PENDIDIKAN
Dokter Umum – FK Udayana (1999-2005)
Spesialis Penyakit Dalam – FKUI (2006-2011)
Konsultan Ginjal Hipertensi – FKUI (2013-2016)
PEKERJAAN
Staf medik
Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKU/RSCM (2011 – sekarang)
ORGANISASI
IDI
PAPDI
PERNEFRI
ISN
OPTIMAL DIALYSIS
NI MADE HUSTRINI
DIVISI GINJAL HIPERTENSI – DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FKUI/RSCM
PENDAHULUAN
■ Dialisis rutin dapat mencegah kematian akibat uremia, namun bagaimana
mempertahankan survival masih menjadi permasalahan penting.
■ Banyak bukti menunjukkan bahwa angka mortalitas pasien dialisis baru telah
menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Lacson
Lacson E,
E, Wish
Wish JJ B.
B. In:
In: Dialysis,
Dialysis, 22nd
nd. Ed: WilliamL.Henrich. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. P. 99-113
. Ed: WilliamL.Henrich. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. P. 99-113
KRITERIA ADEKUASI DIALISIS
SECARA KLINIS
■ Keadaan umum dan status nutrisi yang baik
■ Tekanan darah yang normal
■ Tidak ada anemia, kondisi fisik membaik
■ Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa yang normal
■ Metabolisme kalsium dan fosfat yang terkontrol serta tidak ada osteodistrofi
■ Tidak ada komplikasi akibat uremia yang lain
■ Pemulihan fungsi personal, keluarga dan pekerjaan
■ Kualitas hidup yang baik
N.K.
N.K. Man,
Man, J.
J. Zingraff,
Zingraff, P.
P. Jungers.
Jungers. In:
In: Long
Long –term Hemodialysis.. Kluwer
–term Hemodialysis Kluwer Academic
Academic Publisher,
Publisher, The
The Netherlands.
Netherlands. pp.
pp. 49-60
49-60
TOKSIN UREMIK
1. Low molecular-weight soluble 2. Middle molecules
toxins (small molecules) Marker: Beta2 macroglobulin
Marker: urea Bersihan sesuai dengan:
Bersihan tinggi selama HD
Luas permukaan area dialiser
Bergantung pada:
Ukuran pori dialiser
Kecepatan aliran darah dalam dialiser
Luas permukaan area dialiser
Biasa dipakai untuk menilai adekuasi dialisis
NCDS 1980
NCDS
Ureum predialisis 38 vs 26 mmol. Dialisis 2.5-3.5 jam vs 4.5-5 jam
NCDS 1980
Kt/V Lebih Tinggi Memiliki Survival yang
Lebih Baik
Kt/v=1.2
■ SpKt/V
■ eKt/V
■ StdKt/V
■ URR
PENGUKURAN DOSIS HEMODIALISIS
Kt/V
K= kliren urea dari dialiser L/jam
t = waktu dialisis jam
v = volume distribusi urea L
URR
Urea Reduction Ratio (URR)
Urea predialisis – urea post dialisis
URR = ------------------------------------------------- x 100
Urea predialisis
Lacson E, Wish J B. In: Dialysis, 2nd. Ed: WilliamL.Henrich. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. P. 99-113
Contoh Kasus - URR
■ Ny. S, 50 tahun ■ Diketahui :
– BB pre 52 kg – Ureum pre HD = 200 mg/dl
– Ureum post HD = 60 mg/dl
– BBK 50 kg
■ Berapa URR ?
– HD 2x seminggu
■ Jawab :
– Lama HD 5 jam
200 mg/dl – 60 mg/dl
– Qb 250 ml/menit URR = ---------------------------- x 100 %
– Dializer F7 200 mg/ dl
– Ureum pre 200 mg/dl
= 140 mg/dl = 70 %
– Ureum post 60 mg/dl --------------- x 100 %
• Berapa URR Ny. S ? 200 mg/dl
Kt/V
Computerized software
Mathematical logarithm – K = klirens dalam satuan L/menit
Kt/v = -Ln (R-0.008t)+(4-3.5xR) x UF diperhitungkan dari KoA dializer,
kecepatan aliran darah (Qb), dan
W kecepatan aliran dialisat (Qd)
Ln = natural logarithm – t = lama dialisis dalam satuan
R = postdialysis BUN menit
– V = volume distribusi urea (dalam
predialysis BUN
satuan liter), volume distribusi
UF = Ultrafiltration volume in liters urea pada laki-laki sekitar 58%
W = Postdialysis weight in kg dari BB sedangkan pada
perempuan 55% dari BB
Contoh Kasus – Kt/V
■ Jawab :
■ Tn. R, 35 tahun Kt/V = 183 x 240
– BB Pre HD 60 Kg 31320
– BBK 54 kg = 43920
– HD 2x seminggu 31320 ml
– Lama HD 4 jam = 43,9
– QB 200 ml/menit
31,3 L
– Dializer F6 (K. 183 )
= 1,4
■ Berapakah Kt/ V Tn R ? Target Kt/V = 1,8
Bagaimana untuk meningkatkan klirens?
Contoh perhitungan waktu dialisis (t):
Diketahui : ■ Jawab :
Dari hasil diatas didapatkan bahwa pasien tersebut membutuhkan 1 jam 13 menit lagi
untuk mendapatkan HD yang adekuat
Waktu dan Metode Pengambilan Ureum Post
Dialisis Mempengaruhi Nilai Kt/V
■ Kadar urea yang diambil dari artery line
meningkat 30 menit setelah dialisis
berakhir.
HD 2x seminggu?
Kt/V minimal 1.8 – 2
URR 80%
DINILAI SETIAP 1 BULAN
Prescribed vs. delivered Kt/V
2. Pembuangan fosfat
4. Komposisi dialisat
Natrium
■ Kontrol balans Na yang baik efektif dalam mengendalikan TD, restriksi 6
g garam atau 100 mmol Na per hari.
■ Na terutama dibuang melalui ultrafiltrasi.
■ Untuk mencegah balans Na positif maka kadar Na dialisat tidak boleh
melebihi 2-3 mmol/l dari kadar rata-rata Na serum pre dialisis pasien.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
Kalium
■ Buangan kalium idealnya sama dengan jumlah kalium yang terakumulasi
selama periode interdialitik.
■ Kadar kalium dialisat standar: 2.0 – 4.0 mmol/l.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
Kalsium
■ Balans Ca positif interdialitik dan kalsifikasi vaskular merupakan faktor
risiko KV mayor pada pasien PGTA, sehingga pemberian Ca
intradialitik sebaiknya dihindari.
■ Balans Ca negatif intradialitik dapat terjadi pada pasien dengan Ca-
based P-binder.
■ Kadar Ca dialisat standar: 1.25 -1.5 mmol/l (KDIGO)
■ Kadar Ca dialisat yang lebih tinggi dikaitkan dengan akumulasi Ca di
jaringan, sedangkan kadar Ca dialisat yang lebih rendah akan
merangsang sekresi PTH.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
Bikarbonat
■ Asidosis metabolik kronik berkaitan dengan penurunan sintesis protein
dan peningkatan katabolisme protein serta berperan dalam terjadinya
gangguan mineral dan tulang.
■ Kadar bikarbonat pre-HD 20-23 mmol/l dikaitkan dengan perbaikan
survival.
■ Kadar bikarbonat standar: 35-40 mmol/l.
■ Alkalinisasi berlebihan akan mengakibatkan penurunan perfusi serebral.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
5. Waktu terapi
■ Pada nilai Kt/V yang sama, waktu terapi yang lebih panjang
berkorelasi dengan klirens urea, kreatinin, fosfat, B2 mikroglobulin
yang lebih besar, dibandingkan dengan waktu terapi yang lebih
pendek.
■ Waktu terapi mingguan merupakan satu faktor yang memiliki
pengaruh terbesar thd dosis dialisis.
■ Dialsis yang lebih sering atau lebih lama atau dengan nocturnal.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
6. Status hidrasi
■ Overhidrasi >> (HTN, LVH, mortalitas KV)
■ Tujuan HD yang adekuat adalah untuk menormalkan homeostasis cairan tubuh
dan volume ekstraselular
■ Evaluasi overload: edema, HTN, sesak, JVP naik, USG (diameter IVC), CXR, BIA
■ Hi-UF (>1000 ml/jam) ~ hipotensi intradialitik risiko mortalitas jangka
panjang.
■ Restriksi cairan (0,5 – 0,75 liter lebih dari volume urin per hari), restriksi garam 6
g/hari.
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
8. Akses vaskular
■ Pilihan akses vaskular berkaitan erat dengan outcome
■ Pilihan pertama: AV fistula AV graft kateter vena sentral
Faktor dialisis lain yang berhubungan dengan outcome
9. Kualitas hidup
■ Merupakan indikator paling sensitif untuk menilai efikasi dialisis
■ Penilaian aspek fisik dan mental
■ Dipengaruhi faktor sosial (transportasi ke pusat dialisis, lama waktu menunggu
sebelum terapi dimulai, penyesuaian waktu dialisis dengan waktu kerja/sekolah,
kurangnya aktivitas).
■ DEPRESI (Beck depression index).
■ Latihan fisik, occupational therapy programs, waktu berdiskusi pasien dan staf
OPTIMAL DIALYSIS
Anemia
management
Dialysis
adequacy
Fluid and
electrolytes
hemostasis Kt/v
Adequate
solute removal
BMD
management