PEMANTAUAN
PADA MESIN
HEMODIALISIS
Pelatihan Perawat Mahir Hemodialisis 2010
Widodo
perlu pemantauan
(monitoring)
dilakukan oleh :
rd
PEMANTAUAN SIRKUIT DIALISAT
1. Pemantauan suhu
2. Pemantauan de-areasi
3. Pemantauan konduktivitas
4. Pemantauan keasaman (pH)
5. Pemantauan kebocoran darah
6. Pemantauan aliran dialisat
rd
PEMANTAUAN SUHU DIALISAT
37,5°C
dialisat
rd
SUHU DIALISAT TERLALU TINGGI
dialisat
rd
SUHU DIALISAT TERLALU RENDAH
rd
PEMANTAUAN DE-AERASI
o sistem de-areasi :
air dimasukkan tabung
udara dalam tabung dipompa keluar agar tekanan dalam
tabung menjadi rendah (subatmospheric)
udara dalam air berkumpul, membentuk gelembung
gelembung udara dibuang
o jika gas dalam dialisat tidak terbuang, akan menimbulkan :
kesalahan alarm seolah-olah ada kebocoran darah (blood leak)
kesalahan alarm konduktivitas
fungsi pengukuran volume dialisat terpengaruh
efisiensi dialisis menurun karena permukaan fungsionil
membran dialiser berkurang oleh gelembung udara yang
terperangkap dalam membran dialiser
emboli udara pada pasien
emboli otak pada pasien
rd
PEMANTAUAN KONDUKTIVITAS
tepat tidaknya komposisi dialisat diukur melalui
pengukuran konduktivitas
konduktivitas : menunjukkan kandungan ion dalam
dialisat
+ -
11 12 13 14 15
16
mS/cm -
+
rd
KONDUKTIVITAS TERLALU RENDAH (low conductivity)
alarm konduktivitas yang “sering bunyi”
umumnya disebabkan salah satu konsentrat dialisat habis
paparan terhadap dialisat hipotonik : dapat mematikan dalam beberapa menit
sebelum memulai dialisis : pastikan bahwa dialisat tersedia dalam jumlah cukup !
saat Alarm konduktivitas berbunyi, dialisat akan di by pass
dialisat habis / hipotonik alarm low
conductivity bunyi mesin otomatis
akan bypass dialisat efisiensi
hemodialisis berkurang lama sesi HD
harus ditambah
11 12 13 14 15
mesin HD baru : saat dialisat di bypass, 16
penunjuk waktu lama HD berhenti
mS/cm
+ -
rd
KONDUKTIVITAS TERLALU TINGGI (high conductivity)
dapat terjadi akibat :
o air dari instalasi pemurnian air (water treatment) tidak cukup
o kualitas air buruk : kelebihan Kalsium (Ca)
o pemasangan konsentrat dialisat tidak benar
o kedua konsentrat berisi asam (bukan satu asam satu bikarbonat)
dialisat menjadi hipertonik menyebabkan keadaan hiperosmolar pada
pasien koma
saat alarm konduktivitas bunyi
dialisat akan di bypass
11 12 13 14 15
mesin HD baru : pengaturan Natrium 16
konduktivitas meningkat mS/cm
+ -
Kesalahan pengaturan Natrium dialisat
(terlalu tinggi) selesai HD pasien
makin haus
rd
PEMANTAUAN ASAM BASA
pH dialisat umumnya 6,9 – 7,6
pemantauan bersama dengan konduktivitas
pH terlalu asam : asidosis metabolik pada pasien
pH terlalu basa : alkalosis – gangguan pernapasan
dapat diperiksa dengan kertas lakmus
rd
SISTEM BY PASS
o memindahkan aliran dialisat yang seharusnya masuk dialiser langsung ke
pipa pembuangan
o katup bypass dialisat terletak dalam sirkuit dialisat sebelum masuk ke
dialiser
o katup bypass dialisat bekerja jika ada :
konduktivitas terlalu tinggi / rendah
pH dialisat terlalu tinggi / rendah
suhu dialisat terlalu tinggi / rendah
katup bypass
o katup bypass harus diperiksa
secara berkala aliran dialisat
o pada saat rinsing, mekanisme
bypass otomatis tidak
difungsikan dialisat dialihkan ke
saluran
pembuangan
rd
PEMANTAUAN KEBOCORAN DARAH (blood – leak detector)
o sistem :
cahaya dilewatkan cairan dialisat,
diterima suatu photo cell yang sensitif
cahaya
aliran dialisat keluar
jika ada darah masuk dialisat, akan
mengganggu transmisi cahaya, sehingga
tidak diterima oleh photo cell alarm
berbunyi photo
o setting : dianjurkan ambang batas 0,25 – 0,35 cell
ml darah per liter dialisat
sumber
cahaya
rd
KEBOCORAN DARAH (blood – leak)
o alarm berbunyi jika :
ada darah dalam dialisat melebihi jumlah yang ditetapkan
ada gelembung air dalam dialisat
lensa optik sensor kotor atau berkabut aliran dialisat keluar
photo
cell
sumber
cahaya
sel darah merah
rd
KEBOCORAN DARAH (blood – leak)
Tindakan :
o periksa dialisat di saluran pembuangan dengan benzidine test strip (Hemastix)
o jika positif lemah :
hentikan Ultrafiltrasi aliran dialisat keluar
lambatkan aliran darah (Qb)
pasien diawasi perawat dengan
perbandingan 1 : 1 (1 perawat : 1 pasien)
awasi proses dialisis, kebocoran membran photo
dialiser mungkin masih dapat menutup cell
sendiri atau ditutup oleh bekuan darah
jika pasien tidak dapat diawasi ketat, lebih
baik ganti dialiser
jika kebocoran tampak jelas pada dialiser,
ganti dialiser sumber
cahaya
o jika ulangan pemeriksaan Hemastix tetap sel darah merah
positif, ganti dialiser
o jika ulangan pemeriksaan Hemastix tetap
negatif, HD lanjutkan
aliran dialisat masuk
rd
PEMANTAUAN ALIRAN DIALISAT
aliran dialisat dapat diatur
aliran dialisat untuk dialiser konvensional : 500 ml/menit
untuk dialiser high-efficiency dan high-flux : 700 – 800 ml/menit
pedoman : agar HD berjalan efektif, untuk dialiser high-efficiency dan high-
flux aliran dialisat sebaiknya tidak kurang dari 2 x aliran darah
alarm aliran dialisat berbunyi jika :
• tekanan air yang masuk ke mesin rendah
• pompa dialisat macet
• pembuntuan di aliran dialisat
• listrik mati
alarm tidak akan berbunyi jika setting aliran dialisat rendah (misalnya 500
ml/menit padahal seharusnya 700-800 ml/menit)
petugas di unit HD harus secara rutin memeriksa keluarnya dialisat dari
saluran pembuangan dialisat
rd
PEMANTAUAN SIRKUIT DARAH
rd
SIRKUIT DARAH
tekanan
Salin vena
dari pasien
detektor
pompa pompa udara
darah heparin ultrasonik
tekanan
arteri
klem
selang
vena
kembali ke pasien
rd
PEMANTAUAN TEKANAN ARTERI
memantau tekanan arteri di antara akses pasien dengan pompa
darah
saat aliran darah lebih besar dari 200 ml/menit sampai setinggi 450
ml/menit, tekanan di dalam selang arteri di segmen yang berada
dalam pompa darah menjadi subatmospheric atau bahkan negatif
tekanan yang sangat rendah akan mudah menarik udara dari luar
alat pemantau memiliki filter yang dapat mencegah masuknya
bakteri atau virus (isolator / transducer filter)
saat set-up, priming dan rinsing dialiser, batas high – low dibuka
segera sesudah HD mulai, perawat melakukan setting batas
tekanan terendah atau negatif dari yang tertera pada aliran darah Tekanan Arteri
yang diinginkan
batas tertinggi atau terendah sebaiknya sekitar 50 – 100 mmHg 290
lebih dari yang tertera agar dapat segera mendeteksi masalah 200
100
dianjurkan setting batas tertinggi adalah sedikit di bawah 0 0
- 100
- 200
- 300
rd
PEMANTAUAN TEKANAN ARTERI (arterial pressure)
penyebab alarm tekanan arteri rendah :
tekanan darah turun (pasien dengan AV fistula)
selang arteri antara pasien dan pompa darah terlipat
kesalahan posisi jarum arteri
masalah pada akses arteri lainnya
selang arteri buntu
290
200
100
0
- 100
- 200
- 300
rd
PEMANTAUAN TEKANAN ARTERI (arterial pressure)
penyebab alarm tekanan arteri tinggi :
selang arteri lepas
infus salin tidak terjepit
tekanan darah pasien meningkat
kebocoran antara pasien dan monitor
selang arteri dalam pompa darah robek
290
200
100
0
- 100
- 200
- 300
rd
PEMANTAUAN TEKANAN ARTERI (arterial pressure)
tindakan
matikan alarm
cari penyebab
perbaiki masalah
jalankan kembali pompa darah
290
200
100
0
- 100
- 200
- 300
rd
PEMANTAUAN TEKANAN VENA
pemantau tekanan vena bisa terletak di
sesudah dialiser
pada venous drip chamber
pada akses vena pasien
resistensi aliran darah yang masuk ke vena menyebabkan tekanan
jadi positif (di atas tekanan atmosfer / di atas 0)
struktur dan standar sama dengan pemantau tekanan arteri
Tekanan Vena
500
400
300
200
100
0
- 50
rd
PEMANTAUAN TEKANAN VENA
penyebab tekanan vena tinggi :
500
400
300
200
100
0
- 50
rd
PEMANTAUAN TEKANAN VENA
penyebab tekanan vena rendah :
selang lepas
sambungan antara pompa darah sampai akses vena
terganggu
selang vena sesudah dialiser sampai drip chamber terlipat
pembekuan darah pada dialiser
kecepatan pompa darah diturunkan
500
400
300
200
100
0
- 50
rd
DETEKTOR GELEMBUNG UDARA
o untuk mencegah masuknya gelembung udara ke dalam darah
pasien emboli udara yang mematikan
o ada 2 jenis :
• detektor ultrasonik
• detektor cahaya
alat sensor
penjepit
selang
rd
DETEKTOR GELEMBUNG UDARA
4 jenis alarm :
o kondisi alarm 1
jika permukaan darah – udara dalam venous drip chamber normal dan
tidak ada gelembung udara (buih) false alarm. Jalankan HD
o kondisi alarm 2
permukaan darah dalam venous drip chamber turun. Jika tidak ada
gelembung udara, kembalikan permukaan darah lalu jalankan HD
o kondisi alarm 3
didapatkan gelembung udara (buih) dalam venous drip chamber.
Segera klem selang vena dan akses ke vena. Evaluasi pasien akan
tanda-tanda emboli udara, perawat lain melepas klem detektor udara,
melepas sirkuit darah dari pasien, hubungkan ujung arteri dan vena
untuk resirkulasi. Stop ultrafiltrasi, buka salin untuk mendorong
gelembung udara dari sirkuit darah ke venous drip chamber. Jika
berhasil, sambung kembali selang-selang, mulai HD lagi.
o kondisi alarm 4
gelembung air besar-besar memenuhi seluruh sirkuit darah, termasuk
dialiser. Klem selang vena, perhatikan pasien, lakukan tindakan gawat
darurat untuk mengatasi emboli udara pada pasien. Selang darah dan
dialiser harus dibuang.
rd
POMPA HEPARIN
terletak di segmen antara pompa darah dan dialiser pompa pompa
darah heparin
alarm :
• berbunyi jika heparin habis / sangat sedikit
• tidak berbunyi jika setting kecepatan / dosis
heparin salah atau pompa berhenti
perlu pengawasan perawat
rd
POMPA ALIRAN DARAH
tidak ada alarm jika setting kecepatan aliran darah
salah
ml/min
kesalahan memasukkan selang darah ke dalam
350
pompa darah bisa menyebabkan :
selang darah robek perdarahan hebat
selang darah terjepit / terlipat hemolisis
masif
rd
INFUS SALIN
akses Normal Saline (NaCl 0,9%) ke dalam sirkuit
darah terletak di awal sirkuit darah
fungsi
priming dialiser dan selang darah
mengganti volume cairan pasien saat dialisis
rinsing sel darah merah pada akhir HD Salin
dari pasien
pompa
darah
tekanan
arteri
kembali ke pasien
rd
Terima Kasih
Instalasi Hemodialisis
RSU Dr. Soetomo Surabaya