Anda di halaman 1dari 26

PROSEDUR

MEMULAI & MENGAKHIRI


HEMODIALISA

Oleh :
Sahran
FASE HEMODIALISA

PRE HD
persiapan

ON HD
memulai hingga mengakhiri

POST HD
evaluasi
A. FRE HD

1. Persiapan Pasien (Fisik, Mental, Administrasi)

2. Persiapan Mesin, alkes, dan obat-obatan


MEMULAI HEMODIALISA

Setelah semua persiapan dilakukan, maka :


1. Lakukan priming (sirkulasi ekstra korporeal)
2. Pasang akses vascular (Cimino, CDL/TDL, Femoral)

Hemodialisa dapat dimulai setelah sirkulasi ekstra


korporeal (priming) dan akses vaskular sudah terpasang.
PROSEDUR MEMULAI HEMODIALISA

— Matikan blood pump, klem selang NaCl 0,9% dan AVBL lalu
sambungkan ABL dengan kanula inlet akses vaskuler.

— Tempatkan ujung VBL (masih pakai konektor) ke dalam wadah


pembuangan cairan (matkan), pastikan tidak terkontaminasi.

— Buka klem ABL dan kanula inlet, hidupkan blood pump.

— Alirkan darah ke dalam sirkuit darah dengan kecepatan aliran (QB) 100
ml/mnt, biarkan cairan priming terdorong keluar dan ditampung di
dalam matkan.

— Jumlah cairan priming yang keluar dihitung untuk mengetahui sisa


priming yang masuk / yang keluar sesuai kebutuhan pasien.
PROSEDUR MEMULAI HEMODIALISA

— Biarkan darah mengalir sampai cairan di bubble trap outlet berwarna merah muda,
lalu matikan blood pump, klem VBL.

— Lepaskan konektor VBL, Sebelum VBL dihubungkan dengan kanula vena (outlet),
udara dikeluarkan terlebih dahulu dari kanula lalu sambungkan ujung VBL dengan
kanula outlet, buka klem VBL dan kanula outlet.

— Hidupkan blood pump dengan kecepatan aliran darah (QB) : 100 – 150 ml/mnt

— Atur dan fiksasi kanula inlet & outlet, AVBL agar tidak menganggu pergerakan pasien

— Buka klem selang monitor tekanan arteri dan vena, aktifkan semua detector (udara,
kebocoran)
PROSEDUR MEMULAI HEMODIALISA

• Siapkan heparine dosis selanjutnya, program dan hidupkan pompa heparin.


• Cek kembali sistem alarm limit pada mesin, antara lain :
1. Arteri / Venous pressure
2. Temperature
3. Conductivity dialisat
4. Sirkulasi darah dan dialisat
• Kencangkan semua sambungan, bubble trap terisi 2/3 – ¾ bagian, dializer
dalam posisi tegak dengan inlet diatas (pastikan sudah bebas udara)
• Pada saat inisiasi HD, dializer pada posisi outlet diatas, untuk
membebaskan udara dan saat HD mulai berjalan posisi inlet berada diatas
PROSEDUR MEMULAI HEMODIALISA

— Naikkan QB sampai 200 – 300 ml / mnt atau sesuai kondisi pasien.


— Program HD sesuai kebutuhan (penurunan BB, lamanya HD), ada peranan
kolaborasi
— Ukur Vital Sign dan lakukan pendokumentasian dengan lengkap di dalam list HD
— Rapikan pasien, alat – alat dan area sekitarnya
— Beritahukan pasien bahwa inisiasi sudah selesai dan HD mulai berlangsung
— Jelaskan kepada pasien hal – hal apa saja yang boleh dilakukan selama HD
berlangsung, dan pasien boleh ditunggu oleh satu orang keluarga.
— Evaluasi / nilai respon pasien terhadap proses inisiasi.
— Selanjutnya program observasi (fase on hemodialisa) dilakukan
OBSERVASI ON HEMODIALISA

Tujuan

— Proses dialysis berjalan lancar


— Masalah pasien segera teratasi
— Mencegah komplikasi berlanjut
— Pasien merasa aman dan nyaman

Pengamatan
1. Pasien
2. Mesin, sirkulasi darah, sirkulasi dialisat
OBSERVASI ON HEMODIALISA

1. Pasien :
• Melakukan pengawasan :

Ø Keadaan umum pasien, tingkat kesadaran,

Ø Observasi Tanda – tanda Vital

(T,N,Sh,Pernapasan,Kesadaran)

Ø Fisik

Ø Perdarahan

Ø Sarana hubungan sirkulasi

Ø Posisi dan aktifitas

Ø Keluhan dan komplikasi HD yang mungkin timbul


OBSERVASI ON HEMODIALISA

2. Mesin, sirkulasin dan obat-obatan


ž Qb
— Sirkulasi darah
ž Qd
— Jarum punksi / kanula
ž Temperature
— AVBL : Bubble trap, sambungan-
ž Konduktiviti sambungan, klem
ž Monitoring tekanan/pressure — Dialiser : Bocor, Beku (clot), udara,
ž Fistula Pressure — Set infus & kolf NaCl 0,9 %
ž Arterial Pressure — Fiksasi
— Posisi
ž Venous Pressure
— Sirkulasi dialysat
ž Dialysat Pressure
— Wadah / tempat dialisat, jumlah dan isi
ž Heparinisasi — Selang dialisat (inlet & outlet)
ž Detektor (air/foam detector, blood leak — Konektor
detector)
OBSERVASI ON HEMODIALISA

Selama hemodialisis berlangsung lakukan program observasi.

Observasi tanda – tanda vital minimal dilakukan 1 jam sekali


atau sesuai kondisi pasien

Semua tindakan keperawatan dicatat di lembar observasi


MEANGAKHIRI HEMODIALISA

Defenisi :

Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri


atau menghentikan proses hemodialisa sesuai
dengan waktu yang telah diprogramkan atau
pada keadaan kegawatan maupun gangguan
tekhnis yang serius.
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

Tujuan :
Ø Mengembalikan darah dari sirkulasi extra korporeal kedalam
tubuh pasien ( sirkulasi sistemik)
Ø Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat gangguan
tekhnik.

Kebijakan :
Ø Waktu dialisis sudah selesai
Ø keadaan umum pasien semakin menururn (ditandai dengan TTV
abnormal)
Ø Gangguan PLN ( Listrik mati yang tidak ada batasan)
Ø Gangguan mesin yang tidak bisa diatasi saat proses dialisis
berlangsung (mesin cadangan tidak tersedia)
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

A. Perlengkapan
— Terminasi Fistula / Cimino / Femoralis
Persiapan Alat :
Ø Sarung Tangan non steril
Ø Kaca mata
Ø Apron
Ø masker
Ø Kassa Steril, Verban Gulung
Ø Bethadine solution,
Ø Konektor
Ø Antibiotik lokal (nebacitine powder, sejenisnya)
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

Ø Plester, Band aid / Fixomoul (sejenisnya)


Ø Gunting
Ø Tensi Meter, stetoskop, termometer
Ø Obat – obatan jika ada
Ø Wadah Spesimen (Tabung Reagen)
Ø Alat penekan / bantal Pasir
Ø Plastik tempat alat kotor / tempat sampah / ember
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

B. Persiapan
Ø 5 menit sebelum dialisis diakhiri, turunkan Quick blood (QB) menjadi
+ 100 ml/mnt
Ø Ultrafiltrasi Rate (UFR) dikembalikan pada posisi 0
Ø Beritahukan pasien bahwa tindakan sudah selesai / jelaskan prosedur
yang akan dilakukan
Ø Posisi Dializer Tegak
Ø Dekatkan peralatan yang diperlukan
Ø Perawat memakai Apron, Masker, Kacamata
Ø Perawat Mencuci tangan
Ø Mengukur TTV
Ø Ambil contoh darah untuk laboratorium (k/p)
Ø Mengkaji keluhan pasien
Ø Atur posisi, buka penutup dan plester
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

1. Mengakhiri Dialisis
Ø Hentikan pompa heparine dan lepaskan spuit heparine dari tempatnya
Ø Matikan pompa darah
Ø Klem AV Fistula inlet dan selang arterial (ABL)
Ø Lepaskan sambungan fistula inlet dan selang arterial (ABL) dengan
kassa steril

2. Membilas AV fistula dengan menggunakan spuit 5 cc berisi


NaCl 0,9%, bilas sampai bersih lalu klem kembali dan
tutup ujung AV fistula.
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

3. Membilas Selang Darah dan Dializer

Ø Sambung Arterial Blood Line (ABL) dengan NaCl 0,9%


dengan menggunakan konektor.
Ø Jalankan pompa darah + 100 ml / mnt
Ø Lakukan penekanan secara intermetten pada VBL dengan
menggunakan klem (hal ini akan membantu mengurangi
jumlah darah yang tertinggal pada dializer)
Ø Bilas selang darah (Blood Line) dan Dializer dengan NaCl
0,9% darah terdorong ketubuh pasien
Ø Jika ada obat – obatan injeksi yang akan diberikan, berikan
memalui selang vena
Ø Selama pembilasan, gunakan pump dengan kecepatan 100
ml/mnt
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

ØSetelah cairan NaCl 0,9% pada bubble trap VBL berwarna


merah muda matikan pompa darah.
ØKlem VBL, fistula vena dan set infus
ØLepaskan VBL dari fistula vena
ØLepaskan dializer, AVBL dan set infus dari mesin, buang
ketempat yang sudah disediakan (ember) kemudian
mesin di desinfektan.
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

4. Melepas jarum AV fistula


Ø Mengobservasi TTV dan mengkaji keluhan pasien.
Ø Lepaskan fistula outlet dan inlet
Ø Lakukan penekanan dengan kassa bethadine pada bekas tusukan +
5 – 10 mnt (sesuai dengan kondisi pasien)
Ø Pastikan darah sudah berhenti
Ø Tutup masing – masing lokasi penusukan dengan kassa lalu fiksasi
dengan micropore / fixomoul (k/p pasang pembalut verban gulung
sebagai penekanan sementara (2 -3 jam ) jangan terlalu kencang )
Ø Masukkan AV fistula kedalam tempat yang sudah disediakan
(jerigen khusus).
Ø Perawat mencuci tangan.
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

— Hal – hal yang perlu diperhatikan pada akses Vaskuler


Femoralis
Ø Untuk Akses Vaskuler dengan Femoralis, setelah perdarahan
berhenti luka ditutup dengan band aid kemudian ditekan dengan
bantal pasir + 15 menit

— Terminasi Cahteter Vena subclavia, vena jugularis,


vena femoralis :
Persiapan Alat :
Ø Sama seperti persiapan pada Terminasi punksi cimino ditambah :
kom kecil berisi NaCl 0,9%, Heparine dan sarung tangan steril
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

— Prosedur :
Ø Kedua kanula dibilas dengan NaCl 0,9% sampai bersih
Ø Kemudian berikan heparine murni dan antibiotik perlumen, jumlah
keduanya harus di sesuaikan dengan volume yang tertera pada tiap
selang catheter
Ø Tutup kedua kanula dengan kencang dan kedua klem pada catheter
dalam posisi terkunci
Ø Kanula dibungkus dengan kassa steril lalu di fiksasi dengan tidak
mengganggu pergerakan pasien
Ø Rapihkan semua alat, pisahkan dengan alat – alat yang terkontaminasi
Ø Perawat mencuci tangan.
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

Sesudah Dialisis (Post Hemodialisa )


Ø Pengkajian Pasien :
• k/u
• Tingkat kesadaran
• Vital Sign
• BB kering
• Kondisi Akses Vaskuler
• Keluhan yang dirasakan
• kondisi lain atau komplikasi
MEANGAKHIRI HEMODIALISA

Ø Kaji Dializer dan sirkuit dalam pengembalian darah ke


tubuh.
Ø Untuk pasien rutin dialisis, jika akan pulang ingatkan
jadwal kembali dialisis berikutnya.
Ø Jika ada perubahan jadwal, agar segera memberitahukan
perawat dialisis.
Ø Untuk pasien rawat inap ( In Patient) agar
mengingatkan kembali jadwal dialisis berikutnya
kepada perawat ruangan atau pasien.
Ø Semua tindakan yang telah diberikan kepada pasien,
catat dalam catatan keperawatan dialisis (list pasien)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai