(Tutorial)
Diagnosis
Diagnosis laboratorik sama seperti pada herpes zoster yaitu dengan pemeriksaan
sediaan hapus secara Tzanck (deteksi sel raksasa dengan banyak nucleus/inti),
pemeriksaan mikroskop electron cairan vesikel (deteksi virus secara langsung)
dan material biopsi (kultur), dan tes serologik (meningkatnya titer).
Diagnosis Banding
Varisela harus dibedakan dengan variola (walaupun saat ini sudah sangat jarang).
Variola secara klinis lebih berat dan memberi gambaran monomorf, penyebaran
dimulai dari bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dan telapak kaki. Beberapa
penyakit lain yang mirip adalah reaksi hipersensitivitas gigitan serangga, hand,
foot and mouth disease, serta Pityriasis lichenoides et varioliformis (PLEVA),
skabies impetigenisata.
Tatalaksana
Pengobatan bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgetik untuk
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif atau antihistamin yang
mempunyai efek sedatif. Antipiretik yang digunakan antara lain parasetamol,
hindari salisilat atau aspirin karena dapat menimbulkan sindrom reye.
Terapi lokal ditunjukan untuk mencegah agar vesikel tidak pecah terlalu dini,
karena itu diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol, kamfora).
Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik oral atau salap. dapat pula
diberikan obat-obat antivirus. Varicella zoster immunoglobuline (V.I.Z.I.G) dapat
mencegah atau meringankan varisela dan diberikan secara intramuskular dalam 4
hari setelah pajanan.
Indikasi pemberian antivirus adalah bi;a sebelumnya telah ada anggota keluarga
serumah yang menderita varisela atau pada pasien imunokopromais, antara lain
pasien dengan keganasan, infeksi HIV/AIDS atau yang sedang mendapat
pengobatan imunosupresan misalnya kortikosteroid jangka panjang atau sitostatik
dan pada kehamilan. Pemberian dosis asiklovir adalah sebagai berikut :
Daftar Pustaka
1. Harahap Marwali. Varisela. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta:
Hipokrates; 2000. H.94-96.
2. Straus, Stephen E. Oxman, Michael N. Schmader, Kenneth E. Varicella.
In: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine; seventh edition, vol 1
and 2. 2008. P.1885-1895.
3. Rassner, Steinert. Penyakit virus varisela-zoster. Dalam: Buku Ajar dan
Atlas Dermatologi; edisi 4. Jakarta: EGC; 1995. H.44-45.
4. Menaldi, Sri Linuwih SW. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit FK UI