Anda di halaman 1dari 31

CASE REPORT

ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Pasien dengan CKD (Chronic Kidney Disease) dengan
ALO (Acute Lung Oedema) dan Hemodialisa

YURIKE OLIVIA SELLA


NIM. 190070300111028
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. AN
No. RM : 1444629
Usia : 35 tahun
Tgl. Masuk : 26 - 08 - 2019 (14.01)
Jenis kelamin : Perempuan
Status pernikahan: Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya Candi III/49
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
STATUS KESEHATAN PRE HD

Keluhan utama : Sesak nafas


Lama keluhan : Sesak nafas dirasakan sejak tanggal 25 Agustus malam
dan memberat pada tanggal 26 Agustus pukul 10.00. Pada saat sudah
dirawat di R. 26 IPD, pasien minum air putih terlalu banyak sehingga pada
tanggal 28 Agustus sesak dirasakan semakin memberat kembali.
Kualitas keluhan : Keluhan dirasakan semakin memberat dan menetap
Faktor pencetus : Terlalu banyak minum
Faktor pemberat : Pasien menderita CKD Stage 5 dan Acute Lung Oedem
Upaya : Pasien langsung dibawa ke IGD RSSA
Diagnosa medis :
a. CKD Stage 5 Tanggal Juni 2019
b. ALO Tanggal Juni 2019
c. HT Emergensi Tanggal 2014
d. HF St. C FC III Tanggal 26 Agustus 2019
STATUS KESEHATAN INTRA HD

Keluhan utama : Klien mengatakan pusing dan lemas sejak 1 jam proses hemodialisa,
serta masih merasa sesak
P : Nyeri kepala
Q : Nyeri seperti diikat
R : Kepala
S : VAS 5/10, Wong Baker Scale
T : Nyeri muncul pada pada 1 jam proses HD
Lama keluhan : Pusing dan lemas terjadi saat menjalani proses HD, sesak sudah
dirasakan sebelum menjalani proses HD
Kualitas keluhan : Nyeri kepala seperti diikat
Faktor pencetus : Proses HD dan Hipertensi
Faktor pemberat : Riwayat HD sejak 2.5 bulan yang lalu dan HT sejak 5 tahun yang lalu
Upaya : Tarik napas dalam dan semifowler
STATUS KESEHATAN POST HD

Keluhan utama : Klien mengatakan masih lemas dan sesak serta terdapat
darah yang merembes pada balutan saat setelah jarum akses CVC dilepas. Pasien
juga terlihat pucat
Lama keluhan : Proses HD kurang 30 menit sampai selesai
Kualitas keluhan : Lemas dirasakan terus menerus sejak sebelum hingga
sesudah HD
Faktor pencetus : Proses hemodialisa dan melepaskan akses CVC
Faktor pemberat : CKD stage 5 dan HT
Upaya : Lapor ke perawat
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

Pasien merupakan pasien rawat jalan HD yang baru melaksanakan HD pada tanggal
24 Agustus. Pasien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak tanggal 25
Agustus malam dan memberat pada 26 Agustus pukul 10.00. Pasien juga mengeluh
batuk sejak 3 hari yang lalu dan disertai dengan mual. Keadaan pasien lemah, lemas
dan terlihat gelisah. Pada saat pengkajian awal, didapatkan GCS pasien yaitu 212, TD
260/140 mmHg, Nadi 134 x/menit, RR 37 x/menit dan SpO2 42% (RA). Setelah
diberikan NRBM, SpO2 meningkat sebesar 72%.
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pada saat pelaksanaan HD pada tanggal 24 Agustus, pasien sudah disarankan dokter untuk
melakukan pemasangan CVC karena kesulitan akses vena perifer, akan tetapi pasien
menolak. Setelah dilakukan pengkajian, didapatkan bahwa sejak sebelum MRS dan hingga
di ruangan rawat inap, pasien terlalu banyak minum meskipun sudah diingatkan oleh tenaga
medis untuk mengurangi minum, sehingga terjadi Fluid Overload dan menyebabkan pasien
sesak nafas. Saat ini keadaan pasien masih lemah, GCS 456, terdapat edema pada
ekstremitas dan terpasang Jackson Reez dengan aliran O2 15 lpm. TD pasien saat ini
240/110 mmHg, N 98/menit, RR 38 x/menit, Suhu 36oC dan SpO2 97%. Pasien dilakukan
pemasangan CVC double lumen dan HD cito pada hari ini (28 Agustus). Sebelum dilakukan
HD pasien terlihat sesak nafas dan badan terlihat bengkak. Pada saat pelaksanaan HD,
pasien mengeluh pusing dan masih merasa sesak. Pada saat setelah pelaksanaan HD,
pasien juga merasa pusing dan terlihat darah yang merembes cukup banyak pada saat
akses CVC dilepas.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: Lemah


Kesadaran : Compos mentis, GCS : E4 V5 M6
Tanda-tanda vital Pre Hemodialisa:
- Tekanan darah : 240/110 mmHg - Suhu : 36 oC
- Nadi : 98/menit - RR : 38 x/menit
- MAP : 153.3 mmHg
Tanda-tanda vital Post Hemodialisa:
- Tekanan darah : 220/100 mmHg - Suhu : 36 oC
- Nadi : 95/menit - RR : 30 x/menit
- MAP : 140 mmHg
Tinggi badan: 155 cm IMT : 37.5 (Status : Obesitas tingkat 2)
Berat Badan: 90 kg BB Ideal : 63 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala & Leher
Kepala:
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat benjolan, A/I/C/D : -/-/-/-, rambut berwarna hitam
panjang dan tampak berantakan
Mata:
Pupil mata 3mm/3mm, pupil bulat dan isokor, reflek cahaya +/+, konjungtiva ananemis,
sklera unikterik, tidak terdapat benjolan maupun hematoma
Hidung:
Bentuk simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat perdarahan
Mulut & tenggorokan:
Bibir tidak sumbing, tidak ada lesi, tidak bengkak, bibir pucat dan mukosa bibir tidak kering,
Tidak ada caries gigi, tidak terdapat gigi palsu, tidak terdapat gingivitis, warna lidah merah
muda dan tidak terdapat perdarahan.
Telinga:
Bentuk simetris, warna sama dengan anggota tubuh yang lain, tidak ada lesi, tidak ada
perdarahan, tidak ada kotoran pada lubang telinga dan tidak terdapat nyeri pada telinga.
Leher:
Terdapat peningkatan JVP, warna kulit bagian leher sama dengan anggota tubuh yang lain,
tidak ada lesi, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan.
PEMERIKSAAN FISIK

Thorak& Dada:
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Palpasi pada dinding thorax teraba kuat
Perkusi : Batas jantung normal dimana batasnya yaitu:
Kanan atas : Intercostae II Linea para sternalis dextra
Kanan bawah : Inercostae IV Linea para sternalis dextra
Kiri atas : Intercostae II Linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : Inercostae IV Linea Medio clavicularis sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular

Paru
Inspeksi : Terdapat retraksi dada, ekspansi paru simetris, perkembangan dinding dada kanan
dan kiri sama, tidak terdapat benjolan ataupun hematoma
Palpasi : Fremitus raba normal
Perkusi : Suara sonor
PEMERIKSAAN FISIK

Payudara & Ketiak


Warna kulit ketiak lebih hitam dibandingkan warna kulit anggota tubuh lainnya, tidak ada lesi,
tidak ada benjolan atau massa dan tidak nyeri

Punggung & Tulang Belakang


Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi, tidak ada benjolan atau massa,
tidak nyeri

Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan. warna kulit sama dengan anggota tubuh yang
lain, perut flat
Palpasi : Tidak terdapat distensi abdomen, otot perut supel
Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : Bising usus 5 kali/menit
PEMERIKSAAN FISIK

Genetalia & Anus


Inspeksi : Tidak ada lesi ataupun benjolan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri

Ekstermitas
Atas : Akral dingin, terdapat pitting edema
Bawah : Akral dingin, terdapat pitting edema

Sistem Neuorologi
GCS : E4 V5 M6
Tanda tanda rangsangan otak : Tidak terdapat peningkatan suhu tubuh, terasa mual, tidak
kejang dan tidak terjadi penurunan tingkat kesadaran.

Kulit & Kuku


Kulit : Kulit bersih, tidak ada lesi, kulit lembab, turgor kulit kembali dalam waktu >2 detik
Kuku : Kuku pendek, bersih, CRT >2 detik
BALANCE CAIRAN

INPUT
Infus :
Furosemide = 480 cc
GTN = 720 cc
Injeksi
Omeprazole = 5 cc
Metocloperamide = 15 cc
Air minum = 1250 cc
Air metabolisme = 450 cc +
2920 cc
OUTPUT
Urine = 200 cc
IWL = 1350 cc +
1550 cc
Maka, terjadi kelebihan cairan sebanyak 1370 cc pada pasien ini
PEMERIKSAAN LAB
TERAPI

Drip Furosemide 20 cc/jam


Furosemide adalah obat golongan diuretik yang digunakan untuk membuang cairan atau
garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan
oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait.

Drip GTN 30 cc/jam


Nitrogliserin atau glyceryl trinitrate (GTN) adalah obat golongan nitrat yang digunakan untuk
mengurangi intensitas serangan angina (nyeri dada), terutama pada penderita penyakit
jantung koroner. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, serta
meningkatkan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung.

PO Telmisertan 1 x 8gr
Telmisartan adalah obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengurangi risiko serangan
jantung atau stroke. Obat ini berfungsi mengendurkan dan melebarkan pembuluh darah,
sehingga aliran darah lebih lancar. Dengan begitu, tekanan darah akan turun. Telmisartan
termasuk ke dalam obat golongan ARB
TERAPI
PO Adalat Oros 1 x 3 gr -> Nifedipin 3 x 1 gr
ADALAT OROS merupakan obat yang di gunakan untuk mengobati hipertensi dan angina.
Adalat oros mengandung nifedipine, Mekanisme aksi Nifedipine adalah dengan cara
merelaksasi otot-otot jantung dan pembuluh darah. Obat ini mencegah ion Calcium memasuki
slow channels of cardiac dan otot jantung selama depolarisasi. Penghambatan ini
menyebabkan vasodilatasi perifer dan koroner. Hal ini akan mengurangi terjadinya afterload,
penurunan resistensi perifer dan penurunan tekanan darah.

PO Callos 3 x 500 mg
CALOS 60 TABLET merupakan obat yang digunakan untuk membantu pencegahan dan
terapi untuk gangguan metabolisme atau kekurangan Calcium seperti osteomalasia
(kerapuhan tulang), osteoporosis (kepadatan tulang menurun).

PO Nabic 3 x 5 gr
Natrium bikarbonat adalah obat yang digunakan untuk menetralkan asam darah (pada
keadaan asidosis) dan urine yang terlalu asam. Pada orang-orang yang berisiko, urine yang
terlalu asam dapat memicu timbulnya batu ginjal. Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat
berperan sebagai antasida, yaitu obat yang menetralkan asam lambung.
TERAPI
PO Clonidin 3 x 0.15 gr
Clonidine adalah obat yang dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain
guna mengendalikan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dengan normalnya tekanan darah, secara
otomatis penderita hipertensi dapat terhindar dari komplikasi, seperti stroke, serangan jantung, dan
gagal ginjal. Clonidine bekerja dengan mempengaruhi saraf yang mengatur otot jantung dan
pembuluh darah, sehingga dapat melemaskan pembuluh darah dan mengurangi denyut jantung.
Akibatnya tekanan darah juga turun.

IV Omeprazol 1 x 4 gr
Omeprazole adalah obat yang mampu menurunkan kadar asam yang diproduksi di dalam
lambung. Obat golongan pompa proton ini digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, yaitu nyeri
ulu hati, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan tukak lambung akibat infeksi bakteri H. pylori.

IV Metocloperamid 3 x 1 gr
Metoclopramide adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah yang dapat
disebabkan oleh migrain, efek samping dari prosedur bedah, kemoterapi, atau radioterapi. Dalam
mengurangi rasa mual, metoclopramide bekerja dengan cara mendorong makanan lebih cepat dari
lambung ke usus
PROGRAM HD

Hari / Tanggal / Jam : Rabu, 28 Agustus 2019


UF Goal : 3.5 Liter
QB : 200 mL/menit
Heparin : 5000 ml/jam
Time Dialisat : 4 jam
ANALISA DATA PRE HD
ANALISA DATA INTRA HD
ANALISA DATA POST HD
PRIORITAS DIAGNOSA
RENPRA PRE HD
RENPRA PRE HD
RENPRA INTRA HD
RENPRA INTRA HD
RENPRA POST HD
RENPRA POST HD
EVALUASI
EVALUASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai