagal nafas
Akut ( tipe 1) Kronis ( Tipe 2)
• Hipoksemia • Hiperkapnia
• PaO2 < 60 mmHg dengannormal • PaCO2 > 50 mmHg
atau • Seringkali disertai hipoksemia
• ↓ PaCO2 • OD, penyakit sistemsaraf,
• Berhubungan denganpenyakit deformitas dindingdada, COPD,
paru akut, dan asmabronchial
edema(Cardiogenic,noncardioge
nic (ARDS),pneumonia,
perdarahanparu, dan kolaps
Perbedaan akut tipe 1 dan tipe 2

Tipe 1 Tipe 2

1. Akut 1. Kronis
2. Berkembang dari menit ke jam 2. Berkembang dari hari kehari
3. ↓ pH <7.2 3. ↑ in HCO3
4. sangat cepat 4. ↓ pH sedikit
5. Contoh : pneumonia 5. Polycythemia,
6. Kegagalan oksigenasi CorpulmonaleContoh: COPD
6. Kegagalan ventilasi
Klasifikasi gagal nafas
(AKUT)

 Bukan merupakan penyakit melainkan dampak dari


berbagai penyakit akibat disfungsi pernafasan.

 Jika PO2 <50-60 mmHg dan PCO2 >50 mmHg

 Dapat terjadi akibat adanya : hipoventilasi, gangguan


difusi gas, dan ventilation verfusion mismatch
Penyebab gagal nafas tipe 1
Tipe Contoh

Hipoventilasi
•Obstruksi jalan nafas Spasme laring, aspirasi benda asing,
edema jalan nafas,

•Penyakit paru Asma, COPD


•Penyebab neurologi Overdosis obat, stroke
•Cedera dada Pneumotoraks
Gangguan difusi gas
• Gangguan alveolar Pneumonia, COPD
• Edema paru Gagal jantung
V-P Mismatch Emboli paru
Gangguan difusi
V-P Mismatcc Hipoventilasi
gas

Hipoksemia Hiperkapnia

GAGAL NAFAS
AKUT

Dispnoe, Sianosis, Kelalahan Dispnoe, Depresi pernafasan


Confusion, Takikardi, Headache Takikari Hipertensi
Disritmia, Hipertensi Koma Vasodilatasi sistemik
Asidosis metabolik Gagal jantung Asidosis
respiratori
Hypoventilasi

 Terjadi ketika ventilasi↓ ( 4-6l/min )

 Penyebab :

1. Depresi SSP karena obat-obatan

2. Penyakit neuromuskular yang mengganggu otot pernafasan

 ↑PaCO2 and ↓PaO2

 Alveolar – arterial PO2 dalamrentang normal

 COPD (Cronic Obstructive Pulmonary Disease)


V/P Mismatch

 Lebih sering karena hipoksemia

 Rendahnya ratio V/Q terjadi karena :

1. Penrunan ventilasi o/k penyakit paru

2. Overperfusi
Gangguan difusi

 Jarang terjadi

 Berkaitan dengan :

1. Abnormalitas membran alveolar

2. Penurunan jumlah alveoli

 Penyebab :

1. ARDS

2. Fibrotic lung disease


INDIKATOR GAGAL NAFAS DARI AGD

Gagal nafas (hipoksemia)


✓ pH < 7.35 PCO2 Normal atau menurun akibat tachypnoe
✓ HCO3 menurun (asidosisi metabolik)
✓ PCO2 Normal atau menurun akibat tachypnoe

Gagal nafas (hipoventilasi)


✓ pH < 7.35
✓ PCO2 meningkat (>50mmHg)
Tanda dan gejala (tipe 1)

 Hipoksemia

 Dyspnea, sianosis

 Bingung, somnolen

 Takikardia, arithmia

 Takipnea ( gejala paling sering)

 Penggunaan otot bantu nafas

 Resesi penggunaan otot intercostal

 Polysytemia
Tanda dan gejala (Tipe 2)

 Hiperkapnia

 ↑ aliran darah serebral dantekanan cairanserebrospinalis

 Sakit kepala

 Papiledema

 Ekstremitas hangat, denyut nadi mengecil

 Asidosis (respiratori dan metabolik0

 ↓pH, ↑

 asam laktat
Penyebab
 Depresi pada sistem pengaturnafas

 Tumor otak

 abnormalitas pembuluh darah

 Over dosis, sedative

 Mixedema ( gangguan kelenjar tiroid)

 kronik alkalosis

 Hipoventilasi akut dan kronik , disertai hipokapnia


Penyebab
 Gangguan sistem saraf perifer, Otot pernafasan, dandingding dada

 Ketidakmampuan untuk mempertahankan level minute ventilasi sesuai


dengan produksi CO2

 Guillian-Barre syndrome, muskular distropi, miasteniagravis, obesittas

 Hypoxemia and hypercapnia

 Abnormalitas jalan nafas: Radang epiglotis akut , Tumor trakea, COPD,


asma

 Abnormalitas alveoli : gangguan pengisian alveoli, gagal nafas


hipoksemia
Pemeriksaan diagnosis
Pemeriksaan diagnosis Temuan
Analisa gas darah
Hemoglobin Anemia
Polisitemia

Rontgen Edema paru


ARDS

EKG Arithmia
Hipertropy

Fungsi pernafasan Airflow obstruction


Restrictif lung disease
TERAPI OKSIGEN
 COPD → 1-3 L oksigen per nasal kanul atau 28% per ventury mask

 Gangguan difusi (pneumonia, ARDS) →40%60% * periode singkat

untuk menghindari 60% * periode singkat untuk menghindari oxygen

toxicity →menghambat sintesis surfaktan →mengurangi

pengembangan paru

 Hipoventilasi →CPAP (continous positive airway pressure

→meningkatkan volume paru/ ventilasi/ vp-mismatch


MEDIKASI

 Beta-adrenergic atau anticholinergik → bronkodilatasi


 Corticosteroid →mengurangi edema jalan nafas
 Antibiotik → mengatasi infeksi
 Sedasi dan analgesia →mengurangi nyeri dan cemas –pemasangan
ventilator
 Neuromuscular blocking agent →untuk paralisis otot pernafasan (implikasi
bagi perawat : Jangan mematikan alar ventilator!, edukasi pasien tentang
efek obat)
MANAJEMEN AIRWAY

 Obstruksi jalan nafas pemasangan ETT


 Trakeostomi dukungan ventilatory jangka panjang
Kapan diperlukan ventilasi mekanik…?

 Jika ventilasi alveolar tidak adekuat


 Indikasi :
1. apnea/ gagal ventilasi mekanik
2. hypoksemia unresponsive * terapi O2
3. peningkatan kerja pernafasan
NANDA, NIC, NOC
Diagnosa NIC NOC
Kerusakan ventilasi 1. Monitoring respirasi 1. Status respirasi:
spontan 2. Manajemen jalan perubahan gas
nafas 2. Status respirasi:
3. Ventilasi mekanik Ventilasi
Ketidakefektifan bersihan 1. Suctioning jalan nafas 1. Status respirasi: jalan
jlan nafas 2. Insersi jalan nafas dan nafas paten
stabilisasi

Gangguan pertukaran 1. Terapi oksigen 1. Status respirasi :


gas perubahan gas
Gangguan proses 1. Reduksi cemas 1. Kontrol kecemasan
weaning ventilator 2. Mekanikal ventilatory 2. Status respirasi:
weaning Ventilasi
3. Management energi 3. Konservasi energi
MANAJEMEN GAGAL NAFAS
1. Intensive Care Unit
2. Airway management
Endotracheal intubasi jika : kondisi hipoksemia, dan terjadi perubahan status
mental
Penting diperhatikan adalah: kecukupan O2 ke paru , pembuangan sekret dan
ventilasi adekuat
3. Koreksi hipoksemia
Pemberian O2 via nasal, face mask,intubation and Mechanical ventilation
Tujuannya: adekuatnya pengiriman oksigen ke jaringan
PaO2>60 mmHg, saturasi oksigen >90 %
MANAJEMEN GAGAL NAFAS

4. Koreksi hiperkapnea
 kontrol penyebab
 Kontrol suplai O2 1-3 l/menit untuk mempertahankan saturasi oksigen
>90%
5. Ventilasi mekanik , indikasi :
 Persistence hypoxemia despite O2 supply
 Penurunan kesadaran
 Hypercapnia denganasidosis (pH< 7.2)
MANAJEMEN GAGAL NAFAS

 ventilasi mekanik :

peningkatan PaO2

penurunan PaCO2

Fatique pada otot pernafasan

membantu/ mengontrol pernafasan pasien


MANAJEMEN GAGAL NAFAS

 PEEP (PEEP (positive End-Expiratory pressure) → biasanya diberikan pada


pasien ARDS dan pneumonia
 Untuk mempertahankan tekanan jalan nafas pada akhir ekspirasi ,
sehingga meningkatkan pertukaran gas didalam alveoli, pemakaian PEEP
yang dianjutkan adalah 5-15 cm H2O
 Efeksamping pemberian PEEP :
barotrauma
hipotensi dan penurunan CO
peningkatan PaCPO2
oksigenasi memburuk
SELAMAT BELAJAR ..

Anda mungkin juga menyukai