Anda di halaman 1dari 48

PENERAPAN LEAN DI RSUD dr

ISKAK TULUNGAGUNG
Dr Kasil Rokhmad,MMRS
Kurikulum vt
 Nama : Kasil Rokhmad
Riwayat Pendidikan :
 S1 : FKUB angk 1987
 S2 : MMRS FKUB angk 2009
Pekerjaan :
 Wadir Yan RSUD dr Iskak
 Pj Dir RSUI Madinah Tulungagung
 Dir Klinik Madinah Pratama Tulungagung
 Dewas RS Ibu dan Anak Fauziah
 Staf pengajar STIKES Bakti Husada
Organisasi :
 Ketua IDI Cabang Tulungagung
 Ketua Lembaga Kesehatan NU Cab. Tulungagung
 Pengurus ARSINU Wilayah Jawa Timur
JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo Tulungagung Telp. (0355) 322609, Fax (0355) 322165
STATUS RSUD Dr.ISKAK
• Milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung
• Mulai 31 Desember 2008 telah ditetapkan sebagai
PPKBLUD.
• Tahun 2015 di tetapkan sebagai RS Rujukan Regional
• Tahun 2015 Terakreditasi PARIPURNA Versi 2012 (JCI)
• Tahun 2016 RSUD Dr. Iskak Tulungagung telah menjadi
Tipe B Pendidikan
VISI

” Terwujudnya rumah sakit


rujukan yang handal dan
terjangkau dalam pelayanan ”
1) Meningkatkan Mutu dan Akses
Pelayanan Kesehatan;
2) Menyelenggarakan Pendidikan
dan Penelitian yang Bermutu
dibidang Kesehatan dan
Kedokteran;
Ketenagaan RSUD Dr. Iskak Tulungagung
SDM per Agustus 2017

PEGAWAI HARIAN
No KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS KONTRAK TOTAL
TETAP LEPAS

1. Tenaga Medis 47 0 22 1 70
Tenaga Keperawatan &
2. 204 0 410 4 618
Kebidanan
3. Tenaga Kefarmasian 22 0 63 0 85
4. Tenaga Kes. Masyarakat 10 0 6 0 16
5. Tenaga Gizi 10 0 8 0 18
6. Tenaga Keterapian Fisik 7 0 1 0 8
7. Tenaga Keteknisian Medis 33 0 55 1 89
8. Tenaga Non Kesehatan 138 0 319 7 464
Jumlah 471 0 884 13 1.368

Sumber data : Sub Bag Kepegawaian


Jenis Spesialisasi
NO JENIS SPESIALISASI JUMLAH NO JENIS SPESIALISASI JUMLAH
1 Spesialis Penyakit Dalam 5 13 Spesialis Rehabilitasi Medik 1
2 Spesialis Bedah umum 5 14 Spesialis Radiologi 3
3 Spesialis Orthopedi 2 15 Spesialis Anestesi 2
4 Spesialis Anak 4 16 Spesialis Patologi Klinik 1
5 Spesialis Obgyn(*1 Org Obs. Sos) 4 17 Spesialis Emergency 1
6 Spesialis Mata(* 1 Org Kompeten 2
Phaco) 18 Spesialis Urology 1

7 Spesialis THT 2 19 Spesialis Konservasi Gigi 1

8 Spesialis Syaraf 3 20 Spesialis Periodonsia 1

9 Spesialis Kulit & Kelamin 1 21 Spesialis Patologi Anatomi 1

10 Spesialis Paru(*Kompeten 2 22 Spesialis Jiwa 1


Bronchoscopy)
11 Spesialis Jantung(*2 Org 3 23 Spesialis Bedah Saraf 1
kompetensi Invasif+intensif)
24 Spesialis Bedah Plastik 1
12 Spesialis Bedah Digestif 1
25 Spesialis Mikrobiologi Kllinik 1
Tempat Tidur 468 unit
terdiri dari :
NO KELAS JUMLAH TT %
1 PRESIDENT SUITE 5 1,1
2 VVIP 53 11,3
3 VIP 33 7,1
5 KELAS I 49 10,5
6 KELAS II 57 12,2
7 KELAS III 171 36,5
8 ISOLASI 11 2,4
9 NON KELAS 89 18,9
TOTAL 468 100
Posisi RS dr Iskak dalam SWOT
analisis
Kuadran IV Kuadran I
(2,1)

(1,96)

Kuadran III Kuadaran II


Perbedaan RSUD BLUD dengan RS Swasta
Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Lean
No Indikator RSUD BLUD RS Swasta
1 Kepemilikan Pemda (Bupati) Badan Hukum (PT,YYS)
2 Perencanaan RSB mengikuti RPJMD Renstra
3 Pola pengelolaan keuangan BLUD (tergantung Owner lebih dominan
pemahaman owner
terhadap UU)
4 Pemilihan pejabat struktural Tidak selalu Lebih melihat
berorientasi kapabilitas
kapabilitas
5 Pergantian pejabat Terpengaruh kondisi Lebih stabil
politik
6 Regulasi Lebih banyak/ribet Lebih sedikit/leluasa
7 Sumber anggaran Lebih bervariasi mengandalkan
pendapatan
fungsional
Struktur Organisasi
Lean di RSUD dr Iskak
Pengertian
• "Pendekatan manajemen yang berfokus pada
penghapusan PEMBOROSAN dan pemberian
rasa hormat terhadap orang.“
– M. Graban, LEAN HOSPITAL –
Penerapan Lean
latar belakang:
• Proporsi pasien asuransi semakin meningkat
• Ina CBGs yang mengharuskan kendali mutu
kendali biaya
• Status RSUD dr ISKAK sebagai RS Rujukan
regional
• Akreditasi meningkatkan unit cost
• Kebijakan politis
Langkah penerapan
• Advokasi
• Menetapkan tim
• Membuat strategi
• Implementasi:
 Sosialisasi dan pembudayaan
 Penemuan waste dalam proses pelayanan
 Koordinasi strategi mengatasi waste
 Pelaksanaan peningkatan value

• Evaluasi
IDENTIFIKASI WASTE
LA EXTRA-PROCESSING/PERLAKUAN BERLEBIH

CAK NON-UTILIZED TALENT/TIDAK CAKAP

GU WAITING/MENUNGGU

RAK MOTION/RUANG GERAK

CACAT DEFECT/CACAT

SI OVERPRODUCTION/HASIL BERLEBIHAN

DIA INVENTORY/PERSEDIAAN

LUR TRANSPORTATION/ALUR PROSES


Alur berburu waste
MUSISI DO TARIKAN

1. TEMUKAN PEMBOROSAN TEMUKAN


2. KOORDINASIKAN UNTUK HILANGKAN
/KURANGI PEMBO ROSAN KOORDINASIKAN
3. IMPLEMENTASIKAN
4. DOKUMENTASIKAN PROSES PERBAIKAN
(BEFORE & AFTER) IMPLEMENTASIKAN
5. LESTARIKAN PENERAPANNYA DAN BAGIK
AN HASILNYA DENGAN KELOMPOK LAIN DOKUMENTASIKAN

LESTARIKAN DAN BAGIKAN


Pelaksanaan (pilot project di bawah tusi
wadir yan)
LA CAK GU RAK CAC SI DIA LUR
N PERMASLAHAN AT
O
1 Antrian rawat jalan lama
2 Pemborosan di apotek akibat dokter tidak
patuh pada PPK
3 Pemborosan berkas pasien
4 Pemborosan di instalasi gizi
5 Pemborosan di CSSD
6 Pemborosan di sanitasi
7 Pemborosan di IPS

8 Antrian USG lama


KESEIMBANGAN EFEKTIF DAN EFISIEN
DARI PERSPEKTIF MANAJEMEN DAN DOKTER

Membangun Sistem
Kendali Biaya & Kendali Mutu
MANAJEMEN DOKTER

EFISIEN INA - EFEKTIFITA


CBG‘S S

BIAYA Input – Proses - Output KUALITAS

- PPK
- CLINICAL PATHWAY
Komitmen dokter dalam mendukung
pemakaian AB rasional dan obat generik
Efisiensi antrian di Rawat Jalan
• Sigap “Ayem Tentrem” ; pemberian pelayanan
bebas antri untuk yang memenuhi
kreteria(lansia, balita yang demam lebih 38 C,
disability, pejabat penting)
• Program “Poetri” Rs Dr Iskak (Pelayanan
Online Tanpa antri )
Bentuk EFISIENSI MSPM
GRAFIK FOODCOST/PX
JAN-AGST THN 2016-2017

Rp45,000

Rp40,000

Rp35,000

Rp30,000

Rp25,000

Rp20,000 FOOD COST/PX 2016

Rp15,000 FOOD COST/PX 2017

Rp10,000
EFISIENSI BIAYA
Rp5,000 Karena :
Rp-
tahun 2017 diadakan
perbaikan siklus menu dan
standar resep makanan
sehingga terjadi efisiensi
biaya 13%
Bentuk EFISIENSI MSPM
SISTEM PEMORSIAN
MAKANAN
SISTEM PORSI KELEBIHAN KEKURANGAN

PEMORSIAN LAMA - Tenaga yang - Waktu yang


(THN 2016) dibutuhkan lebih dibutuhkan lebih
fleksibel lama ± 120 MNT
- Tingkat
kesalahan diet
tinggi
PEMORSIAN BAN - Waktu yang - Tenaga yang
BERJALAN dibutuhkan lebih dibutuhkan
(THN 2017) cepat ± 60-90 kurang fleksibel
MNT (harus ada di
- Tingkat semua bagian)
kesalahan diet
lebih kecil
Dengan menerapkan sistem BAN
Berjalan mendapatkan BENEFIT
1. EFISIENSI WAKTU
2. QUALITY KONTROL ↑↑↑
Bentuk EFISIENSI MSPM
SISTEM LABELING
MAKANAN
SISTEM LABELING KELEBIHAN KEKURANGAN
LABELING MANUAL - Waktu lebih - Membutuhkan
THN 2016 cepat (2-3 banyak tenaga
ORANG) - Output kurang
menarik

LABELING - Tenaga yang - Membutuhkan


KOMPUTER dibutuhkan waktu yang
THN 2017 lebih sedikit (1 lebih lama
ORANG)
- Output yang
dihasilkan
menarik

Dengan menerapkan LABELING


komputer, didapat:
EFISIENSI SDM
Bentuk EFISIENSI MSPM
MODIFIKASI STANDAR GIZI PASIEN INTENSIF

Sebanyak 75% pasien ICU


ditemukan mengalami malnutrisi
akut pada saat masuk
Perlu membuat standar makanan
cair untuk kondisi kegawatan
khususnya pada pasien ICU tanpa
komplikasi (misal
sepsis,trauma,luka bakar) dengan
berbasis rasio nitrogen / kalori non
protein adalah 1:80-110
Memodifikasi standar yang telah
ada

Dengan MODIFIKASI standar makanan


CAIR INTENSIF didapatkan benefit :
1. EFISIENSI BIAYA 16% /bln
2. Gizi px lebih tercukupi
Bentuk PENINGKATAN PELAYANAN MSPM
Sediaan Kalori 700 900 1100 1300 1500
kkal kkal kkal kkal kkal

MODIFIKASI STANDAR GIZI Bentuk Tim Tim Bubur/n Nasi Nasi


Makanan saring saring/ asi
DIIT ANAK bubur
• meningkatkan pelayanan gizi Nasi 150 210 300 400 400
dengan melakukan Modifikasi diit tim/gram/hari
anak dengan menyesuaikan umur Daging/ 40 50 50 50 80
dan kebutuhan kalori gram/hari
Tempe/ 25 25 25 50 50
• Kebutuhan kalori bisa naik atau gram/hari
turun tergantung kondisi fisik Sayur/ 100 100 100 100 100
gram/hari
klinik anak dan penyakit tertentu Buah/ 100 100 100 100 150
sebagai penyertanya. Oleh gram/hari
karena itu disusunlah menu anak Minyak/ 15 15 15 15 20
700 kkal, 900 kkal, 1100 kkal, gram/hari
Biskuit / kue 2 3 3 keping - / - /
1300 kkal, dan 1500 kkal.
kepin keping /
50 gram 50
• sebelumnya semua pasien anak g/- /- 50gram
gram
menggunakan diet DEWASA
Sari kedelai - - 200 cc 200 cc 200 cc

Telur ½ ½ butir 1 butir 1 butir 1


butir butir
KEBIJAKAN PENGGUNAAN LINEN DISPOSIBLE
DI CSSD

 trend pasien operasi dengan penyakit infeksius semakin


meningkat
 Sebelumnya APD – Kebutuhan linen untuk operasi
masih menggunakan linen kain biasa, dengan biaya yang
tinggi
 Oleh karena itu, dibuatlah kebijakan penggunaan linen
disposible untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
lebih efisien biaya
Bentuk EFISIENSI
PENGGUNAAN LINEN
DISPOSIBLE
Dengan menggunakan linen
disposible yang
menggantikan linen kain,
didapatkan benefit :
1. Efisiensi/bulan 42%
2. Pasien dan PETUGAS
GRAFIK BIAYA LINEN RE-USE & DISPOSIBLE
safety ↑↑
Rp40,000,000 JUNI-SEPTMB 2017
Rp35,000,000
Rp30,000,000 Biaya Linen
Rp25,000,000
Biaya

Rp20,000,000
Rp15,000,000
Rp10,000,000
Rp5,000,000
Rp0
juni Juli Agustus September
Bentuk EFISIENSI
RE-PROSESING ALAT SINGLE USE

• Alat kesehatan single use yang bisa di re use di


lingkup RS sangat banyak
• Beberapa alat tersebut tergolong mahal
• Instalasi CSSD memiliki alat sterilisasi standar :
mesin autoclav uap panas kering dan mesin low
temp plasma
• Dengan melakukan re-prosesing alat single use
menjadi re-use dengan menggunakan metode dan
mengikuti persyaratan yang standar, maka bisa
memberikan efisiensi biaya yang signifikan
Table RE-PROSESING ALAT
SINGLE USE

Dengan reprossing
didapatkan benefit:

1. EFISIENSI BIAYA sampai


Rp. 182.073.666 / bulan
2. Efisiensi bisa di
tingkatkan namun
beberapa alat kesehatan
belum menemukan
metode yang tepat untuk
dilakukkan reprocessing
Bentuk EFISIENSI
PEMBUATAN HD
PACK
• Pasien hemodialisa setiap hari 60 pasien
• Setiap tindakan per pasien membutuhkan
HD Pack (seperangkat alat untuk
kebutuhan insersi intra Vena/arteri)
• Harga HD Pack pabrikan relatif MAHAL
• Instalasi CSSD memiliki alat sterilisasi
standar : mesin autoclav uap panas kering
dan mesin low temp plasma
• Sehingga diperlukan Pembuatan HD Pack
Mandiri, shg bisa memberikan EFISIENSI
BIAYA unit cost HD
• Didapatkan nominal EFISIENSI BIAYA
rata2 / bulan Rp. 8.816.000,-
Bentuk EFISIENSI
EFISIENSI LINEN

1. Di Rawat inap rata-rata linen hilang dan rusak


adalah 4,22 (standar 3,3) shg terjadi IN-EFISIENSI
2. Di Paviliun GHH rata-rata linen hilang dan rusak
adalah 1,79 (standar 3,3) shg terjadi EFISIENSI
SDA
3. Hal tersebut bisa terjadi karena :
a.Kualitas Linen Paviluin GHH lebih bagus
dibanding IRNA
b.Managemen Linen di PAV.GHH lebih baik
dibanding IRNA
EFISIENSI LINEN

PERBANDINGAN LINEN
GHH vs IRNA
RTL :
• Untuk menekan hilangnya linen IRNA 3.00 2.61
yaitu dengan membuat kebijakan / 2.50
SOP tatalaksana penggunaan linen
2.00 1.61
• Untuk menekan angka kerusakan yaitu RUSAK
dengan jalan membuat UNIT 1.50
0.95 HILANG
PERBAIKAN LINEN di Instalasi 1.00
0.56
CSSD/Loundry 0.50
0.00
GHH IRNA
INST. RADIOLOGI
1. Instalasi radiologi adalah instalasi yang memberikan pelayanan
 Radiodiagnostik
 CT Scan ( Computed Tomografi Scanogram )
 USG ( Ultra Sounografi )
1. Pasien USG rata2 perbln : 190 pasien (IRNA & RJ)
2. Waktu tunggu pelayanan USG (Px IRNA) bln 1-5 adalah ±4 hari
3. Waktu tunggu pelayanan USG (Px RJ) bln 1-5 adalah ±30 hari
4. Dilakukan perbaikan SISTEM PENJADWALAN USG pasien dan
hari pelayanan mulai senin-sabtu
5. Sehingga pada bulan September didaptkan EFISIENSI WAKTU
tunggu pelayanan USG, dimana pasien RJ dan RI adalah
MAKsimal 2 hari
EFISIENSI WAKTU TUNGGU pelayanan USG

GRAFIK JUMLAH PX USG, WAKTU TUNGGU PELAYANAN


DI RAWAT INAP (RI) DAN RAWAT JALAN (RJ)
bulan Januari - september 2017
243 247
250
240 215
230 212
220
210 185 189
200
190
180 159 160 EFISIENSI
170 151
160 WAKTU
150
140 TUNGGU
130
120
110
100
90
80
70
60
50 30 30 30 30 30
40
30 14 14 14
20 4 4 4 4 4 2
10 2 2 2
0
Januar Februa Agustu septe
Maret April Mei Juni Juli
i ri s mber
jumlah USG (px) 243 247 215 151 212 185 159 160 189
waktu Tunggu RJ (hr) 30 30 30 30 30 14 14 14 2
waktu Tunggu RI (hr) 4 4 4 4 4 2 2 2 2
EFISIENSI UNIT LOGISTIK FARMASI

• Dilakukan perbandingan Periode januari-juli 2016 dan 2017 didapatkan


data:
1. Terjadi peningkatan belanja (2017) sebesar 3,26%
2. Terjadi peningkatan jumlah pasien RAWAT Inap dan rawat jalan (2017)
sebesar 6%
Shg dapat disimpulkan :
adanya EFISIENSI belanja OBAT di tahun 2017 sebesar 2,56% sebagai selisih dari
trend kenaikan jmlh PX dan trend kenaikan belanja obat
EFISIENSI tersebut disebabkan beberapa faktor:
1. Kebijakan penggunaan obat-obat generik untuk semua pasien
2. Penurunan jumlah penggunaan obat reguler (non fornas dan non PPK)
sebesar 36%
3. Peningkatan efektifitas pelaksanaan restriksi obat sesuai FORNAS dan PPK
oleh farmasi klinis
GRAFIK BELANJA OBAT & JMLH PASIEN
JAN-JULI 2016-2017
Rp25,000

Rp20,000

Rp15,000

Rp10,000

Rp5,000

Rp-
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI
THN 2016 (JUTA) Rp5,499 Rp3,620 Rp5,908 Rp4,950 Rp4,920 Rp4,728 Rp4,937 EFISIE
THN 2017 (JUTA) Rp4,626 Rp4,467 Rp5,364 Rp5,214 Rp4,995 Rp5,558 Rp5,468 NSI
JML PX 2016 16,580 16,922 18,021 17,282 17,008 17,144 13,700
JMLH PX 2017 17,192 16,362 19,418 17,798 19,416 13,824 19,437
BIAYA
GRAFIK BELANJA OBAT REGULER-BPJS & JMLH PASIEN
JAN-JULI 2016&2017
Rp6,000,000,000

Rp5,000,000,000

Rp4,000,000,000
REG
Rp3,000,000,000 2016
REG
Rp2,000,000,000
2017

Rp1,000,000,000

Rp-
JANU PEBR MAR
APRIL MEI JUNI JULI
ARI UARI ET
REG 2016 Rp579 Rp299 Rp463 Rp335 Rp481 Rp514 Rp272 EFISIENSI
REG 2017 Rp228 Rp213 Rp458 Rp319 Rp204 Rp186 Rp267 BIAYA
BPJS 2016 Rp4,9 Rp3,3 Rp5,4 Rp4,6 Rp4,4 Rp4,2 Rp4,6
BPJS 2017 Rp4,3 Rp4,2 Rp4,9 Rp4,8 Rp4,7 Rp5,3 Rp5,2
TOTAL EFISIEN BIAYA IPS
/TAHUN

EFISIE
NSI
BIAYA
TABEL EFISIENSI PERBAIKAN ALAT MEDIS

Dengan melakukan perbaikan MANDIRI oleh IPS


didapatkan EFISIENSI BIAYA sebesar Rp.285.229.000
TABEL EFISIENSI KALIBRASI TAHUN
2016 (3)

Dengan melakukan KALIBRASI MANDIRI oleh IPS


didapatkan EFISIENSI BIAYA sebesar Rp.87.890.000
/ tahun
Efisiensi kertas setelah
pemberlakuan SIM
PENGHEMATAN RATA-
NO NAMA BERKAS RATA PER BULAN HARGA JUMLAH
BERKAS REKAB
1 TAGIHAN PASIEN 82 bendel 88,000 7,216,000
BERKAS TAGIHAN
2 TINDAKAN 910 bendel 37,000 33,670,000

40,886,000
Akibat efisiensi secara
keseluruhan terhadap CBGs
NILAI RIIL RS NILAI REALISASI
NO BULAN
RANAP RAJAL RANAP RAJAL SELISIH

1 JANUARI 6,901,253,570 2,198,227,685 6,698,001,200 2,533,743,200 132,263,145

2 PEBRUARI 6,792,971,985 2,317,334,045 6,664,723,418 2,509,036,500 63,453,888

3 MARET 7,548,750,597 2,658,524,710 7,616,151,336 2,780,179,100 189,055,129

4 APRIL 7,391,414,862 2,532,630,960 8,097,420,600 2,663,746,200 837,120,978

5 MEI 6,820,905,196 2,614,961,809 7,050,456,708 2,771,998,600 386,588,303

6 JUNI 7,206,204,280 2,589,464,823 7,398,466,326 2,763,242,300 366,039,523

7 JULI 6,360,316,158 2,411,250,418 6,493,715,772 2,488,912,300 211,061,496

8 AGUSTUS 8,265,329,706 2,911,903,405 8,216,435,944 3,065,577,400 104,780,233


SEPTEMB
9 ER 7,559,410,503 2,742,779,643 7,448,258,944 2,899,305,900 45,374,698

10 OKTOBER 8,850,247,537 3,027,437,475 8,809,890,808 2,919,815,600 (147,978,604)


NOPEMBE
11 R 8,248,133,854 3,067,383,186 8,598,822,500 3,176,500,900 459,806,360
DESEMBE
12 R 8,666,463,318 3,023,850,011 8,309,742,100 2,992,700,600 (387,870,629)

TOTAL 90,611,401,566 32,095,748,170 91,402,085,656 33,564,758,600 2,127,431,375


NILAI RIIL RS NILAI REALISASI KLAIM
NO BULAN
RANAP RAJAL RANAP RAJAL SELISIH
1 JANUARI 8,375,919,349 2,996,919,946 9,230,384,496 3,280,643,700 1,138,188,901

2 PEBRUARI 8,203,242,628 2,876,991,210 8,338,395,453 3,128,541,800 386,703,415

3 MARET 9,513,494,936 3,217,223,434 9,676,284,657 3,351,377,800 296,944,087

4 APRIL 9,360,869,810 2,916,253,885 9,480,352,022 3,060,757,500 263,985,827

5 MEI 10,393,260,142 3,346,158,482 10,270,534,159 3,508,699,400 39,814,935

6 JUNI 9,092,862,963 2,587,175,816 8,229,060,100 2,628,449,500 (822,529,179)

7 JULI 9,811,066,195 3,246,989,131 10,129,148,500 3,342,375,500 413,468,674

8 AGUSTUS 9,917,861,014 3,433,547,917 10,199,296,300 3,655,403,600 503,290,969

9 SEPT 8,484,733,233.00 2,840,840,429 8,308,622,900 2,658,151,000 (358,799,762)


10 OKTOBER

11 NOPEM

12 DESEM
TOTAL
PROSENTASE 1,861,067,867.00
Kendala penerapan
• Umumnya RSUD jalur birokrasi untuk sebuah inovasi
perubahan memerlukan proses yang tidak simple
• Karyawan RS yang banyak
• Pendapat sebagian orang, anggaran harus habis
• Effisiensi berdampak besar bila dilaksanakan
menyeluruh, sehingga bisa mengakibatkan surplus di
akhir tahun, ini menjadi kendala psikologis untuk
bereffisiensi bila Bupati sebagai Owner menarik dana
tersebut ke Kas Pemda, yang memang itu
diperkenankan oleh UU
• Resistensi internal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai