pergantian transferset,
pemberian obat
intraperitonial
Etik, AMK
(PD nurse)
Apa itu exit site?
DEFINISI:
• Exit site yang normal merupakan exit
site yang telah sembuh pasca operasi,
dalam kondisi sehat tanpa kemerahan,
pembengkakan, pengeluaran sekret /
eksudat dan yang warnanya sama
dengan warna kulit di sekitarnya.
• Exit site ini dikategorikan sebagai exit
site yang baik atau sempurna.
• Pasien boleh mandi.
Mengapa exit site harus dirawat?
TUJUAN:
• Untuk menurunkan tingkat infeksi
pada exit site dan tunnel
• Untuk menekan resiko lepas
kateter sebagai akibat dari infeksi
exit site dan tunnel
Langkah-langkah
No Perawatan
1. Mencuci tangan secara memadai dengan teknik aseptik sebelum
perawatan exit site sangatlah penting untuk menghindari
kontaminasi silang
2. Exit site harus dibersihkan setiap hari
Periksalah kondisi exit site dan tunnel setiap hari sebelum
perawatan
3. Zat-zat pembersih berikut ini bisa digunakan:
• Sabun anti bakteri dan air
• Iodine
• Chlorhexidine
• Normal saline
No. Perawatan
9. Lakukan imobilisasi kateter
10. Oleskan krim atau salep antibiotik untuk profilaksis :
(Menurut ISPD Antibiotic Protocol Options for Preventing Exit Site
Infections.2016)
1. Oleskan Mupirocin / Gentamycin pada exit site
a. Setiap hari setelah pembersihan, lakukan pada semua pasien atau,
b. Setiap hari setelah pembersihan, pada pasien carrier saja atau,
c. Hanya pada pasien dengan kultur positif Staphylococcus aureus
pada exit site
ATAU
2. Gunakan Mupirocin intranasal 2 x sehari selama 5-7 hari
a. Setiap bulan pada pasien carrier atau
b. Hanya merespon terhadap kultur nasal yang positif
EXIT SITE
Keterangan:
• Warna natural sesuai warna kulit • Warna kulit merah/merah muda
• Tidak bengkak • Tampak bengkak
• Tidak nyeri • Nyeri
• Tidak keluar nanah/cairan • Keluar nanah/cairan
• Tidak ada kerak/keropeng • Ada kerak/keropeng
Etik, AMK
(PD nurse)
TUJUAN
Tujuan Pengobatan
• Menambahkan obat-obatan
secara aman melalui intra
peritoneal
Menambahkan Obat Intra Peritoneal
Prosedur
1. Bersihkan troli dressing dengan alkohol 70%
2. Pakai masker
3. cuci tangan dan keringkan dengan benar ( cuci tangan 6 langkah )
4. Periksa cairan PD dengan prinsip SEAL
S = Strength : Kekuatan ( Konsentrasi cairan sesuai)
E = Expiry : Tanggal kadaluarsa
A = Amount : Jumlah/volume cairan PD
L = Leaks : Kebocoran ( Tekan secara lembut kantong cairan )
Menambahkan Obat Intra Peritoneal
Prosedur
5. Balikkan kantong cairan PD dengan sisi label menghadap ke
bawah sehingga bagian atas dari port medikasi dalam posisi
tegak lurus
6. Teteskan iodine pada port medikasi kantong PD dan bagian atas
dari setiap vial obat
7. Tunggu 5 menit
8. Gunakan teknik streril untuk membuka kemasan kassa
Menambahkan Obat Intra Peritoneal
Prosedur
9. Gunakan sudut kassa untuk menyerap kelebihan iodine pada vial
obat
10. Gunakan kassa kedua dan gunakan salah satu sudutnya untuk
menyerap kelebihan iodine pada port medikasiPD
11. Bagian tengah vial obat dan port medikasi kantong PD hanya
bisa di sentuh dengan kassa steril.
12. Aspirasikan air untuk injeksi dan injeksikan ke dalam vial obat
ke bagian tengah vial obat
Menambahkan Obat Intra Peritoneal
Prosedur
13. Kocok vial sampai obat terlarut sempurna dan aspirasikan obat
dari vial sesuai dengan dosis yang di butuhkan
14. Ganti jarum dan masukan jarum suntikannya ke tengah tengah
port medikal pada kantong cairan PD
15. Ikuti prosedur ini dengan menggunakan kassa steril dan jarum
suntik yang baru untuk obat injeksi lainnya
16. Goyang kantong PD beberapa kali untuk memastikan obat
tercampur dengan secara merata
Menambahkan Obat Intra Peritoneal
Prosedur
17. Buang semua peralatan yang sudah di gunakan
18. Buang alat suntik dan jarum sesuai protokol rumah sakit