Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR JAWABAN Nama :

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP NPM :


TAHUN AKADEMIK 2021/2022 Kelas/Semester : XXXV

PROGRAM STUDI Matakuliah : Manajemen Keuangan dan Akutansi


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH Nama Dosen :
SAKIT 
Tanggal Ujian :

SOAL :
1. Jelaskan secara detail hubungan proses bisnis internal pelayanan kesehatan di rumah
sakit dan pembiayaan baik operasional maupun investasi sampai dengan proses
penyusunan laporan keuangan rumah sakit. Jelaskan bagaimana cara rumah sakit
mengetahui dan mengelola isu penting dalam bisinis pelayanan kesehatan di rumah
sakit yang akan mempengaruhi corporat value terutama pada cash flow, aset, profit
dan pertumbuhan.

Jawab:
Hubungan proses bisnis internal pelayanan kesehatan di RS dan pembiayaan sampai proses
penyusunan laporan keuangan RS sangat penting untuk menjamin keberlangsungan bisnis
RS. Hal hal yang harus diperhatikan dalam proses tersebut salah satunya yaitu perencananan
penyelenggaraan Rumah Sakit bukan hanya profit oriented tetapi lebih cenderung kearah
sosial, meskipun demikian RS tetap dituntut untuk bisa memberikan pelayanan terbaik,
memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit
dan sumber daya manusia di rumah sakit, dan yang paling penting rumah sakit harus mampu
meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS secara paripurna.
Hal ini membuat Rumah Sakit harus mampu berpikir dan menerapkan strategi bisnis yang
bisa menjamin mutu layanannya dan juga bisa menjaga kestabilan cash flow yang masuk
sehingga mampu membiayai operasional Rumah sakit, dari membayar gaji karyawan,
pembayaran Obat, BMHP, membayar outsoursing, KSO dll, selain itu rumah sakit juga harus
mampu menghasilkan profit, bisa menambah asset dan juga progress untuk perkembangan
dan kemajuan Rumah Sakit.
Proses Bisnis Internal pelayanan Kesehatan di rumah sakit mempunyai beberapa pembiayaan,
sumber dana JKN dari Pemerintah yang antara lain PBI, PNS, TNI ( aktif dan PNS beserta
anggota keluarga ), Polri ( aktif dan PNS beserta anggota keluarga ), pensiunan, Veteran.
Selain dari pemerintah ada juga sumber dana JKN JPK Jamsostek ( pekerja dan pemberi kerja
), dan pekerja tidak menerima upah (mandiri) seluruh pembiayaan ini bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, selain itu rumah sakit juga tetap menerima pasien non BPJS atau pasien
umum sebagai sumber pembiayaan lainnya.
Seluruh proses pelayanan di Rumah Sakit harus mengacu pada Kendali Mutu dan kendali
biaya, dimana pada pelayanan dan operasionalnya Rumah Sakit harus mampu menekan
biaya, namun mutu layanan harus menjadi prioritas utama. Hal ini tentunya harus diimbangi
dengan pengelolaan managemen keuangan yang baik, tertib, transparan dan akuntabel
Dengan adanya pelaporan keuangan yang akuntabel maka rumah sakit mampu menghitung
profit yang diterima serta mampu Menyusun RBA/ RKAP/ RKA, dan juga tentunya hal ini
akan berpengaruh terhadap corporate value yang akan ditentukan oleh Rumah sakit
kedepannya.

1
2. Jelaskan bagaimana menerapkan konsep manajemen keuangan rumah sakit yang
transparan dan akuntabel. Mengapa mengelola keuangan rumah sakit secara baik dan
benar menjadi sangat penting ? Jelaskan hubungan dan koordinasi antara kegiatan
manajemen akuntansi dengan manajemen keuangan rumah sakit agar pengambilan
keputusan pengelola rumah sakit tepat sasaran dan tepat guna untuk keberlangsungan
rumah sakit.-

Jawaban:
Konsep manajemen keuangan RS yg transparan dan akuntabel diperlukan untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat serta memberikan rasa aman bahwa rumah sakit tidak semata-mata
hanya mencari keuntungan atau hanya bersifat komersil. Dengan pengembangan yang pesat
di industri kesehatan, termasuk perkembangan tekhnologi medis dan biaya SDM yang
profesional terus meningkat maka mengelola keungan dengan baik sangat diperlukan untuk
dapat mengakomodir kebutuhan diatas mempersiapkan RS untuk bertumbuh dengan adanya
situasi VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) di industri tersebut.
Dalam situasi sekarang, RS memiliki demand yang selalu pemingkat dengan bertambahnya
angka kelahiran dan usia lanjut, dengan adanya penyakit2 baru seperti covid-19. RS juga
berhadapan dengan sumber pendanaan yang terbatas dan terkadang bergantung dari dana
pemerintah, menjadikan pengelolaan keuangan RS menjadi garis penentu apakah RS dapat
bertahan, bertumbuh atau diberhentikan pelayanannya.
Konsep tersebut juga membuktikan apakah perencaan anggaran sudah sesuai dan di jalankan
dengan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dapatkah menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan, pencatatan yang reliabel, dan mendapatkan rasio yang baik
untuk menjamin keberlangsungan pelayanan RS.
RS patuh terhadap PERMENKES NO 3 Tahun 2020 yaitu RS harus dapat memenuhi prinsip
pelayanan yang berkualitas, efektifitas biaya, efisiens, pelayanan yang optimal dan kepuasan
pelanggan. Hal tersebut hanya dapat di capai dengan tata kelola yang baik, dalam manajemen
keuangan, manajemen pelayanan, tim medis dan seluruh unit rumah sakit bekerja dengan
prinsip tranparansi, akuntabel, mandiri, bertanggung jawab, setara dan wajar. Apalagi dengan
RS yang mendapat pendanaan dari pemerintah yaitu pajak, maka transparansi dan
akuntabilitas RS sangat penting untuk mencegah temuan korupsi dan kegiatan bertentangan
hukum lainnya. RS yang mendapat dana dari pemerintah wajib melakukan audit keuangan
dan di periksa oleh BPK secara berkala menjadikan transparansi dan akuntaibilitas sangat
penting untuk menghindari temuan yang memberatkan manajemen RS itu sendiri.

Untuk memenuhi standar pelayanan RS, diperlukan sinergi yang seimbang antara kendali
biaya yang dikelola oleh manajemen keuangan dan manajemen akutansi yang transparant
dengan kendali mutu yang bekerja sama untuk mencapai standard pelayanan yang optimal.
Dengan tercapainya standard pelayanan yg baik maka akan tercipta tim multi disiplin yang
bertanggung jawab dan berfokus pada pelayanan sehingga akan terwujud standard
keselamatan pasien yang baik.
Manajemen keuangan dan manajemen akutansi yang baik tentunya menunjukan transparansi
dan efektifitas biaya yang diperlukan untuk memastikan posisi sebenarnya keuangan RS

2
untuk membantu pemegang keputusan RS melakukan pengembangan bisnis yang tepat. Serta
dapat memastikan mutu kualitas SDM dan fasilitas pelayanan memadai dari waktu kewaktu.

3. Sebutkan jenis persediaan di RS

JAWABAN:
Jenis persediaan dapat diartikan sebagai aset berwujud dalam bentuk bahan atau
perlengkapan supplies yang digunaka untuk mendukung kegiatan administratif dan
pemberian pelayanan jasa.
Persediaan pada RS meliputi:
 Persediaan barang farmasi
 Persediaan barang gizi
 Persediaan barang tekhnik
 Persediaan barang rumah tangga
 Persediaan barang lainnya

Dalam akutansi persediaan dibagi menjadi 2 golongan yaitu basis kas dan basis akrual. Yang
di maksud dengan basis kas adalah pencatatan persediaan hanya terjadi ketika RS membeli
persediaa dan langsing diakui sebagai biaya persediaan pada saat terjadi pembelian. Yang di
maksud dengan basis akrual adalah pencatatan persediaan dilakukan pada saat pembelian dan
pemakaian persediaan atau berkurangnya persediaan.

Persediaan di RS juga dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu persediaan umum dan perediaan
medis. Persediaan medis adalah persediaan barang yang di pakai untuk merawat pasien dan
melakukan pelayanan kesehatan langsung kepada customer, mencakup supplai medis, supplai
bedah, supplai diagnostik, farmasi, linen, pangan, dsb yang digunakan langsung kepada
penerima pelayanan kesehatan.
Golongan kedua yaitu bahan baku umum merupakan barang yang tidak terkait dengan
perawatan pasien langsung, seperti barang tekhnik, barang rumah tangga, dan barang lainnya
yang diperlukan untuk menjada keutuhan dan standar fasilitas RS.

4. Berapa HPP dan laba kotor dari Concor 2,5 mg tablet? Jika diketahui persedian awal
Rp. 1.300.000; persediaan akhir Rp 4.333.900 dengan Penjualan bersih Rp
88.247.703 dan pembelian bersih sebesar Rp 74.780.000

JAWABAN:
Persediaan awal: Rp. 1.300.000
Persediaan akhir: Rp. 4.333.900
Penjualan bersih: Rp. 88.247.703
Pembelian bersih: Rp. 74.780.000

3
HPP = persediaan awal+jumlah pembelian-persediaan akhir
HPP = 1.300.000 + 74.780.000 – 4.333.900 = 71.746.100
Laba kotor = penjualan bersih – HPP
Laba kotor = 88.247.703 – 71.746.100 = 16.501.601

HPP dari Concor 2,5 mg tablet adalah Rp. 71.746.100


Laba kotor atau gross profit dari penjualan Concor 2,5mg tablet adalah Rp. 16.501.601

5. Sebutkan dan jelaskan tahapan dan langkah penyusunan laporan keuangan meliputi

a) Neraca : Struktur Laporan Neraca, Periode Penyusunan Neraca, Manfaat


Neraca, Klasifikasi Akun dalam Neraca (Aktiva Lancar, Aktiva Tetap,
Hutang Lancar, Hutang Jangka Panjang, Penyertaan Modal), Deskripsi rinci
nama perkiraan per Klasifikasi Akun

b) Laporan Laba rugi : Struktur Laporan Laba/Rugi, Periode Laporan Laba/Rugi,


Manfaat Laporan Laba/Rugi, Klasifikasi Akun (Account) dalam Laba/Rugi,
Deskripsi rinci per Kalsifikasi Akun, Contoh Laba/Rugi di Rumah Sakit

c) Arus Kas & Posisi Perubahan Modal : Struktur Laporan Arus Kas &
Perubahan Modal/Ekuitas, Periode penyusunan Arus Kas, Manfaat Laporan
Arus Kas, Tehnik menyusun Arus Kas, Contoh Laporan Arus Kas

d) Pemahaman Konsep Penyusutan Aktiva Tetap : Inventarisasi Aktiva Tetap,


Konsep dasar penyusutan, Tehnik estimasi penyusutan: Plus Minus berbagai
tehnik

JAWABAN:
A) NERACA :
Neraca keuangan atau laporan posisi keuangan adalah salah satu dari serangkaian laporan
keuangan yang wajib kita buat untuk melaporkan kekayaan dan kewajiban bisnis. Laporan
neraca keuangan akan memperlihatkan berapa jumlah harta dan kewajiban, sekaligus
memperlihatkan ekuitas pemilik usaha secara sistematis.

A1) STRUKTUR LAPORAN NERACA,


Aktiva = Kewajiban + Modal
Rumus keseimbangan adalah prinsip utama dalam setiap penyusunan neraca keuangan.
Artinya, bahwa ada hubungan timbal balik yang menunjukkan keseimbangan antara
harta dengan kewajiban dan modal. Besarnya kewajiban dan modal memberikan
gambaran mengenai bagaimana cara mengelola aset.

Aktiva
Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang kita miliki.
Termasuk kas, piutang, persediaan barang, hingga lahan/tanah, gedung, kendaraan,
mesin, peralatan, dan sebagainya.

4
Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang masih harus dibayar, baik dalam
jangka pendek maupun panjang. Yang termasuk di dalam akun kewajiban, antara lain
utang, pendapatan diterima di muka (pendapatan yang diperoleh atas jasa yang belum
dilakukan), serta akrual (biaya yang jatuh tempo di kemudian hari).

Ekuitas (Equity)
Berdasarkan hubungan timbal balik di atas, ekuitas (equity) dapat juga diartikan sebagai
selisih antara komponen-komponen aset dan utang
Asset – Liability = Equity
Komponen ekuitas di dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir suatu
usaha.

A2) PERIODE PENYUSUNAN NERACA,


Neraca dimaksudkan untuk menggambarkan total aset, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya disebut sebagai tanggal
pelaporan. Seringkali, tanggal pelaporan akan menjadi hari terakhir dari periode
pelaporan.
Sebagian besar industry perusahaan, terutama yang diperdagangkan secara publik, akan
melaporkan setiap triwulan. Jika demikian, tanggal pelaporan biasanya akan jatuh pada
hari terakhir kuartal, Contoh periode pelaporan perusahaan X :
Q1: 31 Maret
Q2: 30 Juni
Q3: 30 September
Q4: 31 Desember

Perusahaan yang melaporkan secara tahunan akan sering menggunakan tanggal 31


Desember sebagai tanggal pelaporan, meskipun mereka dapat memilih tanggal apa pun.
Tidak jarang laporan neraca membutuhkan waktu beberapa minggu untuk persiapan
setelah periode pelaporan berakhir.

A3) MANFAAT NERACA,


i. Menganalisis pengaruh perubahan kondisi keuangan secara periodik dari tahun ke
tahun, baik secara historikal, maupun futuristik. Berdasarkan kondisi keuangan tersebut
akan membantu dalam mengambil keputusan finansial di masa mendatang.
ii. Menganalisis likuiditas suatu usaha, yakni menunjukkan kemampuan untuk
membayar dan melunasi utang jangka pendeknya dengan harta likuid yang dimiliki.
iii. Menganalisis solvabilitas suatu usaha dengan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk segera melunasi utang jangka pendek mereka sebelum tanggal jatuh tempo.

A4) KLASIFIKASI AKUN DALAM NERACA & DESKRIPSI RINCI NAMA


PERKIRAAN PER KLASIFIKASI AKUN
i. Aktiva Lancar,
Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dapat
dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Adapun komponen
yang termasuk di dalamnya seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan
utang dibayar di muka.

ii. Aktiva Tetap,


Aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Ini juga berada di
dalam komponen laporan neraca keuangan akuntansi. Adapun komponennya bisa
seperti bangunan pabrik, bangunan kantor, peralatan pabrik, peralatan kantor dan hak
milik intelektual seperti hak paten dan hak cipta. Aset seperti bangunan pabrik dan

5
peralatan ini dapat disajikan pada laporan neraca dalam nilai bersih yaitu sudah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

iii. Hutang Lancar,


Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu
satu tahun. Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang
usaha/utang dagang, gaji dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh
tempo dalam jangka waktu satu tahun.

iv. Hutang Jangka Panjang,


Utang jangka panjang pada laporan akuntansi neraca merupakan kewajiban yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun. Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka panjang
dan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

v. Penyertaan Modal
Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan neraca keuangan dimana ekuitas ini
dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi prive dalam balance sheet
disajikan pada bagian ekuitas, yakni untuk mengurangi saldo ekuitas. Berdasarkan
hubungan timbal balik, ekuitas adalah dapat diartikan sebagai selisih antara komponen-
komponen aset dan utang.

Aset – Liability = Equity


Komponen ekuitas dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir usaha.

Ekuitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:


 Saham Disetor
Saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan.
Dana dari saham disetor ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Seperti
contohnya untuk belanja modal kerja ataupun membeli aset yang terdapat pada neraca
keuangan.
 Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
Bagian laba ditahan inilah yang akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu, dimana
ketika sebagian laba perusahaan tidak semuanya dibagikan sebagai dividen. Karenanya
perincian elemen atau bagian ekuitas ini memiliki arti yang penting bagi sebagian
orang, namun juga tidak bagian sebagian lainnya.

b) LAPORAN LABA RUGI :


B1) STRUKTUR LAPORAN LABA/RUGI,
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan perusahaan yang disusun bidang finansial
tertentu dan berisi tentang data pendapatan serta tanggungan sebuah perusahaan.
Umumnya, laporan tersebut dibuat guna menjelaskan kondisi finansial sebuah
perusahaan di periode tertentu. Karenanya, mayoritas laporan ini baru disusun saat
akhir bulan atau akhir tahun, tergantung dari kebijakan pihak perusahaan.

Laporan laba rugi bisa diartikan pula sebagai laporan finansial yang disusun secara
lengkap, maupun pembukuan perusahaan yang bisa dijadikan sebagai sarana evaluasi
kebijakan bisnis di periode tertentu. Dalam kata lain, laporan keuangan tersebut perlu
dibuat dengan cermat, lengkap, dan mendetail agar mampu menjalankan fungsinya
dengan optimal.

6
B2) PERIODE LAPORAN LABA/RUGI,
Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat
secara lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada perusahaan yang
nantinya akan dijadikan sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.
Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Laporan ini harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau
berdasarkan interval yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-
fungsi khusus yang diharapkan muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara
berkala dan sesuai jadwal.

B3) MANFAAT LAPORAN LABA/RUGI,


1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan
Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi
keuangan di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi
dari total finansial tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau
tahun tertentu.
Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa
mengetahui secara jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa
dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi nanti.

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan


Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan
tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek
perusahaan ke depan akan semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan
peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan selainnya.
Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-
data laba rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa
dijadikan tolak ukur perkembangan atau sebaliknya.

3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan


Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan
atasan terkait dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak
akibat alat produksi yang tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan
aplikasi yang lebih menguntungkan.

Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun
berikutnya, kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk
yang B.

B4) KLASIFIKASI AKUN (ACCOUNT) DALAM LABA/RUGI, DESKRIPSI


RINCI PER KALSIFIKASI AKUN, CONTOH LABA/RUGI DI RUMAH SAKIT
i. Single Step
Untuk jenis single step, laporan mengenai laba rugi hanya menunjukkan 1 kategori
pemasukan dan pengeluaran. Format tersebut kurang berguna bagi pihak eksternal
sebab tidak bisa menghitung rasio profitabilitas dan efisiensi dengan lingkup informasi
terbatas.
Laporan laba rugi single step sifatnya sederhana, tidak mendetail, dan hanya
digunakan oleh UKM atau perusahaan dagang yang sedang dirintis.

ii. Multiple Step


Saat membuat laporan ini, akuntan perlu memisahkan akun biayanya ke akun lainnya
yang lebih berkaitan atau relevan, mendetail, dan bisa digunakan sesuai fungsinya.
Selain itu, beban pokok penjualannya, termasuk biaya operasi serta non operasi, perlu

7
dipisahkan serta dipakai guna menghitung laba operasi, laba bersih, dan laba kotor.
Biasanya, laporan jenis ini telah sesuai dengan standar pembuatan laporan laba rugi
sebuah perusahaan besar, maupun perusahaan dengan pemangku kepentingan banyak,
misalnya, investor dan kreditor.

c) ARUS KAS & POSISI PERUBAHAN MODAL :


C1. Struktur Laporan Arus Kas & Perubahan Modal/Ekuitas,
Laporan cash flow atau laporan arus kas adalah jenis laporan keuangan yang berisi
tentang informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada
periode waktu tertentu. Fungsi dari laporan ini yaitu untuk memberikan informasi serta
revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya. Sederhananya, laporan ini digunakan untuk melacak pemasukan
dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.
Laporan perubahan modal/ Ekuitas (statements of changes in capital) adalah jenis
laporan keuangan yang berisi informasi mengenai ekuitas yang dimiliki oleh suatu
perusahaan serta berisi pula informasi atau hal-hal apa saja yang menyebabkannya
berubah, baik bertambah maupun berkurang sampai pada akhir periode akuntansi.
Laporan ini disusun setelah neraca lajur dan laporan laba rugi telah tersedia, karena
sumber data laporan ini terkait dengan laba bersih atau rugi bersih yang berasal dari
laporan laba rugi perusahaan dagang. Alasan utama dari pembuatan laporan perubahan
modal adalah pencatatan perubahan keuangan yang terjadi di perusahaan dalam satu
periode akutansi tertentu sehingga memudahkan kinerja perusahaan. Dengan begitu,
perusahaan mampu memantau modal yang masuk dari beberapa jenis pinjaman yang
baru dibuat, atau peminjaman aset yang dilakukan.

C2. Periode penyusunan Arus Kas,


Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk
dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Arus kas adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran suatu pembukuan pada suatu periode tertentu dengan
mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.
Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan yang memperhatikan pengaruh
dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas
selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan
akhir kas. Hitungan perubahan naik turunnya antara dua periode itu.

C3. Manfaat Laporan Arus Kas,


Dengan adanya laporan cashflow sebuah perusahaan, maka manfaat dari laporan
tersebut, sebagai berikut:
1. Kemampuan Entitas dalam Mendapatkan Arus Kas
2. Laporan arus kas dinilai lebih baik dari data aktual untuk melihat kondisi
keuangan perusahaan. Dengan laporan ini, membuat prediksi mengenai
kemampuan entitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa
depan.
3. Transaksi Investasi & Pendanaan Kas
4. Jumlah aset dan kewajiban bisa berubah karena faktor tertentu. Adanya
pemeriksaan transaksi investasi dan pendanaan, maka dapat mengetahui
penyebab perubahan kedua akun tersebut.
5. Kemampuan Entitas untuk Membayar Dividen dan Kewajiban
6. Adanya laporan arus kas, perusahaan bisa memastikan jumlah kas untuk
membayar sejumlah kewajiban. Seperti misalnya, payroll gaji karyawan,
pembayaran hutang, dan membayar dividen (pembagian laba pada pemegang
saham). Selain itu, dengan laporan ini investor bisa melihat gambaran arus kas
dalam kegiatan bisnis perusahaan.

8
C4. Keterangan atas Perbedaan antara Angka Laba Bersih & Kas Bersih
Informasi laba bersih dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan laporan
keuangan.
Dengan adanya data laba bersih yang didapat perusahaan, maka bisa dilihat sejauh
mana keberhasilan dan kegagalannya.

C5. Tehnik menyusun Arus Kas, dan Contoh Laporan Arus Kas
Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu:
a) Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung
b) Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode
sebelumnya

Ada dua metode untuk membuat laporan cash flow yaitu metode langsung (direct
method) dan metode tidak langsung (indirect method):

1) Direct Method
Pada metode langsung merupakan metode membuat laporan cash flow dengan
mengelompokkan kegiatan operasi ke dalam berbagai kategori. Misalnya, aktivitas
operasional dibedakan akunnya sendiri-sendiri seperti akun beban penyusutan, beban
amortisasi, keuntungan, dan kerugian, utang, dan sebagainya, sehingga metode ini lebih
mudah dimengerti dan dapat memberikan informasi yang lengkap dalam pengambilan
keputusan. Untuk membuat laporan cash flow dengan metode ini, Anda harus
menyiapkan buku kas bank dan buku kas kecil. Selanjutnya dapat memilih untuk
melakukan pemeriksaan silang antar buku kas bank, rekening koran, bonggol check atau
buku kas kecil. Di bawah ini merupakan contoh laporan arus kas (cash flow statement)
metode langsung dengan menggunakan software Jurnal:

2) Indirect Method
Berbeda dengan metode langsung, metode tidak langsung memusatkan perhatian pada
perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi.
Metode tidak langsung menunjukan hubungan antara laporan keuangan laba rugi,
neraca dan arus kas (cashflow). karena datanya sudah tersedia langsung dalam
perusahaan, maka metode ini lebih murah dibandingkan metode langsung. Dalam
metode ini arus kas operasi, investasi, dan pendanaan disusun berdasarkan laporan laba
rugi dan neraca. Jika ingin memahaminya lebih lanjut, bisa baca artikel yang pernah
kami tulis tentang perbedaan laporan arus kas dengan metode langsung dan tidak
langsung di sini. Di bawah ini merupakan contoh laporan arus kas (cash flow statement)
metode tidak langsung dengan menggunakan software Jurnal:

5 (lima) langkah untuk membuat laporan arus kas (cash flow statement) yaitu adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas
Langkah pertama untuk membuat laporan cash flow adalah menghitung kenaikan atau
penurunan kas perusahaan.
Untuk menghitungnya, dapat melihat neraca pada akun kas.
Selain itu juga dapat menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan melihat buku kas
bank dan buku kas kecil.

2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas operasional
Kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada langkah kedua ini harus
memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasi. Kemudian, hitunglah jumlahnya
dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional.

9
3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi di
laporan cash flow. Langkah ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang
membedakan jenis kegiatannya yakni kegiatan investasi. Kegiatan investasi misalnya,
pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya. Perhatikan
kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah berapa jumlah
kas bersih yang digunakan.

4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan
Untuk melakukan perhitungan, Anda dapat memasukkan nilai penambahan atau
pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.

5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
Langkah terakhir yakni menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

d) PEMAHAMAN KONSEP PENYUSUTAN AKTIVA TETAP :


D1. Inventarisasi Aktiva Tetap,
Inventarisasi Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual
serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

 Menurut Dwi Martani, dkk dalam bukunya “Akuntansi Keuangan Menengah


Berbasis PSAK” (2014:271) mengatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang
:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

 Berdasarkan definisi diatas terdapat beberapa hal penting terkait aset tetap, yaitu:

1. Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik (seperti tanah,
bangunan), berbeda dengan paten atau merek dagang yang tidak mempunyai bentuk
fisik (merupakan aset tak berwujud).
2. Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus, yaitu digunakan dalam produksi
atau persediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif. Aset seperti tanah yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk dijual, bukan merupakan aset tetap.

 Definisi aktiva tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


Nomor 16 (2011:2) adalah: Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang:

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

D2. Konsep dasar penyusutan,


Pengertian jurnal penyusutan (depresiasi) adalah proses pencatatan untuk mengetahui
umur atau nilai dari aktiva tetap pada laporan keuangan di akhir periode
akuntansi.Jurnal ini dibuat agar perusahaan dapat mengalokasikan beban dan
memanfaatkan nilai aset/perlalatan yang didapatkan selama sisa pemakaiannya.Aktiva
tetap yang mengalami penurunan nilai adalah set yang berwujud seperti gedung,
kendaraan, peralatan mesin, Selain itu, di dalam aktiva tetap juga harga yang mengalami
10
penurunan hanya aktiva yang memiliki wujud, yang mana aktiva tersebut terdiri dari
gedung, kendaraan, mesin dan lain sebagainya, kecuali tanah.Namun, terdapat aktiva
tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan semakin tinggi nilainya yaitu
tanah.Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan semakin tinggi seiring dengan
pertambahan waktu.Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya
pemakaian aktiva tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan
aktiva tetap.

D3. Tehnik estimasi penyusutan: Plus Minus masing-masing Tehnik estimasi


penyusutan

Berikut adalah beberapa metode penyusutan aktiva tetap dalam menghitung berapa nilai
depresiasi aset yang dimiliki:

1. METODE PENYUSUTAN GARIS LURUS (STRAIGHT LINE METHOD)


Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban
penyusutan tetap per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap
tersebut. Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching
Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva
yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa
yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan kantor.
Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya akumulasi penyusutan dengan
metode garis lurus yaitu:
Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis

2. METODE PENYUSUTAN SALDO MENURUN (DOUBLE DECLINING


BALANCE METHOD)
Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aktiva atau aset tetap yang
ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang
bersangkutan. Contoh penyusutan fiskal dapat diketahui dari besarnya dua kali
persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.

3. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN (SUM OF THE YEAR DIGIT METHOD)


Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan atau depresiasi aktiva
tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun.

4. METODE PENYUSUTAN SATUAN JAM KERJA (SERVICE HOURS


METHOD)
Menurut metode ini, beban penyusutan tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Rumus yang digunakan
untuk menghitung biaya akumulasi penyusutan dengan metode satuan jam kerja
yaitu:
Biaya Depresiasi = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Jam Jasa

5. METODE PENYUSUTAN SATUAN HASIL PRODUKSI (PRODUCTIVE


OUTPUT METHOD)
Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah
satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban depresiasi
dihitung dengan dasar satuan hasil produksi sehingga depresiasi tiap periode akan
berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Penyusutan merupakan salah satu
risiko atas penggunaan aktiva tetap, di mana aktiva akan mengalami penyusutan,
mulai dari penyusutan fungsi hingga nilai. Namun, dengan adanya manajemen aset
(aktiva), perusahaan akan lebih mudah melakukan pemonitoran terhadap penyusutan.
Bukan hanya itu, dengan manajemen aset, Anda juga dapat menjaga nilai aset hingga

11
menciptakan manajemen resiko. Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya
akumulasi penyusutan dengan metode satuan hasil produksi yaitu:

Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Hasil Unit Produksi

6. Jelaskan pengertian kode akun. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan kode akun.
JAWABAN:

Kode akun akuntansi atau Chart of Account (CoA) adalah sebuah daftar dari akun-akun
perusahaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ataupun memperlancar proses pencatatan
transaksi, baik itu pemasukan maupun pengeluaran.
Nantinya seluruh pencatatan transaksi tersebut akan direkap ke dalam jurnal umum.Setiap
perusahaan bisa mengatur bagan akunnya sendiri sesuai dengan yang diinginkan dengan
membuat kode akun sendiri.
Dengan adanya Chart of Account, sebuah perusahaan dapat mengatur atau mengubah sendiri
alur dan tatanan bagan akunting (sistem akuntansi perusahaan).Bagan akun selalu ditandai
dengan simbol numerik sebagai penanda ada perbedaan di setiap jenisnya.
Umumnya, fungsi metode pembuatan Chart of Account (CoA) adalah untuk menampilkan
catatan keuangan perusahaan, mulai dari laporan neraca keuangan perusahaan, hingga
laporan laba rugi. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan akun-akun lainnya, seperti modal
(ekuitas), biaya atau pengeluaran dan kewajiban atau hutang.

Manfaat dari metode pembuatan Chart of Account (CoA) adalah:


1. Catatan-catatan atau data yang ada lebih mudah dikontrol, dibandingkan, dan
dianalisis dengan tepat yang dapat digunakan oleh pengguna yang bersangkutan
dalam mengambil keputusan.
2. Memudahkan dalam memperbaiki data-data atau catatan-catatan yang mengalami
perubahan yang disebabkan oleh kesalahan pengguna atau terjadinya transaksi
tambahan.
3. Mempermudah dalam pemrosesan hasil-hasil catatan atau data yang telah diperoleh
dan pemrosesan tersebut akan lebih terkontrol dengan baik.
4. Memudahkan dalam menyusun sebuah laporan .
5. Memudahkan dalam membaca laporan sehingga pihak yang berkaitan dapat
mengambil keputusan dengan mudah dan tepat.
6. Metode pembuatan Chart of Account biasanya lebih mudah dibuat menggunakan
software akuntansi karena lebih praktis, cepat, dan akurat.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Nomor harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan
saja)
12
2. Akun perkiraan dimasukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas,
piutang dan peralatan dimasukkan ke dalam aktiva lancar.
3. Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang
dagang dengan piutang lain-lain.
4. Penomoran diusahakan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi
penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomor 600.
605 beban angkutan. 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan
antara 605 -610.
5. Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas
lebih baik daripada beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.

13

Anda mungkin juga menyukai