PRAKTEK KLINIK
AH
IN
US
B
STIK
ADA
G
PA
LE
N
MB A
Dosen Koordinator :
Romliyadi, S.Kep, Ners,. M.Kes,. M.Kep
0
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. 1
BAB I INFORMASI UMUM ……………………………………………………. 2
DESKRIPSI MATA AJAR ……………………………………………… 2
BAB II SASARAN PEMBELAJARAN …………………………………………. 3
BAB III POKOK BAHASA DAN SUB POKOK BAHASAN ……………………4
BAB IV STRATEGI PENGALAMAN BELAJAR KLINIK ……………………5
BAB V TATA TERTIB ……....……………………………………………………7
BABVI EVALUASI ………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 8
LAMPIRAN
1. Panduan kegiatan (kompetensi) mahasiswa
2. Instrumen evaluasi kinerja profesionalitas individu
3. Pedoman penilaian panyajian laporan/seminar
4. Caklist identifikasi hazard
5. Kuesioner data umum rumah sakit
6. Kuesioner pengolahan limbah rumah sakit
7. Kuesioner pengendalian kebakaran
8. ADL
9. Absensi kehadiran
10. Target kompetensi
11. Daftar nama kelompok
1
BAB I
INFORMASI UMUM
Mata ajar keperawatan dalam keselamatan dan kesehatan kerja pada program
profesi merupakan mata kuliah keahlian (MKK) yang merupakan sintesa konsep dan
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja melalui penerapan dan teknologi keperawatan.
Pembahasan mata ajar ini berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja di
institusi pelayanan kesehatan, terutama lingkungan RS yang berkaitan dengan bahaya-
bahaya yang ada atau yang bakal terjadi di pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan
tugas –tugas keperawatan secara langsung maupun tidak langsung
Mata ajar ini memiliki 2 SKS, dipelajari oleh mahasiswa program reguler, ekstensi
dalam kurikulum pendidikan Ners STIK Bina Husada pada tahap profesi dengan
persyaratan telah lulus mata ajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3).
Pelaksanaan mata ajar ini dilakukan sepenuhnya di Rumah Sakit, dan pelaksanaan
evaluasi meliputi laporan analisa sintesa di unit –unit perawatan Rumah Sakit.
2
BAB II
SASARAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
1. Peserta mampu mengidentifikasi tugas-tugas keperawatan dan bahaya-bahaya
(hazards) yang ada di tempat kerja.
2. Peserta mampu mengidentifikasi resiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang terjadi di Rumah Sakit.
3. Peserta dapat memahami bagaimana agen- agen mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja.
4. Peserta dapat menyusun program pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dan penanggulangannya.
5. Peserta dapat menerapkan / melaksanakan program pencegahan/ meminimalisasi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
6. Peserta dapat menyusun program pengontrolan/ pengawasan terhadap terjadinya
resiko.
7. Peserta dapat menyusun program monitoring/ evaluasi yang efektif
3
BAB III
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
A. POKOK BAHASAN
1. Keselamatan dan Kesehatan kerja di Rumah Sakit / konsep dan filosofi dasar
Rumah Sakit, meliputi dapur gizi, limbah, ruang perawatan, ruang rawat jalan, IGD,
laboratorium, radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
2. Kebijakan manajeman RS yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja /
manajemen K3 Rumah Sakit, meliputi dapur gizi, limbah, ruang perawatan ruang
rawat jalan, IGD, laboratorium, radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan
Instalasi listrik/Genset.
3. Program perencanaan upaya pencegahan kecelakaan dan kesehatan kerja, meliputi
dapur gizi, limbah, ruang perawatan ruang rawat jalan, IGD, laboratorium,
radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
4. Program upaya pengontrolan dan monitoring/ evaluasi, meliputi dapur gizi, limbah,
ruang perawatan ruang rawat jalan, IGD, laboratorium, radiologi, loundry, farmasi,
ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
5. Peraturan perundangan yang berhubungan K3 Rumah Sakit.
4
BAB IV
STRATEGI PENGALAMAN BELAJAR KLINIK
PESERTA PBK:
Jumlah mahasiswa profesi ners yang mengikuti praktek K3RS berjumlah 280 mahasiswa
yang terbagi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh program studi.
5
Menyusun gainchart pelaksanaan praktik K3RS
Membuat ADL (Acitivity of Daily Living)
Membuat penugasan tertulis teori yang berhubungan dengan K3RS
Mengidentifikasi hazard di ruangan.
Mencatat dan mendokumentasikan hasil identifikasi
Mengikuti ujian komprehensif.
Tugas Kelompok
Membuat perencanaan dengan analisa SWOT
Hasil identifikasi dari tiap ruangan yang telah dilaksanakan oleh individu.
Mempersentasikan hasil analisa dan identifikasi serta tindak lanjutnya dengan FGD
dan seminar hasil kegiatan praktek K3RS.
Pendokumantasian hasil kegiatan.
Pembuatan laporan hasil praktek K3RS
1. BAB I Pendahuluan
2. BAB II Landasan Teori
3. BAB III Keadaan Umum RS
4. BAB IV Hasil Identifikasi
5. Pembahasan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Daftar Pustaka
8. Lampiran
6
BAB V
TATA TERTIB
B. Ketentuan Uniform/Seragam
1. Wanita (tidak berjilbab)
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Bentuk baju dengan kerah
- Tidak terlalu ketat dan pendek
Bawah : Bawahan sergaman ungu, pakai kaos kaki
Sepatu : Warna hitam, hak kurang dari 3cm
7
2. Wanita (berjilbab)
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Lengan panjang
- Jilbab bukan kaos
Bawah : Bawahan sergaman ungu, pakai kaos kaki
Sepatu : Warna hitam, hak kurang dari 3cm
3. Pria
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Bentuk baju dengan krah kemeja
- Lengan panjang: 1/3 lengan
- Tidak terlalu ketat dan pendek
Bawah : Celana panjang hitam
Sepatu : Warna hitam, pakai kaos kaki
8
BAB VI
EVALUASI
1. Evaluasi teori : 20 %
2. Evaluasi hasil K3 Rumah Sakit kerja praktik di RS : 30 %
3. Evaluasi keberhasilan penerapan teori K3 di RS : 50 %
DAFTAR PUSTAKA
9
Lampiran
10
Opportunity Treathness)
2. Melakukan FGD temuan yang telah
teridentifikasi
3. Mensosialisasikan penemuan hazard
maupun tindakan yang berhubungan
dengan hazard serta tindakan
pengontrolan.
4. Berkolaborasi dengan manajeman RS/
ruangan dalam pengaplikasian program
K3
5. Melakukan seminar akhir identifikasi
hazard serta simulasi
Level Resiko
3 = bahaya mayor , contoh menimbulkan kematian atau cedera atau kesakitan
2 = menimbulkan bahaya serius
1 = menimbulkan sedikit bahaya
11
INSTRUMEN EVALUASI KINERJA
PROFESIONALITAS INDIVIDU
NAMA MAHASISWA :
NPM :
RUANGAN :
2 Knowledge 30
- Pengetahuan dalam mengkaji
- Kemampuan dalam analisa
masalah
- Kemampuan dalam membaut
rencana tindakan dan
menganalisa tindakan tsb.
3 Skill 30
Mampu memberikan contoh/
mendemonstrasikan cara-cara
(tindakan) yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja
Pembimbing
(…………………..)
12
PEDOMAN PENILAIAN PENYAJIAN LAPORAN/ SEMINAR
(……………………………..)
13
CEKLIST IDENTIFIKASI HAZARD
PENGALAMAN BELAJAR KLINIK PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIK BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
I. DATA UMUM
Nama Ruangan :
Denah Tempat Kerja :
Data Pegawai
Jumlah
Jenis Kelamin : ……… Orang Wanita
……… Orang Laki-Laki
Hari Kerja :
Jam Kerja / Shift kerja :
Lain-Lain :
14
III. FASILITAS KESEHATAN
1. Tempat Sampah : Ada / Tidak *)
- Pemisahan limbah padat, cair dan infeksius di RS :……………. Ada/ Tidak*)
2. Kamar Mandi : Ada / Tidak
3. Tempat Istirahat : Ada / Tidak, Jumlah …………………….
4. Tempat Cuci Tangan / wastafel : Ada / Tidak, Jumlah …………………….
- Ketersediaan hasil : Cukup / Kurang
- Kebersihan : Cukup / Kurang
15
2. Pegawai yang menggunakan APD ketika kerja? (uraikan secara umum)
Ya Selalu dipakai Kadang-kadang
Tidak : Alasan …………………………………………………..
VII. SIKAP KERJA
1. Posisi postur tubuh dalam kerja (uraikan secara umum jenis pekerjaan)
a. duduk
b. berdiri
2. Kesesuaian antara posisi tubuh dengan alat kerja (uraikan secara rinci untuk setiap
posisi tubuh)
3. Keluhan yang dirasakan selama kerja
4. lain-lain
16
DATA UMUM RUMAH SAKIT
4. Kapasitas Perawatan :
- Jumlah ruang rawat : ……………… Ruangan
- Jumalah tempat tidur : ………………. Tempat tidur
17
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
1. Sumber Limbah :
2. Lokasi Sumber : - ………………………………………………
- ………………………………………………
- ………………………………………………
3. Perkiraan jumlah limbah :
4. Penggolongan limbah yang sedang / telah dilakukan :
a. Cara pengumpulan : …………………………………………
…………………………………………
b. Cara penyimpanan limbah : …………………………………………
…………………………………………
c. Cara Pembuangan /pengolahan : …………………………………………
……….…………………………………
5. Upaya / saran peningkatan/ penyempurnaan pengelolaan limbah
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
18
PENGENDALIAN KEBAKARAN
19
II. Alat Pemadan Kebakaran :
1. APAR
Jenis : ………………………………………………………
Jumlah : ………………………………………………………
Penempatan : ………………………………………………………
2. Alarm : Ada Tidak ada
3. Sprinkler : A Ada Tidak ada
4. Hydrant : Ada Tidak ada
5. Smoke Dektetor : Ada Tidak ada
Kebakaran
III. Team Khusus pengendalian kebakaran : Ada Tidak ada
Pelatihan : ……………………………………………………………….
IV. Saran : ……………………………………………………………….
20
KEGIATAN MAHASISWA SELAMA PRAKTIK LAPANGAN
NB:
Tugas Individu Semua ditulis tangan
21
GAINCHART
MATA KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS STIK BINA HUSADA TAHUN 2019
Waktu Kegiatan
No Kegiatan 2019
1 Orientasi
2 Laporan Pendahuluan
3 Identifikasi (Hazard & Keselamatan Pasien)
4 Analisa SWOT
5 Planing Of Action
6 Pembuatan Laporan Fokus Group Diskusi
7 FGD
8 Implementasi
9 Pembuatan Laporan Seminar
10 Presentasi Hasil Temuan dan Implementasi (Seminar)
11 Ujian akhir (komprehensif)
Mengetahui , 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok
( ) ( ) ( )
IDENTIFIKASI HAZARD
2 Hazard Biologi
3 Hazard Kimia
4 Hazard Ergonomi
5 Hazard Psikologi
6 Unsafe Condition
7 Unsafe Action
Mengetahui , 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok
( ) ( ) ( )
FORMULIR IDENTIFIKASI
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Petunjuk Pengisian
1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda, dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
3. Pilihan yang disediakan adalah :
a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda, akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien yaitu nama lengkap,
tanggal lahir, dan No. RM untuk mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan etiket obat sebelum
memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
dengan mencocokkan stiker label pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label infus sebelum
melakukan pemasangan dan perawatan IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya saya mencocokkan
stiker label pada tabung dengan gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya mencatat perintah
tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya membacakan kembali isi
dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah yang ditulis saat ada
perintah secara lisan melalui telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan terkait pengobatan LASA
(look alike and sound alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan menjelaskan informasi penting
berhubungan dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya menjelaskan hasil pengkajian dari
kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang diberikan kepada pasien saat
serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien yang menggunakan obat
HAM (High Alert Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi label pada tempat
penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 dari 3 identitas yang
ditetapkan dengan jenis obat yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak kepada pasien sebelum memberi
obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) dengan mengencerkan terlebih
dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar mudah dijangkau saat
diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang benar tentang pengobatan
pasien dalam dokumen termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi, dan
manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola informasi tentang obat
kepada pasien ketika pasien akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien dengan etiket yang ada di
bungkus obat
Jumlah
Persentase
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas untuk identifikasi lokasi
operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk memastikan tepat lokasi,
tepat prosedur, dan tepat pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap pasien pra operasi karena
akan dilakukan verifikasi di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja samping tempat tidur pasien
jika tangan terlihat kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan terlihat kotor karena
adanya darah atau cairan tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka selanjutnya saya menggunakan
hand wash
Jumlah
Persentase
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning sebagai tanda kategori resiko
jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko jatuh sedang setiap 4 jam
sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi untuk mengurangi jatuh
pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab apabila
kondisi lingkungan dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien dengan resiko jatuh tinggi
dengan melakukan monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien yang mengalami
keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
REKAPITULASI IDENTIFIKASI KESELAMATAN PASIEN
Kategori Rekomendasi
Upaya pengendalian
No Identifikasi Keselamatan Pasien Kurang Risiko yang ditimbulkan Tujuan Jangka Tujuan Jangka
Cukup Baik Yang telah dilakukan
Baik Pendek Panjang
1 Identifikasi Pasien
2 Komunikasi Efektif
3 Keamanan Obat
4 Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat
Pasien Operasi
5 Pengurangan Risiko Infeksi
6 Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
( ) ( ) ( )
PLANNING OF ACTION (POA)
Mengetahui , 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok
( ) ( ) ( )
ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGHT) (WEAKNESS)
1. A 1. A
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan:
1. A
PELUANG ANCAMAN
(OPPORTUNITY) (THREAT)
1. A 1. A
KEKUATAN KELEMAHAN
Internal (STRENGHT) (WEAKNESS)
Evaluation
1. A 1. A
External
Evaluation
1. A 1. A 1. A
1. A 1. A 1. A
Mengetahui , 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok
( ) ( ) ( )
Panduan Analisis SWOT
1) Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling mendesak untuk diatasi secara umum
pada semua komponen.
2) Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1.
3) Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis
SWOT
4) Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan
ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan program secara berkelanjutan.
Analisis untuk pengembangan strategi pemecahan masalah dan perbaikan/pengembangan program
5) Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah suatu rencana tindakan untuk
melaksanakan program penanganan.
Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusun strategi pemecahan masalah, serta pengembangan
dan atau perbaikan mutu program secara berkelanjutan. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan
peluang lebih baik dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan kepada
perluasan/pengembangan program, sedangkan jika kekuatan lebih kecil dari kelemahan, dan peluang
lebih kecil dari ancaman, maka seyogianya strategi pengembangan lebih ditekankan kepada upaya
konsolidasi ke dalam, melakukan penataan organisasi secara internal dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan ancaman dari luar
ANALISIS SWOT
Faktor
Internal Kekuatan Kelemahan
Faktor [S] [W]
Eksternal
Strategi SO Strategi WO
-------------------------- ----------------------------
Gunakan “S” untuk Menghilangkan “W”
Peluang
memanfaatkan “O” dan memanfaatkan “O”
[O]
Perluasan
Ancaman
Konsolidasi
Strategi ST Strategi WT
[T] ------------------------ --------------------------
Gunakan “S” untuk Minimalkan “W” untuk
Menghindarkan “T” Menghindarkan “T”