Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Perawatan CAPD di Rumah Sakit

Bidang studi : Keperawatan


Topik              : Perawatan CAPD di Rumah Sakit
Sasaran : Keluarga dan pasien
Hari : Rabu
Tanggal : 27 agustus 2021
Jam : 07.00 wib
Waktu             : 30 menit
Tempat           : Ruang Hemodialisa RSDM

1. Latar Belakang
Gagal ginjal bukanlah akhir dari segalanya. Semangat yang tinggi dan ketelatenan menjalani
metode perawatan bisa memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup. Selain hemodialisis atau
cuci darah serta transplantasi ginjal, ada metode continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD)
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti edukasi dan mendapatkan penjelasan tentang metode CAPD diharapkan
peserta mampu mengerti dan memahami metode CAPD dengan jelas
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga diharapkan mampu:
1. pasien dan keluarga dapat memahami metode akses CAPD
2. pasien dan keluarga dapat memahami perawatan dan latihan paska pemasangan akses CAPD
3. pasien dan keluarga mengetahui komplikasi CAPD
4. pasien dan keluarga dapat mengetahui cara penilaian adekuasi CAPD
5. Pasien dan keluarga dapat mengetahui kebutuhan nutrisi CAPD
4. Lampiran
Terlampir
5. Metode
a. Presentasi
b. Tanya jawab
6. Media
a. Power point
b. Laptop
c. Manekin CAPD
7. Kegiatan Pembelajaran
MEDIA
NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. Pembukaan : Power point,
1. Memberi salam Menjawab salam Mendengarkan Laptop,Mane
2. Memperkenalkan diri kin CAPD
3. Menjelaskan tujuan edukasi
4. Kontrak waktu Peserta menyetujui

2 Pelaksanaan: Power point,


. 1. Menjelaskan tentang metode akses Laptop,Mane
CAPD kin CAPD
2. Menjelaskan tentang perawatan dan
latihan paska pemasangan akses
CAPD
3. Menjelaskan tentang komplikasi Peserta memperhatikan dan menyimak
CAPD
4. Menjelaskan cara penilaian adekuasi
CAPD
5. Menjelaskan kepasien dan keluarga
supaya mengetahui kebutuhan nutrisi
CAPD Peserta mengajukan pertanyaan
Mempersilahkan peserta untuk bertanya
3 Evaluasi: Peserta menjelaskan kembali apa yang Power point,
. 1. Menanyakan kembali kepada peserta ditanyakan Laptop,Mane
tentang materi yang telah diberikan kin CAPD
2. Reinforcement kepada peserta yang
sudah mau bertanya. Peserta mendengarkan
3. Membuat kesimpulan

4 Terminasi: Menjawab salam Power point,


. a.  Mengucapkan terimakasih atas peran leaflet
peserta
b.  Mengucapkan salam penutup

8. Setting Tempat
Ruang center CAPD RSDM

9. Evaluasi
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat evaluasi yang
diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Apa pengertian CAPD?
2. Bagaimana cara kerja CAPD?
3. Bagaimana cara merawat luka paska pemasangan akses CAPD?
4. Bagaimana cara menilai adekuasi CAPD?
5. Bagaimana nutrisi yang diberikan pada pasien CAPD?
MATERI PENYULUHAN
Perawatan CAPD di Rumah

1. Pengertian CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis)


Continuous berarti proses dialisis tidak berhenti atau secara berkesinambungan
“membersihkan” darah 24 jam sehari, setiap hari. Ambulatory bermakna bebas bergerak, tidak
berhubungan dengan mesin. Peritoneal adalah   menggunakan rongga peritoneum yang bekerja
sebagai filter untuk mengeluarkan sisa metabolisme dan cairan dari darah. Dialysis berarti
menyaring dan membuang cairan berlebih serta sisa metabolisme tubuh.
A. PRINSIP CAPD
 Dipasang kateter ke rongga perut untuk memasukkan dialisat
 Cairan didiamkan dalam kavum peritoneum selama 3-8 jam (dwelling time)
 Darah dibersihkan melalui pembuluh darah kecil peritoneum
 Waste dan cairan keluar dari kapiler ke dialisat  dibuang ke luar tubuh
 Dilakukan 3-5 kali sehari, setiap kali sekitar 30 menit.
 Sebuah program PD yang berhasil membutuhkan sebuah kateter peritonial yang baik dan
akses masuk ke rongga peritonium yang aman dan permanen.
 Akses peritoneal yang ideal meliputi:
a) Memberikan pertukaran yang adekuat
b) Kecepatan aliran dialisat tinggi
c) Tidak malfungsi
d) Dapat mencegah episode infeksi

2. LATIHAN PASCA PEMASANGAN AKSES CAPD


A. Tujuan:
 Mencegah trauma
 Mempertahankan patensi dari kateter peritoneal
 Mencegah infeksi/komplikasi
 Meminimalkan tekanan intra abdominal
a) Mencegah Trauma
 Imobilisasi kateter saat pasien kembali dari OK, sebelum memindahkan pasien dari
trolley ke bed.
 Imobilisasi ke kulit dengan cara alami.Jangan membuat keyhole/lobang pada kassa
 Cegah pergerakan di daerah exit site – setelah operasi harus tetap tiduran selama
minimal 6 jam. Hari berikutnya pasien boleh bergerak dengan hati2. ( exercise yang
lebih berat setelah 6 minggu post implantation)
b) Mempertahankan Patensi dari Kateter Peritoneal
 Bilas kateter dengan menggunakan minimal 2 - 4 liter dari dialysate atau N/saline
dengan heparin 500 U/liter
 Jika kateter tidak akan segera digunakan,tinggalkan sekitar 200 ml dari dialysat
dalam kateter peritoneal untuk efek bantalan
 Tidak diperlukan pembilasan kateter sampai dimulai CAPD
c) Mencegah infeksi/komplikasi
 Gunakan kassa yang non-occlusive yang dapat menyerap
 Cek adanya kebocoran atau perdarahan
 Jangan mengganti kassa selama 1 minggu kecuali sangat diperlukan. Penggantian
harus dilakukan oleh perawat PD yang terlatih. Tehnik aseptik harus digunakan.
Penggantian harus dilakukan dengan hati2.
 Saat mengamati/mengganti, gunakan bahan2 untuk cuci tanga yang baik, larutan
yang steril, dan kassa yang steril
 Jangan memaksa untuk melepas kudis dan krusta
 Amati/lihat exit site mingguan
 Jangan membasahi exit site saat mandi
 Yakinkan bahwa kassa tetap intact selama 6 minggu pertama
 Jika ada hematoma di daerah kateter, beri antibiotik oral selama 2 minggu
d) Meminimalkan tekanan intra abdominal
 Amati post op, adanya kebocoran, perdarahan
 Beri analgesik yang adekuat
 Jika kateter segera digunakan,gunakan hanya dengan volume yang kecil (500 ml
untuk dewasa atau 10 ml/kg/siklus untuk anak2). Dilakukan dengan posisi pasien
berbaring untuk beberapa hari pertama
 Jika mungkin, jangan memulai CAPD sampai 10 –14 hari kemudian. Ini akan
memberikan penyembuhan yang baik.
B. Program Peritonial Dialisis Center
a) Training dilakukan 2 minggu setelah insesi T/K
b) Lama training 5 hari : teori & praktek
c) Pada hari ke-4 : visit nefrolog & ahli gizi
d) Pada hari ke-5 : - tes
- home visit
C. Program Peritonial Dialisis Center
e) Calon RRT Renal Coordinator
f) 3 hari masuk RS untuk pemasangan T/K
g) 2 minggu post T/K : training selama 5 hari
h) 3 minggu post T/K : nurse assessment
i) 6 minggu post T/K : tes PET
j) 7 minggu post T/K : tes Kt/V dan gula puasa
k) 8 minggu post T/k : kontrol nefrolog
l) 6 bulan post T/K : ganti transfer set.

3. KOMPLIKASI CAPD
A. Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi.
a) Infeksi Exit-Site
 Keluarnya pus dengan atau tanpa eritema kulit pada exit site.
 Diperlukan keputusan klinis utk memutuskan pemberian terapi atau mengobservasi
secara ketat.
 Hasil pemeriksaan kultur positif tanpa kelainan di exit site kolonisasi daripada infeksi.
 Disarankan untuk membersihkan exit-site dengan antiseptik secara intensif.
b) Infeksi Tunnel
 Eritema, edema, atau benjolan subkutan. Seringkali ditemukan saat pem USG.
 Jarang timbul sendirian, biasanya terjadi bersama2 dg infeksi exit site.
c) Infeksi Peritonitis
 Merupakan komplikasi PD yg serius dan sering terjadi.
 Peritonitis yg lama dan berat mempengaruhi struktural dan fungsional membran
peritoneum à kegagalan membran.
 Peritonitis merupakan penyebab utama:
a. Kegagalan PD dan konversi ke HD
b. Perawatan RS
c. Kematian (16%) dan morbiditas
B. PENCEGAHAN PERITONITIS
Dilakukan dengan 2 cara :
1. Deteksi Peritonitis
a) Pasien harus segera lapor ke unit PD bila cairannya keruh,nyeri perut, dan atau demam.
b) Dialisat keruh yang pertama harus disimpan dan dibawa ke unit PD.
c) Cairan PD untuk kultur harus diperiksakan sebelum pemberian antibiotik.
d) Gejala yang memberat dan keruh yang persisten harus dilaporkan ke PD unit.
e) Identifikasi infeksi exit site.
2. Pengobatan Peritonitis
a) Kebutuhan dan pentingnya pemberian antibiotik intraperitoneal selama 14-21 hari pada
step episode peritonitis .
b) Kemungkinan butuh retraining teknik PD.
c) Pada pasien CAPD makanan yang dikonsumsi lebih bebas dari pada pasien HD.
4. NUTRISI PASIEN CAPD
Pada pasien CAPD makanan yang dikonsumsi lebih bebas dari pada pasien HD.

5. ADEKUASI CAPD
A. Adekuasi CAPD bisa dilihat dengan kriteria klinis dan laborat.
a) Keadaan Klinis
Keadaan umum baik tidak ada anoreksia,mual muntah,dan insomnia.
b) Laborat
Kreatinin <20 ,HB 10-12,Albumim 4,5.

Anda mungkin juga menyukai