Anda di halaman 1dari 3

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Abstraksi Indikator Mutu Instalasi Hemodialisa

1. Terpasangnya Cateter Double Lumen (CDL) pada pasien Hemodialisa


Inisiasi/HD Pertama kali
Judul indikator : Terpasangnya Cateter Double Lumen (CDL) pada
pasien Hemodialisa Inisiasi/HD Pertama kali
Dasar pemikiran : Hasil Risk Register Instalasi Hemodialisa Tahun 2022
Dimensi : Keselamatan
Tujuan : Memberikan keamanan dan kemudahan akses pada pasien
HD inisiasi/pasien pertama kali HD sehingga target dan
adekuasi HD tercapai
Definisi operasional : Terdapat akses Cateter Double lumen(CDL) pada saat
dilakukan cuci darah/HD pertama kali .
Jenis indikator : Proses
Satuan pengukuran : Presentase
Numenator : Jumlah proses Pasien HD Inisiasi dari rawat inap yang
terpasang doble lumen
Denumerator : Jumlah total Pasien HD Inisisi
Target pencapaian : 80%
Kriteria : Kriteria Inklusi: semua pasien HD inisiasi dari rawat inap
yang tidak terpasang CDL
Kriteria Eksklusi: Pasien HD Inisiasi dari rawat inap dengan
kondisi emergensi/Cito
Formula : Jumlah proses Pasien HD Inisiasi dari rawat inap yang
terpasang CDL X 100%
Jumlah total Pasien HD Inisiasi
Desain pengumpulan : Concurent (survei harian)
data
Sumber data : Laporan insiden harian
Instrumen : Laporan IKP (Insiden Kejadian Pasien) Simutu
pengambilan data
Besar sampel : Jika ada insiden
Frekuensi : Bulanan
pengumpulan data
Periode pelaporan : Bulanan
data
Periode analisis data : Triwulan
Penyajian data : □ Tabel Controlchart

Penanggung jawab : Kepala Pelayanan Medik


Kepala Instalasi Hemodialisa
2. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Judul indikator : Kepatuhan Identifikasi Pasien
Dasar pemikiran : 1.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5 bahwa
salah satu Sasaran Keselamatan Pasien adalah
mengidentifikasi pasien dengan benar.
2. Ketepatan identifikasi penting untuk menjamin
keselamatan pasien selama proses pelayanan dan
mencegah insiden keselamatan pasien. Untuk mejamin
kepatuhan identifikasi maka diperlukan indikator yang
mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan proses identifikasi. Sehingga
pemberi pelayanan akan menjadikan identifikasi sebagai
proses rutin dalam proses pelayanan pasien.
Dimensi mutu : Keselamatan
Tujuan : Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam
melaksanakan proses identifikasi pasien dalampelayanan.
Definisi operasional : 1.Identifikasi pasien secara benar adalah proses
mencocokkan identitas pasien menggunakan minimal dua
dari tiga identitas yang tercantum pada gelang, label atau
bentuk alat identifikasi lainnya sebelum memberikan
pelayanan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
2. Proses identifikasi pasien oleh petugas dilakukan secara
aktif dengan visual dan atau verbal.
3. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi pasien
secara benar pada saat:
a. Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian
cairan intra vena, pemberian darah dan produk darah,
radioterapi, dan nutrisi.
b. Prosedur tindakan: tindakan operasi atau tindakan
invasif lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan
rumah sakit.
c. Prosedur diagnostic: pengambilan sampel, pungsi
lumbal, endoskopi, kateterisasi jantung, pemeriksaan
radiologi, dll.
Jenis indikator : Proses
Satuan pengukuran : Presentase
Numerator : Jumlah proses identifikasi pasien yang dilakukan secara
benar
Denumerator : Jumlah total peluang yang di observasi
Target : 100%
Kriteria : Kriteria inklusi: semua pasien yang mendapatkan pelayanan
dirumah sakit.
Kriteria eksklusi: tidak ada
Formula : Jumlah proses identifikasi pasien yang dilakukan
secara benar
X 100%
Jumlah total peluang yang di observasi
Desain pengumpulan : Concurrent (survei harian)
data
Sumber data : Data primer
Instrumen : Formulir observasi
pengambilan data
Besar sampel : Menggunakan populasi atau sampel minimal sesuai dengan
referensi
Frekuensi : Harian
pengumpulan data
Periode : Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis data Triwulan

Penyajian data □ Tabel Controlchart


□ Runchart
Penanggung jawab Kepala Bidang Pelayanan Medik
Kepala Instalasi Hemodialisa

3. Insiden Tertukarnya Dialiser Reuse


Judul indikator : Insiden Tertukarnya Dialiser Reuse
Dasar pemikiran : Hasil Risk Register Instalasi Hemodialisa Tahun 2022
Dimensi : Keselamatan
Tujuan : Menggambarkan kepatuhan petugas terhadap prosedur dan
ketersediaan fasilitas yang aman
Definisi operasional : Terpaparnya cairan tubuh (orang lain/pasien) pada pasien
lain karena tidak sesuai identitas antara pasien dengan label
dialiser reuse, yang terjadi selama melakukan proses dialis.
Jenis indikator : Proses
Satuan pengukuran : Presentase
Numenator : Insiden tertukarnya dialiser reuse
Denumerator : -
Target pencapaian : 0%
Kriteria : Kriteria Inklusi: semua dialiser reuse yang tidak sesuai
Kriteria Eksklusi: dialiser baru
Formula :
Desain pengumpulan : Concurent (survei harian)
data
Sumber data : Laporan insiden harian
Instrumen : Laporan IKP (Insiden Kejadian Pasien) Simutu
pengambilan data
Besar sampel : Jika ada insiden
Frekuensi : Bulanan
pengumpulan data
Periode pelaporan : Bulanan
data
Periode analisis data : Triwulan
Penyajian data : 1.Tabel
Penanggung jawab : Kepala Pelayanan Medik
Kepala Instalasi Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai