STROKE INFARK
Oleh
Siti Nur Indah
Preceptor:
dr. Zam Zanariah Ibrahim, Sp.S, M.Kes
Umur : 81 tahun
Agama : Islam
KELUHAN UTAMA
• Kelemahan anggota gerak kanan sejak ± 2 minggu SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
• Kepala pusing, sulit diajak berkomunikasi, tidak mau makan
dan minum sejak 2 hari SMRS, demam (+)
Riwayat Penyakit Sekarang
Kepala
• Kepala : Normocephal
• Rambut : Tersebar merata, tidak mudah dicabut.
• Mata : KA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
• Telinga : Normotia, Sekret/perdarahan (-/-)
• Hidung : Deviasi (-), epistaksis (-)
• Mulut : Deviasi ke kiri, sianosis (-), pucat (-)
• Lidah : Pucat (-), atrofi (-), sulit dijulurkan keluar
Cor
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 4-5 linea midclavicula sinistra
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : BJ I-I regular, murmur (-), gallop (-)
PULMO
• Inspeksi : Normochest, simetris, lesi (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), Fremitus taktil kanan=kiri
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, masa (-), lesi (-)
• Auskultasi : BU (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-/-)
• Perkusi : Timpani
Ekstremitas
• Superior : CRT < 2s, akral hangat, edema (-/-)
• Inferior : CRT < 2s, akral hangat, edema (-/-)
• Kesan : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS CN II
Tajam Penglihatan :sulit dinilai
Lapang Penglihatan : sulit dinilai
CN I
Tes Warna : sulit dinilai
Daya Penciuman Hidung : Sulit
Fundus Oculi : Tidak dilakukan
dilakukan
CN III, IV, VI
Kelopak Mata : Ptosis (-), eksoftalmus (-)
Pupil CN V
Diameter : 3 mm / 3 mm
Bentuk : Bulat, tepi rata Sensibilitas : Sulit dinilai
Isokor/anisokor : Isokor Motorik :Sulit dinilai
Posisi : Central (+ / +) Refleks kornea : +/+
RCL : +/+ Refleks bersin : sulit dinilai
RCTL : +/+
CN IX dan X
CN XII • Suara bindeng : sulit dinilai
Atropi : Sulit dinilai - Posisi Uvula : sulit dinilai
Fasikulasi : Sulit dinilai - Refleks muntah :dalam batas
Lidah : Sulit dinilai normal
- Refleks batuk : sulit dinilai
- Peristaltik usus : ada, Normal
CN XI
M. Trapezius : Sulit dinilai
M. Sternocleidomastoideus : Sulit dinilai
RANGSANG MENINGEAL
Achilles +/+ +/ +
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Sistem Otonom
Sistem Sensorik
Miksi : Normal
Sensibilitas Superior Inferior
Defekasi : Normal
Eksteroseptif
Sekresi keringat : Normal
Rasa raba Sulit dinilai Sulit dinilai
Rasa nyeri +/+ +/+ Stroke Gajah Mada Score & Siriraj score
Tidak terdapat penurunan kesadaran (-), nyeri
Rasa panas Tidak dilakukan kepala (-) , refleks babinski (+) menandakan
Proprioseptif adanya stroke iskemik akut atau stroke infark
Sulit SS = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri
Vibrasi Sulit dinilai
dinilai kepala) + (0,1 x diastol) – (3 x ateroma )- 12
Sulit SS = (0) + (0) + (0) + (8) – (3) – (12) = -7
Posisi Sulit dinilai
dinilai
HASIL LABORATORIUM
22/06/2019
MCV 90,1 79 - 99 fL
MCH 29,2 27 – 31 Pg
MCHC 32,4 30 – 35 g/dL
KIMIA KLINIK
Ureum/ Creatinin 129/1,54 19 – 44/ 0,9 – 1,3 mg/dL
GDS 127,0 < 140 mg/dl
RESUME
Ny. M (81 tahnun) datang dengan keluhan
• Kelemahan anggota gerak terutama sebelah kanan sejak 2 minggu SMRS
• Awalnya pasien sedang beraktivitas seperti biasa kemudian mengeluh pusing dan
tiba-tiba mengalami kelemahan pada anggota geraknya.
• Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran, namun pasien sulit diajak
berkomunikasi, riwayat mual dan muntah disangkal, riwayat kejang disangkal.
• Keluhan disertai dengan demam yang tidak terlalu tinggi namun terus menerus,
batuk pilek disangkal, diare disangkal, nyeri saat berkemih juga disangkal.
• 2 hari SMRS, pasien mulai tidak mau mengonsumsi makanan dan minuman
• Pemfis : GCS E4M5V(sulit dinilai), TTV TD 140/80, status neurologis : refleks HT dan
Babinsky (+/-)
• Laboratorium Leukosit 15,39 rb/μL, Ureum 129,4 mg/dl dan creatinin 1,54
mg/dl
DIAGNOSIS
Pemeriksaan CT-scan
Pemeriksaan GDN-GDPP
Pemeriksaan profil lipid
EKG
Pemeriksaan Ro Thorax
TERAPI
Non-medikamentosa
Medikamentosa • Bed rest
O2 3liter/ menit
IVFD RL 20 tpm • Rehabilitasi medik (fisioterapi dan terapi
Citicolin 2x 500mg wicara)
Amlodipin 1 x 5 mg • Konsultasi gizi
Cilostazol 1 x 100mg
Ceftriaxone 1g/ 12 jam
Edukasi
Monitoring
• Keadaan umum • Menjelaskan pada pasien dan keluarga
• Tanda-tanda vital pasien mengenai penyakit yang
diderita; pemeriksaan yang akan
• Kesadaran
dilakukan untuk menujang diagnosis
• Defisit neurologis penyakit; rencana terapi yang akan
diberikan pada pasien; prognosis
pasien pada pasien dan/atau keluarga
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia
• Quo ad functionam : dubia
• Quo ad sanationam : dubia
STROKE
Perfusi jaringan
cerebral ↓
Iskemia
Hipoksia
Nekrotik jaringan
otak
Aktivitas elektrolit terganggu
Metabolisme anaerob
Infark
Na & K pump gagal
Asam aktat ↑
Na & K influk Gg.kesadaran, kejang fokal,
hemiplegia, defek medan
penglihatan, afasia
Retensi cairan
Oedem serebral
GEJALA STROKE ISKEMIK
HEMISFER KIRI ( DOMINAN ) HEMISFER KANAN ( NON DOMINAN )
• Hemiparesis kanan, bervariasi mengenai wajah, • Hemiparesis kiri
ekstremitas atas dan bawah
• Hilang sensasi sisi kiri
• Hilang sensasi sisi kanan, pola sama seperti motorik
• Homonimus hemianopia sisi kiri
• Hemianopia homonimus kanan
• Disartria
• Disartria
• Menyangkal ( neglect ) bagian tubuh sisi kiri
• Afasia
• Anosognosia
• Aleksia
• Asomatognosia
• Agrafia
• Hilangnya irama berbicara
• Akalkulia
• Afek mendatar
• Aprasia ekstremitas
Pemeriksaan Fisik Pada Penderita Stroke
Kesadaran
Pernafasan
Stage II > 160 mmHg > 100 mmHg
Suhu
Pemeriksaan MRI
• Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan
adanya lesi di batang otak (sangat sensitif).
Pemeriksaan Angiografi
• Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan
apakah lokasi pada sistem karotis atau
vertebrobasiler, menentukan ada tidaknya
penyempitan, oklusi atau aneurisma pada
pembuluh darah.
Pemeriksan USG
• Pemeriksaan ini untuk menilai pembuluh darah
intra dan ekstra kranial , menentukan ada
tidaknya stenosis arteri karotis.
USG
PENATALAKSANAAN
Tujuan Prinsip :
- Airway : - Jalan nafas tetap lancar
1. Menjamin oksigen/ energi ke otak - Brain : - Cegah / atasi edema
tetap baik - Atasi kejang
- Circulation : - Fungsi jantung
2. Memperbaiki metabolisme sel otak - Tekanan darah
- Viskositas darah
- Infection : - Cegah / atasi infeksi
- Nutrition : - Sesuai kebutuhan
- Perhatikan penyakit penyerta
Gejala FAST : ( Lihat Ceklis )
• IGD ( Triase ) Pasien dicurigai Stroke
• Ruang Rawat -Face ( mulut mencing )
- Arm ( lemah separuh badan )
DOKTER EMERGENSI - Speech ( pelo / afasia )
Curiga Stroke Akut < 4,5 jam - Time last normal ( < 4 jam)
Dalam 10 menit :
ACTIVITE CODE STROKE
1. EKG
2. GDS ( stick )
3. Lab ( bila perlu )
Konsul / Refer cito ! ( Warfarin → INR : NOAC → APTT )
Urgent Neurologi 4. Order Urgent CT/MRI Brain
5. Nilai NIHSS
CT/MRI Brain
6. Pasang iv-line
DPJP NEUROLOGI 7. Call Neurologist
DPJP Neurologi
ELIGIBILITAS TROMBOLISIS
• Konfirmasi Stroke Iskemik
Lihat Ceklis • Klarifikasi onset gejala
•NIHSS
START TROMBOLISIS • Order Obat Alternatif ( Actilyse*)
Infark :
1. Tidak boleh menurunkan tekanan darah pada fase akut apabila MAP ≤ 150 mmhg kecuali akan
dilakukan terapi trombolitik
2. Tidak boleh memebrikan cairan hipotonik, glukosa/dextros
3. Cegah dehidrasi dan obat – obat yang bisa meningkatkan diuresis
4. Turunkan kadar gula darah yang tinggi dengan berbagai macam cara
Cegah dekubitus,dengan merubah poisisi (mika/miki)
Cegah infeksi sekunder, bila ada segera diberikan antibiotik dengan spektrum luas
(perhatikan pola kuman di RS)
Perawatan kandung kemih untuk mencegah terjadinya infeksi (UTI) dan atasi cegah
adanya gangguan defekasi
Fisioterapi: pasif dan aktif
Hemoragik :
1. Turunkan tekanan darah apabila sistol diatas 185 /110mmhg
2. Obat – obat hemostatik hanya diberikan apabila ada gangguan fungsi hemostatik atau
pada perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma/ AVM
3. DSA selanjutnya coilling atau embolisasi apabila ditemukan adanya aneurisma sebagai
penyebab perdarahan sub arahnoid
Penatalaksanaan TTIK :
Elevasi kepala 30 derajat
Hiperventilasi
Cairan hipertonik ( manitol / gliserol )
Apabila disebabkan oleh hematom yang luas bisa dilakukan dekompresi ( Bedah Saraf )
• TD diastolik > 140 mmHg hipertensi emergensi, anti hipertensi perenteral , drip kontinyu nikardipin,
diltiazem, nimodipin dll
• TD sistolik > 230 mmHg dan / atau TD diastolik > 121 – 140 mmHg terapi emergensi, labetolol IV 1 –
2 menit, diulang atau digandakan setiap 10 -20 menit sampai penurunan tekanan darah memuaskan atau
sampai dosis kumulatif 300 mg, diberikan dengan bolus mini, dosis rumatan setiap 6 – 8 jam bila diperlukan
• TD sistolik 180 – 230 mmHg dan / atau TD diastolik 105 – 120 mmHg terapi darurat ditunda kecuali ada :
PIS, Gagal ventikel jantung kiri, infark miokard akut, gagal ginjal akut, edema paru, diseksi aorta,
ensefalopati hipertensi
Bila tekanan darah menetap selang waktu 60 menit berikan 200 – 300 mg labetolol 2 – 3 kali sehari,
alternatif nifedipin 4 X 10 mg/hari atau captopril 4 X 6,25 – 25 mg
• Batas penurunan tekanan darah 20 % - 25 %
Terapi Khusus