Anda di halaman 1dari 5

MEMULAI DIALYSIS DENGAN CATHETER DOUBLE LUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


A/Inst.HD/2015 1/4
Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Pirngadi Kota Medan Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur
........................... RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc
Pembina Utama Muda
NIP. 19610815 198710 1 001

Pengertian Catheher Double Lumen adalah sebuah alat yang terbuat dari bahan plastik
PVC mempunyai dua selang, yang merah (Arteri) untuk keluarnya darah dari
tubuh kemesin ke selang biru (Vena) untuk masuknya darah dari mesin ke
tubuh pada selang dan sisi catheter terdapat lobang untuk keluar dan masuk
darah.

Tujuan Untuk akses dialysis selama pasien masih belum mempunyai akses permanen

Permenkes RI Nomor 812/MENKES/PER/VII/2010


Kebijakan Direktorat bina pelayanan medik spesiaslistik. Direktorat bina pelayanan
medik Dep-Kes RI tahun 2008
1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Prosedur  Menjaga kesterilan alat-alat yang digunakan dan memperhatikan
teknik septik dan antiseptik dalam menangani pasen.
 Anjurkan pasien menggunakan masker saat catheter dibersihkan.
 Catheter tidak boleh disentuh, dipegang atau digaruk oleh pasien.

2. Persiapan alat :
a) 1 buah steril berisi :
 Kain belah/duk lubang untuk diletakkan dibawah catheter
 2 buah mangkok
 Kassa steril 7 buah (secukupnya)
 Klem arteri
 Sarung tangan steril
b) Spuit 5cc berisi normal saline secukupnya
c) Meja pungsi (trolly)
d) Plastik alat kotor
e) Perlak (alas)
f) Plester dan micropore, unting
g) Masker, apron
h) Larutan saline 0,9% secukupnya
i) 1 set chateter double lumen, No.12
MEMULAI DIALYSIS DENGAN CATHETER DOUBLE LUMEN

Rumah Sakit Umum Daerah No. Dokumen No. Revisi Halaman


Dr. Pirngadi Kota Medan A/Inst.HD/2015 2/4

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Cara kerja :
Prosedur A. Membersihkan Catheter
a. Observasi keadaan umum pasien
b. Observasi tanda-tanda vital (tensi, nadi, suhu dan pernafasan)
c. Kalau perlu pasang oksigen dan ECG monitor
d. Berikan posisi tidur yang nyaman
e. Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
f. Letakkan perlak (alas) dibawah tempat catheter double lumen
g. Bukalah tutup catheter dengan kassa betadine dan lepaskan pelan-
pelan.
h. Perhatikan posisi catheher double lumen :
 Apakah tertekuk ?
 Apakah letak posisi catheter berubah ?
 Bagaimana keadaan exit site, adakah peradangan / nanah ?
i. Dekatkan alat-alat punksi ke pasien
j. Perawat mencuci tangan, memakai masker, apron.
k. Bukalah set punksi steril, masing-masing mangkok diisi dengan :
 Cairan normal saline 0.9%
 Betadine solution
 Alkohol 70%
l. Letakkan spuit 5 atau 10 cc
m. Pakailah sarung tangan steril, lakukan disinfeksi dengan cara :
 Desinfeksi sekitar kulit
Gunakan kassa betadine bersihkan kulit mulai sekitar exit site
melingkar dari arah dalam berputar kearah luar (jika kulit
pasien kotor, tindakan ini dapat diulang kembali dengan kassa
bethadine yang baru).
 Desinfektan sekitar catheter.
Gunakan kassa betadine bersihkan catheter mulai dari pangkal
exit site sampai ujung tutup catheter searah dengan cara tangan
kiri memegang ujung catheter dengan kassa steril dan tangan
kanan memegang klem dan menjepit kassa betadine.
 Setelah didesinfeksi dengan betadine, tunggu beberapa saat
agar larutan disinfeksi dapat berfungsi secara optimal.
MEMULAI DIALYSIS DENGAN CATHETER DOUBLE LUMEN

Rumah Sakit Umum Daerah No. Dokumen No. Revisi Halaman


Dr. Pirngadi Kota Medan A/Inst.HD/2015 3/4

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

n. Letakkan kain belah steril dibawah catheter double lumen, ujung


Prosedur kain dijepit dengan klem punksi yang telah digunakan tadi.
o. Tutuplah sekitar exite site dengan kassa betadine baru.

B. Melakukan Tes Kelancaran Catheter, dengan cara :


a. Gunakan spuit 5 cc atau 10 cc, hisaplah heparine dan bekuan darah
yang berada didalam catheter lalu cairan heparin dan bekuan darah
dibuang ke kantong plastik penampungan.
b. Bilaslah catheter dengan normal saline 0.9% secukupnya, lakukan
test dengan cara aspirasi dan masukan kembali darah kedalam
catheter sambil rasakan lancar atau tidaknya aliran darah (tindakan
ini dapat diulang sampai yakin betul bahwa aliran sudah lancar).
c. Pengetesan ini dapat dilakukan satu persatu (selang arteri atau
selang venous dahulu).
d. Tutuplah selang double lumen dengan masing-masing spuit 5 cc
atau 10 cc atau dengan penutupnya.
Posisi selang catheter double lumen dalam keadaan terklem
(terkunci)
e. Tentukan posisi catheter dengan tepat dan benar, untuk
menghindari kemacetan selama proses dialysis berlangsung.
f. Catheter difiksasi
g. Catheter double lumen siap digunakan kepada pasien.
h. Rendamlah tutup catheter dalam mangkok steril yang berisi
betadine solution. (jika mempunyai tutup disposible baru, maka
tutup yang telah digunakan dapat dibuang atau disterilkan kembali
ke CSSD).
i. Alat-alat kotor diletakkan diruangan disposible dan dipisahkan
dengan alat yang terkontaminasi.
j. Bersihkan alat instrumen dari darah dan masukan ke plastik bersih,
petugas CSSD akan mengambil alat instrumen tersebut.
k. Perawat mencuci tangan
l. Kembalikan alat-alat yang telah digunakan ketempat semula.

C. Menyambung ke Selang Dialysis


a. Kecilkan Qb sampai 100 Rpm, matikan pompa darah.
b. Lepaskan selang arteri dari sambungan sirkulasi tertutup.
MEMULAI DIALYSIS DENGAN CATHETER DOUBLE LUMEN

Rumah Sakit Umum Daerah No. Dokumen No. Revisi Halaman


Dr. Pirngadi Kota Medan A/Inst.HD/2015 4/4

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Prosedur c. Selang infus dalam posisi terklem (terkunci)


d. Sambungkan selang darah arteri dengan selang arteri catheter
double lumen (warna merah), gunakan kassa betadine sebagai alas
untuk menyambung (hindari masuknya udara).
e. Kencangkan kedua selang tersebut.
f. Bukalah klem selang darah dan klem catheter double lumen, lalu
hidupkan pompa darah mulai dengan kecepatan 100 Rpm
g. Jika darah sudah melewati buble trap venous, klem selang venous
dan matikan pompa darah lalu sambungkan selang darah venous
dengan selang venous catheter double lumen (warna biru) gunakan
kassa betadine sebagai alas untuk menyambung, kencangkan
sambungannya.
h. Bukalah klem pada selang darah venous dan klem pada catheter,
pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam tubuh pasien.
i. Hidupkan pompa darah mulai dengan kecepatan 100 Rpm lalu
naikkan secara bertahap sesuai dengan tekanan darah dan keluhan
pasien.
j. Programlah mesin sesuai dengan keadaan pasien dan dari hasil
klinis pasien.
k. Kembalikan alat-alat yang telah digunakan ke ruang disposal dan
bersihkan.
l. Perawat mencuci tangan
m. Observasi tanda-tanda vital dan keluhan pasien selam proses
dialysis berlangsung
n. Catatlah semua kegiata pasien dan masukkan ke dalam status
pasien (pendokumentasian harus lengkap dan jelas).

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Bidang Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai