PROPOSAL TESIS
HERY DHARMAWAN
20180309105
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Endang Ruswanti, S.E., M.M. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA
Tanggal : Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit
(Materai)
Hery Dharmawan
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tesis ini.
Hanya rasa syukur yang bisa penulis sampaikan sehingga Proposal Tesis
yang berjudul ”Pengaruh Kepemimpinan Dan Sistem Reward Terhadap
Budaya Patient Safety Dimediasi Motivasi Perawat Di RS. Satya Negara
Sunter”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Proposal Tesis ini diajukan untuk melengkapi sebagian syarat dalam
mencapai gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Program
Pascasarjana Universitas Esa Unggul. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Arief Kusuma Among Pradja, MBA., IPU selaku Rektor Universitas
Esa Unggul yang telah memberikan kesempatan penulis untuk dapat
menuntut ilmu Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Universitas
Esa Unggul.
2. Prof. Dr. Apt. Aprilita Rina Yanti Eff, M. Biomed, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, yang telah memberikan dorongan
semangat dan keilmuan sejak penulis masuk kuliah hingga bisa
menyelesaikan proposal tesis ini
3. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM., MHA., selaku Ketua Program Studi
Magister Administasi Rumah Sakit (S2) dan selaku dosen pembimbing kedua
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran, yang selalu sabar
membimbing, memberikan dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
proposal tesis ini.
4. Prof. Dr. Endang Ruswanti, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing pertama
yang telah juga menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan
saya dalam penyusunan proposal tesis ini.
5. Seluruh staf pasca sarjana Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) dan
teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu selama perkuliahan
hingga penyelesaian penulisan tesis ini.
iii
6. Seluruh keluarga atas dukungan moril maupun material kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Direktur Rumah Sakit Rumah Sakit Satya Negara Sunter, Kepala Perawat,
serta Perawat Bagian Instalasi rawat inap dan rawat jalan yang telah bersedia
mendukung dan menjadi bagian dari pelaksanaan tugas akhir ini.
8. Seluruh teman-teman mahasiswa Angkatan Magister Administrasi Rumah
Sakit (MARS) Program Pasca Sarjana Universita Esa Unggul yang terus
memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Terima kasih kepada responden khususnya perawat rawat inap Rumah Sakit
Satya Negara Sunter yang telah meluangkan waktu untuk melakukan
pengisian kuesioner dan menjadi bagian dari pelaksanaan tugas akhir ini.
10. Semua pihak yang turut membantu namun belum dapat saya sebutkan satu
persatu dukungan dan doanya.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................... ii
ABSTRACT.............................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
DAFTAR ISI........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................. 4
C. Pembatasan Masalah............................................................ 5
D. Rumusan Masalah................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian............................................................... 6
1. Manfaat Teoritis............................................................. 6
2. Manfaat Praktis.............................................................. 6
v
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian........................................... 39
B. Metode Penelitian............................................................ 39
C. Populasi dan Sampel........................................................ 40
D. Teknik Pengumpulan Data............................................... 40
1. Data Primer................................................................ 40
2. Data Sekunder............................................................ 41
E. Definisi Operasional Variabel.......................................... 41
F. Teknik Analisa Data........................................................ 43
1. Uji Kualitas Data........................................................ 44
2. Analisa Univariat....................................................... 45
3. Analisis multivariat.................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 50
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. BOR dan LOS RS. Satya Negara Periode 2020-2021........... 3
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Relevan........................................................ 28
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian..................................... 42
Tabel 3.2 Ringkasan Rule OfThumb Uji Convergent
dan Discriminant validity....................................................... 46
Tabel 3.3 Ringkasan Rule OfThumb Uji Reliabilitas............................ 47
Tabel 3.4 Ringkasan Rule ofThumb Evaluasi Model Struktural........... 48
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian........................................................ 54
ix
Universitas Esa Unggul
BAB I
PENDAHULUAN
1
Universitas Esa Unggul
sampai 70,2% dari kerusakan tersebut dapat dicegah melalui pendekatan yang
sistematis komprehensif untuk keselamatan pasien.World Health Organization
mengungkapkan fakta mengejutkan yang menyatakan bahwa satu dari sepuluh
pasien di negara berkembang termasuk Indonesia mengalami cidera pada saat
menjalani pengobatan di rumah sakit.
Rumah Sakit Satya Negara sebelumnya bernama Rumah Sakit Sunter
Agung yang bernaung di bawah Yayasan Catur Eka Prasetya. ada tanggal 26
Agustus 2004 Rumah Sakit Sunter Agung berubah namanya menjadi Rumah
Sakit Satya Negara dengan pemilik dan manajemen yang baru. Rumah Sakit
Satya Negara melayani pasien umum dan memiliki unggulan pelayanan pada
Spesialis Bedah Saraf. Pelayanan Medis terus dibenahi dan dikembangkan
sehingga saat ini Rumah Sakit Satya Negara telah mencapai usia lebih dari 25
tahun melayani masyarakat umum dan khususnya di wilayah Jakarta Utara.
Membangun budaya keselamatan pasien di rumah sakit adalah kewajiban dan
tanggung jawab seluruh staf yang bekerja di rumah sakit lebih utamanya para
tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien seperti dokter dan
perawat.
Fenomena yang terjadi berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan
pada perawat RS Satya Negara menunjukkan penerapan sasaran keselamatan
pasien pada perawat juga sudah dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien didapatkan masih ada beberapa perawat yang belum
memahami dan enggan melakukan penerapan keselamatan pasien, terlihat
masih ada perawat saat melakukan tindakan keperawatan ada yang tidak
menggunakan sarung tangan dan penggunaan masker tidak sesuai dengan
standar prosedur operasional di rumah sakit. Perawat merupakan tenaga
profesional yang berperan penting dalam fungsi rumah sakit. Hal tersebut
didasarkan atas mayoritas tenaga kerja di rumah sakit adalah perawat.
Perawat dalam menjalankan fungsinya, perawat merupakan staf yang
memiliki kontak terbanyak dengan pasien. Perawat juga merupakan bagian
dari suatu tim, yang di dalamnya terdapat berbagai profesi lain seperti dokter.
Luasnya peran perawat memungkinkannya untuk menemukan dan mengalami
resiko kesalahan pelayanan. Penerapan budaya keselamatan pasien oleh
perawat mencerminkan kinerja perawat. Penerapan budaya keselamatan pasien
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor individu
(pengetahuan, kemampuan, keterampilan, latar belakang pendidikan), faktor
psikologis (persepsi, sikap, motivasi, kepribadian), dan faktor organisasi
(sumber daya, kepemimpinan, supervisi). Dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai kepemimpinan, sistem reward dan motivasi khususnya perawat.
Faktor kepemimpinan akan keselamatan merupakan hal pertama yang
harus diperhatikan dalam menerapkan patient safety culture. Fenomena yang
terjadi dimaan pemimpin yang efektif dalam menanamkan budaya yang jelas,
mendukung usaha staf, dan tidak bersifat menghukum sangat dibutuhkan dalam
menciptakan patient safety culture yang kuat. Aspek kepemimpinan yang
dimaksud di sini adalah kepemimpinan pada tingkat dasar, seperti kepala
ruangan atau kepala unit. Hal ini dikarenakan keselamatan pasien dipengaruhi
oleh kebiasaan staf atau error yang terjadi. Standar keselamatan pasien seperti
yang tercantum dalam Permenkes RI no.1691 tahun 2011 mencantumkan peran
kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
2
Universitas Esa Unggul
3
Universitas Esa Unggul
perawat dalam asuhan pasien, tidak ada kerjasama yang baik antar perawat jika
ada yang ingin tukar dinas.
Selain itu kurangnya respon time perawat terhadap pasien, tidak antusias
dalam bekerja, lebih terasa jenuh, dan tidak ingin atau malas untuk mengikuti
pelatihan/diklat dari Rumah Sakit, dan perawat merasa kuatir dengan SDM
yang baru, masalah khawatir akan kesempatan peningkatan karier. Penelitian
ini merupakan replikasi penelitian Padauleng et al., (2020) dengan hasil riset
terdapat hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja perawat dengan
penerapan budaya keselamatan pasien, sehingga kepemimpinan transaksional
memberikan dampak positif dalam membangun budaya keselamatan pasien
dan Faridah et al., (2019) yang memfokuskan pada bahasan kepemimpinan
dan motivasi kerja perawat dengan penerapan budaya keselamatan pasien
Hasil riset Faridah et al., (2019) menemukan pengaruh pengetahuan,
motivasi dan dukungan kepemimpinan dengan penerapan budaya keselamatan
pasien pada perawat di rawat inap. Adapun gap riset penelitian sebelumnya
terletak pada obyek penelitian dan metode yang digunakannya. Urgensi dari
penelitian ini lebih memfokuskan pada Budaya Patient Safety yang dilakukan
oleh perawat, dimana perawat menunjukan tingkat kemampuan perawat dalam
mencapai hasil (output), terutama dilihat dari sisi kuantitasnya. Oleh karena itu
kinerja setiap perawat bisa berbeda, bisa tinggi atau bisa juga rendah,
tergantung pada tingkat kegigihan dalam menjalankan tugas.
Kebaharuan penelitian saat ini dibandingkan dengan riset sebelumnya
terletak pada penambahan variabel bebas yaitu sistem reward dan
digunakannya motivasi perawat sebagai variabel mediasi, hal dilakukan untuk
mengetahui apakah motivasi perawat memperkuat/memperlemah variabel
terikat budaya patient safety. Berdasarkan pada pemaparan latar belakang
penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan
penyusunan proposal tesis dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Dan
Sistem Reward Terhadap Budaya Patient Safety Dimediasi Motivasi
Perawat Di RS. Satya Negara Sunter”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan dan fokus dalam
penulisan ini, maka ada beberapa hal dalam mengidentifikasi masalah, yaitu:
1. Masih ada beberapa perawat yang belum memahami dan enggan
melakukan penerapan keselamatan pasien, terlihat masih ada perawat saat
melakukan tindakan keperawatan ada yang tidak menggunakan sarung
tangan dan penggunaan masker tidak sesuai dengan standar prosedur
operasional di rumah sakit
2. Masih adanya pemimpin yang kurang efektif dalam hal segala situasi
3. Masih adanya yang tidak tertib dalam mengisi kelengkapan catatan rekam
medis pasien.
4. Masih adanya perawat yang tidak mempriotaskan kepuasan pasien,
bersikap tidak peduli terhadap pasien, berkata ketus dan bernada tinggi
ketika berkomunikasi dengan pasien.
5. Motivasi kerja menurun yang paling dominan diantaranya perawat masih
adanya yang tidak disiplin, hadir tidak tepat waktu dalam bekerja, tidak
ada kerjasama antar perawat jika ada yang ingin tukar dinas
4
Universitas Esa Unggul
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan pada penelitian ini untuk menghindari
penyimpangan atau pelebaran pokok masalah sehingga penelitian menjadi
lebih terarah dan tujuan penelitian dapat tercapai di batasi pada pengaruh
kepemimpinan dan sistem reward terhadap budaya patient safety dengan
motivasi sebagai mediasi. Selain itu ada beberapa batasan masalah lain dalam
penelitian ini adalah:
1. Variabel yang mempengaruhi motivasi dan budaya patient safety dalam
penelitian ini adalah budaya organisasi dan motivasi
2. Lingkup tenaga medis yang dibahas pada penelitian ini adalah seluruh
tenaga keperawatan bukan dokter spesialis dan bekerja melayani pasien
secara langsung. Perawat yang diteliti adalah perawat yang bekerja di
rawat jalan dan rawat inap, tidak termasuk perawat yang bekerja di
manajemen
3. Penelitian ini menggunakan SEMPLS dikarenakan memudahkan peneliti
untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung (mediasi)
terhadap variabel kinerja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan dan sistem reward terhadap
budaya patient safety yang dimediasi motivasi perawat di Rumah Sakit
Satya Negara Sunter
2. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi perawat di
Rumah Sakit Satya Negara Sunter
3. Apakah terdapat pengaruh sistem reward terhadap motivasi perawat di
Rumah Sakit Satya Negara Sunter
4. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap budaya patient safety
di Rumah Sakit Satya Negara Sunter
5. Apakah terdapat pengaruh sistem reward terhadap budaya patient safety di
Rumah Sakit Satya Negara Sunter
6. Apakah terdapat pengaruh motivasi perawat terhadap budaya patient
safety di Rumah Sakit Satya Negara Sunter
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung kepemimpinan
dan sistem reward terhadap budaya patient safety yang dimediasi motivasi
perawat di Rumah Sakit Satya Negara Sunter.
2. Tujuan Khusus
5
Universitas Esa Unggul
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini semoga diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis :
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan akan dapat
memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajemen khususnya
Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini merupakan salah satu yang bermanfaat dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai
pengaruh kepemimpinan dan reward terhadap budaya patient safety
yang dimediasi motivasi perawat di Rumah Sakit Satya Negara Sunter.
b. Bagi RS Satya Negara Sunter
Dapat memberikan informasi dan menjadi masukan untuk peningkatan
motivasi perawat sehingga akan meningkatkan budaya patient safety,
dan dapat dijadikan dasar untuk pembuatan kebijakan bagi
pengembangan budaya patient safety melalui perspektif pemenuhan
kepemimpinan dan reward.
c. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi bahan informasi yang
sangat berguna bahwa betapa pentingnya menciptakan motivasi
perawat dalam suatu manajemen rumah sakit sehingga dapat
meningkatkan mutu kinerja pelayanan asuhan keperawatan, serta dapat
dijadikan sebagai bahan referensi atau literatur untuk para peneliti
lanjutan baik mengenai judul maupun tema yang sama.
6
Universitas Esa Unggul
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
Kajian pustaka adalah ringkasan atau rangkuman teori-teori yang
ditemukan dari sumber bacaan (literature) yang berkaitan dengan tema yang
penulis angkat atau analisa dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan
pada penelitian ini berhubungan dengan variabel-variabel yang dijadikan
sebagai judul dalam penelitian ini. Adapun teori-teori yang digunakan adalah
teori yang berhubungan dengan kepemimpinan dan reward, budaya patient
safety serta motivasi perawat.
1. Budaya Patient Safety
a. Pengertian Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien merupakan displin ilmu dibidang kesehatan
dengan menerapkan metode perawatan secara ilmiah untuk mencapai
tujuan, dan membuat sistem pelayanan kesehatan yang dapat dipercaya
oleh pasien. Keselamatan pasien merupakan suatu atribut sistem
pelayanan kesehatan yang dapat meminimalkan insiden dan dampak
yang ditimbulkan, serta memaksimalkan penyembuhan dari efek
samping yang ada (Handa, et al., 2013). Institute of Medicine definisi
keselamatan sebagai tidak ada cedera yang tidak disengaja (freedom
from accidental injury). Keselamatan sebagai bidang utama kualitas,
dan keselamatan dari sudut pandang pasien (Kohn, 2000).
Pengertian lain menurut Hughes (2008) mengungkapkan bahwa
keselamatan pasien adalah mencegah cedera pasien. Pencegahan
cedera didefinisikan sebagai cedera yang tidak terjadi secara tidak
sengaja atau yang dapat dicegah dengan perawatan medis. Pada saat
yang sama, praktik keselamatan pasien didefinisikan sebagai
pengurangan risiko kejadian buruk yang terkait dengan paparan
kondisi diagnostik atau medis. Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit/ KKP-RS (2008) definisikan keamanan (safety) tanpa bahaya
atau resiko (hazard). Keselamatan pasien mengacu pada pasien yang
tidak ada hubungannya dengan layanan kesehatan dan tidak akan
dirugikan atau dirugikan.
Kerusakan / cedera tersebut tidak akan terjadi dan tidak akan
mengalami potensi bahaya (sakit, cedera fisik / sosial / psikologis,
kecacatan, kematian, dll.). PERMENKES RI Nomor
1691/Menkes/PER/VIII/2011 menyatakan keselamatan pasien rumah
sakit adalah suatu sistem bagi rumah sakit untuk membuat perawatan
pasien lebih aman, yang meliputi penilaian risiko, identifikasi dan
manajemen hal-hal yang berkaitan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, pembelajaran dari insiden, serta pelacakan dan
penerapan solusi untuk meminimalkan insiden. Risiko kemampuan
untuk mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan.
7
Universitas Esa Unggul
8
Universitas Esa Unggul
9
Universitas Esa Unggul
10
Universitas Esa Unggul
11
Universitas Esa Unggul
12
Universitas Esa Unggul
13
Universitas Esa Unggul
14
Universitas Esa Unggul
2. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Ray Gullet (2000) bahwa : Leadership is the overall
pattern of a leader actions, both visible and invisible by his
subordinates. Leadership consistens describe the combination of
philosophy, skills and attitudes that underlie the nature of ta poersons
behavior. Leadership is demonstrated directly or indirectly about the
conviction of a leader of the ambition of subordinates. Kepemimpinan
adalah pola menyeluruh dari tindakan seseorang pemimpin baik yang
tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Kepemimpinan
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan,
sifat dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Menurut Terry dan Rue (2015) Leadership is activity of
influencing people to strive willingly for mutual objectives
(kepemimpinan adalah keseluruhan kegiatan atau aktivitas untuk
mempengaruhi kemauan orang lain untuk mencapai tujuan bersama).
Menurut Arep dan Tanjung (2013) mengungkapkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau
mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbeda- beda menuju
pencapaian tertentu. Definisi kepemimpinan menurut Rivai dan
Mulyadi (2016) secara luar meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budaya.
Selain itu juga dijelaskan oleh Siregar et al (2017)
Kepemimpinan merupakan suatu proses dari seorang pemimpin untuk
memberikan pengarahan, bimbingan dan pengawasan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang diharapkan oleh
seorang karyawan adalah kepemimpinan yang berorientasi pada
pencapaian tujuan organisasi, tidak dapat diterima, menciptakan iklim
dan budaya organisasi yang kondusif sehingga terjalin kerjasama yang
sedemikian rupa, antara atasan dan bawahan serta antara sesama
pekerja. Bila situasi demikian secara otomatis seluruh kegiatan
manajerial mereka akan berlangsung dengan baik tanpa keraguan
bahwa kesejahteraan seluruh karyawan akan tercapai secara optimal.
Menurut Yulk (2014) gaya kepemimpinan yang berorientasi
pada tugas atau initiating structure adalah tingkat sejauh mana seorang
pemimpin menentukan dan menstruktur perannya sendiri dan peran
dari para bawahan ke arah pencapaian tujuan-tujuan formal kelompok.
Initiating structure adalah tingkat dimana seorang pemimpin
mendefinisikan dan merancang peran dirinya serta peran-peran
bawahannya ke arah pencapaian tujuan formal kelompok.
15
Universitas Esa Unggul
b. Gaya Kepemimpinan
Rivai (2016) mengatakan Gaya Kepemimpinan merupakan
sekumpulan ciri yang dimiliki pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya agar apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai.
Fiedler (1987) secara jelas membedakan antara Gaya Kepemimpinan
(Leadership style) engan perilaku kepemimpinan (Leadership
behavior), dikemukakan bahwa : Leadership style refers to the goals
or needs that drive his behavior in various leadership situations, while
leadership behavior is the actions of leaders in directing and
coordinating the work of group members. Leadership behavior,
leadership style and leadership traits of each leader have their own
characteristics.
Hal ini menggambarkan tidak ada satupun gaya yang tepat,
gaya sebagian tergantung pada situasi, sebagian pada individu-individu
dengan siapa anda bekerjasama, dan sebagian pada kepribadian anda.
Gaya tidak lain adalah dari anda sendiri. Hersey dan Blanchard (2005)
menjelaskan : ”The Style of leaders is the consistent behavior patterns
that use when they are working with and trhough other people as
perceived by those people” . artinya bahwa Gaya Kepemimpinan
adalah pola prilaku para pemimpin yang konsisten mereka gunakan
ketika mereka bekerja dengan dan melalui orang lain seperti yang
dipersepsi orang-orang itu
Menurut Lippit dan White (2018), menjelaskan hubungan
antara perilaku pemimpin yang berbeda, diantaranya ialah otoriter,
demokratis, dan laissez faire. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh
Tannenbaum dan Schmidt, mengungkapkan gaya kepemimpinan
otokratis dan demokratis, keduanya merupakan Gaya Kepemimpinan,
dan oleh karenanya dapat didudukkan dalam suatu kontinum atau
rangkaian dari perilaku pemimpin yang sangat otokratis pada satu sisi,
dan perilaku pemimpin yang sangat demokratis pada sisi lain. Mulyadi
dan Rivai (2016) menerangkan bahwa Gaya Kepemimpinan
merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran
organisasi.
c. Jenis-jenis Kepemimpinan
Terdapat lima tipe kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi
menurut Yukl yang dikuti Siagian (2015), yaitu:
1) Tipe pemimpin yang otokratik
Seorang pemimpin otokratik ialah seorang pemimpin yang:
a) Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
b) Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c) Menganggap bahwa manusia sebagai alat semata-mata.
d) Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
e) Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya.
f) Dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan
16
Universitas Esa Unggul
17
Universitas Esa Unggul
18
Universitas Esa Unggul
19
Universitas Esa Unggul
20
Universitas Esa Unggul
21
Universitas Esa Unggul
a) Intrinsic reward
Intrinsic reward merupakan nilai positif atau rasa puas
karyawan terhadap dirinya sendiri karena telah menyelesaikan
suatu tugas yang baginya cukup menantang. Intrinsic reward
merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, seperti tanggung
jawab, tantangan, dan karakteristik umpan balik dari pekerjaan.
Penghargaan ini tidak berbentuk materi atau finansial.
b) Ekstrinsic reward
Ekstrinsic reward biasanya mencakup kompensasi langsung,
kompensasi tidak langsung dan manfaat lainnya. Penghargaan ini
berbentuk finansial, material, atau sosial dari lingkungan.
22
Universitas Esa Unggul
4. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
23
Universitas Esa Unggul
24
Universitas Esa Unggul
25
Universitas Esa Unggul
26
Universitas Esa Unggul
6. Rumah Sakit
27
Universitas Esa Unggul
28
Universitas Esa Unggul
29
Universitas Esa Unggul
Perbedaan
Peneliti, Judul & Metode
No Hasil Penelitian dan
Publikasi Penelitian
Persamaan
Keperawatan, 1(1), 1–9. 150 Perawat dengan penerapan patient
Alat analisis : safety di Rumah Sakit
SPSS Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh 2016.
4. (Wulandari et al., 2019) Desain peningkatan motivasi Persamaan
Peningkatan Budaya penelitian : perawat dan optimalisasi variabel
Keselamatan Pasien korelatif dengan peran kepala ruang dapat yang
Melalui Peningkatan desain cross mempengaruhi digunakan,
Motivasi Perawat dan sectional study peningkatan budaya perbedaan
Optimalisasi Peran Sampel : keselamatan pasien. obyek
Kepala Ruang 49 Perawat penelitian
Jurnal Kepemimpinan Alat analisis :
dan Manajemen SPSS
Keperawatan, Vol 2 No
2, November 2019
5. (Nivalinda et al., 2013) Desain Terdapat pengaruh antara Persamaan
Pengaruh Motivasi penelitian : motivasi perawat dan gaya variabel
Perawat Dan Gaya kuantitatif non kepemimpinan kepala yang
Kepemimpinan Kepala eksperimental ruang terhadap penerapan digunakan,
Ruang Terhadap dengan budaya keselamatan perbedaan
Penerapan Budaya pendekatan pasien oleh perawat obyek
Keselamatan Pasien cross sectional pelaksana di RS penelitian
Oleh Perawat Pelaksana pada Sampel : Pemerintah di Semarang
Pada Rumah Sakit 105 Perawat
Pemerintah Di Alat analisis :
Semarang. SPSS
Jurnal Managemen
Keperawatan . Volume
1, No. 2, November
2013; 138-145
6. (Suci, 2018) Desain menunjukkan terdapat Persamaan
Peningkatan Budaya penelitian : peningkatan persentasi variabel
Keselamatan Pasien Deskriptif penerapan budaya yang
Melalui Pemberdayaan Kuantitatif keselamatan pasien setelah digunakan,
Champion Keselamatan Sampel : program pemberdayaan perbedaan
Pasien 81 Perawat champion keselamatan obyek
JKH/ Volume 2/ Nomor Alat analisis : pasien dengan pengaruh penelitian
2/Juli 2018 SPSS yang tidak bermakna
secara statistik.
7. (Pratama et al., 2020) Desain Berdasarkan uji statistik F Persamaan
Pengaruh Reward Dan penelitian : menunjukkan bahwa variabel
Punishment Terhadap Deskriptif kedua variabel memiliki yang
Motivasi Kerja Kuantitatif pengaruh karena memiliki digunakan,
Karyawan Goldia Sampel : nilai signifikansi kurang perbedaan
Camilan Malang 60 karyawan dari taraf nyata. Hasil uji t obyek
e – Jurnal Riset Alat analisis : menunjukkan adanya penelitian
Manajemen PRODI SPSS pengaruh yang signifikan
MANAJEMEN dari kedua variabel
Fakultas Ekonomi terhadap motivasi kerja
Unisma karyawan Goldia Camilan
Malang, keduanya
memiliki nilai t hitung > t
tabel.
8. (Kartika et al., 2015) Desain Hasil penelitian Persamaan
30
Universitas Esa Unggul
Perbedaan
Peneliti, Judul & Metode
No Hasil Penelitian dan
Publikasi Penelitian
Persamaan
Analisis Pengaruh Gaya penelitian : menunjukkan bahwa gaya variabel
Kepemimpinan Direktur Deskriptif kepemimpinan yang
terhadap Budaya Kuantitatif transformasional direktur digunakan,
Keselamatan Pasien di Sampel : telah melibatkan staf perbedaan
RS Hermina Pandanaran 10 Perawat dalam menerapkan budaya obyek
Jurnal Manajemen Alat analisis : keselamatan pasien, penelitian
Kesehatan Indonesia, SPSS terutama non blaming
3(2), 145–152. culture dan budaya belajar
dari insiden, tetapi budaya
pelaporan belum berjalan
dengan baik.
9. (Oktaviani & Desain Hasil dari penelitian ini Persamaan
Kusumapradja, 2018) penelitian : adalah variabel sikap variabel
Effect Of Attitude And Deskriptif berpengaruh positif dan yang
Motivation Against Kuantitatif signifikan terhadap digunakan,
Application Of The Sampel : penerapan program perbedaan
Patient Safety Program 90 Perawat keselamatan pasien di obyek
In Mekar Sari Hospitals Alat analisis : Rumah Sakit Mekar Sari. penelitian
Hospitalia, Volume 1 SPSS Variabel motivasi
Nomor 2, Agustus 2018 berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
penerapan program
keselamatan pasien di
Rumah Sakit Mekar Sari.
10. (Hartono et al., 2020) Desain Secara parsial maupun Persamaan
The Effect Of Head’s penelitian : simultan, peran variabel
Leadership And Nurses’ Deskriptif kepemimpinan kepala dan yang
Job Motivation On Kuantitatif motivasi kerja dapat digunakan,
Nursing Performance In Sampel : mempengaruhi tingkat perbedaan
The Hospital Inpatient 150 Perawat kinerja dari para perawat. obyek
Room Alat analisis : Rumah Sakit Palang penelitian
Jurnal Administrasi SPSS Merah Indonesia Bogor
Kesehatan Indonesia dapat memberikan
Volume 8 No 2 pelatihan rutin kepada
December 2020 setiap kepala ruangan
untuk meningkatkan peran
kepemimpinan dan
motivasi kerja perawat
11. (Ree & Wiig, 2019) Desain Kepemimpinan Persamaan
Linking transformational penelitian : transformasional memiliki variabel
leadership, patient safety Deskriptif dampak yang signifikan yang
culture and work Kuantitatif terhadap budaya digunakan,
engagement in home Sampel : keselamatan pasien dan perbedaan
care services. 239 Perawat keterlibatan kerja dalam obyek
Wiley Nursing Open, Alat analisis : layanan perawatan di penelitian
1(1), 1–10. SPSS rumah.
12. (Setiowati, 2020) Desain Terdapat hubungan antara Persamaan
Analysis of Head Nurse penelitian : kepemimpinan variabel
on Transformational Deskriptif transformasional kepala yang
Leadership and Patients Kuantitatif ruang terhadap penerapan digunakan,
Safety Culture in Palang Sampel : budaya keselamatan perbedaan
Merah Indonesia (PMI) 30 Perawat pasien di rumah sakit PMI obyek
Hospital at Bogor, Alat analisis : Bogor penelitian
Indonesia SPSS
31
Universitas Esa Unggul
Perbedaan
Peneliti, Judul & Metode
No Hasil Penelitian dan
Publikasi Penelitian
Persamaan
International Journal of
Nursing and Health
Services (IJNHS)
Volume 3 Issue 1,
February 20
th 2020, pp 61-66
13. (Padauleng et al., 2020) Desain terdapat hubungan antara Persamaan
The Relationship penelitian : gaya kepemimpinan dan variabel
Between Leadership Deskriptif motivasi kerja perawat yang
Style and Nurse’s Work Kuantitatif dengan penerapan budaya digunakan,
Motivation With The Sampel : keselamatan pasien. perbedaan
Application of Patient 104 Perawat Disimpulkan bahwa obyek
Safety Culture Of The Alat analisis : kepemimpinan penelitian
Inpatient Installation In SPSS transaksional memberikan
The Class C Hospital, dampak positif dalam
Bone Regency. membangun budaya
Hasanuddin keselamatan pasien.
International Journal Of
Health Research,
1(02):64-72
14. (Pandin et al., 2021) Desain variabel kepemimpinan Persamaan
The Effect of Work penelitian : terhadap budaya variabel
Satisfaction and Deskriptif keselamatan pasien, dan yang
Leadership on Patient Kuantitatif kepuasan kerja perawat digunakan,
Safety Culture in Nurses Sampel : secara bersama-sama perbedaan
at Lagaligo Regional 119 Perawat berpengaruh terhadap obyek
Public Hospital I East Alat analisis : budaya keselamatan penelitian
Luwu Regency SPSS pasien di Rumah Sakit
Journal Wetenskap Umum Daerah (RSUD) I
Health Lagaligo Kabupaten Luwu
Volume 2, Issue 2, 2021 Timur.
page 008-021
15. (Kakemam et al., 2021) Desain Tingkat Respon Positif Persamaan
Nurses’ perception of penelitian : dari budaya keselamatan variabel
patient safety culture and Deskriptif pasien secara keseluruhan yang
its relationship with Kuantitatif dan dimensi budaya digunakan,
adverse events: a Sampel : keselamatan pasien perbedaan
national questionnaire 2295 Perawat bervariasi. Selain itu, para obyek
survey in Iran Alat analisis : perawat memperkirakan penelitian
BMC Nursing (2021) SPSS bahwa terjadinya enam
20:60 kejadian tidak diharapkan
bervariasi dalam satu
tahun terakhir.
32
Universitas Esa Unggul
C. Kerangka Teoritik
Berdasarkan landasan teoritik yang telah diuraikan dapat dibuat kerangka
konsep penelitian yang menghubungkan variabel-variabel dalam penelitian
ini.
Kepemimpinan (X1)
33
Universitas Esa Unggul
34
Universitas Esa Unggul
35
Universitas Esa Unggul
36
Universitas Esa Unggul
37
Universitas Esa Unggul
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh (Faridah et al., 2019)
Ada pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan kepemimpinan
dengan penerapan budaya keselamatan pasien pada perawat di rawat inap.
(Wulandari et al., 2019) peningkatan motivasi perawat dan optimalisasi
peran kepala ruang dapat mempengaruhi peningkatan budaya keselamatan
pasien. (Nivalinda et al., 2013) terdapat pengaruh antara motivasi perawat
dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya
keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. (Oktaviani & Kusumapradja,
2018) motivasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
penerapan program keselamatan pasien di Rumah Sakit Mekar Sari.
Berdasarkan uraian di atas hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H6 : terdapat pengaruh signifikan motivasi perawat terhadap budaya
patient safety
Kepemimpinan (X1)
Dimensi:
1) Kemampuan membina
kerjasama dan hubungan
2) Kemampuan efektivitas Budaya Safety Patient
K
3) Kepemimpinan partisipatif
H4 (Y)
4) Kemampuan Dimensi :
mendelegasikan tugas waktu 1) Kerjasama Tim dalam
5) Kemampuan Unit/Bagian,
mendelegasikan tugas 2) Pengawasan
wewenang. 3) Pembelajaran Organisasi
Robbins (2015) dan Perbaikan
Berkesinambungan
H2 Motivasi perawat (Z) 4) Dukungan Manajemen
5) Persepsi Keseluruhan
Dimensi :
6) Umpan Balik dan
H1 1. Kebutuhan fisiologi H1 Komunikasi Kesalahan
2. Kebutuhan rasa aman
7) Keterbukaan Komunikasi
H3 3. Kebutuhan mencintai dan
dicintai
8) Frekuensi Pelaporan
Kegiatan
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri H6 9) Kerjasama Tim Antar
Unit/Bagian
Maslow (1994)
Sistem Reward 10) Staf
(X2) 11) Pertukaran dan
Pemindahan
Dimensi : 12) Tanggapan Kesalahan
Hughes (2008)
1. Intrinsic reward H5
2. Ekstrinsic reward.
Byars & Rue (2010)
38
Universitas Esa Unggul
E. Hipotesis Penelitian
Hipótesis penelitian dalam tesis ini terdiri dari :
Ha1 Terdapat pengaruh kepemimpinan dan sistem reward terhadap budaya
patient safety dengan motivasi perawat sebagai variabel mediasi di
Rumah Sakit Satya Negara Sunter
Ha2 Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi perawat
Ha3 Terdapat pengaruh sistem reward terhadap motivasi perawat
Ha4 Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap budaya patient safety
Ha5 Terdapat pengaruh sistem reward terhadap budaya patient safety
Ha6 Terdapat pengaruh motivasi perawat terhadap budaya patient safety
39
Universitas Esa Unggul
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif
dengan menggunakan metode analisis kuantitatif explanatoris kausalitas.
Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan dan
sistem reward terhadap budaya patient safety dengan motivasi perawat
sebagai variabel mediasi di Rumah Sakit Satya Negara, Sunter. Penelitian ini
menggunakan SEM SmartPLS 3.2.9 dikarenakan memudahkan peneliti untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung (mediasi) terhadap variabel
budaya patient safety. Adapun model penelitian atau konstelasi penelitian ini
dapat dgambarkan sebagai berikut:
Kepemimpinan
(X1) H4
H2 H1
Budaya Patient
Motivasi H5 Safety (Y)
Perawat (Z)
H3 H1
Sistem Reward H4
(X2)
40
Universitas Esa Unggul
41
Universitas Esa Unggul
2. Data Sekunder
Merupakan data yang dipakai untuk mendukung data primer, data ini
bersifat sebagai pelengkap atau pendukung dari data primer. Data
sekunder dapat diperoleh dari jurnal, sumber informasi seperti internet
pada situs dalam dan luar negeri, dan dari internal organisasi.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan dua
teknik yaitu :
a. Studi Pustaka : Studi pustaka ini digunakan untuk mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan penelitian sebagai landasan teori.
Penelitian melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku dan jurnal.
b. Penelitian Lapangan : Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada
subjek penelitian, yaitu perawat Rumah Sakit Satya Negara. Dengan
melakukan penelitian lapangan, maka peneliti akan mendapatkan data
primer yang merupakan data utama untuk melakukan perhitungan
statistik. Adapun cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
primer yaitu dengan menggunakan kuesioner yang ditunjang dengan
proses wawancara. Dari wawancara, peneliti ingin mendapatkan data-
data umum tentang organisasi yang melingkupi sejarah organisasi,
struktur organisasi, dan kebijakan Rumah Sakit Satya Negara.
Penelitian ini menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran.
Skala likert banyak digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2015).Dengan menggunakan skala likert maka di dalam
instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir
pernyataan dan responden dapat memilih satu dari beberapa alternatif
jawaban yang sesuai, dimana setiap butir bernilai 1 sampai 5 disesuaikan
dengan alternatif-alternatif jawaban yang dipilih dari masing-masing
pernyataan. Kelima penilaian akan diberikan bobot sebagai berikut :
Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
Skor 3 untuk jawaban Cukup Setuju (CS)
Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
42
Universitas Esa Unggul
43
Universitas Esa Unggul
44
Universitas Esa Unggul
cepat dan tepat. Dimana dilakukan editing dan coding. Editing adalah tahapan
pertama dalam pengolahan data yang diperoleh peneliti dari lapangan dengan
melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan jawaban responden
serta ketidakpastian jawaban responden. Coding adalah memberikan atau
tanda atau kode tertentu terhadap alternatif jawaban sejenis atau
menggolongkan sehingga dapat memudahkan peneliti mengenai tabulasi.
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel
agar mempermudah dalam menganalisis dan memahami data sehingga data
yang disajikan lebih sistematis. Dimana dilakukan tabulasi. Tabulasi adalah
perhitungan data yang telah dikumpulkan dalam masing-masing kategori
sampai tersusun dalam tabel yang mudah dimengerti.Jenis penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan
menggunakan metode analisis kuantitatif explanatoris kausalitas.
1. Uji Kualitas Data
Kalibrasi dilakukan dengan melakukan uji coba terhadap beberapa
responden yaitu sebanyak 30 responden. Uji coba butir-butir instrumen
tersebut dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-
butir instrumen yang digunakan dalam penelitian.
a. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2
dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r
positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk
hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian
corrected item total correlation.
Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas dimensinya
adalah: (1) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau
variabel tersebut valid. (2) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r
tabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Interpretasi dari
hasil pengolahan adalah membandingkan nilai rhitung (Koefisien
Korelasi Pearson) dengan nilai rtabel.
b. Perhitungan Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan dimensi dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun
cara yang digunaka untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable
akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan
program computer SPSS.
Dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas ini adalah sebagai
berikut:
Jika koefisien Cronbach’s Alpha ≥ 0,6 → maka Cronbach’s Alpha
acceptable (construct reliable).
45
Universitas Esa Unggul
2. Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variabel dari hasil penelitian. Tujuan analisa univariat adalah untuk
melihat distribusi frekuensi.
Analisa univariat pada penelitian ini menggunaan Three Box Methode
dimana analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui
gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama
mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas
item-item pertanyaan yang diajukan.
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor
maksimal 5 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden
dengan rumus berikut:
Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x
5)} / 5 Dimana :
F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang
digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang
digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang
digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang
digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang
digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
Angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka 1
untuk minimal dan maksimal adalah 5.
Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap
masing-masing variabel, maka akan didasarkan pada nilai skor rata-rata
dari hasil perhitungan Three Box Method (Ferdinand, 2016), sebagai
berikut:
Batas atas rentang skor : (%Fx5)/5 = (115 x 5)/5 = 575/5 = 115
Batas bawah rentang skor : (%Fx1)/5 = (115 x 1)/5 = 115/5 = 23
Menurut Ferdinand (2016), angka jawaban responden tidak dimulai
dari angka 0, tetapi mulai dari angka 23 hingga 115. Angka indeks yang
dihasilkan menunjukkan skor antara 115-23 dengan rentang sebesar 92.
Dengan menggunakan three box method maka rentang sebesar 92 dibagi
menjadi 3 bagian, sehingga menghasilkan rentang untuk masing-masing
bagian sebesar 31 dimana akan digunakan sebagai interpretasi nilai indeks
sebagai berikut:
23 – 53 : Buruk
54 – 84 : Baik
85 – 115 : Sangat Baik
3. Analisis multivariat
46
Universitas Esa Unggul
Tabel 3.2
Ringkasan Rule OfThumb Uji Convergent dan Discriminant validity
Validitas Parameter Rule OfThumb
Convergent validity Loading factor • >0,70 untuk confirmatory research
47
Universitas Esa Unggul
48
Universitas Esa Unggul
Tabel 3.4
Ringkasan Rule ofThumb Evaluasi Model Struktural
Kriteria Rule OfThumb
0,75; 0,50; dan 0,25 menunjukkan model kuat,
R-Square
moderate dan lemah
t-value 1,65 (signifikansi level 10%)
Signifikansi (two-tailed) t-value 1,96 (signifikansi level 5%)
t-value 2,58 (signifikansi level 1%)
Sumber: Setiaman (2020)
c. Uji Hipotesis
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan
simbol atau lambang parameter statistika yang menggambarkan
pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian. Simbol yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya
pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
b. Hipotesis kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Berdasarkan uraian di atas dan pada bab-bab sebelumnya, maka
disusunlah hipotesis statistik sebagai berikut:
a. Ada pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan dan sistem
reward terhadap budaya patient safety dengan motivasi perawat
sebagai variabel mediasi
H0 : ß1 < 0
H1 : ß1 > 0
b. Ada pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi perawat.
H0 : ß1 < 0
H1 : ß1 > 0
c. Ada pengaruh sistem reward terhadap motivasi perawat.
H0 : ß1 < 0
H1 : ß1 > 0
d. Ada pengaruh antara motivasi perawat terhadap budaya patient
safety.
H0 : ß1 < 0
H1 : ß1 > 0
49
Universitas Esa Unggul
50
Universitas Esa Unggul
DAFTAR PUSTAKA
51
Universitas Esa Unggul
Lampiran 1 Kuesioner
INFORMASI PENELITIAN
Responden Yth,
Hormat saya,
Hery Dharmawan
52
Universitas Esa Unggul
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang prosedur penelitian, maka saya
menyatakan bersedia untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner
sepengaruh dengan penelitian yang dilakukan oleh Hery Dharmawan dengan
judul: “ Pengaruh Kepemimpinan Dan Sistem Reward Terhadap Budaya
Patient Safety Dimediasi Motivasi Perawat Di RS. Satya Negara Sunter”
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Jakarta, ……………………..
Saksi, Responden,
(………...………………….) (…………………………………..)
53
Universitas Esa Unggul
DATA DEMOGRAFI
RESPONDEN : Kode :
Tanggal :
PETUNJUK PENGISIAN: BERILAH TANDA ( √ ) PADA KOTAK YANG
TERSEDIA DI BAWAH INI SESUAI JAWABAN ANDA :
NAMA :
UMUR : • < 25 tahun • 36 - 40 tahun
• 25 - 30 tahun • > 40 tahun
• 31- 35 tahun
JENIS KELAMIN : • Laki laki • Perempuan
PENDIDIKAN TERAKHIR : • SMA • Ners
• S1 Keperawatan
STATUS PERKAWINAN : • Menikah • Belum Menikah
LAMA BEKERJA : • < 1 tahun • 5– 10 tahun
• 2– 5 tahun
PETUNJUK PENGISIAN
:
1. Mohon Bantuan Dan Kesediaan Bapak/Ibuk/Saudara (I) Untuk Menjawab Semua
Pertanyaan Yang Ada.
2. Beri Tanda Centang (√) Pada Jawaban Yang Tersedia Sesuai Dengan Keadaan
Yang Sebenarnya Dirasakan, Dengan Alternatif Jawaban :
54
Universitas Esa Unggul
DAFTAR PERNYATAAN
Berilah tanda ( √ ) pada pilihan pernyataan pada kolom jawaban yang sesuai
dengan pendapat anda.
Pernyataan Jawaban
No
STS TS CS S SS
Kepemimpinan (Y)
1. Anda diberikan kepercayaan dalam
melakukan kreativitas
2. Suasana kerja terasa damai karena atasan
mempercayai para anda
3. Kepercayaan atasan mudah hilang bila ada
anda yang memberikan berita tidak benar
4. Anda diberikan kesempatan menyampaikan
gagasan
5. Ide anda ditampung dalam rangka
pengambilan keputusan
6. Ide dan gagasan hanya di berikan pada anda
senior
7. Ruang kerja anda menjadi salah satu
perhatian atasan
8. Atasan menanyakan tentang kenyamanan alat
kerja seperti computer, kursi dan meja
9. Ruang kerja yang ada tidak beraturan
sehingga terlihat sempit
10. Atasan mudah mengucapkan terimakasih
kepada anda
11. Atasan mempromosikan anda yang
berprestasi
12. Atasan mengucapkan terimakasih bila ada
kepentingan
13. Anda ditempatkan sesuai dengan
kompetensinya
14. Atasan menugaskan anda sesuai dengan
kemampuannya
15. Atasan kurang melihat tingkat professional
anda
Sistem Reward (X2)
1. Gaji merupakan motivasi untuk semangat
erja.
2. Bonus yang diberikan Rumah Sakit
meningkatkan semangat dalam bekerja
3. Tunjangan yang diberikan Rumah Sakit dapat
mecukupi kebutuhan saat ini
4. Rumah Sakit memberikan penghargaan
interpersonal berupa kepercayaan kepada
perawat untuk mempertanggungjawabkan
55
Universitas Esa Unggul
Pernyataan Jawaban
No
STS TS CS S SS
tugas – tugasnya.
5. Rumah Sakit memberikan peluang yang
merata kepada perawat untuk dipromosikan
pada jabatan yang lebih tinggi.
6. Perawat mendapat pujian, ketika berprestasi
Motivasi Perawat (Z)
1. Gaji yang diberikan telah mampu memenuhi
kebutuhan hidup perawat
2. Rumah Sakit menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung semua aktivitas
kegiatan tugas serta jam istirahat yang cukup
3. Lingkungan kerja Anda aman dan nyaman
4. Rumah Sakit memberikan jaminan
(keamanan, kesehatan) dalam setiap
pekerjaan
5. Hubungan dengan atasan Anda terjalin
dengan
baik dan harmonis
6. Anda dan rekan kerja memiliki hubungan
yang baik dan saling mendukung
7. Kinerja Anda dihargai oleh atasan baik secara
kualitas maupun kuantitas
8. Rumah Sakit memberikan jaminan
(keamanan, kesehatan) dalam setiap
pekerjaan
9. Atasan akan memberikan pujian apabila
Anda menyelesaikan tugas tepat waktu
10. Rumah Sakit memberikan jaminan
(keamanan, kesehatan) dalam setiap
pekerjaan
Budaya Safety Patient (Y)
1. Keselamatan pasien tidak pernah
dikorbankan untuk menyelesaikan pekerjaan
2. Prosedur sistem di bagian / departemen ini
dapat mencegah terjadinya kesalahan
3. Ketika kesalahan terjadi, tetapi tertangkap
dan telah diperbaiki sebelum sampai pada
pasien sering dilaporkan
4. Ketika kesalahan terjadi, tetapi tidak
berpotensi membahayakan pasien, sering
dilaporkan
5. Supervisor / kepala saya senang ketika dia
melihat pekerjaan yang dilakukan sesuai
prosedur keselamatan pasien
6. Supervisor / kepala saya sangat serius
56
Universitas Esa Unggul
Pernyataan Jawaban
No
STS TS CS S SS
mempertimbangkan saran stafnya guna
peningkatan keselamatan pasien
7. Kami selalu aktif guna peningkatan
keselamatan pasien
8. Kesalahan membuat perubahan positif disini
9. Kami saling mendukung satu sama lainnya
10. Ketika ada pekerjaan yang butuh diselesaikan
secara cepat, kami bekerja sama untuk
mengerjakannya
11. Staf bebas berbicara ketika melihat sesuatu
yang berdampak negatif pada pasien
12. Staf merasa bebas untuk bertanya kepada
mereka yang lebih tinggi jabatannya guna
mengambil keputusan atau tindakan
13. Kami akan melakukan timabl balik terhadap
kasus yang dilaporkan
14. Kami diinformasikan mengenai kesalahan
yang terjadi di bagian ini
15. Staf merasa kesalahan yang ada selalu
diselesaikan bersama
16. Ketika ada pelaporan kasus, yang menjadi
fokus adalah individu bukan masalahnya
17. Kami mempunyai jumlah staf memadai untuk
menanggulangi pekerjaan yang ada
18. Staf dibagian ini akan bekerja lama dari jam
kera demi keselamatan pasien
19. Pihak RS mengembangkan budaya kerja yang
selalu mempromosikan keselamatan pasien
20. Strategi manajemen adalah menempatkan
keselamatan pasien yang paling utama
21. Adanya kerjasama yang baik antar bagian di
RS
22. Bagian di RS saling kerjasama untuk
pelayanan terbaik bagi pasien
23. Biasanya masalah akan muncul ketika terjadi
pemindahan pasien dari satu bagian ke
lainnya
24. Informasi penting mengenai pasien sering
hilang ketika pergantian shift terjadi
57