BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA
A. Dasar Hukum
Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura kelas “C“ Abepura dibentuk berdasarkan
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya Nomor 68 tahun 1987
sesuai Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Oktober 1986 Nomor 061.1 / 9733 /
SJ, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa
Daerah Kelas C Abepura – Jayapura, maka pembentukan dan kedudukan Rumah
Sakit Jiwa Daerah tercantum dalam Bab I pasal 2 yang menjelaskan bahwa :
a. Rumah Sakit Jiwa Daerah adalah Unit Pelaksana teknis yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Provinsi Papua;
b. Rumah Sakit Jiwa Daerah dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan
Direktur.
B. Gambaran Umum
Pada tahun 1952 di Nederlandse New Guinea, Sudah ada upaya pelayanan
penderita penyakit jiwa dengan melakukan pelayanan terhadap 30 pasien di Rumah
Sakit INRICHHTING IRENE (tempat aman), letaknya di Holandia Binend yang di
kepalai oleh seorang Perawat yang bernama : D.W. Klarwater sampai dengan
tahun 1962. Tahun 1962 datanglah seorang dokter yaitu Dr. Viterdeyk
menggantikan perawat tersebut namun hanya 7 ( tujuh ) bulan bertugas karena
adanya TRIKORA yaitu dalam perebutan Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu
Pertiwi pada bulan Maret 1963, dan pada waktu itu Irian Barat masih dalam
pengawasan UNTEA, maka di utus salah seorang dokter UNTEA yaitu Dr. H.S.
Kuda yang bertugas sampai pada tahun 1966 dan setelah tahun 1966 nama
INRICHTING IRENE ( tempat aman ) diganti dengan nama Rumah Sakit Jiwa
Propinsi Irian Barat dan Holandia Binend diganti dengan Abepura.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura sesudah Indonesia merdeka,
berturut-turut sebagai berikut :
Tahun 1962 – 1963 : Dr. Viterdeyk
2
Tahun 1963 – 1966 : Dr. H.S. Kuda
Tahun 1966 – 1966 : Dr. Keweyaan ( selama 6 bulan )
Tahun 1966 – 1968 : Dr. Sukardjono
Tahun 1968 – 1972 : Dr. Satya Joewana
Tahun 1972 – 1975 : Dr. Rustama
Tahun 1975 – 1978 : Dr. La. Ode R. Tumada
Tahun 1978 – 1980 : Dr. Hariwibowo Gunadi
Tahun 1980 – 1981 : Dr. Adelina
Tahun 1981 – 1982 : Dr. Latu Mahina
Tahun 1982 – 1992 : Dr. F.X. Sudanto
Tahun 1992 – 1999 : Dr. A. Dalidjo, SP.Kj
Tahun 1999 – 2002 : Dr. Woro Pramesti, SP.Kj
Tahun 2002 – 2006 : Andrias Kumei, S.Sos
Tahun 2006 – 2009 : Dr. Ferry Gedy, DPH
Tahun 2009 – 2014 : Dr. Samo Adi, Sp.KJ
Tahun 2014 – 2016 : Drg. Aloysius Giyai, M.Kes
Tahun 2016 – sekarang : Daniel L. Simunapendi, SKM. MM
Tahun 2019 – Sekarang : dr. Anron Tony Mote
Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan,
Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura memiliki struktur berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 853/MENKES/SK/IX/2008 Tahun 2008
3
DIREKTUR
1. Jabatan Struktural
1.1.Direktur
bertugas :
a. Menetapkan perencanaan kegiatan (medik, administratif, keuangan).
b. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan (medik,
administratif, dan keuangan).
c. Menetapkan laporan hasil kegiatan (medik, administratif dan
keuangan).
d. Koordinasi secara linstas sektoral.
4
Urusan Penyusunan Program dan Laporan (PPL) dan Tata Usaha
Urusan Kearsipan
Urusan Kepegawaian
Urusan Rumah Tangga
Urusan Keuangan
Urusan Pencatatan Medik
Urusan pendidikan pelatihan
b. Meneliti dan membubuhkan paraf sebagai tanda pemenuhan prosedur
administratif terhadap surat/dokumen keluar yang akan di tanda tangani
direktur.
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Kerja di bawahnya kepada Direktur.
1.3.Seksi Penunjang Medik
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Kerja di bawahnya yaitu :
Instalasi Gizi
Instalasi Diagnostik
Instalasi Terapi
b. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Kerja di bawahnya kepada Direktur.
1.4.Seksi Pelayanan Medik
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Kerja di bawahnya yaitu tenaga medis yang berada di :
Unit Gawat Darurat
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
Unit Rehabilitasi
Unit Keswamas
b. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Kerja di bawahnya kepada Direktur.
1.5.Seksi Perawatan
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Kerja di bawahnya yaitu :
Unit Gawat Darurat
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
Unit Rehabilitasi
Unit Keswamas
b. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Kerja di bawahnya kepada Direktur.
6
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Perbendaharaan Rutin
Satgas Pengelolaan Dana Jamkespa
Satgas Pegelolaan Dana Jamkesmas/ASKES
b. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Tugas di bawahnya kepada Kepala Sub Bagian Umum.
3.6. Urusan Pencatatan Medik (CM)
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Pendaftaran UGD
Satgas Pendaftaran URJ
Satgas Sensus, Presentasi dan Pelaporan Medik
b. Mengelola :
Kartu berobat dan Status Rawat Jalan dan rawat Inap
Surat Keterangan/Surat Perintah
Form Laporan dan Formulir lain terkait pencatatan medik
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Tugas di bawahnya kepada Kepala Sub Bagian Umum.
3.7. Urusan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Perpustakaan
b. Menerima dan menjelaskan tata tertib kepada calon peserta
pendidikan/pelatihan
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada pada
Satuan Tugas di bawahnya kepada Kepala Sub Bagian Umum.
4. Jabatan Fungsional Khusus
a. Instalasi Gizi
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Penyusunan Menu
Satgas Pemasak
Satgas Pendistribusi Makanan
b. Membuat laporan harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada Kepala
Seksi Penunjang Medik untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur.
4.2. Instalasi Diagnostik
a. Sub Bagian Instalasi Laboratorium
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan
pada Satuan Tugas di bawahnya yang bertugas :
Melakukan pemeriksaan Laboratorium
Mengisi Blangko Rincian Biaya
Membuat jawaban Hasil Pemeriksaan
7
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan (jumlah pasien, jenis
pemeriksaan) secara harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada
kepada Kepala seksi Penunjang Medis untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur.
4.2.2. Sub Instalasi Elekromedik – Radiologi
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan
pada Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas EKG
Satgas EEG/BM
Satgas Radiologi
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan seluruh satgas secara harian
c. Melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala seksi
Penunjang Medis untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur.
b. Sub Instalasi Psikometri
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan
pada Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Psikometri Klinik
Satgas Psikometri Non Klinik
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan seluruh satgas secara harian
c. Melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala seksi
Penunjang Medis untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur.
4.3. Instalasi Terapi
a. Sub Instalasi Farmasi
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan
pada Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Gudang Obat
Satgas Apotek
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan secara harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada
kepada Kepala seksi Penunjang Medis untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur.
b. Sub Instalasi ECT
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan
pada Satuan Tugas di bawahnya yang bertugas :
Melakukan registrasi dan pemeriksaan prosedural pra ECT
Melakukan ECT
Mengisi Blangko Rincian Biaya
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan secara harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada
kepada Kepala seksi Penunjang Medis untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur.
8
c. Sub Instalasi Psikoterapi
Bertugas :
a. Melakukan registrasi dan pemeriksaan prosedural pra psikoterapi
b. Melakukan psikoterapi
c. Mengisi Blangko Rincian Biaya
d. Membuat laporan kegiatan pelayanan secara harian
e. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada
kepada Kepala seksi Penunjang Medis untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur.
4.4. Instalasi Forensik
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Forensik
Satgas Pemulasan Jenazah
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan seluruh satgas secara harian
c. Melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala seksi Penunjang
Medis untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur.
4.5. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
Bertugas :
a. Melakukan survey terhadap semua sarana RS
b. Melakukan koordinasi dengan urusan Rumah Tangga, Instalasi dan UPF
secara rutin/harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada kepada
kepala seksi penunjang medik untuk selanjutnya disampaikan kepada
Direktur.
d. Melakukan perawatan/perbaikan sarana RS
e. Membuat laporan kegiatan
4.6. Unit Gawat Darurat
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Perawat Jaga
Dokter Umum Jaga
Dokter Spesialis Jaga
b. Mengisi Blangko Rincian Biaya
c. Membuat Laporan Harian
d. Merumuskan dan melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala
Seksi Keparawatan/ Kepala Seksi Pelayanan Medik
4.7. Unit Rawat Jalan
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Klinik Umum
Satgas Klinik Psikiatri
Satgas Klinik Psikologi
b. Membuat laporan harian
9
c. Mengisi Blangko Rincian Biaya
d. Merumuskan dan melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala
Seksi Keperawatan
4.8. Unit Rawat Inap
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Bangsal Akut Pria
Bangsal Aku Wanita
Bangsal Kronis Kelas II Pria
Bangsal Kronis Kelas II Wanita
Bangsal Kronis Kelas III Pria
Bangsal Kronis Kelas III Wanita
Bangsal Napza
Bangsal Forensik
Bangsal GMO
b. Membuat laporan harian
c. Mengisi Blangko Rincian Biaya
d. Melaporkan permasalahan yang ada kepada Kepala seksi
Keperawatan/Kepala Seksi Pelayanan Medik
4.9. Unit Rehabilitasi
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Pemeriksaan MMPI
Satgas Fisioterai dan Ergoterapi
Satgas Terapi Kerja
Satgas Terapi Religi Nasrani, Musik dan Dramadan terapi kelompok
Satgas terapi Religi islam, olahraga dan relaksasi
b. Membuat laporan kegiatan pelayanan secara harian
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada kepada
Kepala seksi Penunjang Medis untuk selanjutnya disampaikan kepada
Direktur.
4.10. Unit Kesehatan Jiwa Masyarakat (KESWAMAS)
Bertugas :
a. Menjabarkan kebijakan, melakukan bimbingan dan pengawasan pada
Satuan Tugas di bawahnya yaitu :
Satgas Keswamas dalam RS
Satgas Keswamas Luar RS
b. Membuat laporan kegiatan
c. Mengatasi atau kalau perlu melaporkan permasalahan yang ada kepada
Kepala seksi Keperawatan/Kepala Seksi Pelayanan Medik
10
BAB III
VISI DAN MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN NILAI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA
1. Visi :
Terwujudnya Pelayanan kesehatan Kesehatan Jiwa Secara Paripurna.
2. Misi :
1) Menyediakan sarana dan prasarana secara memadai
2) Menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) secara memadai
3) Melaksanakan Standar Operasional Prosedur Secara Memadai
6. Motto “TERSENYUM”
(TERAMPIL DALAM BEKERJA, SEMPATIK DALAM PENAMPILAN, NYAMAN
DALAM PERASAAN, UNGGUL DALAM PEMIKIRAN, MANUSIAWI DALAM
BERPRILAKU)
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
13
Dr. ANTON TONY MOTE
BAB V
DIREKTUR
DIREKTUR
KABID
KABID YANMED
YANMED
14
KASIE
KASIE PENUNJANG
PENUNJANG
KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT KEPALA
PELAYANANKEPALA UNIT
UNIT
MEDIS KEPALA
KEPALA MANAJEMEN
MANAJEMEN
KOOR PELAYANAN MEDIS
KOOR PELAYANAN
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN PELAYANAN
&
&FARMASI & PELAYANAN
PELAYANAN FARMASI
FARMASI MUTU
MUTU
KOOR
KOOR
KOMITE
KOOR
KOOR
KOORPENYIMPANAN
PENERIMAAN
DISTRIBUSI
KOMITE
PENYIMPANAN
PENERIMAAN
DISTRIBUSI
PERBEKALAN
PERBEKALAN FARMASI
FARMASI&
FARMASI ADMINISTRASI
ADMINISTRASI DAN
DAN
PERBEALAN
PERBEALAN FARMASI
FARMASI KLINIK
KLINIK
BARANG
BARANG
BARANG
BARANG TERAPI
DAN
DAN JASA
BARANG
BARANG
DAN
DAN TERAPI
DEPO
DEPO JASA KOOR
KOOR
KOOR
KOOR
KOOR RAWAT
KOORRAWAT
DEPO
RAWAT
RAWATJALAN
DEPO INAP
IGD
JALAN
INAP
IGD PELAPORANI
PELAPORANI
KA. INSTALASI FARMASI
KA. INSTALASI FARMASI
BAB VI
URAIAN JABATAN
16
Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran Obat dan BHP berdasarkan
sumber dana
Membuat laporan perekapan resep setiap bulan
Membuat Berita Acara Pemusnahan Obat
Membuat laporan bulanan sisa stok perbekalan farmasi
Menyiapkan ATK
Melakukan dokumentasi semua kegiatan instalasi farmasi
Melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan
Membuat laporan neraca tahunan
2. Perangkat & Bahan Kerja (Sarana Kerja)
Komputer, buku pemasukan dan pengeluaran obat dan BHP, daftar harga obat, dan
semua alat dan bahan yang digunakan
3. Syarat Jabatan
Apoteker, tenaga farmasi, dan tenaga administrasi yang memiliki pengalaman minimal
satu tahun di instalasi farmasi rumah sakit
4. Hubungan jabatan :
Atasan : Kepala Instalasi Farmasi
Bawahan : Tidak ada
Promosi dari : Tidak ada jalur formal
Promosi ke : Tidak ada jalur formal
Syarat Jabatan
Apoteker yang memiliki pengalaman minimal satu tahun di instalasi farmasi rumah
sakit
Uraian Tugas
a) Merencanakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi di
RSJD Abepura
b) Menyusun Surat Pesanan obat dan Alkes untuk diajukan ke Ka. Instalasi
c) Membawahi koordinator di gudang farmasi
d) Menginformasikan segala kebutuhan obat
Mengevaluasi dan melaporkan semua hasil kegiatan farmasi
Nama Jabatan : Koor. Penerimaan Barang
1. Tugas Jabatan
Menerima obat atau perbekalan farmasi lainnya yang datang dari
distributor
Melakukan pengecekan semua perbekalan farmasi yang datang apakah
sudah sesuai dengan faktur yang datang baik mengenai jumlah obat, no batch,
expired date, dan kesesuaian dengan surat pesanan
Menandatangani faktur yang datang dilengkapi tanggal terima faktur dan nama
terang
Mencatat faktur yang datang ke dalam buku catatan faktur
Mengarsipkan faktur sesuai dengan nama distributor
17
Membawa titipan tagihan faktur ke keuangan
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
2. Perangkat & Bahan Kerja
Buku catatan faktur, SPJ, Buku Arsip Faktur sesuai nama distributor, serta semua
alat dan bahan yang digunakan
3. Syarat Jabatan
Apoteker yang memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun di instalasi farmasi
rumah sakit
4. Hubungan Jabatan
Atasan : Kepala Instalasi Farmasi
Bawahan : Tenaga Teknis Farmasi dan Tenaga administrasi umum
Promosi dari : Tidak ada jalur formal
Promosi ke : Tidak ada jalur formal
19
Menerima dan membaca resep
Menelaah resep yang diterima dan mengisi form telaah resep
Menyiapkan obat dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian
Memberikan etiket pada klip obat
Melengkapi respon time
Menyerahkan angket kepuasan pelanggan untuk diisi oleh pasien / penunggu
pasien
Memverifikasi obat yang disiapkan sebelum diserahkan ke pasien
Mengisi formulir terintegrasi rawat jalan dalam berkas RM
Menyerahkan obat ke pasien disertai dengan KIE
2. Perangkat & Bahan Kerja
Resep, form telaah resep, obat atau perbekalan farmasi, etiket, plastik obat, klip,
form terintegrasi rawat jalan
3. Syarat Jabatan
Apoteker
4. Hubungan Jabatan
Atasan : Kepala Instalasi Farmasi
Bawahan : Tenaga Farmasi
Promosi dari : Tidak ada jalur formal
Promosi ke : Tidak ada jalur formal
Syarat Jabatan
Apoteker yang memiliki pengalaman minimal satu tahun di farmasi rumah sakit.
Uraian Tugas
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam mengawasi dan mengontrol kinerja staf
di instalasi farmasi di RSJD Abepura
2. Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengendalian mutu instalasi farmasi RSJD Abepura
3. Merencanakan,mengembangkan kegiatan manajemen mutu di Instalasi Farmasi..
4. Mengevaluasi dan melaporkan semua hasil kegiatan di Instalasi Farmasi
a. Laporan bulanan terkait pembelian, penjualan dan pemakaian perbekalan
farmasi;
b. Laporan tahunan terkait review system manajemen obat
5. Melaksanakan tugas – tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Nama Jabatan : Koor. Pelayanan Farmasi di Emergency
1. Tugas Jabatan
Merencanakan kebutuhan obat di emergency
Menyiapkan kebutuhan obat di emergency
Melakukan asuhan kefarmasian
Mendokumentasikan kegiatan di Emergency
Mengevaluasi praktek di emergency
2. Perangkat & Bahan Kerja
Buku perencanaan kebutuhan obat di ICU, formulir obat emergency
3. Syarat Jabatan
Apoteker
21
4. Hubungan Jabatan
Atasan : Kepala Instalasi Farmasi
Bawahan : Tenaga Teknis Farmasi dan Tenaga administrasi umum
Promosi dari : Tidak ada jalur formal
Promosi ke : Tidak ada jalur formal
22
Promosi dari : Tidak ada jalur formal
Promosi ke : Tidak ada jalur formal
23
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Keterangan :
24
2. Instalasi Rawat Inap
Distribusi dan pemberian obat rawat inap
Sirkuler
14. PFT
Penyusunan formularium obat-obatan di rumah sakit
25
15. PPI
Memenuhi kebutuhan komite ppi untuk mengendalikan infeksi rumah sakit
16. SKP
Pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan demi
keselamatan pasien
BAB VIII
NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
STRA, SIPA,
Ka Instalasi Apoteker
Seminar-seminar 1
Apoteker STRA, SIPA,
Apoteker 3
pendamping Seminar-seminar
Tenaga D3 / S1
Farmasi Farmasi STRTTK, SIKTTK 8
Beban kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
pada kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1. Kapasitas tempat tidur dan BOR
2. Jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan
3. Jumlah resep / formulir permintaan bahan habis pakai dan alkes per hari
4. Volume sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Idealnya 30 tempat tidur = 1 apoteker (untuk pelayanan kefarmasian rawat inap) dan
1:50 untuk pelayanan pasien rawat jalan. Selain kebutuhan apoteker untuk pelayanan
kefarmasian di RI dan RJ, kebutuhan apoteker juga diperlukan untuk pelayanan
farmasi yang lain seperti di unit logistik / distribusi, IGD, serta unit pelayanan
informasi obat.
Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan tenaga
harus dipertimbangkan:
1. Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan / tugas fungsi
26
2. Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggungjawab
3. Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas
Waktu pelayanan
Pelayanan yang dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit dibagi dalam 3 shift (24 jam)
Jenis pelayanan
Pelayanan sediaan farmasi dan alkes yang terdapat di rumah sakit adalah IGD, Rawat
jalan, Rawat inap, , Lab, Radiologi
Distribusi Ketenagaan
Dari 1 Apoteker yang ada saat ini, 1 apoteker sebagai Kepala Instalasi Farmasi, 1
apoteker sebagai Koor. Penyimpanan barang, 1 Apoteker sebagai Koor. Penerimaan
barang, 1 Apoteker sebagai Koor. Distribusi barang, 1 Apoteker sebagai Koor. Pelayanan
farmasi Rawat Jalan, 1 Apoteker sebagai Koor. Pelayanan Farmasi Rawat Inap, 1
Apoteker sebagai Koor. Pelayanan Farmasi di IGD, dan 4 Apoteker untuk memberi KIE
(Konseling, Informasi, dan Edukasi baik kepada pasien langsung ataupun dengan
keluarga pasien). Sedangkan dari 4 Tenaga Farmasi (TTK) terdistribusi dalam membantu
Apoteker memberikan KIE, tenaga jaga siklus, tenaga administrasi. Dari 11 tenaga non
farmasi terdistribusi menjadi tenaga membantu apoteker dan tenaga farmasi dalam
menyiapkan obat, tenaga juru resep, tenaga administrasi.
Pengaturan Jaga
Mengingat Rumah Sakit merupakan instansi yang melakukan pelayanan langsung
kepada masyarakat, maka diberlakukan kebijakan 6 hari kerja. Penghitungan jam kerja
efektif mengacu pada Keppres No. 58 tahun 1964 jo Keppres No 24 tahun 1972 jo
Keppres No. 68 tahun 1995, disertai Permendagri No.12 tahun 2008 Tentang Pedoman
analisis beban kerja di lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintah daerah,
dimana jumlah jam kerja formal per minggu adalah 37,5 jam.Untuk tenaga non shift rutin
bekerja dari senin s/d sabtu. Dari 27 karyawan yang ada, ada 24 tenaga yang diikutkan
siklus jaga, dimana sistem siklus yang digunakan adalah :
Tanggal merah / Hari Raya : 5 pagi, 3 sore, 3 malam
Hari sabtu : 6 pagi, 3 sore, 3 malam
Hari minggu : 4 pagi, 3 sore, 3 malam
Hari biasa (senin – jumat) : 21 pagi, 3 sore, 3 malam
27
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
HARI PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODA
KE JAWAB
Membaca
1 Mempelajari SPO 08.00-15.00 dan diskusi Ka. IFRS
Menulis etiket
obat/pelayana 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
6 n Jamkesmas dan diskusi duty
28
Cek status pasien Observasi Apt/AA senior on
10 di ruangan 08.00-15.00 dan diskusi duty
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
29
BAB XI
PELAPORAN
30
Mengetahui,
Plt. Direktur RSJD Abepura
31