Masalah kesehatan global Lebih dari 2,4 milyar (40% penduduk dunia) di 100 negara terpapar malaria Urutan 8 dari 10 penyebab kematian di Indonesia dengan angka mortalitas 0,7-1,7 % Program pemerintah untuk meningkatkan upaya diagnosis dini dan pengobatan yang tepat Pengobatan malaria yang berbeda antara tenaga kesehatan Malaria resisten obat semakin meluas 77 kabupaten (158 kecamatan)
Etiologi
Hospes Malaria
Hospes perantara :
Manusia Vertebra lainnya
Hospes definitif
Nyamuk Anopheles
Sporozoit
Zigot (ookinet)
Patofisiologi
Infeksi malaria SDM terinfeksi SDM tidak terinfeksi Splenic Immunology Filtration Clearance lolos toksin * skizon * merozoit Monosit Makrofag kalikrein kinin Lemah, lesu anemia
Plasmodium falciparum Hipnozoit Jumlah merozoit Daur eritrosit Daur dalam nyamuk Daur praeritrosit Eritrosit yang dihinggapi Periode Inkubasi 40000 48 jam 10 hari 5,5 hari Muda ( bisa menyerang eri segala usia) 9-14 hari
MANIFESTASI KLINIK Gejala yang khas : trias malaria, yaitu menggigil, panas, dan keringat yang banyak. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah : 1.Demam Demam periodik berkaitan dgn saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Malaria tertiana (P.vivax dan P.ovale) tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3
Malaria kuartana (P.malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium : menggigil (15 menit 1 jam), puncak demam
IMMUNOLOGIC MECHANISM : cytokine, nitrit- oxide formation MECHANISMS OF INCREASED INTRACRANIAL PRESSURE: pediatric cases only ENDOTOXIN MECHANISM
PRBC
CYTOADHERENCE MECHANISM
EP
PRBC
Knob ENDOTEL
PATHOGENESIS MECHANISM
PRBC
Pf-EMP-1
ICAM-1
ELAM VCAM
CD-36
TSP
ENDOTHEL
ANEMIA
TROPHOZOIT
MICROVASC. OBSTRUCTION
TNF
HYPOXIA HYPOGLYCEMIA
FEVER HYPOGLYCEMIA
Hapusan tipis Terutama untuk melihat jenis spesies Dapat dilakukan hitung parasit berdasarkan jumlah parasit/1000 eritrosit
Pengobatan Malaria
Klasifikasi Biologi Obat Malaria 1. Skizontisida jaringan primer: Proguanil, pirimetamin 2. Skizontosida jaringan sekunder: Primakuin 3. Skizontisida darah: Kuinin, klorokuin, amodiakuin
4. Gametositosida: Primaquin (V, F, M, O) Kuinin, klorokuin, amodiakuin (V, M, O) 5. Sporontosida: Primakuin, proguanil
Pengobatan
P falciparum lini pertama : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3 hari tambah primaquin 3 tab lini kedua : Kina + primaquin P vivax/ovale Lini I : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3 hari tambah primaquin 3 tab + primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari Lini II : Kina + primaquin 3 tab + primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Pengobatan kombinasi
Bila sudah ada studi tentang pola resistensi Bila resistensi untuk suatu obat > 25% maka tidak dianjurkan untuk digunakan Tujuan kombinasi untuk menghambat resistensi dan melindungi potensi obat antimalaria Kombinasi rasional: - cara kerja obat dan mekanisme resistensi berbeda - batas efektivitas obat minimal 75%
Resisten
R1
R2
R3
3.
4.
Resisten K3 <25% & SP1 K3-SP1-P1 Resisten K3 >25% & SP1 SP1-P1-Kina7 Resisten K3 <25% & SP1 K3-P1-T/D7 Resisten K3 >25% & SP1 Kina7-P1-T/D7
<25%
<25%
>25%
>25%
Keterangan: K3=Klorokuin Fosfat 250 mg 3 hari (4-4-2) SP1=Sulfadoksin pirimetamin 3 tab 1x P1=Primakuin 3 tab 1x Kina7=Kina Sulfat 3x10 mg/kgBB 7 hari T/D7=Tetrasiklin/Doksisiklin 7 hari
Pemantauan Pengobatan
Gagal obat dini (early treatment failure) Hari pertama (H1-3) terjadi gejala malaria berat H-2 hitung parasit >Ho H-3 hitung parasit > 25% Ho H-3 parasit bentuk aseksual masih positif disertai panas Gagal obat kasep (late treatment failure) a. Late clinical and parasitological failure H4-28 terjadi gejala malaria berat masih terdapat parasit bentuk aseksual+demam b. Late parasitological failure Terdapat parasit bentuk aseksual pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 tanpa demam
3.
4.
Tindakan umum/suportif Oksigenisasi, cairan, nutrisi, monitoring Pengobatan simtomatik Antipiretik Bila kejang diberi antikonvulsan Antimalaria Kina iv dengan cara 1 ampul kina 500 mg dilarutkan dalam 500 cc D5 diberikan dalam 8 jam terus menerus sampai penderita dapat minum obat Mengatasi penyulit/komplikasi Malaria serebral Anemia berat Hipoglikemia Renjatan Gagal ginjal akut
Pengobatan Pencegahan
1. Klorokuin Basa 5 mg / kg BB / minggu
2. Doksisiklin 1.5 mg / Kg BB / hari : Untuk daerah yg efikasi P. Falcifarum terhadap klorokuin < 75 % Maksimal untuk 3 bulan Kontra Indikasi anak < 8 thn dan ibu hamil Diberikan 1 minggu sebelum berangkat ke daerah endemis s.d 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemis malaria