Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO ROLEPLAY CAPD

Contoh kasus

Ny. A (49tahun) adalah seorang dosen di daerah jakarta pusat datang ke RSI Cempaka

Putih ditemani anaknya untuk pergi kontrol ke dokter post rawat inap karena

hipertensi berat dan sempat dilakukan Hemodialisa. Saat kontrol pasien sudah

disarankan oleh doktter untuk direncanakan dilakukan tindakan CAPD karena pasien

memiliki riwayat hipertensi berat dan terkadang kondisi hemodinamik sering tidak

stabil saat dilakukan HD. Setelah kontrol keruangan dokter, pasien kembali keruangan

nurse station, pasien tampak cemas setelah dijelaskan oleh dokter terkait tindakan,

tetapi pasien masih ingin bertanya kembali tentang bagaimana tindakan CAPD kepada

perawat.

Zs : Selamat pagi ibu, silahkan duduk.(Ny. A duduk). perkenalkan saya dengan Zr


(Q), dengan ibu siapa?

Ny. A : saya dengan Ny. A

Zs : bagaimana kondisi dan perasaan ibu setelah kontrol dengan dokter? Apakah
sudah merasa lebih enakan dan tenang? Atau ada yang ingin ditanyakan kembali?

Ny. A : saat ini saya tidak merasakan keluhan yang berarti suster, namun dokter
menyarankan saya untuk melakukan tindakan CAPD, katanya yang dimasukin selang
kedalam perut, jadi tidak cuci darah menggunakan mesin seperti biasa. Itu bagaimana
ya suster, sakit tidak? Lebih bahaya mana ya suster? Kalau saya nanti setuju
dilakukan CAPD kira-kira ada ngga pengalaman pasien lain masih bisa bekerja atau
tidak suster? Karena saya masih ingin bekerja membantu suami saya. Anak saya 2
sedang kuliah semua dan masih butuh biaya banyak suster.
Zs : Baik, jadi saya 15 menit kedepan akan coba kembali menjelaskan tentang
bagaimana CAPD tersebut, dengan harapan ibu bisa mengetahui lebih jelas tentang
tindakan yang akan ibu jalani, dan ibu tidak merasa khawatir dengan tindakan yang
akan dilakukan. Kita harapkan dengan tambahan penjelasan yang akan saya berikan
nanti dapat membantu kesiapan ibu dalam menjalankan proses CAPD ini kedepannya.
Hal ini demi kebaikan kesehatan ibu. Ibu tidak keberatan ya untuk meluangkan
waktunya?

Ny. A : tidak suster, saya sangat ingin tau lebih jauh tentang CAPD ini dan masih
penasaran suster.

Zs : Jadi CAPD ini merupakan salah satu tindakan terapi pengganti ginjal selain dari
cuci darah dengan cara hemodialisa yang kemaren pernah ibu lakukan . Untuk saat ini
kondisi ginjal ibukan sudah tidak maksimal fungsinya, jadi mengalami kesulitan
untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme didalam tubuh. Makanya dibutuhkan
support pengganti ginjal ini agar ibu masih bisa beraktifitas seperti biasa walaupun
dengan tambahan perawatan yang ekstraa untuk kesehatan ibu.
Jadi CAPD ini atau istilah nya Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisys atau ada
juga yang menyebutkan dengan istilah DPMB (Dialisis Peritonial Mandiri
Berkesinambungan ) merupakan salah satu Metode pencucian darah dengan
menggunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ
perut). pada selaput yang melapisi perut ini terdapat banyak pembuluh darah. Jadi
zat-zat sisa metabolisme yang dibawa oleh darah ini akan dengan mudah disaring
melalui peritoneum (rongga perut).

Keluarga Ny. A : Jadi tujuan dari CAPD ini sama seperti cuci darah biasa yang
dengan mesin ya suster?

Zs : iya ibu betul, jadi CAPD ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, dan juga menjaga keseimbangan elektrolit didalam
tubuh.

Ny. A : tetapi beneran gpp suster kalau saya coba untuk mengikuti metode CAPD
yang disarankan dokter tadi?

Zs : sebelumnya apakah ibu ada riwayat sakit hernia, atau pernah dioperasi dibagian
perut?

Ny. A : tidak pernah suster

Zs : Ada riwayat penyakit paru obstruksi kronis?

Ny. A : Tidak ada suster, saya cuma ada riwayat hipertensi sama gula darah saja.

Zs : Karena ibu tidak ada riwayat yang menjadi kontraindikasi sepertinya ini salah
satu pertimbangan dokter untuk ibu disarankan untuk dilakukan tindakan CAPD, jadi
kalau ibu mengikuti prosedur dengan baik kedepannya akan jauh lebih aman dan
nyaman untuk ibu kedepannya, apalagi ibu masih ingin untuk beraktifitas atau
bekerja.

Keluarga Ny. A : suster, saat cuci darah, katanya kan sampah-sampah atau sisa
metabolisme dalam tubuh tadi akan dibantu disaring oleh mesin seperti yang kita
lakukan kemaren ya, naah kalau untuk CAPD bagaimana suster caranya bisa
membuang sisa-sisa metabolisme tubuh itu?

Zs : jadi sebelum dilakukan tindakan pencucian darah melalui rongga perut atau
CAPD ini, dokter akan melakukan tindakan pembedahan dibagian perut ibu, dengan
tujuan memasangkan selang khusus untuk aksesnya, atau biasa kita sebut pemasangan
kateternya. Jadi selang atau kateter ini akan ditanamkan didalam rongga perut ibu dan
ada sebagian dari selang yang dikeluar untuk membantu membuang sisa metabolisme
tersebut. Bagian lokasi selang kateter yang muncul dari dalam perut ini disebut
dengan exit site bu.

Ny. A : kenapa harus ada selang kateternya ada yang keluar suster? Tidak bahaya
suster?

Zs. : Jadi Kateter ini berfungsi untuk mengalirkan cairan dialisat kedalam rongga
perut. Dialisat biasanya berupa cairan yang mengandung glukosa dan zat lain yang
sama dimiliki oleh tubuh. Jadi cairan ini nanti akan menembus dinding perut ke dalam
rongga perut, biasanya carian yang dimasukkan kedalam rongga perut akan
didiamkan selama 4-6 jam lalu dikeluarkan kembali.

Keluarga Ny. A : jadi setelah selang kateter diperut ibu sudah dipasang berarti nanti
ibu tidak perlu cuci darah lagi ya suster?

Zs : jadi untuk tindakan CAPD ini tidak bisa langsung dilakukan setelah kateternya
dipasang ibu, menunggu kurang lebih 14 hari dulu sampai exit site nya tadi sembuh
dan kering dan sudah layak untuk digunakan, nanti akan dievaluasi kembali oleh
dokter, jadi sembari menunggu itu ibu masih dianjurkan untuk melakukan cuci darah
seperti biasa 2 kali seminggu.

Ny. A : kalau CAPD ini saya bisa melakukannya kapan saja ya suster?

Zs. Tindakan CAPD ini bisa dilakukan setiap harinya 3-4 kali ibu. Dan dilakukan
setiap hari. Untuk penggantian cairannya ini jika dilakukan 4 kali sehari, bisa
dilakukan setiap 4-6 jam, jika malam hari bisa dilakukan selang 8-10 jam.

Keluarga Ny. A: Berarti kami harus memanggil perawat dong suster untuk ganti
cairannya?

Zs : Tidak perlu ibu, nanti sebelumnya saya dan tim akan pastikan ibu dengan
didampingi keluarga sudah mampu untuk melakukannya secara mandiri. Jadi saat ibu
bekerjapun bisa melakukan secara mandiri sesuai prosedur nanti akan kami ajari. Dan
kita akan selalu saling berkomunikasi dan memantau kondisi ibu juga dengan jarak
jauh, dan nanti ibu anak tetap kontrol minimal sekali dalam sebulan.

Ny. A : Jadi selang kateter ini akan tetap menempel di perut saya ya suster? Tidak
perlu diganti ?
Zs : untuk Selang kateter yang menempel diperut ibu itu tidak bisa diganti kecuali jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari, yang mengharuskan untuk
diganti. Jadi nanti harus bisa untuk di jaga dengan baik.
Jadi kurang lebih seperti itu gambarannya ibu. Apakah yang sudah saya jelaskan tadi
menambah gambaran ibu tentang tindakan CAPD ini, atau semakin membuat ibu
pusing?

Ny. A : sudah jauh lebih tergambar ya suster, dan cukup mengurangi kecemasan saya.
Saya akan diskusikan kembali dengan keluarga dan menyiapkan semuanya.
Sepertinya saya lebih tertarik untuk mengikuti metode CAPD ini, kalau dari
penjelasan suster tadi saya masih bisa melakukan aktifitas seperti biasa dan
mengurangi untuk berkunjung kerumah sakit. Semoga pilihan ini bisa membantu
menjaga kesehatan saya. Doakan tindakan operasinya lancar ya suster.

Zs : iya ibu, nanti setelah tindakan pemasangan kateter kami akan menjelaskan
bagaimana cara penggantian cairannya dan hal-hal penting lainnya yang bisa ibu
lakukan nanti secara mandiri saat dirumah. Sekarang ibu fokus persiapkan diri dulu
untuk melakukan tindakan pemasangan akses untuk tindakan CAPD nanti.

Ny. A : Baik suster terima kasih banyak penjelasannya.

Keluarga A : Terima kasih banyak suster, nanti kami akan minta penjelasan lebih jauh
lagi kepada suster setelah tindakan pemasangan selang kateter diperut ibu ya.

Zs : baik ibu, dengan senang hati, semoga lancar dan diberikan kesehatan selalu.
Ny. A : Kami permisi, selamat pagi.

14 hari kemudian :
Ny. A datang kerumah sakit untuk kontrol exit site dan ingin mengetahui bagaimana

proses pencucian darah dengan CAPD.

Zs : selamat siang ibu silahkan duduk, ketemu lagi dengan saya suster (Q), dengan ibu

siapa? Dan tanggal lahirnya berapa ?

Ny. A : saya dengan ny A, tanggal lahir 28 feb 1978

Zs : bagaimana keadaan ibu? Apakah ada keluhan?

Ny. A : keadaan saya baik suster, bagian ujung kateter saya sekarang sudah tidak

nyeri suster, cuma hari 1-2 saja nyerinya, tetapi masih bisa ditahan.

Zs. : apakah ada keluar darah atau seperti nanah saat dirumah dari lubang exit sitenya

ibu?

Ny. A : tidak ada suster, baik-baik saja. Ini perbannya mau diganti lagi tidak suster?

Zs : iya ibu, sekarang kita coba untuk membersihkan area tempat ujung kateter yang

diperut ibu ya, atau exit site ini. Nanti sembari diperhatikan juga ya.

Ny. A : berarti nanti saya gantinya seminggu sekali saja suster?

Zs : jika exit sitenya sudah sembuh nanti ibu bisa mengganti balutan plesternya setiap

hari, atau jika kotor. Yang penting saat penggantiannya harus dengan prinsip yang

aseptik dan bersih ya.

Ny. A : baik suster, nanti pelan-pelan ya menjelaskannya

Anda mungkin juga menyukai