Anda di halaman 1dari 32

OBAT-OBAT

BERESIKO
TERATOGENIK

YULIA YUSRINI DJABIR


LABORATORIUM FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
SASARAN
PEMBELAJARAN
 Mampu memahami proses teratogenesis dan jenis-
jenis birth defect (cacat bawaan) yang dapat timbul

 Mampu menjelaskan obat-obat yang bersifat


teratogen, termasuk kategori dan mekanisme umum
yang menjadi pencetus efek teratogenik pada janin
DEFENISI
Teratology adalah studi tentang penyebab, mekanisme
dan pola cacat bawaan (birth defect)

Teratogenesis adalah proses yang mengakibatkan


terjadinya malformasi, disrupsi dan deformasi pada janin

Teratogenesitas adalah manifestasi terjadinya toksisitas


pada embrio/fetus yang biasanya berupa terjadinya
perubahan struktural pada janin

Teratogen adalah bahan kimia/obat yang menyebabkan


perubahan permanen pada struktur dan fungsi mahluk
hidup akibat paparan semasa embrio atau janin
OBAT BERESIKO
TERATOGEN
 Obat teratogen adalah obat
yang dapat menyebabkan
abnormalitas pada
perkembangan janin apabila
dikonsumsi saat hamil

 Sering menyebabkan
kontraksi permatur

 Efek yang timbul berkaitan


dengan masa kehamilan
Statistik
 Cacat bawaan dapat terjadi pada 3-5% bayi yang baru
lahir

 10% dari semua cacat bawaan disebabkan oleh


paparan teratogen prenatal

 25% dari wanita hamil pernah menggunakan minimal


1 obat yang berpotensi teratogenik
Jenis cacat bawaan
 Malformasi : kelainan struktur lokal akibat error pada
proses morfogenesis

 Disrupsi : terhentinya atau terhambatnya proses


perkembangan embrio/fetus yang normal, tergantung
pada waktu paparan

 Deformasi : adalah terjadinya perubahan bentuk/


struktur pada organ/jaringan yang awalnya sudah
terbentuk secara normal
Periode teratogenesis
Periode kritis paparan teratogen
Kategori FDA (1979-2015) untuk obat
beresiko teratogenik
A – studi klinik yang adequate menunjukkan obat tidak
memberikan resiko pada janin

B – studi pada hewan uji tidak ditemukan resiko pada


janin, tetapi belum ada studi yang adequate pada wanita
hamil. ATAU studi hewan menemukan efek tidak
diinginkan pada janin, tetapi studi pada wanita hamil
tidak menunjukkan resiko pada janin
Kategori FDA untuk obat beresiko
teratogenik (lanjutan)
C – studi hewan menunjukkan obat berefek teratogenik
dan tidak ada studi klinik yang adequate pada wanita
hamil, ATAU belum ada studi yang dilakukan pada
hewan dan manusia

D – sudah terdapat bukti adanya resiko pada janin


manusia, tetapi sangat dibutuhkan pada situasi tertentu
(keadaan gawat darurat atau penyakit serius) sehingga
masih dapat digunakan walaupun memiliki resiko
teratogenik
Kategori FDA untuk obat beresiko
teratogenik (lanjutan)
X – studi hewan dan manusia menunjukkan abnormalitas
pada janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita
hamil
Kategori FDA (2015-now)
 Pregnancy Exposure Registry
 Informasi ttg penelitian klinik dan nomor kontak yang bisa dihubungi

 Risk Summary
 “structural abnormalities”
 “Embryo-fetal atau infant mortality”
 “functional impairment”
 “alteration to growth”

 Clinical Considerations
 Resiko sehubungan dengan jenis penyakit
 Dosis yang diperbolehkan

 Data
 Data penelitian
Contoh obat teratogenik
GOLONGAN ANTIBIOTIK (KATEGORI C DAN D)

 Aminoglikosida (Amikacin, Gentamycin,


Kanamycin, Tobramycin, Neomycin, and
Streptomycin) dapat beresiko merusak organ
pendengaran janin

 Tetracycline (Doxycycline, Tetracycline, Minocycline,


Demeclocycline, Tigecycline) dental staining
(warna coklat pada gigi)
Contoh obat teratogenik
OBAT ANTIKONVULSAN

 Carbamazepin, Fenitoin dan


Fenobarbital (Kategori D)
resiko cacat pada bibir
dan penyakit jantung
kongenital

 Pregabalin dan Asam


Valproat (Kategori D) 
birth defect, terutama pada
bagian wajah dan kepala

 Ergotamin (Kategori X) 

bobot janin rendah, kelahiran
prematur, malformasi
Contoh obat teratogenik
OBAT SARAF PUSAT
(KATEGORI X)

 Benzodiazepin (alprazolam,
chlordiazepoxide, clobazam,
clonazepam, diazepam,
estazolam, flurazepam,
halazepam, lorazepam,
midazolam, quazepam,
temezapam, trazolam) Birth
defect terutama oral cleft
Contoh obat teratogenik
OBAT ANTI KANKER
(KATEGORI X)

 Busulfan, chlorambucil,
cyclophosphamide,
mechlorethamine, lenalidomid
thalidomid birth defect
(maltransformasi) terutama pada
kaki dan tangan, telinga dan
mata, serta komplikasi pada
kehamilan
Contoh obat teratogenik
OBAT SALURAN CERNA
(KATEGORI X)

 Misoprostol (Cytotec,
Arthrotec)prostaglandin
analog Malformasi pada
wajah, dan defect pada tangan
dan kaki
Contoh obat teratogenik
OBAT PIL KB (KATEGORI X)

 Estrogen, Estradiol menyebabkan kontraksi


prematur dan malformasi janin, terutama pada
organ reproduktifnya
Mekanisme teratogenik
(van Gelder et al., 2010)
 Antagonisme folat

 Disrupsi sel crest neuron

 Disrupsi Endokrin

 Stres oksidatif

 Reseptor atau enzim spesifik

van Gelder, MMHJ., van Rooij IALM., Miller, RK., et al Teratogenic mechanism of
medical drugs, Human Reproduction Update 16 (4): pp 378-394
Antagonisme folat
 Folat merupakan golongan vitamin B terdapat secara
alami dalam sayuran, buah dan kacang-kacangan

 Dalam tubuh, berfungsi sebagai coenzim yang


memediasi sejumlah reaksi biokimia, termasuk sintesis
purin dan pirimidin dan reaksi metilasi DNA
Disrupsi sel neural crest
 Neural crest adalah populasi sel pluripoten yang
berasal dari lipatan neural (neural fold)

 Pada proses pembentukan sistem saraf (neuralasi),


neural crest lepas dari neural fold dan bermigrasi ke
embrio untuk membentuk sejumlah struktur, termasuk
tulang, tulang rawan, sel saraf, otot, jantung dan
vaskular.
Obat-obat yang mendisrupsi
neural crest
 Vitamin A (retinol) dan retinoid malformasi pada
skull, wajah, tangan-kaki dan otak

 Lithium 
kelainan jantung

 Etanol fetal alcohol syndrome:


 Pertumbuhan terhambat

 Perubahan spesifik pada fitur wajah

 Gangguan pada otak


Disrupsi endokrin
 Sejumlah obat digunakan untuk menghambat kerja
hormon reproduksi termasuk dietilstilbestrol (DES)

 Bila digunakan pada wanita hamil:


 meningkatkan resiko adenokarsinoma vaginal pada
anak perempuan
 Kelainan reproduksi pada anak laki-laki
Stres oksidatif
 Kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan antara
pembentukan ROS (reactive oxygen species) dan
mekanisme antioksidan tubuh

 ROS menyebabkan oksidasi irreversibel pada DNA,


protein, dan lipid
Reseptor atau enzim spesifik
 (Angiotensin Converting Enzyme) ACE
inhibitor dan ARB (kategori C trimester
1/D trimester 2 dan 3)
 Dapat menghambat pertkembangan
sistem renin-angiotensin-aldosteron pada
janin sehingga mengganggu fungsi ginjal

 Hydroxymethylglutaryl-coenzyme A
(HMG-CoA ) reductase inhibitor
(kategori X)
 Statin menghambat sintesis kolesterol
pada janin menghambat pertumbuhan
dan sintesis hormon
 Manifestasi: spina bifida
Reseptor atau enzim spesifik
 Cyclooxigenasese I (COX-I) inhibitor
 AINS non selektif dapat menghambat sisntesis
prostaglandin janin yang dibutuhkan untuk fungsi
kardiovaskular
 Dapat menyebabkan: kematian janin, hemoragi
serebral, dan heart defect
KESIMPULAN
 Penggunaan obat-obatan
tertentu pada kondisi hamil
dapat beresiko cacat janin atau
kelahiran prematur, sehingga
penggunaan obat pada wanita
hamil harus dikonsultasikan
dengan tenaga kesehatan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai