Anda di halaman 1dari 19

HOSPITALITY RUMAH SAKIT

Dr. dr. Grace Rumengan, MARS

Studi Kasus Manajemen Resiko Terhadap


Tenaga Kesehatan Saat Pandemi Covid-19
di Rumah Sakit Haji Tahun 2021

Kelompok 1 Kelas 34D


Prepared by: Andi Alfisya Bayu Eka Putra (216080052)
Anne Marsha (216080014)
Anty Wulandari R (216080087)
TODAY'S 1 Introduction to RS Haji Jakarta

AGENDA 2 Data Covid-19 tahun 2021

3 Manajemen Resiko

4 Indikator Mutu APD & IHEX


021 800 0693 facebook.com/pkrs.rshajijakarta Email: info@rshaji-jakarta.com

0811 953 2119 twitter.com/RumahSakitHaji www.rshaji-jakarta.co


Tentang RS Haji Jakarta

Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan salah satu rumah sakit di bawah
naungan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang
didirikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Rumah Sakit Haji
Jakarta kepada Kemenag RI. Rumah Sakit Haji Jakarta tergolong sebagai
rumah sakit tipe B dengan ketersediaan kamar inap lebih dari 140 kamar.

Tanggal 12 November 1994 secara resmi Rumah Sakit Haji Jakarta


beroperasi. Didirikannya rumah sakit haji sebagai momentum untuk
mengenang tragedi terowongan Al-Muaisin Mina. Pada tragedi tersebut
lebih dari 600 jemaah haji Indonesia kehilangan nyawa di tahun 1990
Misi Visi

Menyelenggarakan good corporate


governance;
Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas
hidup manusia secara akuntabel; Menjadikan Rumah Sakit Sehat Pendidikan
Melaksanakan Pelayanan, Pendidikan dan yang Islami dan Terbaik dalam Pelayanan
Penelitian kesehatan Islami, paripurna dan dengan Standar Internasional 2025
berkualitas;
Mempersiapkan dan meningkatkan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai rumah sakit berkelas dunia.
Mengembangkan sistem informasi manajemen
rumah sakit yang handal
Menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat,
berorientasi pada prinsip ekonomis dan
produktivitas, melalui pengelolaan RS yang
menerapkan kaidah Good Coorporate
Governance.Dengan tetap melaksanakan fungsi
sosial RS dan tidak semata-mata mencari
keuntungan.
Tujuan Rumah Sakit Haji
Melaksanakan pelayanan yang prima dengan
kaidah Good Clinical Governance

Menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian


secara berkesinambungan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara
terpadu
PANDEMI COVID-19

Peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama


2019 yang lebih dikenal dengan Covid-19 di kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020,
seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari
virus korona jenis baru yang diberi nama SARS- seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9
CoV-2. April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi

dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa


Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota
Tengah sebagai provinsi paling terpapar virus
Wuhan, Hubei, Tiongkok pada 31 Desember
2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh corona di Indonesia.
WHO pada tanggal 11 Maret 2020.
Jumlah tenaga kesehatan yang meninggal akibat virus corona
tercatat sebanyak 730 orang berprofesi sebagai dokter, 670
Covid-19 orang berprofesi sebagai perawat. 398 orang berprofesi
in Indonesia sebagai bidan, 51 orang berprofesi sebagai ahli teknologi

tahun 2021 laboratorium medis, 48 orang berprofesi sebagai apoteker, 12


orang berprofesi sebagai ahli radiologi, 8 orang berprofesi
sebagai terapis gigi, dan masih banyak lagi tenaga kesehatan
yang terpapar.
Total Karyawan RS Haji yang
Terpapar 2021

Total karyawan terpapar: 181 Karyawan


Total karyawan profesi dokter yang terpapar: 12 karyawan
Total karyawan profesi perawat yang terpapar: 99 karyawan
Total karyawan profesi nakes lain yang terpapar: 29 karyawan
Total karyawan non medis yang terpapar : 41 karyawan

Sulit untuk memastikan bahwa karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19


tertular saat menjalankan tugas di RS Haji Jakarta. Perubahan-perubahan yang
dilakukan untuk menghadapi pandemi yang baru dan masih berjalan membuat
proses manajemen risiko menjadi penting untuk dilakukan
Manajemen Resiko

Adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas


resiko dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya

1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi


negatif bagi pasien, staf dan organisasi
2. Meminimalkan risiko kematian atau cedera bagi pasien,
karyawan dan orang lain sebagai akibat dari pelayanan yang
Tujuan diberikan
3. Meningkatkan hasil asuhan pasien
4. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan perUUan
dan memastikan kelangsungan dan pengembangan organisasi
1. Patient care-related risks / Risiko terkait
asuhan pasien
2. Medical staff-related risks / Risiko terkait
staf medis/klinis
Kategori Resiko 3. Employee-related risks / Risiko yang
di RS terkait dengan karyawan
4. Property-related risks / Risiko terkait
properti
5. Financial risks / Risiko keuangan
6. Other risks / Risiko lainnya
Perlu adanya kredensial staf medik
Perlunya tindakan medis sesuai kompetensi
dan prosedur baku
RS harus memastikan dan memiliki staf yg
terlatih dibidangnya
Pentingnya mengedukasi resiko keselamatan
dan kecelakaan kerja
Mempertahankan lingkungan yang aman – K3

Medical Staff & Menyediakan perawatan dan kompensasi

Employee Related pekerja untuk penyakit atau cedera terkait

risks pekerjaan
Protokol Bagi
Nakes
Indikator Mutu Kepatuhan APD
IHEX

IHEX : INFECTIOUS HABIT ON EXTREME CONDITION


PROSES PEMBENTUKAN KEBIASAAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANGANAN PENYAKIT-
PENYAKIT INFEKSI DENGAN TINGKAT PENULARAN TINGGI YANG SERUPA DENGAN
KARAKTERISTIK PENYAKIT COVID-19 BERDASARKAN CARA TRANSMISI DAN TINGKAT
INFEKSIUS

BERTUJUAN UNTUK MEMPERSIAPKAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DALAM


MENGHADAPI KONDISI EKSTRIM SEPERTI PANDEMI COVID-19 DI MASA MENDATANG SERTA
MENIMBULKAN BUDAYA PENANGANAN PENYAKIT INFEKSI YANG LEBIH EFEKTIF DAN
BERKESINAMBUNGAN DAN BERLAKU PADA SETIAP TENAGA DI SEBUAH RUMAH SAKIT
Prinsip Program

PROSES PEMBENTUKAN HABIT MEMBUTUHKAN WAKTU PALING SEDIKIT 40 HARI


SEBUAH HABIT TERCIPTA DENGAN ADANYA PENCETUS (CUE) 🡪 AKSI (HABIT) 🡪


REWARD

PROSES TERSEBUT HARUS BISA DITANAMKAN DAN DIAPLIKASIKAN SELAMA 40


HARI AGAR AKSI YANG DILAKUKAN DAPAT MENJADI HABIT

RANCANGAN PROGRAM AKAN DIDASARKAN PADA PROSES PEMBENTUKAN HABIT


PADA POIN NOMOR 2
THANK
YOU!
Have a
great day
ahead.

Anda mungkin juga menyukai