AKUT
Dr. Suparto
Komposisi dialisat
Bicarbonat 25 mMol
Sodium
145 mMol
Potassium 3,5 mMol
Magnesium 0,375 mMol (0,75
mEq/L)
Kalsium
1,75 mMol (3,5 mEq/L)
Phosphat Dextrose 11 mMol (200 mg/dl)
B. Memilih dializer
1. Material membran
Membran selulosa tidak disubstitusi
Membran selulosa disubstitusi (sintetik)
Efek samping , bisa terjadi anafilaksis
Asidosis
Hiperphospatemia
Hiperkalemia
F. Panduan ultrafiltrasi
0 5 kg persesi dialisis
Terbaik pemindahan cairan berlebihan
pada sesi kedua
Prosedur hemodialisis
A. Membersihkan dan memelihara dializer
(penggunaan 1 kali)
Menghilangkan sisa-sisa desinfektan (alergen)
Dapat mengurangi insiden keparahan resiko
reaksi anafilaksis
C. Memulai dialysis
Kecepatan aliran darah awal 50
ml/menit dilanjutkan 100 ml/menit
sehingga sirkulasi darah penuh.
Cairan awal dializer dan tubbing dapat
diberikan sampai pada jebakan vena
Setelah sirkuit terisi dan kadar darah
dalam kantong drip memadai maka
kecepatan aliran dinaikkan 350
ml/menit
1. Sirkuit darah
a. Pemantauan tekanan inflow (prepump) umumnya 80
200 mmHg
1. Penyebab penghisap inflow yang berlebihan
Akses kateter vena posisi tip tidak benar, trombus, bekuan fibrin
Akses vena :
Ukuran jarum
Kecepatan aliran darah
Hematokrit
c. Detektor udara
Hati-hati akan bahaya udara yang masuk, terbesar
diantara askes vaskuler dan pompa darah ketika
tekanan negatif
dapat masuk pasien terjadi emboli darah yang
berakibat fatal
b. Temperatur
c. Kebocoran darah
peresepan hemodialisis
kronik
2. Efek gender
Wanita lebih mendapat keuntungan dari dosis dialisis yang
lebih banyak dibandingkan dengan pria
KDOQI 2006 merekomendasikan target dialisis pada wanita
harus lebih tinggi
6. Equilibrasi Kt/V
Step
Step
Step
atau
b.
c.
d.
Suhu.
Akses site
Terima kasih