HAZARD
SEMESTER V
Disusun Oleh :
Yurike Arinda
NPM : 22.14201.91.32.P
1. Menyelenggarakan Tata kelola program studi Ilmu Keperawatan Ners yang efektif
dilayanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan Pendidikan keperawatan Ners yang berstandar nasional dengan
unggulan keperawatan medikal bedah yang berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.
3. Melaksanakan Penelitian Keperawatan dengan keunggulan Keperawatan Medikal
Bedah yang memiliki nilai inovatif.
4. Melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat yang menunjang pelayanan
keperawatan dalam bidang keperawatan medikal bedah
5. Mengembangkan kerjasama baik didalam dan diluar negeri secara berkesinambungan
KATA PENGANTAR
Program Studi Ilmu Keperawatan merupakan proses sosialisasi peserta didik dalam
mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan professional, intelektual, sikap
dan teknis dalam melaksanakan praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
Sehingga dengan praktik klinik ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa melalui
penyesuaian profesioanl dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara
komprehensif. Mengingat pentingnya pencapaian di semua bidang keilmuan keperawatan,
maka diharapkan mahasiswa dapat memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan.
Penyusun menyadari bahwa buku panduan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan buku
panduan ini berikutnya. Dan semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi
Mahasiswa/i.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tim MK K3
STIK Bina Husada Palembang
BAB I
INFORMASI UMUM
Mata kuliah ini membahas tentang Kesehatan kerja (Occupational health) yang
merupakan bagian dari kesehatan tenagakerja yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Bahaya
pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut
atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu
waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan
gangguan tingkat produktifitas, kesehatan masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat
pekerjaanya. Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja
dilingkungan Rumah Sakit dan Perusahaan. Melalui usaha kesehatan pencegahan di
lingkungan kerja masing-masing dapat dicegah adanya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat serta dampak pencemaran lingkungan maupun akibat aktivitas dan produk Rumah
Sakit atau Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Pengalaman belajar diperoleh melalui pengalaman belajar ceramah, penelaahan
kasus, simulasi, role play, praktik laboratorium, praktik klinik, praktik lapangan, dan
penugasan prorangan maupun kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan klinis mahasiswa dalam memberikan tindakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di rumah Sakit atau Perusahaan.
1
BAB II
SASARAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
1. Peserta mampu mengidentifikasi bahaya-bahaya (hazards) ; Hazard Fisika, Hazard
kimia, Hazard biologi, Hazard ergonomic dan hazard psikologi serta jenis limbah
yang ada di Rumah Sakit
2. Peserta mampu mengidentifikasi resiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang terjadi di Rumah Sakit.
3. Peserta mampu mengidentifikasi/mengkaji/menilai tingkat (level) resiko dari hazard
4. Peserta mampu Mengidentifikasi sistem management K3 Rumah Sakit :
management K3 rumah sakit.
5. Peserta mampu menentukan perencanaan operasional dan tindakan pengontrolan
berdasarkan analisa SWOT : analisa SWOT dan POA
6. Peserta mampu menunjukkan penemuan hazard maupun tindakan yang
berhubungan dengan hazard (POA) : sosialisasi hasil temuan, analisa SWOT dan
POA yang akan dikerjakan.
2
BAB III
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
A. POKOK BAHASAN
1. Keselamatan dan Kesehatan kerja di Rumah Sakit / konsep dan filosofi dasar
Rumah Sakit, meliputi dapur gizi, limbah, ruang perawatan, ruang rawat jalan, IGD,
laboratorium, radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
2. Kebijakan manajeman RS yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja /
manajemen K3 Rumah Sakit, meliputi dapur gizi, limbah, ruang perawatan ruang
rawat jalan, IGD, laboratorium, radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan
Instalasi listrik/Genset.
3. Program perencanaan upaya pencegahan kecelakaan dan kesehatan kerja, meliputi
dapur gizi, limbah, ruang perawatan ruang rawat jalan, IGD, laboratorium,
radiologi, loundry, farmasi, ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
4. Program upaya pengontrolan dan monitoring/ evaluasi, meliputi dapur gizi, limbah,
ruang perawatan ruang rawat jalan, IGD, laboratorium, radiologi, loundry, farmasi,
ruang operasi dan Instalasi listrik/Genset.
5. Peraturan perundangan yang berhubungan K3 Rumah Sakit.
3
BAB IV
STRATEGI PENGALAMAN BELAJAR
PESERTA PBK:
Mahasiswa semester V Reguler B (kelas B1, B2 dan B3) yang mengikuti praktek
Laboratorium. Mahasiswa yang terbagi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh
Program Studi.
4
BAB V
TATA TERTIB
B. Ketentuan Uniform/Seragam
1. Wanita (tidak berjilbab)
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Bentuk baju dengan kerah
- Tidak terlalu ketat dan pendek
Bawah : Bawahan sergaman ungu, pakai kaos kaki
Sepatu : Warna hitam, hak kurang dari 3cm
5
2. Wanita (berjilbab)
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Lengan panjang
- Jilbab bukan kaos
Bawah : Bawahan sergaman ungu, pakai kaos kaki
Sepatu : Warna hitam, hak kurang dari 3cm
3. Pria
Atas : - Seragam berwarna ungu
- Bentuk baju dengan krah kemeja
- Lengan panjang: 1/3 lengan
- Tidak terlalu ketat dan pendek
Bawah : Celana panjang hitam
Sepatu : Warna hitam, pakai kaos kaki
6
BAB VI
EVALUASI
1. Evaluasi Kehadiran : 10 %
2. Evaluasi Tugas Individu : 30 %
3. Evaluasi Sikap : 20 %
4. Evaluasi Capaian Kompetensi : 40 %
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Febre, June. (2009). Smart Nursing: Nurse Retention & Patient Safety Improvement
Stategies. New York: Springer Publishing Company.
2. J.B Herington F.S Gill, (2005). Buku Saku Kesehatan (Terjemah). Edisi 3, EGC,
Jakarta.
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Undang-undang keshatan RI nomor 36 tahun 2009
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 66 tahun 2016
6. Peraturan menteriketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
8
9
1
1
CEKLIST IDENTIFIKASI HAZARD
PENGALAMAN BELAJAR KLINIK PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN STIK BINA HUSADA
PALEMBANG TAHUN AKADEMIK
2022/2023
I. DATA UMUM
Nama Ruangan : Gedung SPGDT / Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu
Denah Tempat Kerja :
Jumlah : 19
Jenis Kelamin : 18 Orang Wanita
1 Orang Laki-Laki
Hari Kerja : 24 Jam setiap hari
Jam Kerja / Shift kerja : 1 x 24 Jam
Lain-Lain : Ada shift luar sesuai jadwal dan surat tugas
12
5. Ruang Gudang
6. Ruang Laboratorium
7. Ruang apotek
8. Ruang WC
b. Macam kerja / cara kerja
Melakukan tindakan sesuai dengan instruksi
13
3. Kimia
- …….. …….. …… ….. …. ….
4. Ergonomi
- …….. …….. …… ….. …. ….
5. Psikologi Petugas 1 (tidak Pengantian Mengatur
Jam kerja kurang Fit ada cidera) untuk istirahat jadwal -
panjang dalam
bekerja
6. Unsafe
14
VI. ALAT PERLINDUNGAN DIRI
1. Jenis APD yang ada di tempat kerja
Sarung tangan Kaca mata
Masker Lain-lain …………………………
Apron
2. Pegawai yang menggunakan APD ketika kerja? (uraikan secara
umum) Ya Selalu dipakai Kadang-kadang
Tidak : dipakai saat melakukan tindakan
VII. SIKAP KERJA
1. Posisi postur tubuh dalam kerja (uraikan secara umum jenis pekerjaan)
a. Duduk (memeriksa pasien, KU pasien dalam posisi duduk)
b. Berdiri (memeriksa suhu)
2. Postur tubuh tegak tulang belakang tidak melengkung membungkuk
3. Keluhan yang dirasakan selama kerja : Kurang istirahat
4. lain-lain
15
DATA UMUM GEDUNG SPGDT
4. Kapasitas Perawatan :
- Jumlah ruang rawat : 4 Ruangan
- Jumalah tempat tidur : 18 Tempat tidur
16
PENGENDALIAN KEBAKARAN
17
II. Alat Pemadan Kebakaran :
1. APAR
Jenis : ………………………………………………………
Jumlah : ………………………………………………………
Penempatan : ………………………………………………………
2. Alarm : Ada Tidak ada
3. Sprinkler : A Ada Tidak ada
4. Hydrant : Ada Tidak ada
5. Smoke Dektetor : Ada Tidak ada
Kebakaran
III. Team Khusus pengendalian kebakaran : Ada Tidak ada
Pelatihan : ……………………………………………………………….
IV. Saran : ……………………………………………………………….
18
Hasil identifikasi dari tanggal 14 Februari 2023
Ruang : UGD
Upaya Perencanaan Pengendalian
Resiko yang
NO Tingkat Pengendalian Rekomendasi Rekomendasi Kendala yang
Identifikasi Hazard dapat
Resiko yang telah sebelumnya T. jangka T. jangka dihadapi
ditimbulkan
dilakukan pendek panjang
1. Hazard Fisik : Dapat memicu 1 (tidak ada Mengganti bola Meminta biaya ke Keterbatasan biaya
- Pencahayaan kurang kesalahan cidera) lampu Dinkes untuk
dalam tindakan mengganti bola
lampu yang rusak
2. Hazard Biologi :
-
3. Hazard Kimia :
-
4. Hazard Ergonomi
-
5. Hazard Psikologi Kurang fit 1 (tidak ada Bergantian untuk Mengatur jadwal Kurangnya saling
- Jam kerja panjang petugas cidera) istirahat pengertian sesame
petugas
6. Unsafe Condition
7. Unsafe Action Idak tepat 1 (tidak ada Emberikan pelatihan Mengajukan Petugas tidak sesuai
- Mengerjakan pekerjaan terapi kepada cidera) P3K tenaga kesehatan dengan pendidikan
yang tidak sesuai dengan pasien yang sesuai
keterampilan dengan
keterampilan yang
dibutuhkan
19
Ruang : UGD
ANALISA SWOT KEPERAWATAN K3
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Treathness (ancaman)
Siap menerima keluhan dan Kurang petugas Menambah petugas UGD dilakukan peningkatan jasa untuk
melayani bagi masyarakat yang Rezky Medika petugas UGD Rezky Medika
memerlukan bantuan 1 kali 24 jam
tindakan P3K, Pengobatan cepat atau
memerlukan ambulance
20
MENENTUKAN TINGKAT RESIKO
• Analisa risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang risiko muncul serta berat ringannya dampak yang ditimbulkan.
• Analisa peluang dan dampak ini dilakukan dengan cara kuantitatif yaitu dengan memberi skor 1 - 5 masing-masing pada peluang dan
dampak, keduanya kemudian dikalikan.
• Menentukan prioritas risiko dengan menggunakan rumus: TINGKAT RISIKO = PELUANG X DAMPAK
21
PLANNING OF ACTION (POA)
-
Unsafe - Terjadi ketimpangan Memberikan Membuat SOP sesuai Hazard Assessment Seluruh petugas Pembimbing
7 Mengerjalan hasil dengan apa yang ketegasa Topoksi klinik
Action
pekerjaan diharapkan terhadap topoksi
masing-masing
yang tidak staf
sesuai
dengan skli
ataau
keterampila
n
-
22
Mengetahui Kayuagung, 16 Februari 2023
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
23