28. Komplikasi non teknis yang paling sering didapatkan pada saat HD adalah …
a. Nyeri punggung
b. Hipotensi
c. Gatal-gatal
d. Demam
e. Mual-muntah
29. Perawat Hemodialisis melaporkan kepada dokter penanggung jawab. Pasien wanita umur
48 tahun sedang menjalani Hemodialisis, tiba-tiba tekanan darah turun menjadi 80/40
MnHg. Sikap yang harus diambil sebagian dokter penanggung jawab HD adalah sebagai
berikut, kecuali …
a. Step ultrafiltrasi
b. Posisi pasien trendelenters
c. Turunkan Qb
d. Pemberian cairan koloid
e. Pemberian cairan isotonik
30. Seorang pasien yang telah menjalani Hemodialisis selama 1 tahun. Namun 2 bulan
terakhir pasien sering mengeluh kaki keram selama menjalani hemodialisis.
Kemungkinan faktor apa yang menyebabkannya ?
a. UF yang terlalu mudah
b. Berat badan kering pasien meningkat
c. Hipertensi
d. Dialisat tinggi natrium
e. Hipervocemia
31. Perawat Hemodialisis melaporkan pasien yang sedang menjalani Hemodialisis mengeluh
nyeri dada, maka sikap dokter penanggung jawab Hemodialisis sebagai berikut,
kecuali…
a. Qb diturunkan
b. Qf diturunkan
c. Oksigen
d. Heparin diturunkan
e. Nifroglicerin SL
32. Seorang pasien untuk pertama kali menjalani Hemodialisis tiba-tiba mual dan muntah
selanjutkan kejang dan penurunan kesadaran. Sikap yang secara dilakukan, adalah …
a. Turunkan Qb
b. Turunkan Qd
c. Berikan NaCL hipotonik
d. Berikan cairan hipertonik
e. Turunkan UF
33. Aplikasi klinis perhitungan dosis dialisis berdasarkan target sesuai panduan yang berlaku,
kecuali …
a. NKF KDOQI 2015
b. Panduan hemodialisis dan CAPD PERNEFRI
c. Indonesia Renal Registry
d. KDIGO
e. PNPK terapi pengganti ginjal KEMKES Indonesia 2005
34. Beberapa kriteria dialisis adekuat yang dapat diketahui secara kllinis, kecuali …
a. Tekanan darah normal
b. Tercapainya keseimbangan cairan, elektolit dan asam-basa
c. Kualitas hidup yang baik
d. Pemulihan fungsi personal, keluarga dan pekerjaan
e. Tidak diitemui tanda-tanda infeksi
35. Konsep KDIGO terbaru yang menyatakan adekuasi telah tercapai, kecuali …
a. Calsium serum normal levels
b. Persistand rresidual renal function
c. Fluid removal UF rate < 10 ml/Kg/h
d. Kt/V Urea clearance small molecules
e. Individualize dialysate composition
36. Prosedur pengambilan sampel darah post dialisis berdasarkan KDOQI 2006, yaitu …
a. Kurangi kecepatan aliran darah mencapai 100 selama 1 jam
b. Stop pompa sebelum sampel darah diambil
c. Ambil sampel darah dari vena cine
d. Stop heparin sebelum pengambilan darah
e. Pengambilan darah 15 menit sebelum HD diakhir
37. Pasien wanita berumur 45 tahun menjalani hemodialisis 2X seminggu, sebelum HD berat
badan 55 Kg. Diketahui berat badan keringnya 53 Kg. lama menjalani HD 5 jam dengan
QD 250 ml/menit, dengan dializer F7. Ureum sebelum HD 200 mg/dL dan setelah HD 50
mg/dL. Berapa URR pasien tersebut ?
a. 65 %
b. 70 %
c. 75 %
d. 80 %
e. 85 %
38. Apa yang menjadi kerugian menggunakan CRRT ?
a. Hemodynumie stability
b. Hypophosphatermia
c. Clearance rebaud
d. Easy
e. Bedrest is necessary
39. Seorang pasien pria 52 tahun masuk dengan penurunan kesadaran. Pada pasien terus ada
tanda-tanda perdarahan cremial dengan vital sign yang tidak stabil, pilihan teknik dialisis
yang terbaik adalah …
a. HD
b. PIRRT
c. CRRT
d. PD
e. SLED
40. Dokter IGD dari RS tipe C konsul seorang pasien dengan layanan BPJS masuk dengan
gejala nafas, syok septik dan alut kidney injury membutuhkan perawatan ICU dan
dialisis. Metode dialisis yang mungkin dapat dilakukan di RS tersebut adalah …
a. PD
b. SLED
c. CRRT
d. Kon Vensional
e. HD
41. Pasien pria 56 tahun masuk ke IGD RS tipe C dengan pnemonia disertai dengan sepsis
hemodinamik yang tidak stabil disertai melena. Dari kateter urine di observasi selama 12
jam tidak ada urine yang keluar. Pemeriksaan laboratorium saat masuk di dapat kadar
ureum 150 mg/dL dengan kreatimin 2 mg/dL selama pasien diagnosis dengan AKI akin
III di putuskan untuk menjalani Hemodialisis. Resep HD diberikan pada pasien ini
adalah…
a. HD 4 jam, Qb 200, Qd 500, Heparin, Reguler
b. HD 4 jam, Qb 200, Qd 300, Heparin, Minimal
c. HD 6 jam, Qb 200, Qd 300, Heparin, Minimal
d. HD 6 jam, Qb 150, Qd 300, Heparin, Reguler
e. HD 6 jam, Qb 150, Qd 300, Free Herapin
42. Dari hemodiamic, keuntungan menggunakan metode SLED pada pasien yang tidak stabil,
kecuali…
a. Solute removal
b. Mudah dikerjakan
c. Tidak mungkin dilakukan malam hari
d. Biaya lebih rendah
e. Penggunaan keporin jauh lebih rendah
43. Salah satu faktor non preskripsi yang mempengaruhi kliren pasien yang menjalani
peritonial dialisis adalah …
a. Tinggi badan
b. Hipertensi
c. Usia
d. Jenis kelamin
e. Ukuran tubuh
44. Menentukan adekuasi telah tercapai secara kliris pasien yang menjalani CAPD,
kecuali…
a. TD Terkontrol
b. Anemia teratasi
c. Aktivitas sehari-hari merasa lebih baik
d. Tidak ditemui tanda onerload
e. Kadar kreatinin kembali normal
45. Hal-hal yang berperan pada adekuasi pasien yang menjalani CAPD, kecuali …
a. Keseimbangan asam basa
b. Molekul besar
c. Nutrisi
d. Keseimbangan cairan
e. Tekanan darah
46. Faktor yang harus diperhatikan sebelum memilih modality yang terbaru adalah …
a. Risiko peritooritis
b. RRF
c. Mortalitas
d. Pilihan pasien
e. Status transposter
47. Seorang pasien laki laki berusia 52 tahun masuk rumah sakit dengan penyakit ginjal
kronik, didapatkan eGFR 40 ml/mnt/1,73m2 , bagaimana cara pemberian asupan protein
untuk mengurangi terjadinya hiperfiltrasi glomelurus, sehingga dapat menghambat
perburukan fungsi ginjal pada pasien tersebut?
a. Protein diberikan 0,8/Kg/hr
b. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi
c. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi atau
tambahan 0,3 g asam amino esensial.
d. 0,8/Kg.bb/hr (+ 1gr protein / g < 9 g asam amino esensial)
e. Tanpa pembatasan asupan protein
48. Wanita berusia 64 tahun datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa Kencing dan sesak
nafas sejak 2 hari ini. Saat dipasang kateter, hanya keluar 10 cc. pasien mengeluhkan
kedua kaki bengkak, mual muntah dan lemas. Pemeriksaan fisik di jumpai ada nya ronchi
basah basal di kedua lapangan paru, hasil foto thorax dengan kesan Oedem Paru, Hasil
pemeriksaan: Tekanan darah= 180/90 mmHg pols= 96x/ menit pernafasan=30x/ menit,
asam urat 10 mg/dL Ur/Cr=210/8 GDS=225 mg/dL. Elekrtolit : Na/Kal/Klo= 136/8.3/99,
hasil AGDA pH: 7.05/PaO2 : 74 mmhg/ HCO3 :22 Meq/L / BE : -13.3 Penanganan awal
yang harus dilakukan pada pasien tersebut adalah
a. Hemodialisis
b. Furosemid
c. Allopurinol
d. Diet rendah garam
e. Insulin
49. Seorang pria 50 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan menjalar sampai ke
kemaluan hilang timbul sejak kurang lebih delapan bulan. Pasien juga mengeluh mual
dan muntah, tidak demam. Terdapat riwayat buang air kecil keluar batu. Tidak ada
riwayat diabetes mellitus maupun hipertensi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 37 C, nyeri
ketok CVA positif. Hasil laboratorium Hb 7,8 g/dL, leukosit 8500/mm3, trombosit
320.000/mm3, hematokrit 27,2%, ureum 191 mg/dL, kreatinin 6,6 mg/dL, natrium 136
mmol/L, kalium 7,5 mmol/L, kalsium 6,5 mmol/L, fosfat 8,5 mmol/L, asam urat 13,0
mg/dL. Produksi urin 200 cc/24 jam. USG abdomen didapatkan hidronefrosis bilateral,
BOF tak tampak batu radioopak. Telah dilakukan koreksi kalium dengan glukosa, insulin,
albuterol, dan keluarhasil kalium post koreksi 7,2 mmol/L. Penatalaksanaan pasien ini
selanjutnya adalah :
a. Pemberian cairan
b. Terapi pengganti ginjal dengan hemodialisis
c. Alkalinisasi urin
d. Konsul bedah untuk tindakan diversi urine
e. Hemodialisis dan konsul bedah untuk tindakan diversi urine
50. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan CKD stadium 5, sudah menjalani
hemodialisis rutin selama 1 tahun terakhir. Pasien membawa hasil laboratorium Hb 8.2
g/dL leukosit 4.500/lp platelet 235.ooo/ml SI 175 TIBC 356. Pasien secara rutin
mengkonsumsi vitamin B kompleks dan vitamin C. jika pasien mendapatkan terapi
eritropoietin, target haemoglobin untuk pasien ini adalah:
a. 8-9 g/dL
b. 9-10 g/dL
c. 10-12 g/dL
d. 12-13 g/dL
e. >= 13 g/dL
51. Seorang laki-laki usia 37 tahun dating dengan keluhan demam dan nyeri perut hebat sejak
semalam. Pasien merupakan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani peritoneal dialisis
rutin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VAS 8, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi
112x/menit, pernafasan cepat dan dalam, suhu 39oC, dan defans muskular. Kuman
penyebab tersering untuk peritonitis pada pasien ini adalah:
a. Clostridium tetani
b. Staphylococcus epidermidis
c. Enterococcus
d. Escherichia coli
e. Pseudomonas aeruginosa
52. Perempuan 50 tahun datang ke poliklinik datang dengan dx PGK stadium V HD reguler
2 bulan ini. Hasil lab Hb 8,7; leukosit 5000 trombosit 300.000 MCV 85 MCH 29 SI 40
TIBC 356 Feritin 131. Tatalaksana anemia yang tepat pada pasien ini adalah :
a. Transfusi PRC
b. Pemberian EPO
c. Pemberian preparat besi oral
d. Pemberian preparat besi intravena
e. Pemberian kombinasi preparat besi IV dan EPO secara bersamaan
53. Pria berumur 40 tahun, dengan riwayat hipertensi 10 tahun datang ke IGD dengan
keluhan dua minggu terakhir sering cegukan dan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah : 80/60 mmHg. Frekuensi nadi : 120x/menit, konjungtiva pucat,
JVP 5 + 0 cmH2O dan ronkhi basah di basal kedua paru. Pemeriksaan penunjang
menunjukkan : Hb 8.9 g/Dl. Ureum : 250 mg/dL, Cr : 7 mg/dL. Metode terapi pengganti
yang paling memungkinkan pada pasien ini :
a. Hemodialisis
b. Peritoneal dialysis
c. Hemodiafiltrasi
d. Transplantasi ginjal
e. Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
54. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat dengan pneumonia. Pasien mendapatkan
terapi cefriaxone 1x2 g dan azithromycin 1x500 mg. Pasien mendapat cairan infus 2.000
cc/24 jam dan tidak pernah muntah atau diare. Saat pertama dirawat, ureum dan kreatinin
dalam batas normal. Pada hari ke-4 perawatan, output urin berkurang menjadi 800 cc/24
jam. Ureum 96 mg/dL dan kreatinin 3,9 mg/dL; urinalisis lengkap menunjukkan protein
2+, reduksi (-), sedimen dalam batas normal dan ditemukan eosinofilia. USG ginjal
dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan
diagnosis terkait kondisi klinis terakhir pada pasien adalah :
a. CT urografi Pyelografi
b. Rontgen BNO
c. Biopsi ginjal
d. CT scan ginjal
e. Pyelografi
55. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat dengan pneumonia. Pasien mendapatkan
terapi cefriaxone 1x2 g dan azithromycin 1x500 mg. Pasien mendapat cairan infus 2.000
cc/24 jam dan tidak pernah muntah atau diare. Saat pertama dirawat, ureum dan kreatinin
dalam batas normal. Pada hari ke-4 perawatan, output urin berkurang menjadi 800 cc/24
jam. Ureum 96 mg/dL dan kreatinin 3,9 mg/dL; urinalisis lengkap menunjukkan protein
2+, reduksi (-), sedimen dalam batas normal dan ditemukan eosinofilia. USG ginjal
dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan
diagnosis pasien di atas adalah …
a. AKI std I
b. AKI std II
c. AKI std III
d. AKI std IV
e. Acute on CKD
56. Laki laki 53 tahun dengan diagnosis PGK stadium V belum menjalani HD. Datang ke
poliklinik dengan keluhan lemas. Pasien datang dengan hasil lab Hb 8,7 gr/dL; leukosit
15.000 mm3 trombosit 290.000 sel/ul MCV 85 fl MCH 29 pg SI 16 TIBC 100 Feritin
800, BUN 44; SK 8.2. Pasien sudah mendapatkan tablet besi selama 3 bulan.Tidak ada
perdarahan yang terlihat. Apa penanganan paling tepat pada pasien ini:
a. Pemberian tablet Fe dilanjutkan
b. Penghentian tablet Fe dan rencana transfusi PRC
c. Penghentian tablet Fe dan pasien direncanakan haemodialisis
d. Penghentian tablet Fe dan evaluasi inflamasi
e. Penghentian tablet Fe dan pemberian EPO
57. Seorang laki-laki, pasien CKD V dengan eGFR 12ml/mnt per 1,73m2 datang ke poli
ginjal hipertensi untuk kontrol rutin. Pasien tidak memiliki keluhan dan membawa semua
obat sesuai jadwal. Pemeriksaan fisik menunjukkan tidak ada tanda2 distress akut, namun
didapatkan edema perifer. Laboratorium didapatkan kreatinin 7,1 mg/dL, kalium 4,8
meq/L, HCO3 -20meq/ L dan proteinuria. Bagaimana pengelolaan selanjutnya pada
pasien ini?
a. Periksa nitrogen urea darah serum (BUN).
b. Lanjutkan manajemen saat ini
c. Rujuk kebagian gawat darurat untuk inisiasi dialisis
d. Biopsi ginjal.
e. Analisis urin
58. Seorang wanita 28 tahun datang ke poliklinik karena dikonsulkan dari sejawat OBGYN.
Pada anamnesa didapatkan riwayat pasien menderita Ca Cervix stadium III B. Tidak ada
riwayat HT, DM, pemakaian analgetik jangka panjang dan batu saluran kemih. Hasil
pemeriksaan asam urat 12, kreatinin 3,9; Urinalisa lengkap leukosit 5-10/LPB, eritrosit
12/LPB, protein (-), bakteri (-). Penyebab yang paling mungkin dari gangguan ginjal pada
pasien ini adalah :
a. Hipertensi glomerulosklerosis
b. Nefritis interstitial kronis
c. Glomerulonephritis kronis
d. Nefropati obstruktif
e. Pielonefritis kronis
59. Seorang penderita PGK on CAPD, mengeluh nyeri sekitar kateter CAPD (exit site). Pada
pemeriksaan Lab. Didapatkan Hb 10 g/dL, Lekosit 12.000 / mm 3. Pemeriksaan fisik lain
yang bisa kita dapatkan untuk diagnosis infeksi exite site adalah …
a. Nyeri tekan dd abd (dd=dinding)
b. Cairan dialisat keruh
c. Terdapat krusta sekitar exit site
d. Out flow cairan berkurang
e. Konstipasi
60. Seorang penderita PGK on CAPD, mengeluh nyeri sekitar kateter CAPD (exit site). Pada
pemeriksaan Lab. Didapatkan Hb 10 g/dL, Lekosit 12.000 / mm 3. Tindakan yang perlu
dilakukan pada pasien di atas, yaitu ….
a. USG abdomen
b. Kultur cairan asites
c. Pemberian antibiotik parensesal dan anti jamur
d. Persering redressing
e. Stop CAPD sementara, kembali ke HD
61. Seorang penderita PGK on CAPD, mengeluh nyeri sekitar kateter CAPD (exit site). Pada
pemeriksaan Lab. Didapatkan Hb 10 g/dL, Lekosit 12.000 / mm 3. Terapi yang dapat
dilakukan pada pasien di atas adalah ….
a. Berikan ampisilin oral
b. Antibiotik diberikan 7-10 hari
c. Bila tidak ada respon antibiotik dalam 10 hari, kteter dicabut
d. Bersihkan krusta dengan cara mengangkat krusta
e. Redresing setiap penggantian cairan (4 X sehari)
62. Penderita PGK on CAPD mengeluh sakit perut pada pemeriksaan cairan dialissat keruh
dan di dapatkan WBC > 100 LPB. Pengobatan penderita ini meliputi …
a. Antibiotik
b. Anti biotik + anti jamur
c. Antibiotik + anti jamur + heparin
d. Antibiotik + heparin
e. Heparin + anti jamur
63. Seorang laki-laki 60 tahun, berobat dengan keluahan mencret 2-4 X sehari sejak 3 hari
dan muntah-muntah. Pasien sudah dikenal menderita prostat 2 tahun yang lalu dan
memakan obat harnal, dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/80 MmHg, nadi
80
/menit turgor baik, jantung dan paru dalam batas normal. Pemeriksaan Lab. Didapatkan
Hb 14 g/dL, Ht 45% ureum 50 mg/dL, oreatinin 2 mg/dL. Gg GA (gangguan Ginjal
Acute) pada pasien ini termasuk …
a. Pre renal
b. Renal
c. Post renal
d. Kombinasi pre & post renal
e. Intrinsik
64. Seorang laki-laki 60 tahun, berobat dengan keluahan mencret 2-4 X sehari sejak 3 hari
dan muntah-muntah. Pasien sudah dikenal menderita prostat 2 tahun yang lalu dan
memakan obat harnal, dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/80 MmHg, nadi
80
/menit turgor baik, jantung dan paru dalam batas normal. Pemeriksaan Lab. Didapatkan
Hb 14 g/dL, Ht 45% ureum 50 mg/dL, oreatinin 2 mg/dL. Penyebab Gg GA pasien pada
pernyataan di atas adalah …
a. Dehydrasi keram, muntah & bocor
b. BPH
c. Ca Prostat
d. ATN
e. Hipertensi
65. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 m g/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML. Diagnosis
pasien pada skenario di atas adalah …
a. CKD std II
b. CKD std III a
c. CKD std III b
d. CKD std IV
e. CKD std V
66. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 mg/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML. Penyebab
PGK pasien sesuai skenario di atas, yaitu …
a. Nm
b. Hipertensi
c. GNC
d. UTI
e. IgA netropati
67. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 mg/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML. dokter
merancanakan untuk melakukan dialisis pada pasien ini. Indikasi dialisis pasien ini
adalah …
a. Hiperkalemi
b. Uremia
c. PGK std V
d. Asidosis metabolic
e. Anemia
68. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 mg/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML.
Untuk koreksi anemia pasien ini, pertama kita berikan adalah …
a. Eutropotus
b. Besi oral
c. Besi parenteral
d. Transfusi PRC
e. Transfusi WBC
69. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 mg/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML.
Status besi paien ini adalah …
a. Iron over load
b. Cukup
c. Definisi relative
d. Definisi absolut
e. Definisi permanen
70. Seorang laki-laki 45 tahun BB 60 kg mengeluh sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Penderita sudah dikenal DM dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 MmHg, conjungtua anemis, pemeriksaan Lab. Hb 8
g/dL, Ht 35 %, GDR 270 mg/dL, Urine : alb++, Sed L 20-30/LPB, Na 140 mg/L, K 6,2
mg/L, Ereum 140 mg/dL, creatinin 4 mg/dL. Ekb = sinus takikardi, tidak ada LVH,
AGD : pH 7,2, HCD3 10. SI 20 g/dL TIBC 200 g/dL, Feritrin 150 g/ ML.
Pemberian epo pada pasien ini, yaitu …
a. Dilanjutkan dengan dosis yang sama
b. Dinaikkan dosisnya
c. Diturunkan dosisnya
d. Ditunda
e. Diganti dengan epd lain
71. Seorang penderita CKD on HD, mengeluh mual, muntah. Dari pemeriksaan didapatkan
BB 55 Kg, TB 160cm, Edem anasaria. Penilaian nutrisis yang tepat untuk pasien ini
adalah …
a. Lingkaran lengan atas
b. I.M.T
c. S.G.A
d. Tebal lemah subcutis
e. TiBC
72. Indikasi suporrt nutrisi pada pasien PGK on HD, yaitu …
a. IMT < 28
b. Kehilangan BB > 5 % dL 3 bL
c. Albumin serum < 3,5 g/dL
d. Transferin serum < 200 mg/L
e. Anorexia & muntah-muntah
73. Beda asupan nutrisis pasien CKD on HD & CKD on CAPD adalah …
a. Asupan Protein
b. Asupan Na
c. Asupan Kalori
d. Asupan Fosfar
e. Asupan K
74. Komplikasi kronik yang bisa terjadi pada CKD on CAPD adalah …
a. Perferesi vesica urinaria
b. Migrasi kateter melalui diafragma
c. Pendarahan intra peritoneal
d. Peritonitis
e. Hydrothorax
75. Salah satu komplikasi CAPD adalah Endrothosax, manakah pernyataan di bawah ini yang
benar ?
a. Terutama laki-laki
b. Bila terjadi segera pindah ke HD
c. Segera lakukan thoracosintesis
d. Predominan thorax kanan
e. Disebabkan penigkatan tekanan intra abdominal
76. Seorang penderita PGK on CAPD mengeluh cairan CAPD sulit keluar (out flow)
sementara in flow nya lancar. Apakah penyebabnya ?
a. Konstipasi
b. Sumbatan oleh fibrin
c. Migrasi kateter
d. Tumor di daerah pelvis
e. Omental wrap
77. Komplikasi medis pada CAPD adalah kecuali
a. Infeksi kulit sekitar kateter
b. Sumbatan pada saat masuk atau keluarnya cairan dialisat
c. Hipotensi
d. Hilangnya nafsu makan
e. Nyeri sendi dan tulang belakang
78. Di bawah ini yang termasuk dalam aparatur CAPD, adalah …
a. Catheter
b. Transfer Sel
c. Exchange Sel
d. Dialisat
e. Semua Benar
79. Yang termasuk dialysis solution, Kecuali ….
a. Volume 2 L
b. Volume 2,5 L
c. Electrolyte Concentration (Na, Ca, Cl, Mg, Laktat)
d. Dextrose Concentrations
e. Dextrose 1,5 L
80. cairan dialisat umumnya berbasis dekstrosa dengan konsentrasi, sebagai berikut …
a. 1,5 %
b. 2,5%
c. 4,25%
d. 4,50%
e. a,b dan c benar
93. Ruang dialisis yang edukat untuk mesin, tempat tidur / kursi dialisis dengan luas
minimal…
a. 2,3 m 2
b. 4,5 m 2
c. 5,5 m 2
d. 6,5 m 2
e. 7 m 2
94. Persyaratan sarana & prasarana unit Hemodialisis, kecuali…
a. Ruang peralatan mesin HD untuk kapasitas 4 mesin HD
b. Ruang pemeriksaan dokter/konsultasi
c. Ruang tindakan
d. Ruang penyimpanan obat
e. Ruang ICU
95. Setiap penanggung jawab klinik dialisis harus melakukan pelaporan atas pelayanan
dialisis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap berapakah ?
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan
96. Berdasarkan apakah pencatatan dan pelaporan data IRR?
a. Jumlah pasien
b. Jenis penyakit
c. Pelayanan dialisis yang diberikan
d. Jumlah rujukan yang dilakukan
e. Kendala kematian
97. Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam teknik Hemofiltrasi, kecuali …
a. Tidak membutuhkakn cairan dialisat
b. Dializer down flux
c. Cairan substitusi 20-40 L per sesi
d. Cairan substitusi terjamin steril
e. pengeluaran solut kecil tidak terlalu efektif
98. Yang tidak termasuk dalam teknik hemofiltrasi :
a. Tidak membutuhkan cairan dialisis
b. Dializer Low Flux
c. Cairan subtitusi dibutuhkan sekitar 20-40 L per sesi tindakan
d. Cairan subtitusi lebih steril
e. Pengeluaran solut kecil tidak terlalu efektif