Rumah Sakit Patar Asih STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman PROSEDUR ............................... 3/4 OPERASIONAL n. Perawat meletakkan kain belah steril di bawah catheter double lumen, ujung kain dijepit dengan klem punksi yang telah digunakan tadi. o. Perawat menutup sekitar exite siie dengan kassa betadine baru.
B. Melakukan Tes Kelancaran Catheter, dengan cara :
a. Gunakan spuit 5 cc atau 10 cc, aspirasi heparine dan bekuan darah yang berada didalam catheter ± 2-3 ml, lalu cairan heparin dan bekuan darah dibuang ke kantong plastic penampungan. b. Perawat membilas catheter dengan normal saline 0.9% secukupnya, lakukan test dengan cara aspirasi dan masukan kembali darah kedalam catheter sambil rasakan lancar atau tidaknya aliran darah (tindakan ini dapat diulang sampai yakin betul bahwa aliran sudah lancar). c. Pengetesan ini dapat dilakukan satu persatu (selang arteri atau selang venous dahulu). d. Perawat menutup selang double lumen dengan masing-masing spuit 5 cc atau 10 cc atau dengan kassa steril. Posisi selang catheter double lumen dalam keadaan terklem Prosedur (terkunci) e. Tentukan posisi catheter dengan tepat dan benar, untuk menghindari kemacetan selama proses dialisis berlangsung. f. Catheter difiksasi g. Catheter double lumen siap digunakan kepada pasien. h. Rendamlah tutup catheter dalam mangkok steril yang berisi betadine solution. (jika mempunyai tutup disposible baru, maka tutup yang telah digunakan dapat dibuang atau disterilkan kembali ke CSSD). i. Alat-alat kotor diletakkan diruangan disposible dan dipisahkan dengan alat yang terkontaminasi. j. Perawat membersihkan alat instrumen dari darah dan masukan ke plastik bersih, petugas CSSD akan mengambil alat instrument tersebut. k. Perawat mencuci tangan l. Kembalikan alat-alat yang telah digunakan ketempat semula.
C. Menyambung ke Selang Dialisis
a. Kecilkan Qb sampai 100 Rpm, matikan pompa darah. b. Lepaskan selang arteri dari sambungan sirkulasi tertutup