Kontraindikasi:
Reaksi alergi, wanita hamil, anak <2 thn (mebendazol)
Interaksi obat:
Glukokortikoid dan prazikuantel dpt meningkatkan kadar
obat2 tsb di dlm plasma
Benzimidazol
Sediaan dan dosis:
Mebendazol:
Enterebiosis: dosis tunggal 100 mg, diulangi 2 minggu kmd
Askaris, trikuris, cacing tambang: 2x100 mg (pagi & malam)
selama 3 hari
Albendazol:
Askaris, trikuris, cacing tambang, enterobiosis: dosis tunggal
400 mg
Kista hidatid: 2x400 mg selama 28 hari
Neurosistiserkosis: 2x400 slm 3-28 hr tgt jumlah & lokasi kista
Tiabendazol: tersedia dlm btk topikal
Dietilkarbamazin
Derivat piperazin, obat lini pertama utk terapi filariasis
limfatik, dan eosinofilia paru (filariasis: W. bancrofti, B.
malayi, B. timori, O. vovulus)
Obat pilihan utk loiasis (L. loa)
Tdk berasa, berbau, larut dlm air dan stabil pd kead panas
Mekanisme kerja: blm pasti, mgk mengganggu
metabolisme asam arakidonat parasit
Dietilkarbamazin
Farmakokinetik:
Absorpsi cepat di sal. cerna, Cp: 1-2 jam, t½: 2-8 jam tgt
pH urin
>50% diekskresi dlm btk utuh di urin dan akan menurun
bila urin bersifat basa
Alkalinisasi urin: kadar obat dlm plasma meningkat dan
wkt paruh lbh panjang
Penderita gang. ginjal & urin alkalin: dosis hrs diturunkan
Dietilkarbamazin
Efek samping obat:
Anoreksia, mual, muntah, dan sakit kepala
Reaksi lokal: limadenitis, abses, ulserasi dan reaksi sistemik:
demam, sakit kepala dan lesu
Loiasis berat: perdarahan retina, ensefalitis berat
Onkoserkiasis: Reaksi Manzotti (limadenitis, gatal, kulit
kemerahan, takikardi dan sakit kepala)
Kontraindikasi:
Penderita gang. ginjal dan memp riwayat kejang
(epilepsi)
Interaksi obat:
Tdk boleh diberi: bersm pirantel pamoat (antagonis);
bersm klorpromazin (menimbulkan kejang)
Piperazin
Sediaan dan dosis:
Askariasis: sbg alternatif mebendazol & pirantel
pamoat, dewasa dan anak2: dosis tunggal 75
mg/kg BB/hr (maks 3,5 g) slm 2 hr berturut-turut
Enterobiasis: dewasa dan anak: dosis tunggal
harian: 65 mg/kg BB (maks 2,5 g) slm 7 hr, hrs
diulangi dg interval 1 minggu
Prazikuantel
Infeksi oleh cestoda (T. saginata & T. solium)
dan trematoda (S. mansoni)
Farmakokinetik:
Absorpsinya baik, Cp: 1-2 jam, t½: 0,8-3 jam, 80%
berikatan dg protein plasma
Mengalami metabolisme lintas pertama dan
menghasilkan metabolit inaktif
± 70% metabolit ditemukan dlm urin
Prazikuantel
Efek samping obat:
Langsung: nyeri perut, mual, sakit kepala, dan
mengantuk (bbrp jam dalam 1 hari)
Tdk langsung: demam, gatal, urtikaria, mialgia dan
atralgia
Interaksi obat:
Simetidin (antagonis)
Bila diberi bersm karbamazepin, fenitoin,
fenobarbital dan deksametason: menurunkan
bioavailabilitas
Prazikuantel
Sediaan dan dosis:
Skistosomiasis: dewasa dan anak >4 tahun: dosis
tunggal 40 mg/kg BB atau dg dosis terbagi 3x20
mg/kg BB dg interval 4-6 jam
Taniasis: dosis oral tunggal 40mg/kg BB atau 3x
20 mg/kg BB efektif untuk menurunkan telur;
dosis oral tunggal 20 mg/kg efektif terhadap
cestoda dewasa
Btk sediaan : tablet 600 mg
Pirantel Pamoat
Infeksi cacing gelang, cacing kremi dan cacing
tambang (paralisis spastik cacing)
Mekanisme kerja:
Menghambat depolarisasi neuromuskular shg
menyebabkan aktivasi persisten reseptor nikotinik
asetilkolin dan menghasilkan paralisis spastik
Menghambat kolinesterase
Pirantel efektif thd cacing gelang, enterobiasis
(alternatif dari mebendazol) dan cacing tambang,
sedangkan oksantel hanya utk trikuris (T. trichiura)
Pirantel Pamoat
Farmakokinetik:
Absorpsi di sal. cerna jelek dan tidak sempurna
Obat ini sebag besar diekskresikan melalui tinja
Kontraindikasi:
Wanita hamil dan anak <2 tahun
Hati2 pada penderita gang. Hati
Pirantel Pamoat
Interaksi obat:
Tdk boleh diberi bersm piperazin (antagonis)
Oksamnikuin
Mrpk suatu derivat 2-aminometiltetrahidrokuinolin sbg
alternatif utk terapi skistosomiasis (hanya utk S. mansoni)
Mekanisme kerja blm dik, diduga menyebabkan paralisis otot
dg mempengaruhi pengikatan DNA
Efek samping obat berupa sakit kepala, muntah, diare dan
nyeri perut
Dpt terjadi perubahan warna urin menjadi oranye
Kontraidikasi pada wanita hamil
Infeksi protozoa ptg lainnya
Amebiasis:
E. histolitica (infeksi 10%, patogen) dan E. dispar
(infeksi 90% non-patogen)
Menjangkiti ± 50 juta penduduk dunia dan kematian pd
100 ribu org/tahun
Terjd pd masyarakat sosio-ekonomi rendah dg higiene
sanitasi buruk
Penularan melalui makanan/minuman yg tercemar kista
ameba
Infeksi protozoa ptg lainnya
Amebiasis:
Kista ameba msk lambung tropozoit
Terapi
Tinidazolsingle dose
Metronidazol selama 5 hari