1dari1
Disahkan Oleh
Tanggal terbit
Direktur Rumah Sakit Citama
PROSEDUR TETAP
Prosedur:
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal hemodialisa
2. Perawat ruangan rawat inap mempersiapkan area punksi
vena khususnya femoral sesuai prosedur yang berlaku
harus dilakukan pembersihan dari rambut.
3. Perawat ruangan rawat inap mempersiapkan dan mencek
kelengkapan catatan medik pasien, pemeriksaan Lab dan
penunjang lainnya termasuk surat persetujuan tindakan
PROSEDUR
hemodialisa untuk dibawa bersama pasien ke ruang
hemodialisa
4. Perawat ruangan rawat inap menyertakan perlengkapan
penunjang hemodialisa misalnya :persediaan obat-obatan
atau persediaan darah yang diperlukan saat hemdialisa
dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke ruang
hemodialisa
5. Setengah jam sebelum jadwal hemodialisa atau setelah
2
A. Persiapan fisik
B. Persiapan fisik
1. Pasien harus dalam kondisi aman untuk dilakukan
hemodialisa yangDilakukan pemeriksaan fisik secara
menyeluruh dengan hasilpemeriksaan fisik oleh
dokter ruangan dan atau dokter konsulan penanggung
jawab HD menunjukkan kondisi dalam batas
toleransi untuk dilakukan tindakan HD.
2. Dilakukan pemeriksaan penunjang yang lengkap,
meliputipemeriksaan laboratorium hematologi, kimia
klinik, dan lainnya,pemeriksaan radiologi,
pemeriksaan EKG, dan pemeriksaan lainyang
diperlukan dengan hasil pemeriksaan penunjang
dalambatas normal atau dalam batas toleransi / aman.
3. Dokter Ruangan dan atau dokter konsulen penyakit
dalam dan atau dokter konsulan ginjal dan atau dokter
konsulen lainnyamenyatakan pasien dapat dilakukan
hemodialisa
4. Bila diperlukan dilakukan persiapan terhadap pasien
untuk menunjang kelancaran hemodialisa , seperti
pemasangan infus,lavement, puasa, istirahat total,
pemasangan Supportif sepertiO2, Foley catheter,
NGT , dll.
5. Pasien dalam keadaan bersih, bila perlu sudah mandi,
pakaian dari RS, bersih
4
C. Persiapan mental
PENJADWALAN HEMODIALISA
1dari1
Disahkan Oleh
Tanggal terbit
Direktur Rumah Sakit Citama
PROSEDUR TETAP
Disahkan Oleh
Tanggal terbit
Direktur Rumah Sakit Citama
PROSEDUR TETAP
1dari1
Disahkan Oleh
Tanggal terbit
Direktur Rumah Sakit Citama
PROSEDUR TETAP
Disahkan Oleh
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP Direktur Rumah Sakit Citama
PENGERTIAN Mendampingi visite Dokter di ruang rawat inap adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan Perawat untuk mempersiapkan, membantu dan mendampingi
pemeriksaan yang dilakukan oleh Dokter di ruang rawat inap
PROSEDUR TETAP 1. Perawat memberitahu Pasien bahwa Dokter akan melakukan pemeriksaan
2. Perawat mempersilahkan Pasien untuk duduk kursi periksa atau berbaring
di tempat tidur periksa
3. Perawat membantu Dokter untuk mengatur posisi Pasien yang diperlukan
untuk pemeriksaan
4. Perawat menyiapkan dan memberikan alat/dokumen yang diperlukan
oleh Dokter selama pemeriksaan
5. Perawat mempersilahkan Pasien untuk duduk di kursi konsultasi setelah
pemeriksaan selesai
6. Perawat membantu/mempersilahkan Pasien untuk kembali ke kamar
Perawatan
7. Perawat membereskan alat/dokumen pemeriksaan yang sudah selesai
dipakai
8. Perawat menerima status dan resep Pasien dari Dokter konsulan
9. Perawat menuliskan resep obat Dokter konsulan ke dalam lembar
permintaan obat Pasien
10. Perawat menuliskan instruksi dan hasil pemeriksaan Dokter konsulan ke
dalam buku laporan
UNIT TERKAIT 1. SMF
2. Instalasi Rawat Inap dan Gawat Darurat
10
Disahkan Oleh
Prosedur
Tetap
TUJUAN fasilitas air RO dan mesin HD selalu siap pakai dan efektif dan adekuasi
HD tercapai.
URAIAN UMUM Kegiatan dalam pemeliharaan mesin RO dan mesin HD secara rutin dan
berkala
Disahkan Oleh
Prosedur
Tetap
URAIAN UMUM Menyiapkan mesin dan peralatan yang akan digunakan saat dialysis
sehingga pasien akan menerima tindakan dialysis yang aman dan
efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Prosedur
Maatkan
2. Prosedur
PROTAP INISIASI HD
Disahkan Oleh
URAIAN UMUM Adalah tindakan awal yang dilakukan mulai dari persiapan sampai
saat proses hemodialisis mulai berlangsung
PROSEDUR
A. Prosedur
1. Pengkajian
Cek kembali program medic seperti surat permintaan
untuk tindakan HD
Pastikan surat persetujuan tindakan sudah ada
Kaji Hasil pemeriksaan lab yang ada seperti
kreatinin,ureum, DPL, Elektrolit, Anti Hbs-Ag,HCV,
HIV, AGD, MP3,PTT
Kaji Kondisi pasien secara umum kesadaran dan
keluhan
Kaji TTV, status cairan, ( BB, Auskultasi paru,
edema , turgor, membrane mukosa, intake output)
Nilai Akses Vaskuler yang akan digunakan
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa nyaman bd prosedur
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit:
lebih/kurang
16
Disahkan Oleh
PROSEDUR
TETAP
Unit Hemodialisa
RUANG LINGKUP
Prosedur
A. Prosedur
1. Pasien
Observasi TTV ( TD, Nadi, RR,Suhu) setiap jam
atau sesuai kondisi pasien
Nilai tingkat kesadaran
Observasi vaskuler akses, dan pembuluh darah
vena( rembesan darah, pembengkakan dan
hematom )
Kaji keluhan pasien
Observasi obat obatan yang diberiekan misalnya
cairan parenteral, tranfusi darah sesuai dengan
program medik
2. Mesin
Sambungan AV fistula denga blood line dan
sambungan blood line denga dialiser
Sambungan tekanan arteri dan vena dengan mesin
Jenis Konsentrasi yang digunakan
Selama HD berlangsung semua klem terbuka,
21
Disahkan Oleh
Prosedur
A. Mengakhiri HD
1. Persiapan Alat
o Piala ginjal
o Sarung tangan tidak steril
o Kain kassa
o Konektor steril
o Verban gulung
o Betadine sol
o Nebacitin powder
o Wadah specimen
o Obat obatan jika ada
o Gunting
o Plester
o Bantal pasir
o Elastic verban
23
o Tensimeter
o Termometer
o Stetoskop
o Kom berisi Na Cl dan spuit 10 cc ( pada
double lumen )
o Heparin injn spuit 3 cc d ( pada double lumen )
o Sarung tangan steril ( pada double lumen )
o Ember
o Tempat sampah medis
2. Pelaksanaan
5 menit sebelum dialysis diakhiri, turunkan Qb
menjadi 100 ml/mnt, UFR di kembalikan
Beritahukan pada pasien bahwa HD akan berakhir,
pengunjung/ penunggu pasien dipersilakan keluar.
Mencuci tangan
Memakai apron, masker
Mengukur TTV
Mengkaji keluhan pasien
Matikan pompa darah, klem kanula inlet sebelum
mencabutnya,selanjutnya lepas kanula dari selang
inletdan sambungkan dengan infuse NaCl 0,9 %
dengan menggunakan konektor
Jalankan pompa 100 ml/mnt dengan memberikan
sedikit tekanan pada AVBL
Bila darah sudah masuk semua pompa darah
dimatikan dan klem ujung kanula outlet
Mencabut kanula outlet,selanjutnya beka tusukan
ditekan dengan menggunakan kain kasa beberapa
menit
Untuk akses vaskuler denga femoral setelah
perdarahan berhenti, luka ditutup dengan band aid
atau kasa yang diberi betadin ditekan dengan bantal
pasir 15 menit setelah itu di beri plester.hepafix
Pada akses vaskuler double lumen kateter si spol
denga NaCl masing masing 30 cc dan setelah
dispoel diberi heparin 15000 unit, selanjutnya
kateter ditutup dengan kain kasa dan dibalut dengan
verban kemudian diplester
Bila perdarahan sudah berbenti,luka ditutup dengan
kasa yang diberi betadin, lokasi penusukan dibalut
dengan verban secukupnya
24
03 04 03
Disahkan Oleh
Prosedur
3. Persiapan Alat
o Dializer
o Selang untuk menyambung
o Tutup dialyzer
o Sarung tangan
o Masker
o Apron Gunting
o Klem
o Gelas Ukur
o Label nama
o Latutan formaln 2 – 8 %
o H2 O2 4 %
o Pompa formalin
o Air RO
o Spuit 50 cc
o Tempat sampah
o Kain lap
26
4. Pelaksanaan
a. Pembilasan sederhana
Darah dalam kompartemen darah dialyzer di
dorong dengan NaCl
Dializer di isi NaCl dibiarkan selama 5 menit
Tempat dialyzer dengan Bi Kebawah
Air RO disambungkan ke kompartemen darah bilas
beberapa menit dengan tekanan 1,7 atm dengan
kcepatan 3-4 l/mnt
Bilas kompartemen dialisat dengan air Ro dengan
kecepatan dan tekanan yang sama
Setelah bersih kedua kompartemen diisi formalin 2-
8 %, tutup dialyzer dengan rapat dan kencang
b. Pembilasan kompleks
Darah didorong dengan NaCl
Dializer diisi dengan NaCl
Tempatkan dialyzer dengan Bi ke bawah
Cairan dialisat disambung dengan kompartemen
darah, bilas selama 5 menit dengan kecepatan 500
ml/mnt sambil udara dikeluarkan
Air Ro dusambungkan dengan kompartemen
dialisat bilas selama 5 menit kecepatan 500
ml/menit, tekanan 5 psi dengan mengklem slang
air, dialisat kembali dialirkan ke kompartemen
darah
Setelah itu kedua slang dialisat di klem, kemudian
lepaskan klem slang dialisat sehingga tekanan
dikompartemen dialisat meningkat sampai 25 PSI,
stop aliran ke kompartemen darah dengan cara
mengklem
Setelah 5 menit tekanan kompartemen darah
dilepas dilepas bilas kompartemen darah dengan
dialisat
Setelah itu kompartemen darah dibilas dengan
cairan dialisat dan kompartemen dialsat dengan RO
Kedua kompartemen diisidengan formali 2 – 8 %
Tutup dializer dengan rapat dan kencang
Cuci tangan
Dokumentasi
c. Pembersihan
Proses ini dilakukan apabila dalam dialiser masih
terdapat bekuan darah.
Masukan H2O2 4% dengan spuit 25 cc
atau 50 cc kedalam kedua kompartemen
dializer
Biarkan selama 3 – 5 menit kemudian bilas
dengan air RO
Apabila belum bersih ulangi lagi dengan
memasukan H2O2 dan bilas dengan air RO.
Apabila sudah bersih kedua kompartemen di
isi dengan dengan formalin
Tutup dializer dengan rapat dan kencang
27
d. Sterilisasi
Setelah dialiszer dibersihkan segera di
sterilkan, pada tahap ini digunakan formalin
2 – 8 %, formalin di isi di kedua
kompartemen tidak boleh ada udara,
kemudian ditutup dengan rapat dan kencang
Beri label nama, kode, tangal reuse, catat
dibuku reuse
e. Cara mengukur priming volume dializer
Klem sisa blood line pada ujung inlet dan
outlet
Pegang dialiser dengan posisi vertical diatas
gelas ukur
Lepaskan sisa blood line dari dialiser,
air/formalin akan keluar dengan gravitasi
kedalam gelas ukur
Setelah formalin abis, dorong kompartemen
darah dengan udara menggunakan spuit 50
cc
Hitung air yang ada di gelas ukur
Bila air kurang dari 80 % volume priming
dialiser baru, maka dialiser tidak bisa
digunakan lagi
f. Penyimpanan
Formalin dalam dialiser minimal berada di
dalam dialiser 24 jam agar betul betul steril
Simpan dialiser dalam lemari tetutup
Tidak boleh kena sinar matahari
Letakan dialiser dengan posisi
kompartemen dialisat kearah atas.
Cuci Tangan
28
Disahkan Oleh
Prosedur 3. Penatalaksanaan
.
29
PENATALAKSANAAN HIPOTENSI
03 04 03
Disahkan Oleh
Prosedur 4. Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN KRAM
Disahkan Oleh
URAIAN UMUM Kram berhubungan dengan hipotensi ,penurunan barat badan, UFR
yang meningkat
Prosedur 5. Penatalaksanaan
Disahkan Oleh
Prosedur
6. Prosedur
4. Berikan Oksigen
5. Atur posisi pasien,kaki lebih tinggi dari kepala
6. Baringkan pasien ke sisi kiri badan
7. Pertahanan jalan nafas
8. Mengukur tanda vital bila perlu obat-obatan dan cairan
9. Memberitahukan pasien bahwa emboli udara sudah
teratasi
10. Menghilangkan/membebaskan udara dari sirkulasi
ekstrakorporeal
11. Kontrol system detector udara
12. Bila keadaan pasien baik HD dapat dilanjutkan kembali
13. Program HD Kembali
14. Dokumentasi.
33
Disahkan Oleh
Prosedur
Tetap
URAIAN UMUM Tertutupnya lumen dialyzer dan membrane kapiler oleh bekuan
darah
8. Prosedur
15. Kaji dialyzer : hitam sebagian atau seluruhnya
16. Kaji warna darah pada dialyzer: berbeda (lebih gelap)
disbanding dengan warna darah di AVBL
17. Kaji warna dialyzer sesudah dibilas tetap hitam
18. Kaji arterial pressure
19. Apabila dialyzer beku sebagian , beritahu pasien bahwa
dialyzer yang digunakan beku/clot sebagian
20. Dekatkaa alat-alat disamping mesin/pasien
21. Berikan exstra heparin 2000 unit ( disuntikkan di
injection port ABL )
22. Qb dinaikan ≥ 200 cc/mnt
23. Dializer dibilas NaCl
24. Bila clot teratasi HD diteruskan tanpa mengganti dialyzer
34
Disahkan Oleh
URAIAN UMUM Dializer leak adalah kondisi sobeknya membrane kapiler dialisa
sehingga darah keluar dari kompartemen darah dan masuk ke
kompartemen dialisat.
2. Prosedur
1. Kaji adanya alarm blood leak detector
2. Kaji warna dialisat pada kompartemen d
3. ialisat dan selang dialisat outlet
4. Memberitahu pasien bahwa dialyzer yang dipakai
bocor dan agan segera diganti
5. Aliran dialisat di stop ( possisi by pass) pada mesin
tertentu otomatis bypass
6. Dekatkaa alat-alat disamping mesin/pasien
7. Pompa darah dimatikan /stop
8. Klem kanula arteri ABL ( sebelum infuse set )
9. Klem infuse dibuka, pompa darah dijalankan Qb 100
10. Darah di kembaikan ketubuh dengan NAcl sebagai
pendorong/ pembilas sampai cairan bubble map VBL
bening , lalu pompa darah dimatikan
36
Disahkan Oleh
Tetap
URAIAN UMUM Proses untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan,
mempersiapkan alat untuk proses pencucian
Prosedur
1. Kenakan sarung tangan, celemek kedap air atau pelindung
wajah kalau perlu
2. Buat larutan natrium hipoklorit 0,5 % dengan menggunakan
gelas ukur ( 100 ml klorin 5 % dalam 1 liter air )
3. Rendam alat kesehatan kedalam larutan natrium klorit 0,5 %,
pastikan alt terendam seluruhnya, rendam selama 10 menit (
jangan lebih karena dapat menyebabkan alat korosif )
38
BEKAS PAKAI
Disahkan Oleh
TETAP
Prosedur
1. Kenakan sarung tangan, celemek kedap air atau
pelindung wajah kalau perlu
2. Siapkan peralatan kesehatan yang akan dicuci,
pastikan bahwa sebelumnya sudah dilakukan proses
dekontaminasi
3. Larutkan diterjen dengan air dalam wadah
40
Disahkan Oleh
Tetap
URAIAN UMUM sudah steril agar tetap steril dan siap digunakan
STERILISASI FISIK
Disahkan Oleh
Prosedur
Tetap
TUJUAN
URAIAN UMUM Sterilisasi fisik uap panas bertekanan adalah suatu proses untuk
menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alat kesehatan
termasuk endospora bakteri dengan menggunakan otoklaf.
KEBIJAKAN Alat hemodialisa perlu dipelihara secara teratur untuk menjaga dan
meningkatkan mutu hemodialisa
Disahkan Oleh
2. Langkah-langkah
2.1. TAHAP PRE INTERAKSI
Unit terkait
47
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Prosedur
Tetap Dr. Yohannes Febru
Nainggolan,MARS
Pengertian Proses membuang kotoran dan debris secara mekanis dari kulit kedua
tangan dan mereduksi sejumlah mikroorganisme pasien.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Menjaga kebersihan perorangan.
3. Mereduksi flora transien maupun residen.
Kebijakan 1. Mencuci tangan dilakukan oleh semua tenaga medis, non medis
sebagai tindakan pencegahan utama terjadinya penularan
infeksi
2. Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir , menggunakan
larutan antiseptik dengan menggunakan 7 langkah efektif
mencuci tangan.
Indikasi 1. Mencuci tangan dilakukan sebelum dan setelah
Mencuci
1.1. Melaksanakan tugas
Tangan
1.2. Memeriksa dan kontak langsung dengan pasien
1.3. Melakukan tindakan keperawatan
1.4. Memakai sarung tangan
2. Situasi yang membuat tangan menjadi terkontaminasi :
2. Langkah kerja
2.1. Lepas jam tangan dan cincin ( Bila ada )
48
1.
Catatan
Unit Terkait
49
Disahkan Oleh
Tetap
Dr. Yohannes Febru Nainggolan,MARS
DI UNIT HEMODIALISA
51
Disahkan Oleh
Tanggal Terbit
Prosedur Tetap Direktur Rumah Sakit Citama
PENGERTIAN Menyiapkan pasien pulang di unit hemodialisa adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan Perawat untuk menyiapkan dan membantu proses kepulangan Pasien yang
dinyatakan boleh pulang oleh Dokter
TUJUAN 1. Membantu dan menyiapkan proses kepulangan Pasien dengan sebaik-baiknya
2. Memberikan kenyamanan pada Pasien
3. Menjaga keselamatan Pasien
KEBIJAKAN 1. Kepulangan Pasien harus dibantu dan disiapkan oleh Perawat
2. Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
sebelum Pasien pulang
PROSEDUR 1. Perawat menerima instruksi bahwa Pasien sudah boleh pulang dari Dokter
Penanggung Jawab hemodialisa atau dinyatakan hemodialisa reguler atau terjadwal
rutin
2. Perawat memberi penjelasan kepada Pasien dan keluarga bahwa Pasien sudah
boleh pulang.
3. Perawat memberi penjelasan bahwa perhitungan biaya akan segera diproses, segera
setelah perhitungan biaya selesai pasien atau keluarga akan diberitahu di kamar
perawatan.
4. Perawat menghitungkan rincian tindakan dan obat-obatan
5. Perawat menyiapkan obat-obatan dan hasil pemeriksaan yang akan dibawa Pasien
pulang
6. Perawat menerima informasi bahwa perhitungan biaya sudah selesai dari
kassa/bagian keuangan
7. Perawat memberitahu Pasien/keluarga bahwa perhitungan biaya sudah selesai.
Perawat menganjurkan Pasien/keluarga untuk menyelesaikan biaya perawatan di
kasir, untuk kemudian kembali ke ruang perawat untuk mengambil obat-obatan yang
akan dibawa pulang
8. Perawat menerima copy kwitansi kuning dari Pasien atau keluarga
9. Perawat memberikan obat-obatan dan hasil pemeriksaan yang boleh dibawa pulang
10. Perawat memberikan penjelasan tentang aturan pakai obat, jadwal kontrol, dan
pendidikan kesehatan tentang tata cara perawatan pasien post operasi di rumah.
11. Perawat menganjurkan Pasien untuk menelepon atau datang ke Unit hemodialisa bila
sewaktu-waktu Pasien merasakan keluhan sesak napas, sakit kepaa , pusing
berlebihan, atau tanda-tanda lain yang sangat mengganggu Pasien
12. Perawat memberikan kesempatan pada Pasien untuk menanyakan hal-hal yang
kurang jelas
Perawat atau petugas mengantarkan Pasien pulang sampai pintu gerbang