Anda di halaman 1dari 17

FARMAKOLOGI II

“ANTIBIOTIK KUINOLON, TETRASIKLIN,


KLORAMFENIKOL”

ERLINDA NENGSIH (1801242) (Moderator)


ELDYA NURISMI (1801244) (Pemateri 1)
ARIA ULTARI (1801245) (Anggota)
YULIA REFITA SARI (1801247) (Notulen)
INDAH IRMA S. LUBIS (1801249)(Pemateri 2)
KELAS :D-VII 2019
WAKTU: KAMIS/21 NOVEMBER 2019

DOSEN PENGAMPU : IFORA,M.FARM,APT


SSEJARAH SINGKAT
ANTIBIOTIK
Antibiotika dikenal sebagai agen antimikroba,
adalah obat yang melawan infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Pada tahun 1927, Alexander Fleming
menemukan antibiotika pertama yaitu penisilin.
Setelah penggunaan antibiotika pertama di tahun
1940-an, mereka mengubah perawatan medis dan
secara dramatis mengurangi penyakit dan kematian
dari penyakit menular

Istilah "antibiotik" awalnya dikenal sebagai


senyawa alami yang dihasilkan oleh jamur atau
mikroorganisme lain yang membunuh bakteri
penyebab penyakit pada manusia atau hewan.
Beberapa antibiotika merupakan senyawa sintetis
(tidak dihasilkan oleh mikroorganisme) yang juga
dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
Katzung,2007 bakteri
Penemuan antibiotik diinisiasi
oleh Paul Ehrlich yang pertama Ehrlich kemudian diikuti oleh
kali Alexander Fleming yang secara
menemukan apa yang disebut tidak sengaja menemukan
“magic bullet”, yang dirancang penisilin pada
untuk menangani infeksi mikroba. tahun 1928. Tujuh tahun
Pada tahun 1910, Ehrlich kemudian, Gerhard Domagk
menemukan antibiotika pertama, menemukan sulfa, yang
salvarsan yang digunakan untuk membuka jalan penemuan obat
melawan syphilis anti TB, isoniazid.

Padatahun 1943, anti TB pertama streptomycin,


ditemukan oleh Selkman Wakzman dan Albert
Schatz. Wakzman juga orang
pertama yang memperkenalkan terminologi
antibiotik. Sejak saat
itu antibiotika ramai digunakan klinisi untuk
menangani berbagai
penyakit infeksi. (Utami,2011)
Setelah penisilin, mulai banyaknya antibiotik yang ditemukan
seperti kloramfenikol dan kelompok sefalosforin, tetrasiklin,
aminoglikosida, makrolida, polipeptida, linkomisin dan rifampisin.
Selain sulfonamida dikembangkan juga kemoterapeutika sintesis,
seperti senyawa nirofuran pada tahun 1944, asam nalidiksat pada
tahun 1962, serta turunannya flurokuinolon pada tahun 1985,
obat-obatan TBC (PAS, INH) dan obat protozoa (kloroquin,
progua-nil, metronidazol, dll.

Dewasa ini banyak obat antibakteri


baru yang telah dikembangkan yang mampu
menyembuhkan
hampir semua infeksi antibakteri.

(Tjay & Kirana, 2010).


ANTIBIOTIKA

Antibitika (L. anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia


yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat
mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil turunana zat-zat ini
yang dibuat secara semisintesis, juga termasuk kelompok ini,
begitu pula semua senyawa sisntesis dengan khasiat
antibakteri..

TJAY DAN KIRANA, 2007


KLASIFIKASI ANTIBIOTIK

Klasifikasi Antibiotik
Kuinolon Klasifikasi Klasifikasi
Tetrasiklin Kloramfenikol
Siprofloksasin Tetrasiklin Kloramfenikol
Levofloksasin Doksisiklin Vankomsin
Ofloksasin Minosiklin Tiamfenikol

Norfloksasin Oksitetrasiklin
Moksifloksasin
KLASIFIKASI KUINOLON

Generasi pertama Generasi kedua Generasi ketiga

Asam nalidiksat Norfloksasin Sparfloksasin


Asam pipemidinat Pefloksasin Trovafloksasin
Siprofloksasin
Ofloksasin
Levofloksasin
Lomefloksasin
SPEKTRUM ANTIBIOTIK
Ciproflosasin Levoflosasin Kloramfenikol Tetrasiklin
Bakteri gram + Bakteri gram + Bakteri gram + Bakteri gram +
Bakteri gram - Bakteri gram - Bakteri gram - Bakteri gram -
aktif terhadap bakteri Memiliki aktivitas kloramfenikol Tetrasiklin
gram negative dan lebih besar terhadap merupakan antibiotik memperlihatkan
bakteri gram positif. pnemokokus dengan spektrum luas, spektrum antibakteri
Siprofloksasin terutama dibandingkan namun bersifat toksik. luas yang meliputi
aktif terhadap bakteri siprofloksasin Kloramfenikol bersifat kuman Gram positif
gram negative termasuk bakteriostatik terhadap dan negatif, aerobik
salmonella, shigella, kuman yang peka dan anaerobik.
kompilobakter, seperti riketsia,
Neisseria, dan klamidia, mikoplasma
pseudomonas. dan beberapa strain
Sedangkan bakteri gram kuman gram positik
positif streptococcus dan gram negatif.
pneumonia dan
enterococcus faecalis

(Tjay & Rahardja. 2015; Gunawan,2016; BPOM. 2015; Katzung.2012)


Penggunaan Terapi
Ciproflosasin Levoflosasin
1. ISK 1. Infeksi saluran kemih
2. infeksi saluran cerna, 2. Infeksi saluran cerna
3. gastroenteritis, 3. Infeksi saluran napas
4. antraks, 4. Penyakit yang ditularkan
5. infeksi tulang dan sendi, melalui hubungan seksual
6. penyakit yang ditularkan 5. Infeksi tulang dan sendi
melalui hubungan seksual. 6. Infeksi kulit dan jaringan
lunak

Kloramfenikol Tetrasiklin
1. Demam Tifoid 1. Riketsiosis
2. Meningitis Haemophilus 2. Infeksi klamida
influenza. 3. Infeksi Mycoplasma
Pneumoniae

(Tjay & Rahardja. 2015; Gunawan, 2016;


Mekanisme Kerja
Kuinolon Levofloxacin
(Ciprofloksasin)

Mekanisme kerja Ciprofloksasin adalah Mekanisme kerja levofloxacin yaitu melalui


menghambat dua tipe enzim topoisomerase penghambatan DNA gyrase bakteri (DNA
II Yaitu DNA Gyrase dan topoisomerase IV topoisomerase II ) sehingga terjadi
sehingga sintesa DNA akan terganggu. penghambatan replikasi dan transkripsi DNA

Kloramfenikol Tetrasiklin

Mekanisme kerja Kloramfenicol adalah Mekanisme kerja Tetrasiklin adalah


menghambat sintesis protein,yaitu mengikat menghambat atau menginhibisi sintesi
asam amino pada rantai peptida yang sedang protein pada baketri dengan cara
dibentuk atau disebut menghambat peptidil mengganggu subunit 30S ribosom.
transferase.

Tjay & Kirana ,2007


Efek Samping

Kuinolon Levofloxacin
(Ciprofloxacin)
Secara insidentil dapat menimbulkan Hepatotoksik,
kristaluria atau hematuria. Reaksi anafilaktik.
(Tjay &Kirana,2007) (Tjay &Kirana,2007)

Kloramfenikol Tetrasiklin
Kelainan darah yang reversible dan Fotosensitivitas lebih sering
irreversible seperti anemia aplastik (dapat terjadi,pernah dilaporkan terjadinya
berlanjut menjadi leukemia). diabetes insipidus nefrogenik .
(PIO,BPOM RI ,2015) (PIO,BPOM RI ,2015)
Interaksi Obat

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin

1. Ciprofloksasin & 1. Levofloksasin & 1. Fenitoin 1. Tetrasiklin &


Teofilin ( meningkatkan kuinidi ( gangguan (meningkatkan efek metoksifluran
kadar dalam darah) takikardia) antikoagulan) (menyebabkan
nefrotoksisitas)
Kontraindikasi Obat

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin

1. Hipersensitif 1. Hipersensitif 1. Hipersensitivitas 1. Hipersensitivitas


2. Ibu hamil dan dan porfiria
menyusui

ISO, 2017
DAFTAR PUSTAKA

1. Badan pengawasan obat dan makanan. (2015). Pusat


Informasi Obat Nasional Badan Pengawasan Obat Dan
Makanan. Jakarta : Departemen kesehatan republik
Indonesia.
2. Ikatan Apoteker Indonesia. (2017). Informasi spesialite
obat,volume 49. Jakarta: Penerbit ISFI .
3. Katzung,B.G.(2007). Basic and Clinical
Pharmacology. 10th ed. Boston: McGrawHill
4. Katzung,B.G.(2012).Basic and Clinical
Pharmacology.12 th.ed. Boston: McGrawHill.
5. Tjay, T. H. & Kirana, R.(2007). Obat-obat penting.
Jakarta :PT. Elex Komputindo
6. Tjay, T. H. & Kirana, R.(2015). Obat-obat penting.
Jakarta :PT. Elex Media Komputindo
7. Utami, ER. 2011. Antibiotika,Resistensi, Rasionalitas
Terapi. Malang: Fakultas Sains dan Tekhnologi UIN
Maliki.

Anda mungkin juga menyukai