Peraturan Direktur
Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika
Nomor 130/PER/DIR/RSKBE/XII/2018
Tentang Pedoman Pengorganisasian Komite PPA
dan tenaga kesehatan lainnya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan
dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik,
unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik, komite PPA dan tenaga kesehatan lain
dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan segala kegiatan
pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana mestinya. Sehingga akan
meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari masing-masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu
sendiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan utama untuk melindungi keselamatan pasien dengan mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan melalui mekanisme kredensial staf PPA dan tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit
Khusus Bedah Bina Estetika
2. Tujuan Khusus
a. Membantu Unit HRD dalam proses mendapatkan dan memastikan staf PPA dan tenaga kesehatan
lain yang kompeten dan profesional di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika
b. Memberikan panduan mekanisme kredensial bagi para staf PPA dan tenaga kesehatan lain di
Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika
c. Merekomendasikan penugasan klinis bagi setiap staf PPA dan tenaga kesehatan lain di Rumah
Sakit Khusus Bedah Bina Estetika
d. Merekomendasikan untuk diterbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap PPA dan tenaga
kesehatan lain untuk melakukan pelayanan di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.
Berawal pada Tahun 1992, dengan munculnya ide dari dr.Sidik Setiamihardja,SpBp mengenai
perlunya rumah sakit yang bergerak khusus di bidang bedah plastik dengan tujuan memajukan ilmu bedah
plastik di Indonesia dan memberikan pelayanan kesehatan di bidang bedah plastik yang terkini, maka
lahirlah Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika dengan unggulan Bedah Plastik pada Tahun 1993. Pada
tanggal 18 Agustus 1993, Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika dengan unggulan Bedah Plastik resmi
didirikan. Atas dasar tersebut Bina Estetika diklaim sebagai Rumah Sakit Khusus Bedah dengan unggulan
Bedah Plastik pertama di Indonesia.
Pada perjalanannya, selain melaksanakan praktik bedah plastik, Rumah Sakit Khusus Bedah Bina
Estetika juga menjalin kerjasama dengan instansi pendidikan dalam memajukan ilmu bedah plastik di
Indonesia, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk peran aktif Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika
dalam memberikan sumbangsih pada keilmuan kesehatan khususnya pada bidang bedah plastik. Dalam
memberikan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika juga memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, dalam hal ini pasien bibir sumbing, langit-langit mulut yang
tidak menyatu, jari tangan yang rapat, dan berbagai macam kasus lainnya.
Saat ini Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika telah memiliki 25 tempat tidur. VVIP memiliki 2
ruangan dengan 2 tempat tidur, VIP memiliki 2 ruangan dengan 5 tempat tidur, Kelas 1 memiliki 4 ruangan
dengan 8 tempat tidur, Kelas 2 memiliki 1 ruangan dengan 3 tempat tidur, Kelas 3 memiliki 1 ruangan
dengan 6 tempat tidur, HCU memiliki 1 ruangan dengan 1 tempat tidur.
A. VISI
Menjadikan Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika sebagai rumah sakit dengan layanan paripurna dan
kualitas terbaik khususnya bagi layanan bedah rekonstruksi dan komestik bagi pasien lokal maupun
internasional.
B. MISI
1. Memberikan layanan dengan memperhatikan standar mutu layanan rumah sakit dengan keselamatan
pasien.
2. Menjadi mitra pemerintah baik lokal maupun internasional dalam membantu meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat Indonesia.
C. FALSAFAH/KEYAKINAN DASAR
1. Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Transparansi
3. Inovatif
4. Pelayanan Kesehatan Modern
5. Perubahan paradigma
D. NILAI-NILAI
a. Profesional
Bekerja sesuai dengan kompetensi atau standar yang didasari oleh etika profesi di bidangnya.
b. Antusias
Semangat dan bergairah untuk menolong sesama.
c. Tanggung Jawab
Menerima segala sesuatu yang menjadi resiko dalam menjalankan kewajibannya.
d. Jujur
Bertutur kata yang sebenarmya.
e. Disiplin
Menjalankan segala sesuatunya dengan tepat.
E. TUJUAN
1. Untuk mencapai Visi dan Misinya, Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika harus melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional dan termasuk Sistem Kesehatan Daerah yang
merupakan kebijakan dan program Pemerintah dibidang kesehatan, dengan menyelenggarakan jasa
pelayanan kesehatan terpadu.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuanya, Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Pelayanan Kesehatan paripurna yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan.
Pelayanan dibidang Farmasi dan Alat Kesehatan.
DIREKTUR
KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT
PERAWATAN YANJANG MEDIS UMUM & IPRS HRD KEUANGAN
KOORD. RUMAH
KOORD. KAMAR BEDAH KOORD. FARMASI TANGGA
KOORD. RADIOLOGI
KOORD. TEKNIK & IT
KOORD. GIZI
A. VISI KOMITE PPA DAN TENAGA KESEHATAN LAIN RS KHUSUS BEDAH BINA
ESTETIKA
Memastikan PPA dan tenaga kesehatan lain memiliki kewenangan kerja klinis sesuai dengan
standar profesinya
B. MISI KOMITE PPA DAN TENAGA KESEHATAN LAINRS KHUSUS BEDAH BINA
ESTETIKA
1. Menyediakan tenaga kesehatan yang profesional
2. Memastikan tenaga kesehatan bermutu, beretika dan memiliki disiplin profesi
3. Mengembangkan profesionalisme profesi
INTERNAL
EKSTERNAL
ORGANISASI KOMISI
PROFESI AKREDITASI RS
1. Unit Keperawatan
Sebagai mitra kerjasama dalam pelaksanaan pemberi pelayanan kesehatan dan kolaborasi antar profesi
terkait pelayanan pasien
2. Unit HRD
Untuk permintaan dukungan Sumber Daya Manusia sebagai pengganti yang pensiun, mutasi atau
penambahan baru serta dalam kegiatan pengembangan kemampuan atau kompetensi tenaga kesehatan.
3. Unit Pelayanan dan Penunjang Medis
Sebagai mitra kerjasama dalam pelaksanaan pemberi pelayanan kesehatan dan pemberi dukungan dalam
jalannya proses kredensial
4. Peer Group
Sebagai perwakilan profesi yang ditunjuk untuk melakukan kredensial PPA dan tenaga kesehatan lain.
5. Organisasi Profesi
Sebagai bagian dari pelayanan pemberi rekomendasi profesi kepada tenaga kesehatan.
6. Komisi Akreditasi RS
Sebagai badan audit eksternal tenaga kesehatan dalam menjalankan kewenangan kerja klinis profesi
8.1. Definisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan PPA dan tenaga kesehatan lain di RS Khusus
Bedah Bina Estetika dengan mempertimbangkan jumlah tenagadan kualifikasi yang diharapkan
8.2. Tujuan
Tujuan dari adanya pola ketenagaan dan kualifikasi personil adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rincian kewenangan kerja klinis terhadap staf PPA dan tenaga kesehatan lain
2. Menciptakan PPA dan tenaga kesehatan lain yang professional dan kompeten sesuai standar profesi
3. Evaluasi terhadap mutu, etik dan disiplin profesi
Daftar komposisi & kualifikasi PPA dan tenaga kesehatan lain di RS Khusus Bedah Bina Estetika
9.1. Pendahuluan
Program kredensial merupakan salah satu kegiatan wajib di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina
Estetika bekerja sama dengan Unit HRD dan Unit Penunjang Medis dalam rangka memberikan batasan
kewenangan kerja klinis profesi sesuai dengan peran dan fungsinya.
Tenaga Kesehatan adalahsetiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/ keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu dibutuhkan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program kredensial bagi Tenaga kesehatan
baru dan re-kredensial bagi tenaga kesehatan yang telah habis masa berlaku surat penugasan kerja
klinisnya guna kelancaran dalam bekerja.
9.3. Tujuan
Tujuan dalam kegiatan kredensial ini dibagi menjadi 2 tujuan, sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang proses kredensial tenaga kesehatan di RS Khusus
Bedah Bina Estetika.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi batasan kewenangan klinis sesuai profesinya dalam menjalankan pelayanan ke
pasien
b. Memberi Surat Penugasan Kerja Klinis setelah dilakukannya kredensial dan re-kredensial
2. Melakukan kredensial sesuai rincian kewenangan kerja klinis profesi di RS Khusus Bedah Bina
Estetika
3. Melakukan re-kredensial sesuai rincian kewenangan kerja klinis di RS Khusus Bedah Bina Estetika
4. Melakukan Verifikasi Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Kerja tenaga kesehatan baru
9.6. Sasaran
Sasaran orientasi adalah tenaga kesehatan baru dan tenaga kesehatan lama di Rumah Sakit Khusus
Bedah Bina Estetika.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kewenangan, kebutuhan
peningkatan mutu profesi , maupun berbagai hal yang menyangkut kemajuan tenaga kesehatan. Sehingga
dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindak lanjut untuk kendala yang dihadapi di lapangan
maupun program kerja untuk peningkatan mutu profesi.Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa
internal memo, daftar hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan Ketua komite Tenaga
Kesehatan dengan tembusan ke Direktur RS Khusus Bedah Bina Estetika.
Kegiatan pertemuan/ rapat internal biasanya dilakukan setiap 1 bulan sekali di hadiri oleh
anggota komite tenaga kesehatan dan rapat khusus dilakukan 3 bulan sekali dihadiri oleh perwakilan
tenaga kesehatan waktu dan hari ditentukan.
11.1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan kredensial dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
1. Pencatatan terkait mutu, etik dan disiplin profesi
2. Pencatatan hasil Rincian Kewenangan Kerja Klinis
3. Program kerja komite tenaga kesehatan
11.2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan kredensial terdiri dari :
1. Pelaporan terkait mutu, etik dan disiplin profesi
2. Pelaporan hasil Rincian Kewenangan Kerja Klinis
Demikianlah Pedoman pengorganisasian Komite PPA dan tenaga kesehatan lain Rumah Sakit Khusus
Bedah Bina Estetika yang sudah kita susun bersama, dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pengguna dan juga hendaknya menjadi dasar setiap HRD PPA dan tenaga kesehatan lain khususnya dan HRD
Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika pada umumnya dan berharap dapat menjalankan organisasi demi
tercapainya kinerja yang optimal.
Dalam perjalanan waktu, sesuai perkembangan dan tuntutan Pedoman Pengorganisasian ini tentunya akan
kita revisi bila diperlukan