Anda di halaman 1dari 9

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDICARE SOREK

NOMOR : 1.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PPI

MENIMBANG : a. Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada


masyarakat, perlu adanya wadah yang mendukung profesi Tim PPI
dalam menjalankan aktifitasnya, membantu direktur dalam bidang
perencanan, pemantauan dan pembinaan Tim PPI.

b. Bahwa untuk mewujudkan butir “a” diatas, perlu adanya pengurus


Tim PPI yang di atur dan ditetapkan dengan keputusan Direktur.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang


pedoman susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KESATU : Tentang Pembentukan Tim PPI.

KEDUA : Sesuai dengan diktum kesatu tentang pembentukan Tim PPI menjadi
acuan dalam melakukan pelayanan

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 1.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018
Tanggal : 04 April 2018

PEMBENTUKAN TIM PPI

A. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PPI :


1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB
Healthcare Associated Infection (HAIs).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan
dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan.
9. pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah
sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional
di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap
antibiotika dan menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan
alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur / monitoring surveilans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi
bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
B. SUSUNAN TIM PPI RUMAH SAKIT MEDICARE SOREK

Penanggung Jawab : Direktur RS Medicare Sorek


IPCO / Ketua Tim PPI : dr. Henky Em.
IPCN / Sekertaris : Eko Yuliansyah. S.T.An.R
IPCLN / Anggota : Eko Kerta Yani. Amd.Kep
: Dianestuty. Amd.Gz
: Suriati. Amd. Kep
: Ijurman. Amd.Farm
: Dia Permata Sari. Amd. Keb
: Mariadi

C. STRUKTUR TIM PPI (TERLAMPIR)

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 1.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018
TANGGAL : 04 April 2018

Struktur Organisasi Tim PPI berdasarkan Keputusan Direktur RS Medicare Sorek


Nomor : 1.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018

DIREKTUR

dr BAYU CHANDRA

KETUA TIM PPI


KOMITE MEDIK KOMITE
DR HENGKY EM KEPERAWATAN

SEKRETARIS TIM PPI


KESLING GIZI
(IPCN)

EKO YULIANSYAH

CSSD
LOUNDRY
TIM IPCLN

EKO KERTAYANI
DYANESTUTY
SURIATI
KAMAR
IJURMAN
JENAZAH DIA PERMATA SARI LABORAT
MARIADI ORIUM

RAWAT RAWAT INAP


JALAN KAMAR
OPERASI

Ket :
Garis Komando
Garis Koordinasi

Gambar 1 : Struktur Organisai TIM PPI RS MEDICARE SOREK


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDICARE
SOREK
NOMOR : 2.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018

TENTANG

PENETAPAN PERAWAT PPI / IPCN (INFECTION PREVENTION AND


CONTROL NURSE)

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta
mutu pelayanan keperawatan diperlukan adanya IPCN di RS
Medicare Sorek.

b. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada butir ”a” di atas


dipandang perlu untuk menetapkan IPCN beserta tugas dan
tanggung jawabnya di RS Medicare Sorek melalui Surat Keputusan
Direktur.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


382/Menkes/SK/III/2004 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Dirumah sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


270/Menkes/SK/III/2004

4. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 27 tahun


2017

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KESATU : Tentang penetapan IPCN

KEDUA : Sesuai dengan diktum kesatu tentang penetapan IPCN menjadi acuan
dalam melakukan pelayanan
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagai mana
mestinya.

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN


Nomor : 2.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018
TANGGAL : 04 April 2018

PERAWAT PPI / IPCN

A. KRITERIA IPCN
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCN


1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi
di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
2. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
3. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
4. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
5. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
6. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang
terjadi di rumah sakit.
7. Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas
dalam menjalankan kewaspadaan isolasi.
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap penatalaksanaan
limbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan mengunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi
yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga
tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.

C. PERAWAT IPCN
1. EKO YULIANSYAH S.T.An.R

D. CV IPCN (TERLAMPIR)

E. PELATIHAN IPCN (TERLAMPIR)

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDICARE


SOREK
NOMOR : 3.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018

TENTANG

PENETAPAN PERAWAT PENGHUBUNG / IPCLN (INFECTION PREVENTION


AND CONTROL LINK NURSE)

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta
mutu pelayanan keperawatan diperlukan adanya perawat
penghubung PPI / IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse).

b. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada butir ”a” di atas


dipandang perlu untuk menetapkan perawat penghubung PPI /
IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) dengan
jumlah dan uraian tugas di RS Medicare Sorek melalui Surat
Keputusan Direktur.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2004 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Dirumah sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


270/Menkes/SK/III/2004

4. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 27 tahun


2017

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA : Tentang penetapan Perawat penghubung PPI / IPCLN (Infection
Prevention and Control Link Nurse).

KEDUA : Sesuai dengan diktum kesatu tentang penetapan perawat penghubung


PPI / IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) menjadi
acuan dalam melakukan pelayanan

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN


Nomor : 3.1/SK-PPI/RSMS-Dir/IV/2018
Tanggal : 04 April 2018

PERAWAT PENGHUBUNG PPI / IPCLN

A. Kriteria IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) :


1. Perawat dengan pendidikan minimal D3.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.
B. Susunan Tim IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) :
1. Eko Kerta Yani. Amd.Kep
2. Dianestuty. Amd.Gz
3. Suriati. Amd. Kep
4. Ijurman. Amd.Farm
5. Dia Permata Sari. Amd. Keb
6. Mariadi

C. Uraian Tugas & Tanggung Jawab IPCLN (Infection Prevention and Control
Link Nurse):
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diunit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan
dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-
masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan
bagi pengunjung diruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar
Isolasi.

Sorek 04 April 2018


Direktur

dr. Bayu Chandra

Anda mungkin juga menyukai