Anda di halaman 1dari 70

FARMAKOTERAPI MALARIA

apt. Mida Pratiwi, M.Farm


EPIDEMIOLOGI
• 300 – 500 juta orang di dunia terinfeksi baru
• > 2 juta kematian
• P. vivax  India, Pakistan, Bangladesh, Sri
Lanka, central America.
• P. falciparum  Afrika, Haiti, Wilayah Amazon
(Amerika Selatan), New Guinea.
• P. vivax dan P. falciparum  Asia Tenggara,
Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika Utara,
Ethiopia, Somalia dan Sudan.
• P. ovale  Afrika.
• P. malariae  considered worldwide.
World Malaria Report 2008

• Resiko malaria : ½ dari penduduk dunia


• Estimasi (2006). : dari 247 juta kasus
menyebabkan kematian 881.000
Epidemiologi Malaria di Indonesia
• 2010 terdapat 65% kabupaten endemis
• 45% penduduk di kabupaten tersebut berisiko tertular
malaria.
• Hasil survei komunitas (2007 –2010), prevalensi malaria
di Indonesia menurun dari 1,39 % (Riskesdas 2007)
menjadi 0,6% (Riskesdas 2010).
• Selama tahun 2000-2009, angka kesakitan malaria
cenderung menurun yaitu sebesar 3,62 per 1.000
penduduk (2000) menjadi 1,85 per 1.000 penduduk
(2009) dan 1,96 tahun 2010.
• Tingkat kematian akibat malaria mencapai 1,3%
• jumlah kematian malaria yang dilaporkan adalah 388
kasus (2011).
Etiologi
• Plasmodium vivax
• Plasmodium ovale
• Plasmodium malariae
• Plasmodium falcifarum
• Plasmodium knowlesi  Kalimantan
ETIOLOGI
• Transmisi oleh:
– gigitan nyamuk Anopheles (utama)
– Transfusi darah
– Intrauterine
– Jarum suntik
• Mekanisme :
gigitan nyamuk (sporozoit)  multiplikasi di
parenkim hepatosit (hepatic vegetative = schizont)
exoerythrocytic stages ) schizont rupture 
merozoit  infeksi eritrosit (ring form, tropozoit,
schizont, merozoit), gametosit  fs. Seksual
(nyamuk)
malaria movie.exe
Life cycle
Jenis fase Invasi
exoerythrocytic eritrosit

P. falciparum 4 minggu semua umur


P. malariae 4 minggu
P. vivax Extended periods muda
P. ovale Extended periods muda

Infeksi terberat : P. falciparum  parasetemia


tinggi & parasites in capillaries brain & kidney
PATOLOGI
• Fase erythrocytic  hemolisis  anemia &
splenomegaly
• Malaria P. falciparum dengan resiko tinggi
/berat : Bayi dan anak < 5 th serta wanita
non imun yang hamil
TANDA & GEJALA
Tujuan Terapi
Diagnosis cepat adanya plasmodium
dengan apus darah (diulang tiap 12 jam
selama 3 hari) untuk memulai terapi
antimalaria.
Terapi antimalaria bertujuan :
• eradikasi infeksi dalam 48 – 72 jam
• Menghindari komplikasi : hipoglikemia,
pulmonary edema, renal failure  kematian
Syarat obat antimalaria ideal
1. Berefek pada semua jenis & stadia
parasit
2. Cara pemakaian mudah
3. Harga terjangkau & ketersediaan
4. Efek samping ringan & toksisitas rendah

Indikasi resistensi obat:


Adanya parasit dalam darah setelah 3-5 hari terapi
Obat antimaria menurut stadium
parasit
1. Skizontosida darah (mengendalikan serangan
klinis karena bekerja terhadap merozoit di
eritrosit (fase eritrosit) sehingga tidak terbentuk
skizon baru & penghancuran eritrosit. Contoh :
klorokuin, kuinin dan meflokuin
2. Skizontosida jaringan (untuk profilaksis kausal),
bekerja pada stadium pre-eritrositer (skizon
yang baru memasuki jaringan hati) sehingga
dapat mencegah parasit menyerang butir darah
merah. Contoh : pirimetamin dan primakuin.
3. Gametosida, membunuh gametosid yang
berada dalam eritrosit sehinmgga
transmisi ke nyamuk dihambat. Contoh :
klorokuin dan kinina (gametosidal pada P.
vivax dan P. malariae), primakuin
(gametosidal pd p. falciparum)
4. Sporontosida, menghambat perkembangan
gametosit lebih lanjut di tubuh nyamuk.
Contoh : primakuin dan proguanil.
Kemoprofilaksis (Plasmodium sp)

• Dewasa :
kloroquinon fosfat 300 mg 1 minggu sekali,
dimulai ketika berangkat sd 4 minggu
setelah meninggalkan area endemik.
• Pediatrik :
dosis 5 mg/ kgBB (base), max 300 mg.
Kemoprofilaksis
(Plasmodium vivax, ovale)
• Dewasa :
Primaquin fosfat (primaquin) 15 mg/hari
(base) selama 14 hari dimulai pada 2
minggu terakhir setelah profilaksis dengan
kloroquinon
• Anak :
Primaquin 0,3 mg/kg BB (base) per hari
selama 14 hari.
Kemoprofilaksis
(P. falciparum strain resisten kloroquin)
• Dewasa : mefloquinon 250 mg seminggu
sekali, dimulai 1 minggu sebelum
berangkat sampai 4 minggu setelah
eksposur.
• Anak : dosis dalam tabel.
Kemoprofilaksis
(P. falciparum strain resisten kloroquin)
• Resiko resistensi cepat :
Mefloquinon 250 mg 1 X sehari selama 3
hari sebelum pergi dilanjutkan seminggu
sekali sampai 4 minggu setelah eksposur.
ALTERNATIF Kemoprofilaksis
(klroroquin resisten & intoleran mevloquinon)

Dewasa : Doksisiklin 100 mg sehari dimulai 1-


2 hari sebelum pergi dilanjutkan sd 4 minggu
setelah meninggalkan area.
Anak (>8th) : 2 mg/kgBB per hari (max 100 mg)
Kontraindikasi : anak < 8 th, hamil, menyusui.
ALTERNATIF Kemoprofilaksis
(klroroquin resisten & intoleran mevloquinon)
• Kombinasi atovaquone dan proguanil
(Malarone) : 1 tablet tiap hari dimulai 1-2
hari sebelum pergi dilanjutkan sampai 1
minggu setelah meninggalkan area.
Terapi Uncomplicated malaria
(kecuali falciparum-resisten kloroquin)
• Inisiasi : kloroquin 600 mg (base),
6 jam kemudian + 300 mg, dilanjutkan
300 mg/hari selama 2 hari
Jika berat atau intoleran oral atau parenteral
quinin tidak ada :
• Quinidine gluconate 10 mg/kgBB (loading
dose, max 600 mg) pada 250 mL normal
saline (selama 1-2 jam), diikuti infus 0,02
mg/kg/menit sampai oral terapi diberikan.
(dosis dewasa = anak).
• Jika kombinasi dengan quinin / mefloquinon :
oral quinidin 300 mg tiap 8 jam, diikuti
quinidin iv sampai 3 hari (kecuali Falciparum
dari Thailand sampai 7 hari).
Dosis anak : 25 mg/kgBB/hari (3 dosis
terbagi) selama 3 – 7 hari
Terapi Uncomplicated malaria
falciparum-resisten kloroquin
• 750 mg mefloquinon, diikuti 500 mg 12
jam kemudian. (Anak : 15 mg/kg, max 45
mg, diikuti 10 mg/kg 8 -12 jam kemudian )
+ quinidin gluconate iv (kasus berat)
• Oral quinidin diikuti pyrimethamine-
sulfadoxine (Fansidar) pada hari terakhir
quinidin iv atau clindamycin 900 mg 3 X
sehari selama 3-5 hari.
Terapi Complicated malaria
falciparum-resisten kloroquin
• History seizure / gangguan psikiatrik :
Kombinasi atovaquone 250 mg dan
proguanil 100 mg (Malarone) 4 tablet sehari
selama 3 hari pada hari terakhir quinidin iv
• Transfusi jika parasitemia 5% - 15%.
• Peritoneal / hemodialis indikasi untuk renal
failure.
• Monitoring elektrocardiogram & tanda vital.
Evaluasi terapi
• Kontrol hipoglikemia ( menambah infus
dextrosa)
• Infus Quinidine distop/dikurangi jika QT
interval 0,6 detik.
• Kadar Quinidine dalam darah 3-7 mg/L
• Apus darah dicek tiap 12 jam (sampai<1%)
• Demam mereda setelah 36-48 terapi
• Parasit hilang dari darah dalam 5 hari
Tatalaksana Terapi Malaria

• Malaria tanpa komplikasi


• Malaria berat
• Malaria pada kehamilan
• Kasus kegagalan terapi
Permenkes, 2013

TATA LAKSANA TERAPI


MALARIA DI INDONESIA
 Menggunakan terapi kombinasi
 Tujuan terapi kombinasi : untuk pengobatan
yang lebih baik dan mencegah terjadinya
resistensi plasmodium terhadap obat anti
malaria.
 Pengobatan kombinasi malaria harus:
a. aman dan toleran untuk semua umur;
b. efektif dan cepat kerjanya;
c. resisten dan/atau resistensi silang belum terjadi;
d. harga murah dan terjangkau.
Program nasional adalah derivat artemisinin dengan
golongan aminokuinolin, yaitu:
1. Kombinasi tetap (Fixed Dose Combination = FDC)
Satu tablet FDC = 40 mg dihydroartemisinin dan 320 mg
piperakuin (DHP).
Obat ini diberikan per – oral selama tiga hari dengan range
dosis tunggal harian sebagai berikut: Dihydroartemisinin 2-4
mg/kgBB; piperakuin 16-32mg/kgBB

2. Artesunat - Amodiakuin
artesunat – amodiakuin yang ada pada program
pengendalian malaria dengan 3 blister, setiap blister terdiri
dari 4 tablet artesunat @50 mg dan 4 tablet amodiakuin 150
mg.
Lini Pertama Pengobatan Malaria falsiparum
dan Malaria vivaks (Tanpa komplikasi)
Atau
Lini Kedua untuk Malaria falsiparum

• Kina + Doksisiklin

Atau

• Tetrasiklin + Primakuin
Lini Kedua untuk Malaria falsiparum
Lini Kedua Untuk Plasmodium Vivax
Pengobatan malaria vivaks yang relaps
• Dugaan Relaps (malaria vivaks): apabila primakuin 0,25
mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14 hari dan
penderita sakit kembali dengan parasit positif dalam
kurun waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah
pengobatan.
• Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) :
regimen ACT yang sama tetapi dosis primakuin
ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
• Khusus penderita defisiensi enzim G6PD (dari anamnesis
keluhan/riwayat warna urin coklat kehitaman setelah
minum obat (gol. sulfa, primakuin, kina, klorokuin dll.),
maka pengobatan diberikan secara mingguan selama 8-
12 minggu dengan dosis mingguan 0,75mg/kgBB dan
segera dirujuk ke rumah sakit /dikonsultasikan kepada
dokter ahli
Pengobatan Malaria ovale
Pengobatan Malaria malariae
Pengobatan infeksi campur P. falciparum + P.
vivaks/P. ovale
Pengobatan infeksi campur P. falciparum
+ P. malariae
• Infeksi campur antara P. falcifarum
dengan P. malariae diberikan regimen
ACT selama 3 hari dan Primakuin pada
hari I.
Pengobatan Malaria pada Ibu Hamil
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai