Anda di halaman 1dari 4

MEMULAI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN KATETER

DOUBLE LUMEN
RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
JAKARTA SPO/RANAP/057 00 1/ 4

Tanggal terbit Ditetapkan/disahkan,


STANDAR
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
(SPO)
23 Januari 2018 Dr. dr. Achmad Hidayat, Sp.B,.MARS

PENGERTIAN Melakukan tindakan hemodialisis pada pasien yang belum


terpasang cimino dan menggunakan akses vaskuler berupa kateter
double lumen.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memulai hemodialisis


menggunakan kateter double lumen.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mulyasari Jakarta Nomor:


012/DIR/SK/A/PAP/1/2018. Tentang pelayanan Hemodialisis di
Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.

PROSEDUR Prosedur Persiapan


1. Perawat mengucapkan salam dan melakukan identifikasi pasien.
2. Perawat melakukan kebersihan tangan.
3. Perawat menjaga privasi pasien.
4. Perawat menjelaskan prosedur kepada pasien.
5. Perawat mempersiapkan peralatan dan mendekatkan ke pasien.
a. 1 buah set steril berisi:
- 1 buah duk steril
- 1 buah kom tempat NaCl 0.9%
- 5 buah kassa steril (secukupnya)
- 2 buah pinset
- 1 pasang sarung tangan steril
- 1 buah plastik kuning kecil
b. Syringe 5 ml berisi cairan NaCl 0.9%
c. Alkohol 70%
d. Povidone iodine cair spray
e. Meja punksi
f. Perlak
g. Plester dan gunting
h. Masker
MEMULAI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN KATETER
DOUBLE LUMEN
RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
JAKARTA SPO/RANAP/057 00 1/ 4

Prosedur Pembersihan Kateter Double Lumen


1. Perawat melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital pasien
2. Perawat memasang oksigen sesuai kebutuhan pasien.
3. Perawat memposisikan pasien senyaman pasien.
4. Perawat memasang memakai masker.
5. Perawat memasang pelak dan menempatkannya dibawah
kateter dobel lumen.
6. Perawat membuka penutup kateter double lumen dan
didesinfeksi menggunakan cairan antiseptik.
7. Perawat mengobservasi kateter double lumen:
a. Posisi tertekuk atau tidak
b. Posisi insersi dan batas kateter berubah atau tidak
c. Keadaan lokasi insersi terjadi peradangan atau tidak
8. Perawat membuka set steri dan mengisi kom dengan NaCl 0.9%
serta syringe 5 ml atau 10 ml.
9. Perawat memakai sarung tangan steril dan melakukan
desinfeksi dengan cara:
a. Desinfeksi sekitar kulit
Dengan menggunakan kasa povidone iodin spray
disemprotkan,perawat membersihkan kulit sekitar lokasi
insersi melingkar dari arah dalam berputar karah luar dan
jika kulit kotor, tindakan ini dapat diulang kembali.
b. Desinfeksi sekitar kateter
Dengan menggunakan kasa povidone iodin spray
disemprotkan perawat membersihkan kateter dari lokasi
insersi sampai ujung kateter searah, dengan cara tangan kiri
memegang ujung kateter dengan menggunakan kasa
sedangkan tangan kanan memegang arteri klem dan
menjepit kasa povidone iodin.
10. Perawat membiarkan beberapa saat agar larutan desinfeksi
dapat berfungsi optimal
11. Perawat meletakan duk steril dibawah kateter double lumen
12. Perawat menutup lokasi insersi menggunakan kasa povidone
iodin spray
MEMULAI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN KATETER
DOUBLE LUMEN
RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
JAKARTA SPO/RANAP/057 00 1/ 4

Prosedur Test Kelancaran Kateter Double Lumen


1. Perawat dengan menggunakan syringe 5 ml atau 10 ml
menghisap heparin dan bekuan darah yang berada di dalam
kateter dan dibuang ke plastik kuning
2. Perawat membilas kateter dengan NaCl 0.9% secukupnya.
3. Perawat melakukan Test dengan cara aspirasi dan memasukan
kembali darah ke dalam kateter sambil dirasakan lancar atau
tidaknya aliran darah, dan perawat dapat mengulang tindakan
ini sampai aliran darah benar-benar lancar.
4. Perawat melakukan pengetesan pada masing-masing selang
arteri dan vena.
5. Perawat menutup ujung selang kateter double lumen masing-
masing dengan menggunakan syringe 5 ml atau 10 ml atau
dengan penutupnya dan posisi selang kateter double lumen
dalam kondisi terklem/terkunci
13. Perawat menentukan posisi kateter dengan tepat dan benar
untuk menghindari kemacetan aliran darah selama proses
hemodialisis.
14. Perawat melakukan fiksasi kateter double lumen dan siap
digunakan.
15. Perawat merendam tutup kateter dalam larutan desinfektan.
16. Perawat membersihkan peralatan yang telah dipakai, merapikan
dan mengembalikan ke tempatnya.

Prosedur Penyambungan ke selang hemodialisis


1. Perawat mengecilkan Qb sampai 100 RPM dan mematikan
pompa darah.
2. Perawat memastikan selang infus , selang arteri dan selang vena
dalam posisi terkunci / klem
3. Perawat melepaskan selang arteri dari sambungan sirkulasi
tertutup dan menyambungkan ke selang infus
4. Perawat meletakan ujung selang vena ke tempat penampungan ,
untuk membuang NaCl dan sisa desinfektan dalam sirkulasi
5. Perawat memastikan selang infus, selang arteri dan selang vena
dalam posisi terbuka , tidak diklem
6. Perawat menyalakan pompa darah dan memutar Qb sampai 100
RPM
MEMULAI HEMODIALISIS MENGGUNAKAN KATETER
DOUBLE LUMEN
RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
JAKARTA SPO/RANAP/057 00 1/ 4

7. Perawat mengeluarkan cairan NaCL dalam sirkulasi kira kira


150 – 250 cc untuk mengeluarkan sisa sisa desinfektan dalam
sirkulasi .
8. Perawat mematikan pompa darah .
9. Perawat memastikan semua klem pada selang infus, selang
arteri dan selang vena dalam posisi terkunci / klem
10. Perawat menyambungkan selang darah arteri ke selang arteri
kateter double lumen (warna merah) dengan menggunakan
kasa povidone iodin sebagai alas untuk menyambung serta
menghindari masuknya udara.
11. Perawat menyambungkan selang darah vena ke selang vena
kateter double lumen (warna biru) dengan menggunakan kasa
povidone iodin sebagai alas untuk menyambung serta
menghindari masuknya udara .
12. Perawat mengencangkan kedua selang sambungan tersebut.
13. Perawat membuka klem pada selang darah arteri, vena dan
klem pada kateter serta mengunci/ klem selang infus
14. Perawat memastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam
tubuh pasien.
15. Perawat menghidupkan pompa darah mulai dari kecepatan 100
RPM kemudian dinaikan secara bertahap sesuai dengan tekanan
darah dan kondisi pasien.
16. Perawat melakukan seting mesin hemodialisis sesuai keadaan
umum pasien dan klinis pasien.
17. Perawat mengembalikan peralatan yang telah digunakan
18. Perawat mengukur cairan dalam tampungan
19. Perawat merapikan pasien dan mengobservasi respons pasien.
20. Perawat mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan
keluhan pasien selama proses hemodialisis berlangsung.
21. Perawat melakukan kebersihan tangan.
22. Perawat mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dan
respons pasien pada form observasi hemodialisis.

UNIT TERKAIT Instalasi Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai