Anda di halaman 1dari 10

PENATALAKSANAAN

ULTRAFILTRASI TERPISAH

( SEQUENTIAL ULTRAFILTRASI / S U )
Bagyo Rachmanto, S.Kep

Divisi Ginjal & Hipertensi


RSUD Dr.Moewardi Surakarta
A. PENGERTIAN
Ultrafiltrasi terpisah : pd saluran
ekstrakorporeal, yg menyebabkan air & zat-zat
terlarut di dalamnya / solut yg bisa melewati
membran ( sodium, chloride, urea, & kreatinin
) terbuang dgn cara konveksi. Substansi dgn
BM besar, protein tdk akan ikut terbuang,
kecuali pd saat SU digunakan Dialiser jenis
high-flux membran.

Pada proses SU, tdk terjadi Difusi, karena tdk


ada dialisat pd komparteman dialisat.

Tujuan dari SU: Buang kelebihan cairan pd


tubuh pasien. Pelaksanaan SU dpt dilakukan
sblm HD, ditengah HD / pd akhir HD. Jd saat
SU pasien butuh waktu lebih panjang, karena
SU tdk dihitung sebagai waktu HD
B. INDIKASI
SU dilakukan pada pasien dengan
kelebihan cairan ( overhidrasi ), yang
meliputi:
1. Pasien dengan Gagal ginjal :
– Pasien kritis dengan kardiovaskuler yang tidak
stabil, mengalami oliguri
– Pasien dengan oedema anasarka
– Oedema paru berat

2. Pasien tanpa Gagal ginjal :


– Penyakit Kardiovaskuler ( oedema paru, gagal
jantung kongestif dengan overhidrasi
– Sirosis Hepatis ( Asites )
C. PROSEDUR SU
Prinsip pemindahan ultrafiltrat pada
SU tergantung dari perbedaan
tekanan negatif yang diberikan. SU
dapat dilakukan dengan cara :

1. Cara manual
2. Memakai mesin HD
1. Cara manual
Pada cara ini dibutuhkan pompa penghisap
/ section, utk memberikan tekanan negatif
yg besar pd kompartemen dialisat.
Pelaksanaannya dengan menghentikan
aliran dialisat & memberikan tekanan
negatif pd kompartemen dialisat. Tekanan
negatif diperoleh dgn menghubungkan
outlet dialisat pd dialiser dengan pompa
penghisap & menutup inlet dialisat pd
dialiser, sehingga dgn cara konveksi air &
solutenya akan masuk ke tabung section.
Jumlah cairan ultrafiltrasi yg keluar dgn
cara ini tergantung dari tekanan negatif yg
diberikan, TMP & Kuf dialiser yg dipakai.
2. Memakai mesin HD
Dapat dilakukan pd mesin-mesin HD yang
mempunyai program SU, tanpa
menghubungkan dengan pompa
penghisap. Pada prinsipnya dialisat yang
masuk pada kompartemen dialisat
dibelokkan masuk ke drain pembuangan.
Adanya generator tekanan negatif pada
mesin menyebabkan cairan ultrafiltrasi
dan solutenya akan terbuang sesuai
dengan program yang diinginkan. ( missal
: 2 L cairan / jam )
D. KOMPLIKASI SU

Hypotensi

Hyperkalemia
Hypotensi
Meskipun pengeluaran cairan dengan SU lebih
dapat ditoleransi, jika kecepatan ultrafiltrasi
berlebihan, hipotensi dapat terjadi. Sebaiknya
kecepatan ultrafiltrasi tidak melebihi 30 ml / kg BB
/ jam.

Penatalaksanaan jika terjadi hipotensi :


– Monitor tekanan darah selama SU berlangsung
– Hentikan SU
– Evaluasi tekanan darah
– Atur pasien posisi flat atau kepala lebih rendah
– Berikan oksigen maintenance ( 2-3 liter / menit
)
– Bolus cairan NaCl 0,9 %, sesuai kebutuhan
– Turunkan ultrafiltrasi rate
Hyperkalemia
Kemungkinan disebabkan oleh
keluarnya kalium dari intraseluler ke
ektraseluler .

Penatalaksanaannya :
– Monitor perubahan gambaran EKG
– Monitor perubahan klinis pasien
– Monitor kadar kalium darah
– Hentikan SU

Anda mungkin juga menyukai