Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD

KABUPATEN TEMANGGUNG
NOMOR : 445 / 118
TANGGAL : 23 Maret 2016

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Ka. Ruangan
Disiapkan Akhmad Zuhri, S. Kep, Ns 01 Maret 2016
HD

Dr. Budi Rahardjo, SpPD, DPJP


Diperiksa 07 Maret 2016
FINASIM Hemodialisis

Kabid
Diperiksa Dr. Ike Ciptaningsih 14 Maret 2016
Pelayanan

Diperiksa Dr. Artiyono, M. Kes Direktur 23 Maret 2016


KEBIJAKAN PELAYANAN HEMODIALISA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

Agar kegiatan pelayanan dapat terselenggara secara optimal perlu ada


kebijakan dan prosedur baku di instalasi hemodialisis secara tertulis untuk
dijadikan pedoman pelaksanaan bagi seluruh staf.
A. Kebijakan utama
1. Peralatan di Unit Hemodialisa harus selalu dilakukan pemeliharaan
dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Unit Hemodialisa harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas Unit Hemodialisa wajib memiliki izin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Para pemberi asuhan harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur oprasional yang berlaku, etika profesi, etikket, dan
menghormati hak pasien.
6. Pelayanan Unit Hemodialisa dilaksanakan dalam 14 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan
rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
B. Kebijakan khusus
1. Setiap pasien yang masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Temanggung dientry melalui admission.
2. Setiap pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
memiliki satu nomor catatan medik.
3. Penyimpanan catatan medik hemodialisa pasien rawat jalan dan
rawat inap disimpan di dalam satu tempat.
4. Pelayanan dan tindakan hemodialisis dilakukan berdasarkan
permintaan dokter secara tertulis dengan mencantumkan diagnosa
klinis dan peresepan diagnosa yang terkait
5. Permintaan Hemodialisa hanya bisa diberikan untuk kepentingan
peningkatan kualitas hidup pasien.
6. Tindakan hemodialisis dalam tanggung jawab dokter spesialis
penyakit dalam (DPJP)
7. Semua pofesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada pasien diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang
diberikan pada lembar hemodialisa yang sudah ditentukan,
dilengkapi dengan tanda tangan / paraf dan inisial nama.
8. Tindakan ini merupakan tindakan resiko tinggi yang memerlukan
informed consent.
9. Tindakan hemodialisis dilakukan pada pasien terprogram, tidak
terprogram dan emergency (Cito). Pelayanan hemodialisis
reguler/terprogram dilaksanakan sesuai jadwal pelayanan yang
ditentukan atas kesepakatan antara pasien dan petugas.
10. Tindakan Hemodialisis dilakukan dengan Hemodialisis set
dialiser single use dan re use
11. Single use dilakukan pada pasien emergensi/ cito, pasien
infeksius dan atas permintaan pasien sendiri.
Yang dimaksud dengan pasien infeksius adalah pasien dengan
screening HBsAg positif, Anti HCV positif, Anti HIV positif.
12. Setiap pasien telah dilakukan screening HIV, HbsAg dan anti
HCV sebelum dilakukan tindakan pertama hemodialisis dan
dilakukan screening secara berkala 6 bulanan.
13. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib
ditempelkan pada lembar Hemodialisa yang telah ditetapkan.
14. Unit hemodialisa bertanggung jawab atas tersedianya
informasi kegiatan pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah
ditetapkan.
15. Seluruh pelayanan Hemodialisa wajib berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
16. Pasien dengan Hepatitis B disediakan tindakan di
Ruang Isolasi
17. Hemodialisis pasien gagal ginjal dengan HIV positif
mesin dipisahkan
18. Pasien dengan TB positif mempunyai ruang isolasi sendiri.
19. Kegiatan hemodialisis dan monitoring pasien dicatat dan
ditulis dengan baik oleh petugas (dokter, perawat, dietiesan dll)
dalam status harian terintegrasi.
20. Tindakan hemodialisis dilakukan oleh perawat yang
bersertifikat dialisis
21. Staff hemodialisis senantiasa meningkatkan sumber dayanya
untuk kemajuan pengembangan pelayanan
22. Akses vaskuler
i. Akses vaskuler hemodialisis rutin adalah AV Shunt/ AV Fistula/
Cimino.
ii. Akses vaskuler sementara dilakukan pemasangan Double
Lumen Catheter oleh dokter yang kompeten dan diberikan
wewenang di RSU Temanggung
iii. Akses Vaskuler darurat dilakukan dengan punksi femoral
23. Setiap permasalahan hemodialisis diselesaikan secara
mufakat
24. Semua kegiatan hemodialisis dilakukan dengan sarana
prasarana yang memenuhi standar
25. Setelah Pelaksanaan Hemodialisis mesin dibersihkan bagian
luar dan dalam dengan desinfektan sodium hipoklorid maupun
Asam sitrat yang terprogram.

26. Berkas hemodialisa yang akan dikembalikan ke Catatan Medis


wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan.

27. Unit Hemodialisa bertanggung jawab atas laporan berkala


yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal maupun
internal.

28. Bagi pasien yang memerlukan data Hemodialisa, dapat


diberikan resume atau ringkasan perawatan pasien, hasil
pemeriksaan dan riwayat pelayanan telah diberikan.
29. Bagi pasien yang memerlukan data Hemodialisa untuk
keperluan perjalanan, akan diberikan surat travelling hemodialisa.
30. Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung menerima kegiatan magang mahasiswa terkait.

Anda mungkin juga menyukai