Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 4 BD

MALARIA

Etiologi
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit

(protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan


melalui gigitan nyamuk anopheles.
Pada manusia, plasmodium menginfeksi sel darah merah dan
mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit.
Ada empat spesies plasmodium penyebab malaria pada
manusia, yaitu :
1. Plasmodium vivax menyebabkan malaria vivax/tertiana,
2. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria
3.
4.

falciparum/tropika,
Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae/quartana
dan
Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.

Siklus Hidup Plasmodium

Siklus Hidup Plasmodium


Fase aseksual

Lanjutan...

Target Terapi
Pengobatan

malaria adalah pengobatan radikal yaitu


membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam
tubuh. Tujuan pengobatan radikal adalah untuk
mendapatkan kesembuhan secara klinik dan parasitologik
serta memutus rantai penularan.
Target utama manajemen malaria adalah diagnosis cepat
Plasmodia spp. dengan blood smears (diulangi tiap 12
jam selama 3 hari) sehingga dapat diterapi inisiasi dengan
antimalarial tepat waktu untuk mengeradikasi infeksi
dalam waktu 48-72 jam dan menghindari komplikasi
seperti hipoglikemia, pulmonary edema, dan renal failure
yang dapat meningkatkan mortalitas pada malari

Terapi Malaria Falciparum tanpa


Komplikasi

Rekomendasi WHO, 2015

Lanjutan...

Rekomendasi WHO, 2015

Lanjutan...
Lini pertama

Artemisinin Combination Therapy (ACT)

Artesunat + Amodiakuin + Primakuin


atau
Dihydroartemisinin
Piperakuin + Primakuin
Obat diberikan selama +
3 hari dengan dosis tunggal harian

amodiakuin basa 10 mg/kg BB dan artesunat 4 mg/kg BB,


primakuin 0,75 mg/kg BB.
Perhatian: Artesunat + Amodiakuin + Primakuin, untuk Anak
umur kurang dari satu tahun dan ibu hamil serta penderita
defisiensi G6PD tidak boleh menerima primakuin.

Lini kedua Kina + Doksisiklin /Tetrasiklin + Primakuin


- Kina diberikan per oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kg
BB/hari selama 7 hari. Dosis maksimal kina adalah 9 tablet untuk
dewasa.
Rekomendasi Depkes RI, 2008

Terapi malaria vivaks dan malaria


ovale

Rekomendasi WHO, 2015

Lanjutan...
Lini pertama Dapat menggunakan klorokuin maupun

ACT

- Daerah yang telah mempunyai/tersedia ACT yang cukup dan telah


ada data resistensi klorokuin terhadap malaria vivaks dapat
menggunakan ACT. Dosis obat sama dengan dosis untuk malaria
falsiparum, hanya berbeda pada pemberian primakuin. Primakuin
diberikan selama 14 hari.

Lini kedua kina + primakuin


- Ditujukan untuk pengobatan malaria vivaks yang resisten terhadap
klorokuin. Kina diberikan per oral, 3 kali sehari dengan dosis 10
mg/kg BB/hari selama 7 hari. Primakuin diberikan selama 14 hari
dengan dosis 0,25 mg/kg BB/hari. Pemberian kina pada anak usia
dibawah 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat badan.

Rekomendasi Depkes RI, 2008

Terapi Malaria Berat

Rekomendasi Depkes RI, 2008

Pengobatan malaria berat


pada prinsipnya :
a. Tindakan umum
b. Pengobatan simtomatik
c. Pemberian antimalaria

Rekomendasi WHO, 2015

Pilihan utama antimalaria adalah :

a. Artesunat intravena atau intramuskuler


Loading dose secara bolus 2,4 mg/kg BB intravena selama 2
menit, dan diulang setelah 12 jam dengan dosis sama.
Selanjutnya artesunat diberikan 2,4 mg/kg BB intravena satu
kali sehari sampai penderita mampu minum obat . Larutan
artesunat juga dapat diberikan secara i.m. dengan dosis yang
sama. Bila penderita sudah dapat minum obat, maka pengobatan
dilanjutkan regimen artesunat + amodiakuin + primakuin (lihat
lini I pengobatan malaria falsiparum).
b. Artemeter intramuskuler
Berikan artermeter dalam loading dose 3,2 mg/kg BB i.m.
Selanjutnya artemeter diberikan 1,6 mg/kg BB i.m. satu kali
sehari sampai penderita mampu minum obat. Bila penderita
sudah dapat minum obat, maka pengobatan dilanjutkan regimen
artesunat + amodiakuin + primakuin (lihat lini I pengobatan
malaria falsiparum).

Kemoprofilaksis
DiPiro, 2005
In adults (including pregnant women), the chemoprophylaxis for all
species of Plasmodium is chloroquine phosphate 300 mg (base) once
weekly beginning 1 week prior to departure and continued for 4
weeks after leaving an endemic area. The pediatric dose of
chloroquine phosphate is 5 mg (base) per kilogram of body weight
(maximum 300 mg).
When visiting or leaving an area endemic for P. vivax or P. ovale,
primaquine phosphate (Primaquine) 15 mg (base) daily for 14
days beginning the last 2 weeks of chloroquine prophylaxis should be
added to the regimen. The pediatric dose of primaquine is 0.3 mg
(base) per kilogram of body weight per day for 14 days.
In areas where chloroquine-resistant P. falciparum strains exist,
travelers should receive mefloquine (Lariam) for prophylaxis. The
adult dose of mefloquine is 250 mg once weekly beginning 1 week
prior to departure and continuing for the full period of exposure,
followed by 250 mg for 4 weeks after last exposure.

Informasi Obat
Gol Antibakteri:

Gol Kuinolin:

Kuinine,kuinidin,primakuin
Klorokuin,amodiakuin,
Meflokuine,halofantrin
Gol Antifolat:

Pirimetamin,
Trimetropim, Proguanil,
Klorprokuanil

Sulfonamid,tetrasiklin,
Spiramisin,azitromisin,
Klindamisin,rifampisin,
Gol Artemisin:

Artemisin,Artemer,
Artesunat

Obat

MK

ES

1. Klorokuin,
Amodiakuin,
Meflokuin

Mendetoksifikasi haem
parasit, mencegah
pencernaan hemoglobin
oleh parasit dan dengan
demikian mengurangi
suplai asam amino yang
diperlukan untuk
kehidupan parasit.
Klorokuin juga
menghambat polymerase
haem - enzim yang
mempolimerisase haem
bebas yang toksik menjadi
hemozoin - pigmen
malaria.

Meliputi mual dan muntah,


pusing dan penglihatan
kabur, sakit kepala dan
symptom urtikaria. Kadangkadang pada dosis besar
timbul retinopati. Injeksi
intravena bolus klorokuin
dapat menyebabkan
hipotensi dan jika
menggunakan dosis tinggi
dapat terjadi disrithmia
fatal. Klorokuin aman untuk
wanita hamil.

2.
Artemisinin
dan
Turunannya

Diduga merusak membran


parasit melalui
pembentukan radikal
bebas atom karbon pusat
(dibentuk oleh pemecahan
protoporfirin IX ) atau
melalui alkilasi protein-

Meliputi gangguan ringan


pada saluran cerna, pusing,
tinitus, retikulositopenia,
neutropenia, meningkatnya
aktivitas enzim hati,
abnormalitas
elektrokardiograf yang

Obat

MK

ES

3. Primakuin

Eliminates the primary


tissue exoerythrocytic
forms of P. falciparum;
disrupts mitochondria and
binds to DNA.

Simptom saluran cerna


berkaitan dengan dosis dan
pada dosis besar dapat
menyebabkan mual dan
muntah,
methemoglobinemia dengan
sianois.

4. Antifolat

Menghambat enzim
dihidrofolatreduktase
plasmodia sintesis purin
terhambat skizon di hati
gagal membelah.

Mual, muntah, anoreksia dan


diare dapat terjadi.
Kristaluria yang
menyebabkan nyeri lumbar,
hematuria dan oligouria
jarang terjadi dibandingkan
sulfonamida yang
eliminasinya cepat terjadi.

5. Kuinin

Interkalasi pada DNA,


disrupsi replikasi dan
transkripsi parasit.

Mual, muntah, anoreksia dan


diare dapat terjadi, fibrilasi
atrial, pandangan kabur.

6. Meflokuin

Menghambat polymerase
haem, akan tetapi karena
meflokuin, seperti kuinin,

Efek samping yang paling


sering adalah mual, muntah,
nyeri abdominal, anoreksia,

SKABIES

DEFINI
SI
Skabies
adalah
penyakit kulit menular
yang disebabkan oleh
Sarcoptes scabei varian
hominis,
yang
penularannya
terjadi
secara kontak langsung
(Harahap, 2000).

ETIOLOGI
Sarcoptes
scabiei
termasuk filum Arthopoda ,
kelas
Arachnida,
ordo
Ackarina,
superfamili
Sarcoptes. Pada manusia
disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis. Kecuali itu terdapat
S. scabiei yang lainnya pada
kambing dan babi (Handoko,
2008 dan Stone et al, 2003).

PATOGENESIS
Penularan dapat terjadi saat bersalaman atau bergandengan
tangan yang lama sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,
menyebabkan kuman skabies berpindah ke lain tangan, kuman
skabies dapat menyebabkan bintil (papul, gelembung berisi air,
vesikel dan kudis) pada pergelangan tangan.
Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret
dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
dermatitis dengan ditemukannya papul,vesikel, urtikaria dan
lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta
dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang terjadi dapat
lebih luas dari lokasi tungau (Handoko, 2008).

CARA PENULARAN
Menurut Admin (2009) di dalam Brown.T.Y. et al (1999),
penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun
kontak tidak langsung. Yang paling sering adalah kontak langsung
dan erat atau dapat pula melalui alatalat seperti tempat tidur,
handuk, dan pakaian. Bahkan penyakit ini dapat pula ditularkan
melalui hubungan seksual antara penderita dengan orang yang
sehat.

KLASIFIKASI

Lanjutan...

Pada
Adanya
Penyakit
Pruritus

GEJALA KLINIS

Lanjutan...
Terdapat dua tipe utama lesi kulit pada skabies,
yaitu terowongan dan ruam (Graham-Brown
dan Burn, 2005), yaitu:
Terowongan terutama ditemukan pada tangan

dan kaki bagian samping jari tangan dan jari


kaki, sela-sela jari, pergelangan tangan dan
punggung kaki
Ruam

skabies berupa erupsi papula kecil

yang meradang, yang terutama terdapat di


aksila, umbilikus, dan paha. Ruam adalah
reaksi alergi dari tubuh terhadap tungau.

PENGOBATAN

Lanjutan...

Lanjutan...

??

Anda mungkin juga menyukai