Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT dr.

SOBIRIN
KABUPATEN MUSI RAWAS Rinsing, Priming, dan soaking

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


05.01.15 00 1/2

Ditetapkan
TANGGAL TERBIT : Direktur,
STANDAR PROSEDUR
01 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO) dr.Harun, MKM
Nip. 19600810 198511 2 001
PENGERTIAN Menyiapkan Sirkulasi Darah (Rinsing, Primming, & soaking)

TUJUAN Untuk menyiapkan pelaksanaan HD pada pasien

Surat Keputusan Direktur Nomor : 445/SK-DIR/ /RS-DS/2015 tentang


KEBIJAKAN Rinsing, Priming, Soaking.
Pasien Gagal Ginjal Kronik (CKD) yang siap menjalani Hemodialisa (HD)
PROSEDUR A. Kriteria persiapan alat (Mesin)
1. Mesin Hemodialisa yang sudah siap pakai ( ready for use )
2. Dialiser ( Baru / Reuse )
3. Blood lines (ABL & VBL)
4. NaCl 0,9 %
5. Kapas Alkohol
6. Infuse set
7. Spuit 20 cc
8. Spuit 1 cc
9. Spuit 5 cc
10. Heparin Injeksi
11. Tempat sampah
B. Kriteria Pelaksanaan : (Dialiser Baru).
1. Mendekatkan peralatan kemesin HD yang siap pakai.
2. Mencuci tangan
3. Mengeluarkan peralatan dari pembungkusnya.
4. Menempatkan dialiser pada holder dengan posisi Inlet (Merah) diatas
dan posisi Outlet (Biru) dibawah.
5. Menghubungkan selang dialisat ke dialiser ;
- Inlet Dialisat ke Outlet Dialiser.
- Outlet dialisat ke Inlet Dialiser
- Kecepatan aliran Dialisat 500 ml/menit
- Biarkan proses ini berlangsung kira-kira 10 mnt.
6. Memasang Arteri blood line (ABL) dan menempatkan segmen pump
pada pompa darah dengan cara memutar sedikit bagian pompa
darah searah jarum jam.
7. Memasang Venous Blood Line (VBL) dan buble trap (perangkat udara)
dengan posisi tegak (Vertikal)
8. Dengan teknik aseptic, membuka penutup yang terdapat diujung ABL
dan sambungkan ke dialiser inlet, demikian juga dengan VBL.
9. Menghubungkan selang monitor tekanan Vena (Venous Pressure)
dan tekanan Arteri (Arterial Pressure).
10. Menyiapkan NaCl 0,9 % 1000 cc gantungkan.
11. Menghubungkan NaCl ke ABL dengan infuse set, pastikan infuse set
bebas udara dengan cara mengisinya terlebih dahulu.
12. Menempatkan ujung VBL pada wadah penampung dan usahakan
jangan sampai terendam cairan yang keluar
13. Memutar letak dialiser dengan posisi inlet dibawah dan outlet diatas
untuk mempermudah pengeluaran udara
14. Membukasemua klem pada sirkuit termasuk klem infuse.
15. Melakukan pengisian cairan fisiologis pertama (filling), pembilasan
(rinsing) sirkuit extra korporeal dengan cara :
- Menjalankan pompa darah dengan kecepatan 100-150 ml/mnt.
- Mengisi bubble trap ¾ bagian.
- Membebaskan udara dengan memberikan tekanan secara
intermiten pada VBL dan memutar atau menggoyangkan dialiser
(tidak boleh menggetok dengan benda keras).
16. Meneruskan priming sampai NaCl habis 1000 CC dan sirkuit extra
korporeal telah bebas udara.
17. Mematikan pompa darah (Stop), klem udara pada ujung ABL,
kemudian hubungkan ke VBL dengan menggunakan konektor
18. Menjalankan pompa darah selama 15 mnt dengan kecepatan 250-
300 ml/mnt dalam kondisi dialysis (UF) beri tekanan hingga mencapai
target UF 100-200 ml, posisi dialiser tetap outlet diatas.
19. Siapkan spuit 20 cc untuk pemberian heparin Continuos.
20. Rapikan alat-alat.
21. Mencuci tangan.

C. Kriteria Pelaksanaan : (Dialiser pakai Ulang/Reuse).


1. Membuang renalin/formalin dari kompartement darah dan dialisat.
2. Menghubungkan dialiser dengan selang dialisat.
3. Membiarkan dalam posisi standby kira-kira 15-20 mnt.
4. Melakukan prosedur kerja,sama seperti pada dialisat baru.
5. Melakukan residual test formalin dengan test strip, bila berwarna
krem maka bebas renalin.
6. Melakukan residual test formalin dengan test trip, bila berwarna biru
maka bebas Formalin.
Hal yang perlu diperhatikan :

- Teknis aseptik.
- Bebas dari zat sterilan (Renalin/Formalin)
- Teknik dalam membebaskan zat sterilan dan udara.
- Rinsing, UF sesuai target
- Posisi dialiser saat pengisian dan rinsing.
1. Petugas HD
UNIT KERJA 2. IPRS

Anda mungkin juga menyukai