Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT HEMODIALISA

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA


RUMAH SAKIT ELIZABETH
SITUBONDO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
ridho-Nya Pedoman Pengorganisasian Unit Hemodialisa telah tersusun. Pedoman ini
sangatlah penting untuk membantu dalam kelancaran operasional rumah sakit.
Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lain yang
terkait dengan penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit.
Dan seperti pedoman lainnya, evaluasi berkala terhadap pedoman ini harus terus
dilakukan sesuai perkembangan pedoman akreditasi rumah sakit
Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan pedoman ini sangat kami harapkan

Situbondo, 04 Januari 2017


Terima kasih

dr. Achmad Baihaqi Sp.PD


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
.i
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
.ii
BAB I PENDAHULUAN
.1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
.2
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT.........................................3
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
.4
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT HEMODIALISA
.5
BAB VI URAIAN JABATAN
.6
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
14
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
18
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
19
BAB X PERTEMUAN KERJA
21
BAB XI PELAPORAN
23
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan hemodialisa harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi
kriteria ketenagaan yang memadai untuk menunjang pelayanan yang menjamin
keselamatan pasien. Pada dasarnya kegiatan hemodialisa harus dilakukan oleh petugas
yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh
kewenangan untuk melaksanana kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung
jawabnya.
Informasi dan alur pelayanan menggambarkan hubungan kerja melalui garis
kewenangan dan tanggung jawab, komunikasi dan alur kerja dari pelayanan hemodialisa.
Hal ini akan menjamin masing-masing petugas memperoleh pengertian mengenai tugas
dan fungsi yang diharapkan
Hubungan antar pribadi dan antar unit kerja baik antara tenaga hemodialisa dengan
sesamanya, dengan unit kerja lain merupakan mekanisme komunikasi yang haruslah
berlangsung dengan baik.
Oleh karena ini, disusunlah buku pedoman pengorganisasian unit hemodialisa ini
sebagai acuan bagi staf dan pelaksana di unit hemodialisa, maupun unit kerja terkait
lainnya di rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas poko dan fungsi Rumah Sakit Elizabet Situbondo.
2. Tujuan Khusus:
a. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan hemodialisa dalam memberikan
pelayanan yang bermutu yang profesional
b. Setiap pemberi jasa pelayanan hemodialisa harus bekerja berdasarkan visi, misi,
falsafah dan tujuan Rumah Sakit Elizabeth Situbondo.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Sejak tanggal 1 Januari 2014 RS Elizabeth Situbondo memiliki badan hukum baru yaitu
PT. Nusantara Sebelas Medika, yang merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan
Nusantara XI dimana hal tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No: AHU-05499.AH.01.01 Tahun 2013 tentang Pengesahan
Badan Hukum Perseroan dan Akta Notaris Ratna Sari Harwanti, S.H.Nomer 16 Tanggal 19
Desember 2012 tentang Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Nusantara Sebelas Medika.

Perubahan badan hukum tersebut berdasarkan Undang – Undang Kesehatan Republik


Indonesia No. 44 Tahun 2009 , pasal 7 ayat 4, dimana Rumah Sakit harus berbentuk badan
hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. Rumah Sakit
Elizabeth dipimpin oleh Kepala Rumah Sakit yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK)
PT. Nusantara Sebelas Medika. Kepala Rumah Sakit Elizabeth dibantu oleh Kepala Bagian
Pelayanan dan Kepala Bagian Administrasi, Umum dan Keuangan dalam menjalankan
kegiatan operasional Rumah Sakit. Kepala Bagian Pelayanan membawahi Sub Bagian
Pelayanan Medik (Instalasi Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Kamar
Operasi, Unit Pelayanan Intensif), Sub Bagian Penunjang Medik (Unit laboratorium, Unit
Radiologi, Unit Hemodialisa, Unit Fisioterapi, Unit Gizi, Unit Rekam Medik, Instalasi Farmasi)
dan Sub Bagian Keperawatan (Unit Keperawatan, Unit Asuhan Keperawatan dan Unit
Pengembangan Keperawatan). Sedangkan Bagian Administrasi, Umum dan Keuangan
membawahi Sub Bagian SDM dan Umum (Unit Personalia dan Umum, Unit Linen dan Unit
IPSRS), Sub Bagian Keuangan dan Pembukuan (Unit Keuangan, Unit Pembukuan dan Unit
Gudang Non Medis).

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

1. Visi :
 Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan holistik terkemuka dan berkualitas,
dengan jaringan yang tersebar di seluruh indonesia.

2. Misi :
 Memberikan layanan prima, profesional dan bersikap ramah kepada
stakeholders.
 Peduli terhadap keselamatan, kenyamanan dan keamanan stakeholders.
 Menyelenggarakan layanan kesehatan yang berwawasan lingkungan.

3. Falsafah :
Perofesional dengan dilandasi pengabdian tulus dengan memberikan kepuasan
kepada masyarakat atau pelanggan.
4. Motto : Keselamatan dan kesehatan anda adalah prioritas kami
5. Nilai :
 Tata nilai perusahaan terdiri dari 5 unsur yaitu Safety, Mutu, Inovatif, Luwes, dan
Empatik selanjutnya disingkat SMILE.

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ELIZABETH


STRUKTUR ORGANISASI UNIT HEMODIALISA

KABAG PELAYANAN

drg.RA Kusaryani
Kusumaningrum

SUB BAG PELAYANAN MEDIS KASUBAG. KEPERAWATAN

dr.Danu Wirya H Ns.Moh.Rozikien

KEPALA
UNIT HEMODIALISA
dr. Achmad Baihaqi Sp.PD

Dokter Hemodialisa.
Koordinator Unit
dr.H.Setijohadi Sp.PD., Hemodialisa

Agus Meriroja S.Kep Ners

1. ICU Shif 1. Radiologi


2. Rawat Jalan Pagi Perawat Pelaksana 2. Laboratorium 1. Personalia / umum
3. Rawat Inap Kirana Ira Sandi Amd,Kep 3. Fisioterapi 2. Rumah tangga
4. Kamar Bedah 4. Farmasi 3. Pembukuan
Melvin febriyanus S Amd,Kep
5. IGD 5. IPSRS 4. Keuangan
Wahyu Krisna Amd,Kep
6. Rekam Medik
BAB IV
URAIAN JABATAN

1. KEPALA UNIT HEMODIALISA


Nama Jabatan : Kepala Unit Hemodialisa
Pengertian : Kepala Unit Hemodialisa adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam
Bersertifikasi Hemodialisa yang diberi tanggung jawab dan
wewenang untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan di Unit
Hemodialisa.
Hasil Kerja : Kepala Unit Hemodialisa Bertanggung Jawab terhadap :

1. Laba Rugi Unit Hemodialisa


2. Kinerja Unit Hemodialisa
3. Tanggapan dan tindak lanjut temuan Audit
4. Customer Satisfaction (complain Pelayanan)
5. Progress Risk Management di Rumah Sakit (Hemodialisa)
Persyaratan : Pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Kursus/Pelatihan : Kursus Tata Laksana Pelayanan Hemodialisa
Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
Wewenang

: Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Hemodialisa


mempunyai wewenang, antara lain :
1. Memberi pertimbangan kepada Kepala Rumah
Sakit melalui Kepala Bagian Pelayanan Medik / Keperawatan
dalam pengelolaan Unit Hemodialisa.
2. Memberi pertimbangan dalam penilaian
kinerja karyawan, rencana rotasi, mutasi setiap karyawan di
Unit Hemodialisa.
3. Memberi pertimbangan dalam perencanaan
investasi dan pengembangan untuk Unit Hemodialisa

Tugas Pokok :
Memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi pelaksana kegiatan
pelayanan medis di Unit Hemodialisa.
Uraian Tugas :

A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan, meliputi :


- Merencanakan dan membuat program kerja di Unit
Hemodialisa
- Merencanakan kebutuhan tenaga baik dalam jumlah
maupun kualifikasi.
- Menyusun Rencana Anggaran Belanja di Unit
Hemodialisa
- Merencanakan kebutuhan dan melakukan maintenance
sarana dan prasarana di Unit Hemodialisa.
B. Melaksanakan Fungsi Penggerak dan Pelaksanaan, meliputi :
a. Berperan serta dalam
memberikan pembinaan perawat :
- Terlaksananya peningkatan mutu di Unit Hemodialisa
- Terlaksananya program kerja di Unit Hemodialisa
- Pelaksanaan program orientasi tenaga baru di Unit
Hemodialisa dapat berjalan lancar.
b. Bekerja sama dengan Kepala Unit
Rawat Jalan agar penyelenggaraan rapat berkala dapat
berjalan secara konsisten.
c. Berperan serta dalam :
- Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data tentang
ketenagaan, sarana dan prasarana serta data pelaksanaan
pelayanan.
- Pembuatan dan pemeriksaan buku laporan jaga.
C. Mengadakan kerja sama yang baik dengan semua Kepala
Bagian, dan Kepala Unit di Rumah Sakit Elizabeth.
Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Pengendalian, Penilaian,
dengan berperan serta dalam :
a. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan /tata
tertib pelayanan di Unit Hemodialisa yang berlaku.
b. Mengendalikan pendayagunaan tenaga di Unit Hemodialisa
secara efektif dan efisien.
c. Menilai mutu pelayanan di Unit Hemodialisa.
d. Mengendalikan pendayagunaan peralatan / alkes /
bahan / obat-obatan / alat kantor secara efektif dan
efesien.
e. Penilaian terhadap sikap/perilaku serta kinerja tenaga-
tenaga yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Tanggung : Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Kasubag


Jawab Penunjang Medis dan Kabag Pelayanan terhadap hal-hal :
a. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan dan pencapaian
program di Unit Hemodialisa.
b. Kebenaran dan ketepatan kelancaran operasional kegiatan
Unit Hemodialisa

Persyaratan : Syarat menjadi Kepala Unit Hemodialisa adalah sebagai berikut :


a. Seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang manageman.
b. Pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c. Kursus/Pelatihan : Kursus Tata Laksana Pelayanan
Hemodialisis
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
Pengalaman : - Berpengalaman di bidangnya dan mempunyai sertifikat
Hemodialisis sekurang-kurangnya 3 tahun

2. DOKTER HEMODIALISA
A. Nama Jabatan : Dokter Unit Hemodialisa
Pengertian : Dokter Unit Hemodialisa adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam
Bersertifikasi Hemodialisa yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan atau melaukan kegiatan pengiriman,rujukan pasien ke
Unit Hemodialisa.
Persyaratan :
Pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Kursus/Pelatihan : Kursus Tata Laksana Pelayanan Hemodialisis
Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya Dokter Unit Hemodialisa mempunyai wewenang,
antara lain :
a. Memberi pertimbangan kepada Kepala Unit Hemodialisa/Keperawatan dalam
pengelolaan Unit Hemodialisa.
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana rotasi, mutasi
setiap karyawan di Unit Hemodialisa.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan pengembangan untuk
Unit Hemodialisa.
Tugas Pokok :
Melakukan pemeriksaan pasien dan berkoordinasi dengan pelaksana kegiatan
pelayanan medis di Unit Hemodialisa
Uraian Tugas :
b. Melaksanakan Fungsi Pengobatan dan Program pasien hemodialisa, meliputi :
- Merencanakan dan membuat program pelayanan pasien Unit
Hemodialisa
- Merencanakan kebutuhan dan melakukan maintenance sarana dan
prasarana di Unit Hemodialisa
- Melaksanakan Fungsi Penggerak di Unit Hemodialisa
c. Berperan serta dalam memberikan pembinaan pasien dan karyawan agar :
1. Terlaksananya peningkatan mutu di Unit Hemodialisa
2. Terlaksananya program kerja di Unit Hemodialisa
3. Pelaksanaan program orientasi tenaga baru di Unit Hemodialisa
dapat berjalan lancar.
d. Bekerja sama dengan Kepala Unit Hemodialisa,Unit Rawat Jalan agar
penyelenggaraan rapat berkala dapat berjalan secara konsisten.
i. Berperan serta dalam :
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data tentang
ketenagaan, sarana dan prasarana serta data pelaksanaan
pelayanan.
2. Pembuatan dan pemeriksaan buku laporan jaga.
ii. Mengadakan kerja sama yang baik dengan semua Kepala Bagian, dan
Kepala Unit di Rumah Sakit Elizabeth.
e. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Pengendalian, Penilaian, dengan berperan serta
dalam :
1. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan / tata
tertib pelayanan di Unit Hemodialisa yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga di Unit Hemodialisa
secara efektif dan efisien.
3. Menilai mutu pelayanan di Unit Hemodialisa
4. Mengendalikan pendayagunaan peralatan / alkes / bahan /
obat-obatan / alat kantor secara efektif dan efesien.
5. Penilaian terhadap sikap/perilaku serta kinerja tenaga-tenaga
yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab :
Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Unit Rawat Jalan terhadap
hal-hal :
1) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan dan pencapaian program di Unit
Hemodialisa
2) Kebenaran dan ketepatan kelancaran operasional kegiatan Unit
Hemodialisa
3. KOORDINATOR HEMODIALISA
B. Nama Jabatan : Koordinator Unit Hemodialisa
Pengertian : Koordinator Hemodialisa adalah seorang tenaga perawat yang diberi
tanggung jawab dan wewenang untuk mengatur dan melaksanakan
kegiatan pelayanan perawatan di Unit Hemodialisa
Persyaratan :
a. Pendidikan : D3 / S1 Keperawatan
b. Kursus/Pelatihan : Kursus Perawat Mahir Hemodialisa
c. Pengalaman Kerja : Sebagai Perawat Pelaksana minimal 10 tahun
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya Koordinator Hemodialisa mempunyai wewenang,
antara lain :
1. Memberi masukan kepada Kepala Bagian Pelayanan Medik / Keperawatan
dalam pengelolaan Unit Hemodialisa.
2. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana rotasi,
mutasi setiap karyawan di Unit Hemodialisa.
3. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan pengembangan
untuk Unit Hemodialisa.
Tugas Pokok :
Memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi pelaksana kegiatan pelayanan
medis di Unit Hemodialisa
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan Fungsi Perencanaan, meliputi :
1. Merencanakan dan membuat program kerja di Unit Hemodialisa
2. Merencanakan kebutuhan tenaga baik dalam jumlah maupun kualifikasi.
3. Menyusun Rencana Anggaran Belanja di Unit Hemodialisa
4. Merencanakan kebutuhan dan melakukan maintenance sarana dan
prasarana di Unit Hemodialisa
f. Melaksanakan Fungsi Penggerak dan Pelaksanaan, meliputi :
i. Berperan serta dalam memberikan pembinaan karyawan agar :
1. Terlaksananya peningkatan mutu di Unit Hemodialisa
2. Terlaksananya program kerja di Unit Hemodialisa
3. Pelaksanaan program orientasi tenaga baru di Unit Hemodialisa
dapat berjalan lancar.
ii. Bekerja sama dengan Kepala Unit Rawat Jalan agar penyelenggaraan
rapat berkala dapat berjalan secara konsisten.
iii. Berperan serta dalam :
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data tentang
ketenagaan, sarana dan prasarana serta data pelaksanaan
pelayanan.
2. Pembuatan dan pemeriksaan buku laporan jaga.
iv. Mengadakan kerja sama yang baik dengan semua Kepala Bagian dan
Kepala Unit di Rumah Sakit Elizabeth.
g. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Pengendalian, Penilaian, dengan berperan serta
dalam :
1. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan peraturan / tata
tertib pelayanan di Unit Hemodialisa yang berlaku.
2. Mengendalikan pendayagunaan tenaga di Unit Hemodialisa
secara efektif dan efisien.
3. Menilai mutu pelayanan di Unit Hemodialisa
4. Mengendalikan pendayagunaan peralatan / alkes / bahan /
obat-obatan / alat kantor secara efektif dan efesien.
5. Penilaian terhadap sikap/perilaku serta kinerja tenaga-tenaga
yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Tanggung Jawab :
Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Unit Hemodialisa terhadap
hal-hal :
3) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan dan pencapaian program di Unit
Hemodialisa
4) Kebenaran dan ketepatan kelancaran operasional kegiatan Unit
Hemodialisa
4. Nama Jabatan : Penanggung jawab Shift Hemodialisa
Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang dan
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan/asuhan
keperawatan pada setiap shif di Unit Hemodialisa
Hasil Kerja : -
Uraian Tugas : 1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan keperawatan pada shift yang menjadi tanggung
jawabnya melalui kerjasama dengan petugas lain yang
bertugas di ruang rawatnya.
2. Mengatur pembagian tugas sesuai kebutuhan pelayanan
keperawatan di ruangan.
3. Memberi bimbingan kepada pasien / keluarganya meliputi :
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari.
4. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan / asuhan keperawatan sesuai standar.
5. Mengupayakan pengadaan peralatan dan pemeliharaan alat
agar selalu dalam keadaan siap pakai
6. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter,
khususnya bila ada perubahan program pengobatan pasien
7. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi / non infeksi,
untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan
8. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan
benar.
9. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan Unit Hemodialisa
10. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di Unit
Hemodialisa
11. Meneliti / memeriksa pengisian daftar permintaan makanan
pasien berdasarkan macam dan jenis makanan pasien
12. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya untuk disampaikan
kepada atasannya
13. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien / keluarga
sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
14. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat
pergantian dinas
Tanggung Jawab : Dalam melaksanakan tugasnya penanggung jawab shif
bertanggung jawab kepada Kepala Ruang terhadap hal-hal sebagai
berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan


keperawatan sesuai standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan/kegiatan lain yang
dilakukan.
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya penanggung jawab shif
mempunyai wewenang sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan


2. Memberikan asuhan keparawatan kepada pasien sesuai
kewenangannya.
3. Memantau kegiatan asuhan keperawatan selama dinas
berlangsung
Persyaratan : 1. Pendidikan S1/D-4/D-3 keperawatan
2. Kursus/Pelatihan BCLS/BLS/, Clinical Instructure, Customer
Servis Excellent dan Hemodialisa
3. Pengalaman kerja sebagai Perawat Pelaksana minimal 3
tahun (S1 Kep) dan 5 tahun (D-3)

5. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Hemodialisa


Pengertian : Seorang perawat yang bertanggung jawab dan berwenang dalam
melaksanakan perawatan hemodialisis di Ruang Hemodialisa
Hasil Kerja : Terlaksananya seluruh uraian tugas
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai sesuai
kebutuhan antara lain :
a. Mesin hemodialisa
b. Cairan dialisat
c. Dializer
d. Selang darah untuk hemodialisa (AVBL/Blood Tubing Set for
Dialisis)
e. Infus set steril
f. AV fistula/abocath, steril no G 14/ G 15/ G 16
g. Obat-obatan sesuai kebutuhan
2. Menyiapkan dan memantau sarana air siap pakai sehubungan
dengan pelaksanaan hemodialisis
3. Memberikan perawatan pada saat sebelum hemodialisa:
a. Menerima pasien untuk hemodialisa
b. Memeriksa kelengkapan administrasi pasien hemodialisis
(surat ijin, hasil pemeriksaan laboratorium, dll
c. Memberikan penjelasan secara umum tentang hemodialisis
kepada pasien dan keluarganya
d. Memberikan Informed Concent pada pasien khususnya
dalam aspek keperawatan
e. Menimbang berat badan.
f. Mengukur tanda-tanda vital: Tekanan Darah, nadi,
pernafasan dan suhu
4. Memberikan perawatan kepada pasien intra Hemodialisa:
a. Mengatur posisi pasien
b. Pemasangan sarana hubungan sirkulasi ekstra corporeal
c. Observasi tanda vital setiap jam pada keadaan tertentu
dilakukan secara terus menerus
d. Observasi masalah yang timbul selama hemodialisa, dicatat
dan dilaporkan kepada dokter
e. Memantau kelancaran sirkulasi darah setiap jam dan
sewaktu-waktu
f. Memantau kelancaran mesin dan cara kerja sesuai program
yang ditentukan
g. Memantau dan melakukan heparinisasi sesuai program
h. Observasi lokasi penusukan inlet dan outlet setiap jam,
dicatat dan dilaporkan
i. Memberikan obat sesuai program pengobatan
j. Membarikan diit sesuai program diit
k. Membantu pasien pada waktu BAB dan BAK. Menolong
pasien pada waktu muntah
l. Menimbang ulang berat badan bila diperlukan pada waktu
hemodialisa berlangsung
5. Memberikan perawatan kepada pasien pasca hemodialisa
a. Mengakhiri hemodialisis
b. Mengukur tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan
c. Observasi perdarahan
d. Menekan luka tusukan dampai perdarahan berhenti
e. Menutup luka bekas tusukan dengan kassa
f. Menimbang ulang berat badan sesuai dengan program dan
hasilnya dicatat di formulir hemodialisis
g. Memberikan penyuluhan sesuai kebutuhan
h. Membersihkan, desinfeksi, merapikan dan menyimpan mesin
hemodialisa
Tanggung Jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat hemodialisa bertanggung
jawab kepada koordinator keperawatan hemodialisa terhadap hal-
hal sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan


keperawatan sesuai standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan
Wewenang : -

Persyaratan : 1. S1 Keperawatan/ D3 Keperawatan


2. Memiliki sertifikat pelatihan perawatan dialysis
3. Mampu bekerjasama dalam tim

BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit kerja lain baik
antara tenaga hemodialisa dengan sesamanya, dengan unit kerja / instansi lain, pengguna
jasa maupu mitra kerjanya.

a. Komunikasi Intern
1. Horizontal : tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan cukup untuk bertukar
pikiran mengenai hal-hal yan bersangkutan dengan pekerjaannya denga sesame
petugas di ruang yang sama atau bidang yang lain.

2. Vertikal : sesuai hirarkinya, tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan


berkonsultasi tentang pekerjaannya dengan kepala ruangan, dan kepala rumah sakit

b. Komunikasi ekspertis

Sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab hemodialisa harus dapat


memberikan uraian tugas sesuai keahlian kepada pemakai jasa pelayanan hemodialisa

c. Komunikasi ekstern

Sesuai dengan tugasnya, tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan bertukar


pikiran dan informasi dengan petugas lain yang terkait misalnya dokter ruangan, instalasai
farmasi,IPSRS dan lain-lain.

Unit Unit Rawat Unit Unit


ICU Jalan Rawat Inap IGD

Gudang

Unit Medis

Laboratorium
Gudang Non
Medis
Kasir

UNIT TPP (Tempat


HEMODIALISA Pendaftaran

IPRS Pasien )

Personalia

Instalasi
Farmasi
Rekam Medis

Radiologi Kamar Operasi

Hubungan kerja Unit Hemodialisa dengan Unit lain di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo
1. ICU
Pasien Hemodialisa berasal dari ICU yang sudah ACC DPJP Unit Hemodialisa dan
sudah koordinasi dengan perawat HD masalah jadwal dan diantar oleh perawat ICU,
kemudian dilakukan serah terima oleh perawat ICU dan perawat Hemodialisa dengan
menyerahkan formulir pemindahan pasien. Pasien Hemodialisa yang mengalami
kegawatan di ruangan akan dikonsultasikan kepada DPJP, apabila kondisi pasien
memerlukan perawatan intensif maka pasien akan dipindahkan ke ICU sesuai permintaan
DPJP (prosedur transfer dan serah terima pasien sesuai dengan SPO)

2. Unit Rawat Jalan


Pasien Hemodialisa yang sudah diijinkan pulang oleh DPJP, atau pasien pulang APS
maka pasien akan dianjurkan untuk kontrol di unit Rawat Jalan ( poliklinik yang dituju
sesuai dengan jam praktek DPJP ) Apabila pasien dari poli rawat jalan di sarankan
HD,dapat mendaftarkan di TPP dan TTP koordinasi dengan perawat HD masalah jadwal HD
yang akan di jalani, Apabila di sarankan untuk HD Permanen dalam jangka waktu lama
dapat dipertimbangkan untuk pemasangan kateter doble lumen atau AV shunt untuk
memudahkan akses hemodialisis dengan diberikan surat pengantar oleh DPJP.
3. Unit Rawat Inap
Pasien Rawat Inap yang memerlukan Hemodialisa/cuci darah,Sudah Acc DPJP HD
masuk pada waktu antara jam 07.00-19.00 bisa dilakukan tindakan selama masih ada
tempat dan mesin hemodialisa yang tidak digunakan pasien lain, Jika diluar jam tersebut
maka Unit Rawat Inap memanggil perawat jaga hemodialisis(Cito).
4. Unit Gawat Darurat
Pasien Hemodialisa berasal dari IGD dan sudah Acc DPJP Hemodialisa dengan
koordinasi perawat HD diantar oleh perawat IGD, kemudian dilakukan serah terima oleh
perawat IGD dan perawat Hemodialisa dengan menyerahkan formulir pemindahan pasien
( prosedur transfer dan serah terima pasien sesuai dengan SPO )
5. Unit Laboratorium
Pasien Hemodialisa yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter DPJP HD, perawat mengambil sampel
spesimen sesuai permintaan dokter, kemudian perawat menghubungi petugas
laboratorium untuk mengambil spesimen beserta formulir permintaan ke Unit
Hemodialisa
6. Kasir
Apabila pasien Hemodialisa yang sudah diijinkan pulang oleh DPJP HD, pasien pulang
atas permintaan sendiri atau pasien meninggal, maka perawat akan melengkapi
administrasi kemudian diserahkan ke bagian administrasi untuk dihitung biaya
Hemodialisanya kemudian keluarga membayar biaya Hemodialisa di kasir.

7. Gudang Medis
Unit Hemodialisa melakukan koordinasi dengan gudang Medis dalam pemenuhan
barang/alat Perlengkapan Pemakaian Hemodialisa untuk operasional Hemodialisa
8. Gudang Non Medis
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor diperoleh dari gudang dengan
prosedur permintaan sesuai dengan SPO
9. TPP (Tempat Pendafaran Pasien )
Unit Hemodialisa berkoordinasi dengan TPP guna untuk mendaftarkan pasien yang
akan di Hemodialisa dan dengan Operator Telepon yang berada di TPP untuk membantu
dalam hal menghubungi DPJP Unit Hemodialisa, menyambungkan ke pihak luar guna
keperluan pasien Hemodialisa
10. IPRS
Unit Hemodialisa berkoordinasi dengan IPSRS jika ada kerusakan sarana dan
prasarana yang bisa di lakukan perbaikan oleh IPSRS seperti Mesin RO,Mesin HD,AC,
Lampu, Kran air, dll.
11. Instalasi Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Unit Hemodialisa diperoleh dari Unit Farmasi
dengan prosedur permintaan sesuai dengan resep dokter DPJP Hemodialisa.
12. Personalia
a. Driver/Sopir
Unit Hemodialisa berkoordinasi dengan driver/sopir untuk keperluan antar jemput
pasien Hemodialisa jika di perlukan, jika ada pasien yang meninggal, maka perawat
akan menghubungi sopir ambulance untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan
b. Keamanan
Unit Hemodialisa berkoordinasi dengan pihak keamanan jika ada hal – hal kehilangan
atau yang dapat mengganggu kegiatan proses Hemodialisa (Kebakaran,pencurian, dll)
13. Rekam Medis
Semua berkas rekam medis pasien Hemodialisa yang sudah diijinkan pulang akan
dikirim ke Unit Rekam Medis untuk dilakukan assembling. Dan bila ada formulir rekam
medis yang tidak lengkap maka akan dikembalikan ke Unit Hemodialisa untuk dilengkapi.
Apabila pasien Hemodialisa memerlukan data rekam medis terdahulu ( bila pasien
pernah dirawat sebelumnya di RS Elizabeth) maka perawat akan menghubungi petugas
rekam medis untuk meminjam berkas rekam medis yang lama dari pasien tersebut
( peminjaman berkas rekam medis sesuai dengan SPO ).
14. Radiologi
Pasien yang membutuhkan pemeriksaan radiologi akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter DPJP HD, dan formulir diserahkan ke
petugas radiologi oleh perawat (prosedur permintaan pemeriksaan radiologi pasien
sesuai SPO)
15. Kamar Operasi
Unit Hemodialisa atas saran dari DPJP HD berkoordinasi dengan Unit Kamar Operasi
terkait dengan pasien Hemodialisa yang akan dilakukan tindakan operasi. Memberitahu
unit kamar operasi tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggungjawab pasien
sudah setuju dan menandatangani informed consent). Prosedur pasien yang akan operasi
sesuai dengan SPO.
BAB VII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pada dasarnya kegiatan hemodialisa harus dilakukan oleh petugas yang memiliki
kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya.

Pemenuhan kebutuhan jenis, dan jumlah tenaga hemodialisa dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melakukan
penghitungan kebutuhan tenaga di setiap unit / Unit, dibutuhkan beberapa hal :

1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


2. Menetapkan waktu kerja tersedia
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Penghitungan kebutuhan SDM per Unit kerja
6. Analisa kebutuhan SDM
1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
Tujuan diadakan penetapan tersebut diatas adalah agar diperolehnya unit kerja dan
kategori SDM yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah
Sakit Elizabeth Situbondo

2. Pola Ketengaan Unit Hemodialisa

A. Data yang dibutuhkan :

1. Waktu dan hari kerja


2. Kategori pasien dan lamanya pelayanan
3. Standar beban kerja
4. Kuantitas kegiatan pokok
5. Standar kelonggaran

B. Waktudan Hari Kerja :

1. Hari kerja = 1 minggu = 6 hari


2. Hari kerja setahun = 365 –(52+16+12)=285 hari / tahun
3. Jam kerja 1 hari = 7 Jam
C. Data yang dibutuhkan :

1. Rata rata jumlah pasien/hr : 12


2. Jumlah jam perawatan/hr : 5 jam
3. Jam efektif perawat/hr : 7 jam

D. Loss Day :
(80 x Jumlah perawat yang dibutuhkan dalam 1hr )
285

E. Jumlah Perawat yang dibutuhkan :


( Rata rata pasien/hr x jam perawatan )
Jam efektif perawat/hr

F. Perhitungan jumlah perawat yang dibutuhkan :


12 x 5 jam : 8,57 orang
7

G. Jadi kebutuhan Perawat di HD :


Jumlah perawat yang dibutuhkan + Loss day : 8,57 = 8 dengan rincian 4 orang jaga
pagi, 4 orang jaga sore.

No Jabatan / Fungsi Kualifikasi Sertifikasi Jumlah Kebutuhan

1. Kepala Unit Hemodialisa dr.Spesialis Penyakit Dalam Hemodialisis Satu Orang Satu Orang

2. Dokter Hemodialisa dr.Spesialis Penyakit Dalam Hemodialisis Satu Orang Dua Orang

3. Koordinator Hemodialisa S.1 Keperawatan Ners. Hemodialisis Satu Orang Satu Orang

4. Penanggung Jawab Shif Minimal D.3 Keperawatan Hemodialisis Satu Orang Dua Orang
Pagi / Sore

5. Perawat Pelaksana Minimal D.3 Keperawatan Perawat Dua Orang Empat Orang
Hemodialisa

BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Ketika sebuah rumah sakit memutuskan akan mengangkat seorang karyawan, maka
sudah seharusnya rumah sakit tersebut menyediakan sebuah program pengenalan.
Tujuan dibuatnya program tersebut adalah agar diperoleh tenaga baru yang berkualitas
sehingga diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Banyak hal yang perlu diperkenalkan, salah satunya adalah mengenai tugas tanggung
jawabnya yang spesifik, apabila mereka diangkat menjadi karyawan tetap.
Program pengenalan yang perlu diperkenalkan tersebut lebih dikenal dengan nama
program orientasi. Ada dua hal yang perlu diorientasi oleh para tenaga baru, yaitu melalui
orientasi umum tentang rumah sakit dan tugasnya di rumah sakit serta orientasi yang
spesifik tentang tugas dan tanggung jawabnya dalam jabatannya. Harapannya dengan
adanya program orientasi ini akan diperoleh tenaga baru yang profesional dan kompeten
dibidangnya masing, serta memiliki pula loyalitas yang tinggi. Peserta orientasi adalah
karyawan baru yang sudah dinyatakan diterima sebagai karyawan oleh PT Nusantara
Sebelas Medika melalui Tim Rekruitmen Kantor Pusat dan selanjutnya ditempatkan di
Rumah Sakit Elizabeth, ataupun Karyawan yang dimutasi dari unit Rumah Sakit lain.

1. Melaksanakan program orientasi secara umum, dengan mengikuti :


a. Pemberian materi selayang pandang tentang profile Rumah Sakit Elizabeth struktur
organisasi Rumah Sakit, struktur organisasi sesuai dengan bagian masing–masing,
Visi,Misi,Moto, falsafah, Tujuan, selayang pandang tentang bagian pelayanan
medik/keperawatan dan bagian Penunjang medik.
b. Pendalaman tentang Hubungan Interpersonal dan pemahaman ketenagakerjaan
c. Pengenalan singkat tentang Unit Keperawatan, Unit Kamar Bedah, Unit
Keuangan/Pembukuan, Unit UGD,Unit Hemodialisa, Unit Poli Gigi, Unit Rekam
Medik, Unit Radiologi,Unit Laboratorium, Unit Fisioterapi, Unit Gizi/Dapur Umum,
Unit SIM.
d. Pendalaman tentang materi Tim Pelaksana Fungsional yang ada di Rumah Sakit
disesuaikan dengan peserta orientasi (Tim PMKP, Tim Farmasi dan Terapi, Tim
Rekam Medis, Tim TB-DOTS, Tim Kerohanian, Tim Ponek, Tim K3, Tim PKRS, Tim
HIV / AIDS, Tim PPI)
e. Evaluasi program orientasi secara umum
f. Pengarahan Kepala Rumah Sakit serta penutupan program orientasi secara umum.
2. Melaksanakan program orientasi secara khusus sesuai dengan unitnya masing
-masing, dengan mengikuti :
a. Pengenalan tentang unitnya masing-masing yang meliputi falsafah, misi, tujuan,
struktur organisasi, uraian tugas, system kerja, serta prosedur kerja.
b. Pengenalan singkat tentang Unit Keperawatan, Unit Kamar Operasi dan Sterilisasi,
Unit Keuangan, IGD, Unit Poli Gigi, Unit Rekam Medik, Unit Radiologi,Unit
Laboratorium, Unit Fisioterapi, Unit Gizi, Unit Hemodialisa, Unit SDM dan Umum.
c. Mengikuti kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaannya
d. Khusus untuk tenaga baru dokter umum dan perawat akan mengikuti program
orientasi secara khusus di unit Hemodialisa,
e. Membuat laporan hasil program secara khusus di unitnya masing-masing
f. Evaluasi program orientasi secara khusus
3. Mengevaluasi hasil kegiatan program orientasi secara umum dan khusus.
4. Membuat laporan hasil kegiatan program orientasi secara umum maupun khusus
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. TUJUAN
1. Umum
Melaksanakan komunikasi internal untuk me-review kegiatan, menindak lanjuti
program dan melakukan evaluasi serta introspeksi segala bentuk kegiatan layanan
yang telah berjalan dalam pelaksanaan kerja di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo

2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
Rumah Sakit
b. Dapat mencari pemecahan permasalahan dan pengembangan terkait dengan
pelayanan Rumah Sakit.
c. Menindak lanjuti pelaksanaan program yang belum dan sudah berjalan.
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kepala Rumah Sakit dan dapat diikuti oleh Kepala
Bagian Pelayanan dan Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan serta Kepala Sub Bagian
dan Kepala Unit Terkait. Dapat pula diikuti oleh seluruh staf terkait. Rapat yang diadakan
ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan secara periodik minimal setiap 1
bulan sekali.

2. Rapat Tidak Terjadwal


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan di bagian / Sub bagian / unit dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat insidentil.

D. DOKUMENTASI
Hasil rapat dibuatkan suatu notulen, yang berfungsi sebagai dokumentasi dari
pelaksanaan rapat yang sudah terselenggara dan sebagai perencanaan program yang akan
dijalankan berikutnya. Notulen rapat dapat diinformasikan kepada bagian / sub bagian /
unit yang terkait.
BAB X
PELAPORAN
Pelaporan adalah salah satu bentuk sistem pencatatan atas hasil kegiatan pelayanan
yang dilakukan oleh bagian / sub bagian / unit di Rumah Sakit Elizabeth. Segala jenis aktivitas
dan kegiatan yang dilakukan harus tercatat dengan baik dan teratur sebagai bentuk/bukti
dalam pelaksanaan kerja yang telah dilakukannya. Berikut ini dapat diketahui jenis dan
bentuk kegiatan yang berlangsung beserta laporan-laporan baik internal maupun eksternal
yang dapat dilaporkan dari masing-masing bagian / sub bagian / unit, meliputi :

a. Laporan harian :

- Pelaporan jumlah pasien dan status pasien kepada kepala Unit Hemodialisa dan

rekam medis

b. Laporan bulanan :
- Pelaporan jumlah pasien dan status pasien kepada rekam medis
- Pelaporan stok opname kepada gudang
- Pelaporan peningkatan mutu yang diserahkan kepada tim mutu

Anda mungkin juga menyukai